Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI TEKS BERMUATAN PENDIDIKAN EKOLOGI BERBASIS KEARIFAN LOKAL OSING Muti’ah, Arju; Andianto, Mujiman Rus; P, Parto; Husniah, Furoidatul; Taufiq, Akhmad; Widayati, Endang Sri; Pornomo, Bambang Edi; F, Siswanto; Murti, Fitri Nura; Widjajanti, Anita; Syukron, Ahmad; Rijadi, Arief
Belajar Bahasa Vol 4, No 1 (2019): BELAJAR BAHASA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (894.074 KB) | DOI: 10.32528/bb.v4i1.1882

Abstract

didik untuk belajar bahasa Indonesia sekaligus mengembangkan sikap dan perilaku peduli terhadap lingkungan. Melalui metode dokumentasi, tulisan ini disajikan dengan tujuan memaparkan kompetensi pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks di SMP dan mendeskripsikan teks dengan muatan pendidikan lingkungan berbasis kearifan lokal Osing serta penggunaannya dalam pembelajaran. Hasil kajian menunjukkan bahwa terdapat teks bermuatan pendidikan ekologi yang dapat digunakan sebagai sumber materi pembelajaran beragam teks, seperti teks prosedur dan teks fabel. Dari teks-teks tersebut peserta didik, khususnya yang berlatar budaya Osing, dapat dibimbing dalam rangka menguasai kompetensi bahasa serta menumbuhkembangkan sikap dan perilaku peduli terhadap lingkungannya.
Claim Category in Indonesian Coffee Discourse Argument Rusdhianti Wuryaningrum; Arju Muti'ah; Ahmad Syukron
JURNAL ARBITRER Vol. 9 No. 1 (2022)
Publisher : Masyarakat Linguistik Indonesia Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/ar.9.1.17-26.2022

Abstract

The objective of this research is to describe the construction of claims in the strategies used in the coffee discourse. The claim in the argument can show cognition about coffee that is implanted by the producer. his research takes data from the online discourse of Indonesian coffee. The data of this research are statements that are contextually interpreted as claims and then examined from the Toulmin concept. By studying the types of claims, types of claims and its strategy to connect claims and ground, the researcher describes the arguments in the coffee discourse. From the results of the qualitative study, it is obtained that there are three types of claims, namely fact-based claims, judgment and value claims, and claim-based policies. From the three types of claims it can be concluded that there are. From the results and discussion it can be stated that there are subjective and objective claims formed in the coffee discourse. Objective claims are proven by geographical location, research, knowledge and environmental conservation in industrial agriculture (future knowledge). Subjective claims are shown by personality and support quality. Regarding history, as an aspect of judgment and value claims, it is subjective and objective. From these claims, it can be seen that the coffee discourse contains cognitions about coffee companies with historical authority, personality, and taste; future knowledge and research references; taste, packaging, and good process.
EKOLITERASI: DESAIN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERWAWASAN LINGKUNGAN Ahmad Syukron
FKIP e-PROCEEDING 2018: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #4 EKSPLORASI BAHASA, SASTRA DAN BUDAYA JAWA TIMURAN SEBAGAI UPAYA
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Kelangsungan hidup manusia sangat bergantung pada kelestarian alam. Akan tetapi, keharmonisan alam selama beberapa abad mulai terganggu karena sebagian manusia cenderung mengeksploitasi alam secara berlebihan. Selain itu, hampir setiap hari manusia juga menyisakan limbah-limbah anorganik yang tidak mudah didaur ulang oleh alam. Aktivitas pembelajaran di sekolah merupakan hulu dari sarana pembangunan SDM yang strategis dalam membentuk manusia yang berwawasan lingkungan. Dalam visi tersebut, ekoliterasi tepat untuk diskenariokan dan diintegrasikan dalam sebuah pembelajaran. Ekoliterasi dimaknai sebagai sebuah kegiatan literal yang bermuara pada pemahaman dan pembangunan sikap kritis terhadap kelestarian lingkungan. Melalui ekoliterasi, siswa akan dihabituasi untuk kritis, tanggap, dan inovatif terhadap masalah-masalah terkait komponen-komponen penyeimbang sebuah ekosistem, paling tidak di lingkungan tempat mereka tinggal. Kata kunci: ekoliterasi, pembelajaran bahasa Indonesia, lingkungan
ARAH PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA BERBASIS INDUSTRI KREATIF DAN INDUSTRI BUDAYA DI ERA GLOBAL Ahmad Syukron
FKIP e-PROCEEDING 2017: SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejak tahun 2009, pemerintah Indonesia mencanangkan bahwa Indonesia menuju visi ekonomi kreatif Indonesia 2025. Dalam konteks tersebut, stakeholder di bidang pendidikan patut berpikir untuk menjadikan pendidikan menjadi salah satu basis penopang melalui pengembangan pembelajaran berbasis industri kreatif. Selain itu, pengembangan ini perlu disinergikan dengan kearifan lokal yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan berpotensi untuk dikemas menjadi culture industries. Selanjutnya, pada level satuan pendidikan, capaian kompetensi hendaknya bermuara pada penguasaan hardskill dan softskill dalam koridor penguatan industri kreatif. Lebih khusus, pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia (PBSI) yang berposisi sebagai mata pelajaran penghela dalam struktur kurikulum saat ini. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan paparan yang menggambarkan pengembangan PBSI berbasis industri kreatif dan industri budaya di era global. Paparan berfokus pada arah pengembangan PBSI yang berpijak pada kajian yang bersifat analitis-prediktif. Hasil kajian ini diharapkan mampu menjadi khasanah untuk mengembangkan ide serupa dan mengimplementasikannya di berbagai daerah Indonesia. Kata Kunci: pembelajaran, industri kreatif, industri budaya, era global 
ARAH PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA BERBASIS INDUSTRI KREATIF DAN INDUSTRI BUDAYA DI ERA GLOBAL Ahmad Syukron
FKIP e-PROCEEDING 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia menuju visi ekonomi kreatif Indonesia 2025. Dalam konteks tersebut, stakeholder di bidang pendidikan patut berpikir untuk menjadikan pendidikan menjadi salah satu basis penopang melalui pengembangan pembelajaran berbasis industri kreatif. Selain itu, pengembangan ini perlu disinergikan dengan kearifan lokal yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan berpotensi untuk dikemas menjadi culture industries. Selanjutnya, pada level satuan pendidikan, capaian kompetensi hendaknya bermuara pada penguasaan hardskill dan softskill dalam koridor penguatan industri kreatif. Lebih khusus, pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia (PBSI) yang berposisi sebagai mata pelajaran penghela dalam struktur kurikulum saat ini. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan paparan yang menggambarkan pengembangan PBSI berbasis industri kreatif dan industri budaya di era global. Paparan berfokus pada arah pengembangan PBSI yang berpijak pada kajian yang bersifat analitis-prediktif. Hasil kajian ini diharapkan mampu menjadi khasanah untuk mengembangkan ide serupa dan mengimplementasikannya di berbagai daerah Indonesia. Kata-kata Kunci: pembelajaran, industri kreatif, industri budaya, era global
MEMBONGKAR KONSEP ETIKA BISNIS DALAM AL-QUR’AN: SEBUAH PERSPEKTIF EPISTEMOLOGIS Ahmad Syukron
Religia Vol 12 No 2: Oktober 2009
Publisher : IAIN Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/religia.v12i2.189

Abstract

In Islamic economics discipline, Islamic business ethic is a guidance to do business based on values that consist in Qur’an. The appearance of Islamic business ethic, as a matter of fact, plays very important role in changing assumption and understating of “amoral business system thought”, which glows in social life at present. By the appearance of Islamic business ethic, it is expected that business is no longer viewed as amoral activity that ignore ethical values.
BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI TEKS BERMUATAN PENDIDIKAN EKOLOGI BERBASIS KEARIFAN LOKAL OSING Arju Muti’ah; Mujiman Rus Andianto; Parto P; Furoidatul Husniah; Akhmad Taufiq; Endang Sri Widayati; Bambang Edi Pornomo; Siswanto F; Fitri Nura Murti; Anita Widjajanti; Ahmad Syukron; Arief Rijadi
Belajar Bahasa Vol 4, No 1 (2019): BELAJAR BAHASA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v4i1.1882

Abstract

didik untuk belajar bahasa Indonesia sekaligus mengembangkan sikap dan perilaku peduli terhadap lingkungan. Melalui metode dokumentasi, tulisan ini disajikan dengan tujuan memaparkan kompetensi pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks di SMP dan mendeskripsikan teks dengan muatan pendidikan lingkungan berbasis kearifan lokal Osing serta penggunaannya dalam pembelajaran. Hasil kajian menunjukkan bahwa terdapat teks bermuatan pendidikan ekologi yang dapat digunakan sebagai sumber materi pembelajaran beragam teks, seperti teks prosedur dan teks fabel. Dari teks-teks tersebut peserta didik, khususnya yang berlatar budaya Osing, dapat dibimbing dalam rangka menguasai kompetensi bahasa serta menumbuhkembangkan sikap dan perilaku peduli terhadap lingkungannya.
Pengembangan Bahan Ajar Menulis Teks Eksposisi Bertema Ekologi untuk Kelas X SMA Berbasis Kearifan Lokal Banyuwangi Annisa Rahmawati; Arju Mutiah; Ahmad Syukron
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.10005

Abstract

Penggunaan teks eksposisi bermuatan ekologi dengan basis kearifan lokal diperlukan untuk membangun kesadaran siswa, khususnya pada jenjang SMA/SMK. Upaya membangun kesadaran lingkungan ini penting untuk menumbuhkan kepedulian mereka terhadap lingkungan dan masyarakat. Berkenaan dengan hal tersebut, perlu disajikan bahan ajar menulis yang mengoolaborasikan teks dengan isu ekologi berbasis kearifan lokal sebagai sumber belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pengembangan, validitas, dan respon siswa terhadap bahan ajar menulis teks eksposisi dengan tema ekologi dalam lingkup kearifan lokal Banyuwangi yang merupakan salah satu daerah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan model 4-D oleh Thiagarajan & Semmel yang dimodifikasi sampai pada tahap ujicoba. Validasi melibatkan 4 orang ahli. Hasilnya menunjukkan bahwa validitas bahan ajar menulis teks eksposisi bertema ekologi berbasis kearifan lokal Banyuwangi untuk kelas X SMA ini mencapai 93%. Artinya, bahan ajar tersebut dinyatakan sangat layak untuk diimplementasikan. Sementara itu, respon siswa menunjukkan persentase hingga 88% yang artinya bahan ajar tersebut juga sangat layak untuk diterapkan di kelas.
Nilai-Nilai Budaya Dalam Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas IX Terbitan Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Tahun 2020 Adlina Adlina; Arju Muti’ah; Ahmad Syukron
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i1.11935

Abstract

Penelitian ini membahas tentang (1) nilai-nilai budaya dalam pendahuluan bab, (2) nilai-nilai budaya dalam materi kajian dan (3) nilai-nilai budaya dalam panduan kegiatan belajar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik analisis data analisis wacana kritis model Norman Fairclough. Sumber data penelitian adalah buku teks Bahasa Indonesia kelas IX terbitan Tiga Serangkai Pustaka Mandiri tahun 2020. Data penelitian berupa unsur internal wacana dan unsur eksternal wacana di buku teks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) nilai-nilai budaya dalam pendahuluan bab meliputi nilai religius, nilai toleransi, nilai kerja keras, nilai tanggung jawab, nilai demokratis, nilai peduli sosial, dan nilai cinta tanah air, (2) nilai-nilai budaya dalam materi kajian meliputi nilai religius, nilai toleransi, nilai kerja keras, nilai tanggung jawab, nilai demokratis, nilai peduli sosial, nilai peduli lingkungan, dan nilai cinta tanah air dan (3) nilai-nilai budaya dalam panduan kegiatan belajar meliputi nilai religius, nilai toleransi, nilai kerja keras, nilai tanggung jawab, nilai demokratis, nilai peduli sosial, nilai peduli lingkungan dan nilai cinta tanah air.
Bahasa Representasi Perilaku Kongkrit yang Tersembunyi Ahmad Syukron; Muji Muji
Jurnal Impresi Indonesia Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Impresi Indonesia
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/jii.v2i2.2144

Abstract

Tujuan: Akibat ini penutur bahasa tertentu memanfaatkan untuk kepentingan pribadinya agar tidak mudah dikenali orang. Tetapi, perlu dicatat dan diingat ujaran yang tidak wajar atau tidak patut diekspose rata-rata menjadi catatan ingatan yang tidak mudah dilupakan. Metode: Terkait dengan persoalan yang dipermasalahkan dalam kajian ini tentang ujaran (tindak bahasa/bahasa), desain penelitian yang dipilih adalah kualitatif. Sumber data didapat dari media sosial. Data terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik evaluatif – argumentative. Hasil: Ujaran sengaja diekspose, sebab penutur mempunyai rasa benci kepada mitra/pihak lain yang tidak/kurang seide dengannya. Data ditemukan dalam media suara.com. Perilaku ini bukan ingin menjadi sponsor untuk menjadi teladan, tetapi berhati-hati dan teliti dalam bertindak/berperilaku adalah cermin budi pekerti yang terpuji. Kesimpulan: Rusaknya moral kepribadian menjadi salah satu indikasi, pelaku kerusakan adalah orang atau kelompok orang yang tidak beriman dan tidak berakal sehat. Walau diri mereka bertopeng dengan beraneka wujud wajah dan berbaju dengan beraneka motif, perihal itu tidak dapat dijadikan jaminan untuk menguji kesucian, kemurnian, dan kejujuran perilaku seseorang