Nugroho, Bayu Sapta Adi
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KEPUASAN PELANGGAN CORE.ID KOTA BATANG BERDASARKAN KUALITAS PELAYANAN, DISKON HARGA DAN EXPERIENTAL MARKETING Rahmadi, Rahmadi; Nugroho, Bayu Sapta Adi; Christiawan, Daniel Grace; Triono, Triono
JURNAL STIE SEMARANG Vol 16 No 1 (2024): Jurnal STIE SEmarang
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33747/stiesmg.v16i1.773

Abstract

Permasalahan jaringan internet pada era sekarang sudah menjadi kebutuhan primer dari Core.id yaitu sebuah Perusahaan yang bergerak di relay telekomunikasi/jaringan internet yang bertujuaan untuk membantu masyarakaat luas menikmati jaringan internet murah dan berkualitas. Dalam penelitian ini faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Core. Id Batang, Jawa Tengah adalah kualitas pelayanan, diskon harga dan experiental marketing. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari variabel kualitas pelayanan, diskon harga dan experiental marketing terhadap Kepuasan Pelanggan Core. Id Batang, Jawa Tengah. Dalam penelitian ini responden penelitiannya adalah 51 pelanggan Core. Id Batang, Jawa Tengah. Analisis ini meliputi uji instrumen (uji validitas, uji reliabilitas), uji asumsi klasik (uji normalitas dengan kromogorov smirnov, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dengan glejser), analisis regresi berganda, uji hipotesis melalui uji t, uji F, dan uji koefisien determinasi. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa secara simultan tingkat signifikan adalah 0,000 < 0,05, yang menunjukan bahwa model fit atau layak dijadikan model penelitian. Dan pengujian secara parcial menjelaskan bahwa variabel kualitas pelayanan dan experiental marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan. sedangkan variabel diskon harga tidak berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan. koefisien determinasi menunjukan nilai Adj R2 diperoleh sebesar 0,834 yang artinya 83.4% variasi dari Kepuasan Pelanggan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen kualitas pelayanan, diskon harga dan experiental marketing, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar model penelitian ini. Kesimpulan dari penelitian ini adalah variabel kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan. Semakin baik kualitas pelayanan, maka semakin meningkat Kepuasan Pelanggan. Variabel experiental marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan. Semakin baik experiental marketing, maka semakin meningkat Kepuasan Pelanggan. dan diskon harga tidak berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan. Saran yang diajukan pada agenda penelitian yang akan dilaksanakan mendatang diharapkan dapat menambahkan variable-variabel bebas yang mempengaruhi Kepuasan Pelanggan misalnya variable lokasi dan fleksibiliti.
KEUNGGULAN BERSAING BERDASARKAN KUALITAS PELAYANAN, LOKASI DAN KEAMANAN Tamrin, Moh; Arif, Mochamad; Nugroho, Bayu Sapta Adi
JURNAL STIE SEMARANG Vol 17 No 1 (2025): Jurnal STIE Semarang
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33747/stiesmg.v17i1.782

Abstract

Abstraksi. Persaingan dalam dunia bisnis semakin bertambah ketat. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk mampu memaksimalkan kinerja perusahaannya agar dapat bersaing di pasar. begitu juga yang terjadi dengan Bengkel AC Nagara Batang saat ini terjadi, Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Lokasi dan Keamanan terhadap Keunggulan Bersaing (Studi Kasus Bengkel AC Nagara Batang).Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan Bengkel AC Nagara Batang dari bulan Januari 2023 sampai bulan Juli 2023 yaitu sebanyak 1.656 pelanggan dan Metode Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode non probability sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 95 orang pegawai, kemudian dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh dengan menggunakan analisis data secara kuantitatif. Analisis kuantitatif meliputi: uji validitas dan realibilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, pengujian hipotesis melalui uji t, serta analisis koefisien determinasi (R2).Data-data yang telah memenuhi uji validitas, uji reliabilitas dan uji asumsi klasik diolah sehingga menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0.335+ 0.515X1 +0.014X2 +0.462X3, Di mana variable Keunggulan Bersaing (Y), variabel Kualitas Pelayanan(X1), Lokasi X2), dan Keamanan (X3). Pengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa Kualitas Pelayanan(X1) dan Keamanan (X3), secara signifikan berpengaruh terhadap Keunggulan Bersaing, sedangkan Lokasi (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap Keunggulan Bersaing. Angka Adjusted R Square sebesar 0,759 menunjukkan bahwa 75,9 persen variabel Keunggulan Bersaing dapat dijelaskan oleh tiga variabel independen dalam persamaan regresi. Sedangkan sisanya sebesar 24,1 persen dijelaskan oleh variabel lain di luar ketiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini.Saran dari hasil penelitian ini adalah Bengkel AC Nagara Batang diharapkan dapat mempertahankan sekaligus meningkatkan lagi Keunggulan Bersaing, dengan meningkatkan Kualitas Pelayanan, Lokasi dan Keamanan.
Unionized Workforce and Employee Well-Being: A Comparative Study of Psychological Safety in Unionized vs. Non-Unionized Organizations Sundari, Pipit; Pertiwi, Dyah Nurul Bayu; Nugroho, Bayu Sapta Adi
Jurnal Informatika Ekonomi Bisnis Vol. 7, No. 2 (June 2025)
Publisher : SAFE-Network

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37034/infeb.v7i2.1144

Abstract

This study explores the relationship between unionization and psychological safety as a determinant of employee well-being, using a qualitative comparative approach. By analyzing interviews with employees from both unionized and non-unionized organizations, the research identifies key differences in how institutional structures shape perceptions of voice, protection, and trust in the workplace. Findings reveal that unionized environments promote higher levels of psychological safety through formal grievance mechanisms, consistent managerial practices, and collective representation, enabling employees to express concerns without fear of retaliation. In contrast, non-unionized settings are often characterized by ambiguity, interpersonal dependency, and limited institutional safeguards, contributing to lower psychological security. The study contributes to the theoretical expansion of psychological safety by situating it within organizational systems and suggests practical strategies for enhancing employee voice and well-being across diverse organizational contexts.
Unionized Workforce and Employee Well-Being: A Comparative Study of Psychological Safety in Unionized vs. Non-Unionized Organizations Sundari, Pipit; Pertiwi, Dyah Nurul Bayu; Nugroho, Bayu Sapta Adi
Jurnal Informatika Ekonomi Bisnis Vol. 7, No. 2 (June 2025)
Publisher : SAFE-Network

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37034/infeb.v7i2.1144

Abstract

This study explores the relationship between unionization and psychological safety as a determinant of employee well-being, using a qualitative comparative approach. By analyzing interviews with employees from both unionized and non-unionized organizations, the research identifies key differences in how institutional structures shape perceptions of voice, protection, and trust in the workplace. Findings reveal that unionized environments promote higher levels of psychological safety through formal grievance mechanisms, consistent managerial practices, and collective representation, enabling employees to express concerns without fear of retaliation. In contrast, non-unionized settings are often characterized by ambiguity, interpersonal dependency, and limited institutional safeguards, contributing to lower psychological security. The study contributes to the theoretical expansion of psychological safety by situating it within organizational systems and suggests practical strategies for enhancing employee voice and well-being across diverse organizational contexts.