Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Edukasi Tentang Pentingnya Konsumsi Makanan Bergizi Dan Suplemen Kesehatan Pencegah Stunting Sejak Dini Pada Siswa SDN Handil Bujur 1 Aldi, Muhammad; Nasiroh; Pebriana, Olvia Putri; Puteri; Carolin, Putri; Noorhaliza; Wineiniati, Noni; Syifa, Umi; Laetare, Tresy Patricia; Martha, Dhea Yolanda; Nabila, Putri; Karina, Diah; Agustin, Nur Syafa; Ma’rifah, Nurul; Nofrizal, Deni; Palimbo, Adriana; Hakim, Ali Rakhman; Sari, Nita Wulan
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 2 No 1 (2024): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/mcm.v2i1.367

Abstract

Pendahuluan: Stunting merupakan suatu kondisi dimana anak memiliki tinggi badan lebih pendek pada usianya. Anak sekolah sangat rentan berhadapan dengan permasalahan gizi. masalah stunting dapat dicegah secara dini dari remaja karena merupakan calon orang tua sehingga perlu diberikan pengetahuan mengenai pentingnya konsumsi makanan bergizi dan suplemen kesehatan untuk mencegah stunting sejak dini.Tujuan: Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada siswa tentang pentingnya mengonsumsi makanan bergizi dan suplemen kesehatan untuk mencegah stunting sejak dini.Metode: Metode penyampaian materi pada kegiatan ini dalam bentuk ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Materi diberikan melalui media leaflet yang berisi tentang stunting, makanan bergizi, dan suplemen kesehatan.Hasil: Hasil kegiatan diperoleh bahwa tingkat pemahaman siswa/i SDN Handil Bujur 1 tentang pentingnya konsumsi makanan bergizi dan suplemen kesehatan untuk mencegah stunting sejak dini mengalami peningkatan pemahaman dan pengetahuan.Simpulan: Dari kegiatan pemberian edukasi yang dilakukan di SDN Handil Bujur 1, dapat disimpulkan bahwa siswa dapat memahami materi yang disampaikan. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan tanya jawab antara tim pengabdian dan siswa/i pada akhir pemberian materi.
Pertanggungjawaban Hukum Pelaku Tindak Pidana Ujaran Kebencian dalam Media Sosial Menurut Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Simon, Firdha Fauziah; Razy, Fakhruddin; Abdi, Muhammad Mahendra; Nofrizal, Deni
Journal of Language and Health Vol 5 No 3 (2024): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v5i3.4577

Abstract

Meluasnya penggunaan media sosial mempunyai efek positif pada bidang sosial, pendidikan, politik, ekonomi, dan lain-lain. Namun juga dapat memicu munculnya kejahatan baru. Teknologi informasi saat ini menjadi pedang bermata dua karena selain memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan, kemajuan dan peradaban manusia, juga merupakan alat yang efektif untuk melakukan tindakan ilegal. Masalah hukum yang umum terjadi berkaitan dengan transmisi informasi, komunikasi, atau data elektronik yang mengandung ujaran kebencian terhadap seseorang atau sekelompok orang yang dapat menimbulkan permusuhan. Tujuan untuk memahami dasar hukum dan sanksi bagi mereka yang melakukan kejahatan rasial melalui media sosial serta pertanggungjawaban hukum terhadap pelaku tindak pidana ujaran kebencian. Penelitian ini merupakan hukum dengan penelitian hukum normatif yakni dengan suatu penyelidikan ilmmiah dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder semata. Berdasarkan hasil penelitian ini. ujaran kebencian di media sosial mengacu pada ketentuan dalam Pasal 28 ayat (2) jis. Pasal 45A ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2024 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik berupa pidana penjara maksimal 6 tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00. Untuk menentukan pertanggungjawaban pidana atas kejahatan ujaran kebencian di media sosial, harus mengacu pada undang-undang tertentu.
Empirical juridical review of traffic accident by Underages (study of accident cases in the east banjarmasin region) Dasdjar, Adna Giovanni; Abdi, Muhammad Mahendra; Nofrizal, Deni
LEGAL BRIEF Vol. 12 No. 5 (2023): December: Law Science and Field
Publisher : IHSA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/legal.v12i5.895

Abstract

Traffic accident is an incident on the road that is unexpected and unintentional involving vehicles with or without other road users which results in loss and/or loss of property. Underage are children under 17 years of age. Most of the traffic violators who are caught in raids are generally dominated by minors and do not have a driver's license (SIM). This study aims to discuss the empirical juridical review of traffic accidents committed by minors (case study of accidents in the East Banjarmasin region). The method used in this research is empirical juridical method.The re-sults of the study show that the sanctions for traffic accidents committed by underage given by the Banjarmasin Police, especially the East Banjarmasin area, are to provide punishment or sanctions and legal processes that take place in cases of violation of the law. In the provisions for imposing action sanctions, based on not being 14 (fourteen) years old as stipulated in Article 69 paragraph (2) of Law No. 11 of 2012 that children who are not yet fourteen (14) years old can only be subject to action sanctions, while the provisions for criminal sanctions given to children based on the age above 12 (twelve) years and up to 18 (eighteen) years. Some of the efforts made by the Banjarmasin Police included making banners containing appeals. Collaborating with Jasa Raharja and the De-partment of Transportation in socializing the traffic safety awareness program. Visiting schools to provide information about the proper use of vehicles and the need to comply with traffic rules on the roads
Tinjauan Yuridis Dampak Overclaim Kosmetik terhadap Konsumen Maulida, Ersha; Abdi, Muhammad Mahendra; Nofrizal, Deni
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 4 No. 10 (2025): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, Oktober 2025
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v4i10.4736

Abstract

The phenomenon of increasing circulation of cosmetic products that do not meet standards and the rampant practice of overclaims have caused serious concerns for consumers, both in terms of health and economy. This situation demands the presence of a strict legal system and effective supervisory mechanisms to ensure the security and clarity of product information circulating in the market. This study uses a normative juridical approach to examine various sources of law, literature, and regulations that govern the cosmetics industry in Indonesia. The main focus of the research is directed at the analysis of forms of legal protection for consumers against cosmetic products that convey unrealistic claims. In its discussion, this study highlights the important role of Law Number 8 of 1999 concerning Consumer Protection and BPOM Regulation Number 12 of 2020 concerning Procedures for Submitting Cosmetic Notifications as the main legal instrument in ensuring product transparency and safety. The findings show that although the legal framework is adequate, its implementation still faces obstacles, especially due to the rise of illegal cosmetics on online platforms and conventional markets. Therefore, strengthening regulations, consumer education, and continuous supervision are important steps to ensure optimal legal protection for the public.