Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Management of Secondary Osteoarthritis with Proximal Femoral Deformity due to Previous Coxitis Hip: A Case Report Renaldi, Rizal; Afrian, Jifaldi; Chilmi, Mohammad Zaim
The Hip and Knee Journal Vol 4, No 1 (2023): February
Publisher : Indonesian Hip and Knee Society (IHKS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6749.867 KB) | DOI: 10.46355/hipknee.v4i1.109

Abstract

Most proximal femoral deformities encountered during hip arthroplasty are secondary to degenerative processes, previous osteotomy, or fracture and could be a challenged for surgeons. Femoral deformity may be angular, rotational, or one of bone diameter or length. Fully understanding the anatomy of the deformity is the first element in deciding how to best treat the deformity during Total Hip Arthroplasty (THA). Female 31 years old complaint of pain on her left hip with restricted motion, with a leg length discrepancy (LLD) of 2 cm and a history of operation due to left hip infection when she was a baby. THA was performed with carefully evaluating the abductor muscle to maintain hip stability. Postoperatively the patient has an equal leg length, with less pain on the hip, a good ROM, and able to walk dependently using a cane. Slight tightness on the abductor and adductor muscle was noted postoperatively and the patient undergone physiotherapy. Multiple important factor must be considered before considering THA in patients with proximal femoral deformity, including abductor function, osseous anatomy, hip stability and LLD. One must be careful of correction of LLD greater than 3 cm because possible effect on abductor strength, hip stability and sciatic nerve function. In this case, we demonstrated that a successful THA can be achieved despite altered anatomy due to secondary developmental changes. In the setting of sufficient abductor strength and bony stock amenable to implant fixation, THA is a viable option for management and careful preoperative planning helps predict prosthesis requirements and technical challenges.
Surgical hip dislocation for posterior hip dislocation with femoral head fracture pipkin classification type II: A case report Siregar, Chairiandi; Rambe, Syahrul Ramadan; Renaldi, Rizal
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 6 No. 2 (2024): December
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jpms.v6i2.5664

Abstract

Introduction: Surgical hip dislocation is a powerful and safe approach. It allows for simultaneous treatment of intra-articular pathologies, either preexisting or as a result of trauma, and improves long-term results. It can be used to treat a wide variety of intra-articular pathologies that would be extremely challenging or impossible arthroscopically or with other common open approaches to the hip. Surgical hip dislocation has been used in the trauma setting for open reduction and internal fixation of femoral head fractures and posterior wall acetabular fractures that do not extend into the posterior column. Case Report: A 28-year-old male with a posterior hip dislocation had difficulty flexing and extending his hip, internal rotation, and shortening his leg. During physical examination, we found a prominent head left femur on the posterior gluteus. During an X-ray examination, we found a posterior dislocation of the femoral head with a fracture. Treatment: Open reduction is preferable whenever there is a nonconcentric hip reduction. This reduces the risk of additional trauma, thus avoiding abrasion to the articular cartilage and bone contusion at the head of the femur. The surgeon who performs open reduction must be fully familiar with the surgical anatomy of the hip and must be aware of the fixation techniques used on fractures in this region. The fragment can be fixed both with 2.0-mm Herbert screws or mini fragment screws, taking care of the head of the implant into the articular cartilage. The joint capsule should always be repaired. When femoral head impaction is present, and the patient is an adult, the goal is to save the femoral head. In this situation, it is preferable to use the Watson-Jones or anterolateral approach with greater trochanteric osteotomy to perform the controlled dislocation of the hip.
TANTANGAN DAN TUGAS KONTEMPORER ORGANISASI: PENTINGNYA PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENYIKAPI PERUBAHAN SOSIAL DAN TEKNOLOGI Renaldi, Rizal
Tarbawi: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam Vol 8 No 1 (2025): Tarbawi
Publisher : STAI BINAMADANI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51476/tarbawi.v8i1.739

Abstract

Tulisan ini bertujuan mengekplorasi tantangan dan tugas yang harus diambil organisasi pendidikan dalam konteks perubahan sosial dan teknologi. Perkembangan sosial dan teknologi yang pesat telah menghadirkan tantangan besar bagi dunia pendidikan, termasuk dalam konteks pendidikan Islam. Pengembangan kurikulum pendidikan Islam menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa pendidikan tidak hanya mencakup aspek akademis, tetapi juga memperhatikan perubahan sosial dan perkembangan teknologi. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kepustakaan. Data-data primer dan sekunder bersumber dari buku, artikel jurnal, dan lainnya. Data-data yang terkumpul selanjutnya dianalisa dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Tulisan ini menemukan bahwa kurikulum pendidikan Islam harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Tantangan yang dihadapi adalah krisis nilai-nilai moral yang dihadapi oleh generasi muda, perubahan metode pengajaran, kesiapan lembaga pendidikan Islam dalam merespons perubahan sosial dan teknologi, dan kesiapan tenaga pendidik dalam mengadaptasi perubahan. Penelitian ini menyimpullkan bahwa pengembangan kurikulum pendidikan Islam yang adaptif dan relevan menjadi kunci untuk mencetak generasi yang tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual, tetapi juga mampu menghadapi tantangan sosial dan teknologi. Dengan kurikulum yang tepat, pendidikan Islam dapat terus memainkan peran penting dalam membentuk individu yang unggul, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan zaman.
PERENCANAAN (PLANNING) DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN Renaldi, Rizal
AL Fikrah: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 5 No 1 (2025): alfikrah
Publisher : STAI Binamadani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51476/alfikrah.v5i1.742

Abstract

Perencanaan merupakan tahap awal dalam pelaksanaan manajemen di sebuah institusi/ organisasi, termasuk lembaga pendidikan. Tujuan perencanaan adalah untuk memastikan tercapainya target serta sebagai sesi awal dalam mengukur pencapaian. Al-Qur'an, sebagai pedoman bagi umat Islam, di dalamnya mengarahkan konsep perencanaan secara menyeluruh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep perencanaan sebagaimana tercermin dalam ayat-ayat al-Qur'an. Prosedur yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif. Informasi diperoleh melalui observasi dan pengumpulan ayat-ayat al-Qur'an. Selanjutnya, dilakukan analisis menggunakan teknik reduksi, penyajian informasi, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam manajemen Islam, posisi perencanaan sangat penting, karena perencanaan merupakan langkah awal atau strategi yang diupayakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Berbagai konsep perencanaan dijelaskan dalam al-Qur'an, sehingga menjadi panduan bagi manusia untuk melaksanakan perencanaan dalam upaya mencapai target atau tujuan yang telah direncanakan.
PRAKTIK JUAL BELI ONLINE DI TOKO NAEL OLSHOP DALAM PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH Renaldi, Rizal; Nurwulan, Siti; Suliyono, Suliyono
Syarie: Jurnal Pemikiran Ekonomi Islam Vol 7 No 1 (2024): Syar'ie
Publisher : STAI Binamadani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51476/syarie.v7i1.618

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengulas hukum praktik jual beli online yang dilakukan oleh toko Nael Olshop, Ciledug, Kota Tangerang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Sumber data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara, observasi, dan studi dokumen. Hasil penelitian menemukan bahwa praktik jual beli online di toko Nael Olshop Ciledug, Kota Tangerang, berlangsung melalui sistem penawaran secara online, cara pemesanan online, dan sistem pengiriman barang kepada konsumen. Dalam hal ini, apa yang dilakukan memiliki keserupaan dengan akad jual beli salam. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa praktik jual beli online di toko Nael Olshop telah sesuai dengan hukum ekonomi Islam. Hal yang mendasarinya adalah praktik jual belinya telah memenuhi rukun dan syarat dalam jual beli, etika dalam menawarkan barang yang diunggah pun diinformasikan spesifikasinya, berlaku jujur, ada hak khiyar (mengurungkan atau melanjutkan pembelian) dan saling ridho (rela) antara penjual dan pembeli.
ANALISIS FATWA DSN MUI NO: 115/DSN-MUI/IX/2017 TENTANG AKAD MUDHARABAH DALAM KEGIATAN USAHA BERSAMA Afandi, Setiya; Renaldi, Rizal; Baihaki, Ahmad Furqon
Madani Syari'ah: Jurnal Pemikiran Perbankan Syariah Vol 7 No 1 (2024): Madani Syari'ah: Jurnal Pemikiran Perbankan Syari'ah
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Binamadani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51476/madanisyariah.v7i1.624

Abstract

Penelitian ini membahas tentang sistem akad mudharabah dan implementasi bagi hasil akad mudharabah berdasarkan Fatwa DSN MUI No. 115 Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif ((library research). Sumber data primer yang digunakan adalah Fatwa DSN MUI No. 115 Tahun 2017. Sementara data sekunder diperoleh dari dokumen, buku, dan jurnal yang relevan dengan pembahasan. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa dalam implementasinya konsep akad mudharabah dapat digabungkan dengan akad lain seperti akad murabahah dan musyarakah. Hal ini dengan pertimbangan adanya tuntutan kebutuhan dan persoalan di masyarakat yang semakin kompleks. Implementasi bagi hasil pada akad mudharabh menurut fatwa DSN MUI No. 115 Tahun 2017 adalah pembagian nisbah (bagi hasil) harus jelas dan tertulis, agar tidak hanya didapatkan oleh satu pihak, baik pemodal atau pengelola mudharabah