Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI TEKS BERMUATAN PENDIDIKAN EKOLOGI BERBASIS KEARIFAN LOKAL OSING Muti’ah, Arju; Andianto, Mujiman Rus; P, Parto; Husniah, Furoidatul; Taufiq, Akhmad; Widayati, Endang Sri; Pornomo, Bambang Edi; F, Siswanto; Murti, Fitri Nura; Widjajanti, Anita; Syukron, Ahmad; Rijadi, Arief
Belajar Bahasa Vol 4, No 1 (2019): BELAJAR BAHASA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (894.074 KB) | DOI: 10.32528/bb.v4i1.1882

Abstract

didik untuk belajar bahasa Indonesia sekaligus mengembangkan sikap dan perilaku peduli terhadap lingkungan. Melalui metode dokumentasi, tulisan ini disajikan dengan tujuan memaparkan kompetensi pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks di SMP dan mendeskripsikan teks dengan muatan pendidikan lingkungan berbasis kearifan lokal Osing serta penggunaannya dalam pembelajaran. Hasil kajian menunjukkan bahwa terdapat teks bermuatan pendidikan ekologi yang dapat digunakan sebagai sumber materi pembelajaran beragam teks, seperti teks prosedur dan teks fabel. Dari teks-teks tersebut peserta didik, khususnya yang berlatar budaya Osing, dapat dibimbing dalam rangka menguasai kompetensi bahasa serta menumbuhkembangkan sikap dan perilaku peduli terhadap lingkungannya.
Kata Arkais pada Hikayat Hang Tuah I dan Pemanfaatannya Sebagai Alternatif Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Kelas X Wulandari, Reni; Rijadi, Arief; Widjajanti, Anita
Belajar Bahasa Vol 5, No 1 (2020): BELAJAR BAHASA: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indones
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (780.27 KB) | DOI: 10.32528/bb.v5i1.2445

Abstract

Hikayat merupakan karya sastra lama yang berbentuk prosa dan didalamnya mengisahkan tentang kehidupan dari keluarga istana, kaum bangsawan atau orang-orang ternama dengan segala kehebatan dan kepahlawanannya. Hikayat Hang Tuah I merupakan sebuah karya sastra melayu. Kata-kata yang terdapat dalam hikayat mengandung unsur arkais. Kata adalah satuan terkecil yang dapat berdiri sendiri dan memiliki makna. Arkais merupakan sesuatu yang berhubungan dengan masa lalu atau berciri kuno dan sudah tidak lazim lagi dipakai. Kata arkais adalah kata- kata yang lazim digunakan pada masa lampau yang memiliki makna atau bentuk sesuai dengan konteks pada saat itu dan sudah jarang atau tidak pernah digunakan pada masa sekarang. Penelitian ini mengkaji kategori kata arkais pada hikayat Hang Tuah I, padanan kata arkais dalam penggunaan bahasa Indonesia tulis saat ini, dan pemanfaatan hasil penelitian kata arkais pada hikayat Hang Tuah I sebagai alternatif materi pembelajaran pada siswa SMA kelas X. Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah hikayat Hang Tuah I karya Bot Genoot Schap terbitan Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan Nasional dan silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMA Kurikulum 2013 revisi 2016. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa kata arkais yang terdapat dalam hikayat Hang Tuah I karya Bot Genoot Schap terbitan Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan Nasional dan Kompetensi Dasar 3.8 membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat (hikayat) dan cerpen. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Hasil pada penelitian ini menunjukkan kategori kata arkais dan padanan kata arkais dalam penggunaan Bahasa Indonesia tulis saat ini. Kategori kata arkais meliputi verba, adjektiva, nomina, pronomina dan adverbia. Tidak seluruh kategori kata terpenuhi dalam data. 
REPRESENTASI TINDAK TUTUR BERTOLERANSI DALAM PEMBELAJARAN KARAKTER DI KELAS RENDAH PADA ERA GLOBAL Arief Rijadi; Latifah Hanief
FKIP e-PROCEEDING 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Era global ditandai dengan begitu cepat dan canggihnya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi. Akibatnya batas-batas negara bangsa dan bahkan hal-hal pribadi dapat dengan mudah ditembus dengan kecanggihannya. Begitu juga saling pengaruh mempengaruhi antarbudaya tidak dapat dihindarkan, sehingga dapat mempengaruhi pergeseran orientasi karakter bangsa. Namun, pergeseran karakter bangsa itu masih dapat diminimalisasi melalui pendidikan. Hakikat pendidikan di tingkat dasar, khususnya di kelas rendah, merupakan upaya mendasari karakter peserta didik menuju generasi yang diharapkan. Dalam konteks pembelajaran, guru diharapkan menjadi model, vasilitator, dan motivator pengembangan karakter yang mengedepankan sikap dan perilaku baik. Salah satu karakter yang diharapkan adalah toleransi yang direpresentasikan dalam tindak tutur antar partisipan tutur. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan strategi tindak tutur yang merepresentasikan sikap dan perilaku yang bertoleransi. Bentuk tindak tutur bertoleransi dapat berupa kata atau kelompok kata dan kalimat atau ungkapan. Strategi dalam artikel ini disejajarkan dengan gaya atau modus tutur, yakni cara partisipan tutur dalam merepresentasikan tuturan-tuturan yang mengindikasikan tindak tutur bertoleransi. Melalui pendekatan pragmatik dengan data hasil pengamatan dan dianalisis secara deskriptif, diyakini dapat mendeskripsikan tuturan-tuturan bertoleransi dalam proses pembelajaran. Artikel ini diharapkan dapat memberi pemahaman terhadap realitas berbahasa pendidik dan peserta didik dalam usaha pembentukan karakter bangsa dalam era global. Kata-kata Kunci: pragmatik, tindak tutur, prinsip toleransi, kaidah toleransi berbahasa
REPRESENTASI TINDAK TUTUR BERTOLERANSI DALAM PEMBELAJARAN KARAKTER DI KELAS RENDAH PADA ERA GLOBAL Arief Rijadi; Latifah Hanief
FKIP e-PROCEEDING 2017: SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Era global ditandai dengan begitu cepat dan canggihnya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi. Akibatnya batas-batas negara bangsa dan bahkan hal-hal pribadi dapat dengan mudah ditembus dengan kecanggihannya. Begitu juga saling pengaruh mempengaruhi antarbudaya tidak dapat dihindarkan, sehingga dapat mempengaruhi pergeseran orientasi karakter bangsa. Namun, pergeseran karakter bangsa itu masih dapat diminimalisasi melalui pendidikan. Hakikat pendidikan di tingkat dasar, khususnya di kelas rendah, merupakan upaya mendasari karakter peserta didik menuju generasi yang diharapkan. Dalam konteks pembelajaran, guru diharapkan menjadi model, vasilitator, dan motivator pengembangan karakter yang mengedepankan sikap dan perilaku baik. Salah satu karakter yang diharapkan adalah toleransi yang direpresentasikan dalam tindak tutur antar partisipan tutur. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan strategi tindak tutur yang merepresentasikan sikap dan perilaku yang bertoleransi. Bentuk tindak tutur bertoleransi dapat berupa kata atau kelompok kata dan kalimat atau ungkapan. Strategi dalam artikel ini disejajarkan dengan gaya atau modus tutur, yakni cara partisipan tutur dalam merepresentasikan tuturan-tuturan yang mengindikasikan tindak tutur bertoleransi. Melalui pendekatan pragmatik dengan data hasil pengamatan dan dianalisis secara deskriptif, diyakini dapat mendeskripsikan tuturan-tuturan bertoleransi dalam proses pembelajaran. Artikel ini diharapkan dapat memberi pemahaman terhadap realitas berbahasa pendidik dan peserta didik dalam usaha pembentukan karakter bangsa dalam era global. Kata Kunci: pragmatik, tidak tutur, prinsip toleransi, kaidah toleransi berbahasa 
Pemanfaatan Kajian Tuturan Pemanduan Wisata Kopi-Kakao dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara Rusdhianti Wuryaningrum; Arju Muti'ah; Arief Rijadi
SAP (Susunan Artikel Pendidikan) Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.669 KB) | DOI: 10.30998/sap.v6i1.9450

Abstract

This study describes the use of tour guide discourse on speaking learning in formal forums. This is a descriptive research (qualitative). The research data were obtained by recording direct speech, speaking skills test to Indonesian MKWU students, University of Jember in 2021, even semester. Data analysis was performed with descriptions, interpretations, and explanations. The results showed a rhetorical pattern of the guidance discourse of coffee-cocoa educational tours that  can be applied in speaking learning, namely (1) speech descriptions, (2) calcification analysis, (3) complex procedures analysis, (4) contexts evaluation or phenomena. The four patterns were applied in text-based learning syntax at the core of learning. Through text studies, students obtained a complete speech model in conveying information. This was confirmed by the evaluation results of good category (that meets 3 indicators) on all aspects.
Kata Arkais pada Hikayat Hang Tuah I dan Pemanfaatannya Sebagai Alternatif Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Kelas X Reni Wulandari; Arief Rijadi; Anita Widjajanti
Belajar Bahasa Vol 5, No 1 (2020): BELAJAR BAHASA: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indones
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v5i1.2445

Abstract

Hikayat merupakan karya sastra lama yang berbentuk prosa dan didalamnya mengisahkan tentang kehidupan dari keluarga istana, kaum bangsawan atau orang-orang ternama dengan segala kehebatan dan kepahlawanannya. Hikayat Hang Tuah I merupakan sebuah karya sastra melayu. Kata-kata yang terdapat dalam hikayat mengandung unsur arkais. Kata adalah satuan terkecil yang dapat berdiri sendiri dan memiliki makna. Arkais merupakan sesuatu yang berhubungan dengan masa lalu atau berciri kuno dan sudah tidak lazim lagi dipakai. Kata arkais adalah kata- kata yang lazim digunakan pada masa lampau yang memiliki makna atau bentuk sesuai dengan konteks pada saat itu dan sudah jarang atau tidak pernah digunakan pada masa sekarang. Penelitian ini mengkaji kategori kata arkais pada hikayat Hang Tuah I, padanan kata arkais dalam penggunaan bahasa Indonesia tulis saat ini, dan pemanfaatan hasil penelitian kata arkais pada hikayat Hang Tuah I sebagai alternatif materi pembelajaran pada siswa SMA kelas X. Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah hikayat Hang Tuah I karya Bot Genoot Schap terbitan Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan Nasional dan silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMA Kurikulum 2013 revisi 2016. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa kata arkais yang terdapat dalam hikayat Hang Tuah I karya Bot Genoot Schap terbitan Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan Nasional dan Kompetensi Dasar 3.8 membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat (hikayat) dan cerpen. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Hasil pada penelitian ini menunjukkan kategori kata arkais dan padanan kata arkais dalam penggunaan Bahasa Indonesia tulis saat ini. Kategori kata arkais meliputi verba, adjektiva, nomina, pronomina dan adverbia. Tidak seluruh kategori kata terpenuhi dalam data. 
BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI TEKS BERMUATAN PENDIDIKAN EKOLOGI BERBASIS KEARIFAN LOKAL OSING Arju Muti’ah; Mujiman Rus Andianto; Parto P; Furoidatul Husniah; Akhmad Taufiq; Endang Sri Widayati; Bambang Edi Pornomo; Siswanto F; Fitri Nura Murti; Anita Widjajanti; Ahmad Syukron; Arief Rijadi
Belajar Bahasa Vol 4, No 1 (2019): BELAJAR BAHASA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v4i1.1882

Abstract

didik untuk belajar bahasa Indonesia sekaligus mengembangkan sikap dan perilaku peduli terhadap lingkungan. Melalui metode dokumentasi, tulisan ini disajikan dengan tujuan memaparkan kompetensi pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks di SMP dan mendeskripsikan teks dengan muatan pendidikan lingkungan berbasis kearifan lokal Osing serta penggunaannya dalam pembelajaran. Hasil kajian menunjukkan bahwa terdapat teks bermuatan pendidikan ekologi yang dapat digunakan sebagai sumber materi pembelajaran beragam teks, seperti teks prosedur dan teks fabel. Dari teks-teks tersebut peserta didik, khususnya yang berlatar budaya Osing, dapat dibimbing dalam rangka menguasai kompetensi bahasa serta menumbuhkembangkan sikap dan perilaku peduli terhadap lingkungannya.
Communication Functions in Speech Act Tolerance in The Multiethnic Community Interaction in East Java As A Representation of Ecological Establishment in East Java Arief Rijadi
Pancaran Pendidikan Vol 7, No 4 (2018)
Publisher : The Faculty of Teacher Training and Education The University of Jember Jember, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.931 KB) | DOI: 10.25037/pancaran.v7i4.208

Abstract

One important aspect of communication is tolerance. In the 18th century, tolerance was an important value that was exalted, besides the value of truth and humanism. Tolerance is a basic and fundamental quality in social relations that rejects violence and coercion. In this case, tolerant in speech becomes urgent to build ideal communication in diverse communities. In the reality of social interaction, tolerance is expressed through speeches chosen by the participants. These tolerant speeches have communication functions. This study aims to describe the communication functions of tolerant speech acts expressed in the communication of East Java Javanese multiethnic communities. This research was conducted using a pragmatic approach and ethnographic research design communication. Data were collected in the form of speech units and speech contexts that occurred in East Javanese multiethnic speeches. Selected data were analyzed by descriptive techniques including the stages of identification and classification, interpretation, pairing, and meaning of data. The results of the study were directed at describing the diversity of communication functions of tolerant speech acts including among others (1) the function of harmony, (2) the function of familiarity, (3) function of forgiveness, (4) function of honesty, and (5) honorific function.  
Industri Kepenulisan Independen: Pengenalan dan Pendampingan pada Siswa SMP IT Bina Insan Cemerlang Bondowoso Yoga Yolanda; Parto Parto; Arief Rijadi
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8732

Abstract

Tujuan dari dilakukannya pengabdian kepada masyarat ini adalah untuk mengenalkan dan mendampingi mitra, siswa-siswa SMP IT Bina Insan Cemerlang, mengenai industri kepenulisan independen yang relevan dan bermanfaat bagi mereka. Kegiatan dilakukan dalam dua tahap: penyampaian materi dan pendampingan. Pertama, penyampaian materi dilakukan dengan tujuan menambah wawasan mitra tentang dunia kepenulisan independen, dimulai dengan membagun motivasi dengan menginformasikan mengenai penulis-penulis pemalu yang sukses, menjelaskan arti independen untuk mendapatkan persepsi yang sama, setelah itu memberi pengetahuan yang komprehensif mengenai menulis, membukukan, menerbitkan, dan mempromosikan buku. Kedua, pendampingan dilakukan untuk memberikan pengalaman praktik kreatif kepenulisan independen pada mitra dengan cara mendampingi mitra dalam mengumpulkan tulisan untuk dibukukan pada penerbit independen, kemudian mendampingi mitra dalam melayout buku, mendesain sampul, mengedit bahasa, berkomunikasi dengan penerbit, hingga mempromosikan buku terbitannya. Hasil dari kegiatan ini adalah mitra berhasil mendapatkan pengetahuan yang lebih baik mengenai menulis, membukukan, menerbitkan, dan mempromosikan karya-karya secara independen. Disamping itu, mitra telah berhasil melaksanakan praktik kepenulisan independen.
THE INDONESIAN PROCEDURE TEXT LEARNING THEMED ETHNOBOTANY TO DEVELOP ENVIROMENTAL AWARENESS Ahmad Syukron; Arief Rijadi
Pancaran Pendidikan Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : The Faculty of Teacher Training and Education The University of Jember Jember, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25037/pancaran.v12i3.447

Abstract

Indonesian language learning design innovations need to be continuously prepared to face the challenges of global developments. The Indonesian language subject is the right vehicle for presenting content-based learning because it is text-based learning. Environmental Awareness is an attitude in the form of awareness to think scientifically. Attitudes like this really need to be developed in a planned manner in special learning of Indonesian language learning in schools to prepare generations who have the competence to think critically and innovatively in every problem they face. With Content Language Integrated Learning (CLIL), learning Indonesian in schools can be colored with ethnobotany themes with the aim of creating scenarios for developing Environmental Awareness in students.