Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PASAR IKAN DENGAN KONSEP ARSITEKTUR LOKAL TANGGAP IKLIM DI PPN BRONDONG, LAMONGAN Rizki Astri Apriliani; Beta Suryokusumo; Sigmawan Tri Pamungkas
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1061.293 KB)

Abstract

PPN Brondong memiliki peranan yang sangat strategis dalam usaha pengembangan perikanan tangkap yaitu sebagai pusat kegiatan perikanan laut di Kabupaten Lamongan. Kecamatan Brondong masuk dalam Wilayah Pengembangan II yang direncanakan menjadi kawasan minapolitan tangkap, sehingga dibutuhkan penambahan fasilitas yang disesuaikan dengan standar kawasan minapolitan. Aktivitas perdagangan saat ini meningkat seiring meningkatnya hasil tangkapan ikan yang menyebabkan kondisi PPN Brondong menjadi tidak tertata dengan baik. Menyikapi permasalahan tersebut maka dibutuhkan perancangan fasilitas fisik pasar ikan yang baik sesuai standar pasar sehat (Kepmenkes/519/SK/VI/2008) untuk menjual belikan ikan secara eceran serta rancangan bangunan yang dapat menyesuaikan iklim dan arsitektur lokal setempat. Metode perancangan yang digunakan ialah deskriptif kualitatif, programatik dan pragmatik. Pengumpulan data dilakukan dengan melihat kondisi tapak secara langsung dengan penggunaan teori yang dipaparkan secara kualitatif. Tahapan analisis dan sintesis dilakukan dengan metode programatik yang merupakan metode penyelesaian suatu masalah secara sistematis dan berurutan, sedangkan konsep arsitektur lokal tanggap iklim dikembangkan melalui metode pragmatik. Objek komparasi yang digunakan ialah komparasi bangunan dengan fungsi pasar ikan dan bangunan dengan fungsi pasar yang menerapkan konsep arsitektur lokal tanggap iklim. Hasil dari kajian menunjukkan bahwa konsep arsitektur lokal tanggap iklim yang diterapkan pada bangunan dengan fungsi utama pasar ikan melalui parameter dan kriteria desain yang telah ditetapkan dapat memberikan kenyamanan di dalam ruang sehingga dapat menurunkan suhu di dalam ruangan serta dapat mengalirkan angin dengan baik ke dalam ruangan di pasar ikan.Kata kunci: PPN Brondong, pasar ikan, arsitektur lokal, tanggap iklim
Pelatihan Digital Marketing bagi UMKM Guna Peningkatan Penjualan di Kelurahan Wonorejo, Surabaya Rizki Astri Apriliani
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 3 No 3 (2023): JAMSI - Mei 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.795

Abstract

Kota Surabaya memiliki potensi menghasilkan produk atau usaha untuk bisa membantu perekonomian masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari bantuan yang diberikan oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah memberikan perhatian khusus untuk Kota Surabaya. Berdasarkan kondisi ini Pemerintah Kota Surabaya harus dapat meningkatkan kualitas pelaku usaha agar dapat menjadi produk unggulan nasional maupun internasional. Kegiatan pendampingan digital marketing guna peningkatan penjualan UMKM di Kelurahan Wonorejo terdiri dari kegiatan persiapan, pelaksanaan dan penilaian. Melalui tahap persiapan dilakukan pengumpulan data dan permasalahan yang dihadapi oleh UMKM selama ini. Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melakukan wawancara dan pengisian ceramah dan diskusi dua arah dengan peserta UMKM yang dilanjutkan dengan proses pelatihan dan pendampingan digital marketing melalui sosial media Instagram. Kemudian tahap terakhir yakni penilaian, disini dinilai apakah setelah menggunakan media sosial terjadi dampak yang signifikan atau tidak terhadap penjualan mitra UMKM. Mitra UMKM yang dijadikan contoh pembahasan pada kegiatan ini adalah Warung Nusantara dan Warung Delisha. Setelah dilakukan upaya untuk melakukan penjualan secara digital dengan memasarkan barang dagangan melalui Instagram dengan menggunakan fitur professional bisnis, didapatkan pertambahan pelanggan yang meluas, peningkatan produktivitas dari mitra UMKM yang diiringi dengan peningkatan pendapatan dari Warung Nusantara dan Warung Delisha.
Perencanaan Drainase di Wilayah Permukiman untuk Penyelesaian Masalah Banjir Rizki Astri Apriliani; Nurul Jannah Asid; Yunus Susilo; Aldea Noor Alina; Ardi Nurcahyo
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 8, No 1 (2024): April 2024
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v8i1.4108

Abstract

ABSTRACTUrban population density is increasing, causing significan problems. Population growth has an impact on demand for land and reduced water catchment areas. RW 08, which is in Wonorejo Village, Surabaya City, is developing into a dense residential area. Nearly all of the built-up settlements are buildings and leave no space for open land as absorption areas. Apart from these conditions, the construction carried out by the community does not follow the rules for a minimum distance of 0.5m between the yard fence and the outer edge of the channel. Not all houses have drainage channels because the development of the RW 08 area is not a well-organized housing complex, so awareness of the drainage channels for each house is different. The current condition of the drainage channels is also experiencing sedimentation and some have been damaged and require repair. The different dimensions of the channels also make the drainage flow into the river not smooth. Based on these problems, it is necessary to make efforts to prevent the recurrence of flooding with good drainage planning. The drainage planning stages consist of surveying existing drainage conditions as primary data, calculating and modeling rainfall data based on secondary data, hydrological analysis, and finally hydraulic analysis which will later be used in technical planning of drainage channels and dimensions. Keywords: Settlements, Drainage, Hydrology, Hydraulics ABSTRAKKepadatan masyarakat perkotaan semakin meningkat, mengakibatkan kesulitan yang signifikan. Pertambahan penduduk berdampak pada permintaan akan lahan dan berkurangnya daerah resapan air. RW 08 yang berada di Kelurahan Wonorejo Kota Surabaya berkembang menjadi kawasan pemukiman yang pesat. Pemukiman yang terbangun hampir keseluruhan berupa bangunan dan tidak menyisakan ruang untuk lahan terbuka sebagai area resapan. Selain kondisi tersebut, pembangunan yang dilakukan masyarakat tidak mengikuti aturan jarak pagar pekarangan dengan tepi luar saluran minimal 0,5m. Tidak semua rumah memiliki saluran drainase dikarenakan perkembangan wilayah RW 08 bukan merupakan perumahan yang terorganisir dengan baik, sehingga kesadaran akan membuat saluran drainase dari setiap rumah berbeda beda. Kondisi saluran drainase yang ada pada saat ini  juga ada yang mengalamii sedimentasi dan beberapa telah mengalami kerusakan sehingga memerlukan perbaikan. Dimensi dari saluran yang berbeda juga membuat tidak lancarnya aliran drainase menuju sungai. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu adanya upaya yang mampu mencegah terjadinya pengulangan banjir dengan perencanaan drainase yang baik. Tahapan perencanaan drainase terdiri dari survei kondisi drainase eksisting sebagai data primer, perhitungan dan pemodelan data curah hujan berdasarkan data sekunder, analisa hidrologi, dan yang terakhir adalah analisa hidrolika yang nantinya akan digunakan dalam teknis perencanaan saluran dan dimensi drainase. Kata Kunci: Permukiman, Drainase, Hidrologi, Hidrolika
ANALISIS PERCEPATAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CRASHING APRILIANI, RIZKI ASTRI; Cahyono, Bagus Nur
NAROTAMA JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 7 No 1 (2023): Narotama Jurnal Teknik Sipil (JUNI, 2023)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Narotama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29138/njts.v7i1.2265

Abstract

Pada proyek konstruksi terdapat berbagai hal yang dapat menyebabkan keterlambatan durasi proyek yang disebabkan beberapa faktor seperti cuaca yang tidak menentu, perubahan desain, kesalahan dalam perencanaan. Diperlukan analisis percepatan durasi dalam pelaksanaannya namun harus memperhatikan efisiensi biaya dan mutu. Dalam penelitian ini akan menganalisis percepatan durasi penyelesaian proyek pada Kantor Griya Galaxy Surabaya dengan menggunakan metode crashing melalui penambahan jam kerja lembur dan mengganti beberapa item material yang lebih efisien dan meminimalisir biaya proyek agar lebih ekonomis. Durasi normal proyek perencanaan adalah 240 hari, dengan menggunakan crashing dengan penambahan jam kerja lembur 3 jam didapatkan hasil durasi 198 hari, maka durasi proyek yang bisa dipangkas adalah 42 hari. Dilakukan juga upaya penggantian material dari yang semula menggunakan pasangan dinding bata merah an menggunakan plamir dinding, diganti dengan pemasangan dinding bata ringan dan cat dasar wall sealer didapatkan hasil biaya Rp 1.602.461.163 dari nilai biaya normal Rp 1.626.834.682. Maka dapat menghemat biaya Rp 24.461.163. Kata kunci: Waktu, Biaya, Material, Jam lembur
Evaluasi Sistem Drainase untuk Antisipasi Limpasan Debit dengan Prinsip Zero Delta Q Studi Kasus: Perumahan The Savanna Batu Asid, Nurul Jannah; Kucaravita, Sekar Ayu; Apriliani, Rizki Astri; Ridlwan, Yusuf
NAROTAMA JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 8 No 1 (2024): Narotama Jurnal Teknik Sipil (JUNI, 2024)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Narotama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29138/njts.v8i1.2724

Abstract

Batu City as one of the tourist centers in East Java Province has resulted in the need for very fast property development. The Savanna complex is currently one of the most popular among consumers. One of the things that must be considered in housing construction is the wastewater and rainwater disposal system because it concerns the comfort of residents. Housing construction on land that was originally rice fields and catchments will cause problems related to additional water runoff. Based on this, a drainage system is needed that does not increase water runoff before and after construction. The Zero Delta Q policy is a "flood alert" concept by implementing restrictions on water runoff due to development where the difference between the water runoff discharge before construction and after construction must be 0 (zero). The current drainage channels use concrete pipes with a diameter of 0.6 m for primary channels and 0.4 m for secondary channels. After analyzing rainfall, topography and contour data as well as land use, planned discharge data for each channel was obtained. The existing channel dimensions can still meet the planned runoff discharge so there is no need to increase the channel dimensions. However, there was an increase in runoff discharge amounting to 2876,386 m3. Initially, before construction, the runoff discharge was 2331.3 m3. After construction, the runoff discharge was 2331.3 m3. 5207,731 m3. To minimize the difference in runoff discharge, 41 infiltration wells are planned with dimensions of 1.2 m wide and 3 m high..
Studi Kelayakan Rencana Pengembangan Pembangunan Gedung F Universitas Dr. Soetomo Surabaya Hastono, Klotok Budi; Apriliani, Rizki Astri; Bustamin, Maulidya Octaviani; Kuncaravita, Sekar Ayu
PUBLIKASI RISET ORIENTASI TEKNIK SIPIL (PROTEKSI) Vol 6 No 1 (2024): Vol. 6 No.1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/proteksi.v6n1.p18-29

Abstract

Building F Dr. University Soetomo Surabaya has several main functions consisting of a Library Room, Lecturer Room, Classroom and Auditorium which has been established since 1981, so it is necessary to assess the condition of the building as material for further evaluation. The research was carried out with a building survey to review such as carrying out investigations on the building, measuring or checking. The results of the research obtained are, firstly, technical architecture including aspects of comfort, health, safety, Building F, Dr. University. Soetomo has fulfilled all assessment points well. Second, the structural technical test results obtained using the Hammer Test show that the average compressive strength value of concrete in the building structure of building F gives a value below 250 kg/cm2 which is the minimum concrete quality value used in building structures, so this shows that the strength of the concrete is not meets the requirements when used for multi-storey building structures. Third, the technical utility shows that the strong current electrical system functions well and can be operated safely. The main electrical equipment, labels on panels, good and neat electrical installation lines are not well organized, maintenance is needed to tidy up the electrical cable lines.
Analisis Percepatan Pekerjaan Proyek Menggunakan Metode Zonasi Dan Non Zonasi (Studi Kasus Proyek Pembangunan Km House Dharmahusada Indah Timur Blok M No. 8) Grianto; Sujamiko, Bambang; Rizki Astri Apriliani
AGREGAT Vol 9 No 2 (2024): .
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ag.v9i2.23603

Abstract

Dalam pelaksanaan proyek rumah mewah yang dilaksanakan terutama pada kota Surabaya pada umumnya pekerjaan proyek menggunakan sistem non-zonasi dengan RAB yang besar,waktu yang lama, pengadaan material bekisting yang berlebihan, maka dipilihlah metode perencanaan zonasi oleh penulis dengan tujuan penelitian menganalisis dan membandingkan RAB,Schedule kurva S dan gambar,juga analisis pekerjaan bekisting (zonasi dan non-zonasi).  Ada 4 metode dipenelitian ini, pertama menganalisis perbandingan data RAB non-zonasi ( kontrak ) dan zonasi, kedua Schedule Kurva S zonasi non-zonasi ( kontrak ) dan zonasi, ketiga Schedule dengan menggunakan gambar non-zonasi ( kontrak ) dan zonasi,keempat Analisis Koofesien pekerjaan begisting non-zonasi ( kontrak ) dan zonasi. data yang di analisis adalah data analisis koofisien dari RAB   kontrak (non-zonasi). Analisis data yang digunakan untuk RAB,analisis perbandingan harga satuan pekerjaan  bekisting dari RAB non-zonasi dan zonasi. Schedule Kurva’S dan schedule menggunakan gambar, analisis perbandingan durasi,waktu,bobot pekerjaan non-zonasi dan  zonasi. Analisis harga perkejaan bekisting, analisis koofisien pemakaian kayu dan lama sewa perancah non-zonasi dan zonasi.hasil yang didapat dari Analisis data, RAB pebedaan nilai total RAB non-zonasi (Kontrak) Rp 12.369.976.000,00 dan RAB zonasi Rp 11.598.568.000,00, Schedule Kurva’S dan Schedule menggunakan gambar adalah grafik prestasi pekejaan dan gambar schedule zonasi dan non-zonasi, Analisis biaya pekerjaan begisting adalah perbandingan harga satuan sistem non-zonasi dan zonasi dan juga pengadaan material bekisting dan waktu sewa perancah bekisting. Kesimpulan yang di dapat dari penelitian ini adalah RAB mengetahui nominal keuntungan, Schedule Kurva’S dan Schedule gambar waktu pelaksanaan yang lebih cepat 13 minggu dari kontrak, Analisis harga pekerjaan bekisting lebih hemat pemakaian dan pengadaan
Analysis of Potential Hazards and Risks of Work Accidents by Using the HIRARC Method On Earthwork and Geosynthetics Kuncaravita, Sekar Ayu; Apriliani, Rizki Astri; Lawdy D.V, Muhammad; Indri Y, Dayat
Civilla : Jurnal Teknik Sipil Universitas Islam Lamongan Vol 10 No 1 (2025): MARET
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/cvl.v10i1.1350

Abstract

The world of construction always has potential hazards and risks that always endanger the safety and health of workers. The occurrence of work accidents is an event that is always unexpected and can cause losses, both for the construction company and the workers. This study aims to determine the potential hazards in an effort to reduce work accidents in the Banjarsari- Dukuh Tengah road improvement project in Sidoarjo Regency. The method used in this research is hazard identification risk assessment and risk control (HIRARC). The results showed that in the construction of the Banjarsari- Dukuh Tengah road improvement project in Sidoarjo Regency, especially in earthworks and geosynthetics, there were 10 jobs in the Banjarsari- Dukuh Tengah road improvement project in Sidoarjo Regency showing that the potential hazards were 2 activities classified as having a "low risk," 3 activities with a "medium risk," and 5 other activities with a "high" risk. To overcome these problems, suggestions for improvement are given so that workers carry out work activities in accordance with standard operating procedures (SOPs) and wear personal protective equipment (PPE).
Analisis Percepatan Pekerjaan Proyek Menggunakan Metode Zonasi Dan Non Zonasi (Studi Kasus Proyek Pembangunan Km House Dharmahusada Indah Timur Blok M No. 8) Grianto; Sujamiko, Bambang; Rizki Astri Apriliani
AGREGAT Vol 9 No 2 (2024): Vol. 9 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ag.v9i2.23603

Abstract

Dalam pelaksanaan proyek rumah mewah yang dilaksanakan terutama pada kota Surabaya pada umumnya pekerjaan proyek menggunakan sistem non-zonasi dengan RAB yang besar,waktu yang lama, pengadaan material bekisting yang berlebihan, maka dipilihlah metode perencanaan zonasi oleh penulis dengan tujuan penelitian menganalisis dan membandingkan RAB,Schedule kurva S dan gambar,juga analisis pekerjaan bekisting (zonasi dan non-zonasi).  Ada 4 metode dipenelitian ini, pertama menganalisis perbandingan data RAB non-zonasi ( kontrak ) dan zonasi, kedua Schedule Kurva S zonasi non-zonasi ( kontrak ) dan zonasi, ketiga Schedule dengan menggunakan gambar non-zonasi ( kontrak ) dan zonasi,keempat Analisis Koofesien pekerjaan begisting non-zonasi ( kontrak ) dan zonasi. data yang di analisis adalah data analisis koofisien dari RAB   kontrak (non-zonasi). Analisis data yang digunakan untuk RAB,analisis perbandingan harga satuan pekerjaan  bekisting dari RAB non-zonasi dan zonasi. Schedule Kurva’S dan schedule menggunakan gambar, analisis perbandingan durasi,waktu,bobot pekerjaan non-zonasi dan  zonasi. Analisis harga perkejaan bekisting, analisis koofisien pemakaian kayu dan lama sewa perancah non-zonasi dan zonasi.hasil yang didapat dari Analisis data, RAB pebedaan nilai total RAB non-zonasi (Kontrak) Rp 12.369.976.000,00 dan RAB zonasi Rp 11.598.568.000,00, Schedule Kurva’S dan Schedule menggunakan gambar adalah grafik prestasi pekejaan dan gambar schedule zonasi dan non-zonasi, Analisis biaya pekerjaan begisting adalah perbandingan harga satuan sistem non-zonasi dan zonasi dan juga pengadaan material bekisting dan waktu sewa perancah bekisting. Kesimpulan yang di dapat dari penelitian ini adalah RAB mengetahui nominal keuntungan, Schedule Kurva’S dan Schedule gambar waktu pelaksanaan yang lebih cepat 13 minggu dari kontrak, Analisis harga pekerjaan bekisting lebih hemat pemakaian dan pengadaan
Perencanaan Drainase di Wilayah Permukiman untuk Penyelesaian Masalah Banjir Apriliani, Rizki Astri; Asid, Nurul Jannah; Susilo, Yunus; Alina, Aldea Noor; Nurcahyo, Ardi
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v8i1.4108

Abstract

ABSTRACTUrban population density is increasing, causing significan problems. Population growth has an impact on demand for land and reduced water catchment areas. RW 08, which is in Wonorejo Village, Surabaya City, is developing into a dense residential area. Nearly all of the built-up settlements are buildings and leave no space for open land as absorption areas. Apart from these conditions, the construction carried out by the community does not follow the rules for a minimum distance of 0.5m between the yard fence and the outer edge of the channel. Not all houses have drainage channels because the development of the RW 08 area is not a well-organized housing complex, so awareness of the drainage channels for each house is different. The current condition of the drainage channels is also experiencing sedimentation and some have been damaged and require repair. The different dimensions of the channels also make the drainage flow into the river not smooth. Based on these problems, it is necessary to make efforts to prevent the recurrence of flooding with good drainage planning. The drainage planning stages consist of surveying existing drainage conditions as primary data, calculating and modeling rainfall data based on secondary data, hydrological analysis, and finally hydraulic analysis which will later be used in technical planning of drainage channels and dimensions. Keywords: Settlements, Drainage, Hydrology, Hydraulics ABSTRAKKepadatan masyarakat perkotaan semakin meningkat, mengakibatkan kesulitan yang signifikan. Pertambahan penduduk berdampak pada permintaan akan lahan dan berkurangnya daerah resapan air. RW 08 yang berada di Kelurahan Wonorejo Kota Surabaya berkembang menjadi kawasan pemukiman yang pesat. Pemukiman yang terbangun hampir keseluruhan berupa bangunan dan tidak menyisakan ruang untuk lahan terbuka sebagai area resapan. Selain kondisi tersebut, pembangunan yang dilakukan masyarakat tidak mengikuti aturan jarak pagar pekarangan dengan tepi luar saluran minimal 0,5m. Tidak semua rumah memiliki saluran drainase dikarenakan perkembangan wilayah RW 08 bukan merupakan perumahan yang terorganisir dengan baik, sehingga kesadaran akan membuat saluran drainase dari setiap rumah berbeda beda. Kondisi saluran drainase yang ada pada saat ini  juga ada yang mengalamii sedimentasi dan beberapa telah mengalami kerusakan sehingga memerlukan perbaikan. Dimensi dari saluran yang berbeda juga membuat tidak lancarnya aliran drainase menuju sungai. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu adanya upaya yang mampu mencegah terjadinya pengulangan banjir dengan perencanaan drainase yang baik. Tahapan perencanaan drainase terdiri dari survei kondisi drainase eksisting sebagai data primer, perhitungan dan pemodelan data curah hujan berdasarkan data sekunder, analisa hidrologi, dan yang terakhir adalah analisa hidrolika yang nantinya akan digunakan dalam teknis perencanaan saluran dan dimensi drainase. Kata Kunci: Permukiman, Drainase, Hidrologi, Hidrolika