Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI TEKS BERMUATAN PENDIDIKAN EKOLOGI BERBASIS KEARIFAN LOKAL OSING Muti’ah, Arju; Andianto, Mujiman Rus; P, Parto; Husniah, Furoidatul; Taufiq, Akhmad; Widayati, Endang Sri; Pornomo, Bambang Edi; F, Siswanto; Murti, Fitri Nura; Widjajanti, Anita; Syukron, Ahmad; Rijadi, Arief
Belajar Bahasa Vol 4, No 1 (2019): BELAJAR BAHASA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (894.074 KB) | DOI: 10.32528/bb.v4i1.1882

Abstract

didik untuk belajar bahasa Indonesia sekaligus mengembangkan sikap dan perilaku peduli terhadap lingkungan. Melalui metode dokumentasi, tulisan ini disajikan dengan tujuan memaparkan kompetensi pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks di SMP dan mendeskripsikan teks dengan muatan pendidikan lingkungan berbasis kearifan lokal Osing serta penggunaannya dalam pembelajaran. Hasil kajian menunjukkan bahwa terdapat teks bermuatan pendidikan ekologi yang dapat digunakan sebagai sumber materi pembelajaran beragam teks, seperti teks prosedur dan teks fabel. Dari teks-teks tersebut peserta didik, khususnya yang berlatar budaya Osing, dapat dibimbing dalam rangka menguasai kompetensi bahasa serta menumbuhkembangkan sikap dan perilaku peduli terhadap lingkungannya.
TANTANGAN PENGUATAN MUATAN LOKAL JAWA TIMURAN DALAM PENDIDIKAN BAHASA BERBASIS EKOLOGI Mujiman Rus Andianto
FKIP e-PROCEEDING 2018: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #4 EKSPLORASI BAHASA, SASTRA DAN BUDAYA JAWA TIMURAN SEBAGAI UPAYA
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penguatan muatan lokal jawa timuran dalam pendidikan bahasa berbasis ekologi membawa tantangan kepada masalah pengembangan materi yang niscaya dibangun berdasarkan kompleksitas masalah bahasa dan sastra lokal di wilayah yang bersangkutan. Setidak-tidaknya ada tiga tantangan yang harus dihadapi para guru, yakni soal (1) konsepsi dan referensi istilah “jawa timuran” itu sendiri; (2) realitas bahasa, dialek, dan sub-sub dialek yang digunakan dalam komunikasi keseharian masyarakat Jawa Timur yang banyak segmen-segmennya, dilihat dari sisi semantik dan pragmatik berbeda; bahkan bertentangan; (3) realitas sastra lokal, khususnya yang secara substansial-naratif mengandung ekstremitas interpretasi premordialitas kedaerahan yang berlatarbelakangkan masalah kesejarahan yang hingga saat ini belum pernah ternegosiasikan. Menghadapi tantangan tersebut, para pelaksana pembelajaran dituntut upaya negoisasi tersebut dengan kesepakatan-kesepakatan yang jelas sebelum merancang pembelajaran. Kata Kunci: tantangan, muatan lokal, pendidikan bahasa berbasis ekologi
TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM PERCAKAPAN TOKOH PADA PERTUNJUKAN DRAMA DILARANG MENYANYI DI KAMAR MANDI OLEH TEATER TIANG Puput Agustin; Mujiman Rus Andianto; Bambang Edi Purnomo
Journal of Feminism and Gender Studies Vol 1 No 1 (2021): Journal of Feminism and Gender Studies
Publisher : Pusat Studi Gender Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.084 KB) | DOI: 10.19184/fgs.v1i1.23102

Abstract

Illocutionary speech act is an act of speech that has the intention of conveying information to its destination so that the speech partner does something. Illocutionary speech acts are found in all aspects of daily social interactions. It is also included in the interactions contained in a drama performance Do Not Sing in the Bathroom which is performed by the Tiang Theater, Jember University. According to Searle, the form of illocutionary speech acts consists of several forms, namely representative, directive, declarative, expressive, and commissive. This study uses a qualitative research design while the type of research used is descriptive which aims toproblems in accordance with reality based on facts. The data in this research is in the form of dialogues that are told by drama characters in the performance. The source of the data in this study is a video performance documentation. Data collection techniques used in this study were documentation techniques and data transcripts. The data analysis technique used in this study consisted of three stages, namely data reduction, data presentation, and data analysis procedures (preparation, implementation, and completion). The results of this study indicate that there are forms of illocutionary speech acts in the dialogue of the characters in the drama Prohibited from Singing in the Bathroom by Teater Tiang Universitas Jember, namely: representative, directive, expressive, declarative, and commissive. the illocutionary speech act functions of the drama characters. namely: competitive, convivial, collaborative / cooperation, and conflict. Support speech partners for the illocutionary speech acts received.
BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI TEKS BERMUATAN PENDIDIKAN EKOLOGI BERBASIS KEARIFAN LOKAL OSING Arju Muti’ah; Mujiman Rus Andianto; Parto P; Furoidatul Husniah; Akhmad Taufiq; Endang Sri Widayati; Bambang Edi Pornomo; Siswanto F; Fitri Nura Murti; Anita Widjajanti; Ahmad Syukron; Arief Rijadi
Belajar Bahasa Vol 4, No 1 (2019): BELAJAR BAHASA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v4i1.1882

Abstract

didik untuk belajar bahasa Indonesia sekaligus mengembangkan sikap dan perilaku peduli terhadap lingkungan. Melalui metode dokumentasi, tulisan ini disajikan dengan tujuan memaparkan kompetensi pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks di SMP dan mendeskripsikan teks dengan muatan pendidikan lingkungan berbasis kearifan lokal Osing serta penggunaannya dalam pembelajaran. Hasil kajian menunjukkan bahwa terdapat teks bermuatan pendidikan ekologi yang dapat digunakan sebagai sumber materi pembelajaran beragam teks, seperti teks prosedur dan teks fabel. Dari teks-teks tersebut peserta didik, khususnya yang berlatar budaya Osing, dapat dibimbing dalam rangka menguasai kompetensi bahasa serta menumbuhkembangkan sikap dan perilaku peduli terhadap lingkungannya.
Pembelajaran Kesantunan Berbahasa di Era Menuju Indonesia Emas Andianto, Mujiman Rus; Muti'ah, Arju; Rijadi, Arief; Wuryaningrum, Rusdhianti; Purnomo, Bambang Edi
Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran Vol 9, No 1 (2020): Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
Publisher : Universitas Suryakanca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/alinea.v9i1.795

Abstract

Berdasarkan realitas kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini, terutama terkait dengan berbagai kasus hoaks dalam komunikasi sosial, pada dasarnya, bangsa Indonesia sangat membutuhkan kesantunan, khususnya kesantunan berbahasa. Kebutuhan itu tidak hanya terkait dengan persoalan pelestarian nilai-nilai budaya leluhur, tetapi jauh lebih pragmatis dari itu adalah masalah penciptaan kedamaian warga negara, pembangunan karakter bangsa, yang se-kaligus menjadi upaya pengembangan aset wisata budaya di era ini untuk menuju Indonesia emas yang maju. Dilihat dari sisi ini, secara sosial maupun ekonomik, kesantunan berbahasa menduduki posisi strategis bagi pemba-ngunan nasional secara keseluruhan. Dengan demikian, pembelajaran kesantunan berbahasa secara formal di sekolah-sekolah menjadi sangat penting dan strategis untuk diadakan. Bagaimana esensi dan di mana posisi pembelajaran kesantunan berbahasa ini dilaksanakan? Artikel ini menawarkan diskusi berkenaan dengan dua pertanyaan tersebut.    Katakunci: pembelajaran, kesantunan berbahasa, Indonesia emasBased on the reality of our nation and state life today, especially related to various cases of hoax in social communication, basically, Indonesian people need politeness, especially language politeness. The need is not only related to the issue of preservation of cultural values of ancestors, but also related to the problem of creating peace among citizen, building the nation's character, which is at the same time an effort to develop cultural tourism assets in this era to move towards an advanced golden Indonesia. Viewed from this side, socially and economically, politeness in language occupies a strategic position for national development as a whole. Thus, the learning of politeness in formal language in schools becomes very important and strategic to implement. How is the essence and where is this politeness learning position carried out? This article offers a discussion regarding these two questions.Keywords: Learning, politeness, Indonesia gold 
Pemerolehan Bahasa Indonesia Anak Usia Balita (4—5 Tahun): Analisis Fonem dan Silabel Miasari, Nia; Widjajanti, Anita; Andianto, Mujiman Rus
Jurnal Edukasi Vol. 2 No. 2: Juli 2015 : Jurnal Edukasi
Publisher : Universitas Jember, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.385 KB) | DOI: 10.19184/jukasi.v2i2.3509

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fonem dan silabel pada pemerolehan bahasa Indonesia anak usia balita yang berumur 4 —5 tahun. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif cross sectional dengan jenis penelitian deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa fonem dalam ujaran anak usia balita (4—5 tahun) yang terdiri atas 4 orang anak. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi dengan teknik rekam dan catatan lapangan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode pengumpulan data dan reduksi data. Selanjutnya mendeskripsikan hasil data serta menyimpulkan hasil analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Anak usia balita (4—5 tahun) memperoleh fonem bahasa Indonesia berupa fonem vokal [a, i, u, e, ǝ, o] dengan alofon fonem [/e/-/ɛ/, /o/-/ﬤ/] dan fonem konsonan [p, b, m, w, v, t, d, s, n, r, l, c, j, ñ, y, k, g, ŋ, h, ?] yang terdistribusi pada posisi awal, tengah dan akhir kata. (2) Pemerolehan silabel bahasa Indonesia [V, VK, KV, KVK, KKV, KKVK], (3) representasi fonem yang diujarkan anak usia 4—5 tahun berupa penggantian fonem [r>l, i>e, r>y, k>?, u>ﬤ, m>n, f>p, l>y, s>c, au>o, k>t, a>o, ai>ɛ, i>ɛ, v>p, a>e, r>ŋ, a>ǝ, u>o, d>j, j>c, ñ>n, s>ñ, h>?, b>d, ai>e, ai>o, p>b]; penghilangan fonem; penambahan fonem; dan pemerolehan bunyi perlancar, yakni konsonan semivokal [y, w] dan (4) representasi silabel yang diujarkan anak usia 4—5 tahun berupa penghilangan silabel, penambahan silabel dan perubahan silabel [VKKVKKV>VKKVKV, KVKKV>KVKV, KVKKV>KVKKVK, VKV>VKVK, KKVK>KVKVK, KVKVVK>KVKVK, KVKVK>KVK, KVKKVV>KVKKVK, KVKVV>KVKV, KVKVK>VKVK, KKVK>VKKVK, KVKKVV>KVKV, KVKVKVK>KKVKVK, KVKKV>KVKKVK]. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa anak usia balita (4—5 tahun) telah memperoleh fonem vokal dan konsonan serta silabel dalam bahasa Indonesianya sehingga diketahui bahwa semakin tinggi usianya, semakin beragam fonem dan silabel yang diperoleh. Kata Kunci: Pemerolehan Bahasa Indonesia, Fonem, dan Silabel