Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Analisis Dan Evaluasi Sistem Drainase (Studi Kasus: Ruas Jl. Coklat, Kel. Bongkaran Kec. Pabean Cantikan, Kota Surabaya) Wicaksono, Dimas Priatmoko; Harijianto, Didik; Asid, Nurul Jannah
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil Vol 3 No 2: September 2020
Publisher : Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jprs.v3i2.3103

Abstract

The city of Surabaya is one of the big cities in Indonesia. Like other cities, Surabaya also has problems, especially problems regarding flooding. The problem of flooding in the city of Surabaya can be classified into 2 (two). Namely, drainage problems due to natural factors and man-made. One of the roads that are still regularly flooded in Surabaya when it rains is Jalan Coklat. In this study the authors analyzed using secondary data from related agencies from field observations. These data include rainfall data, inundation data, tide data and dimensions of existing canals and other complementary structures. From these data, it can be obtained that the average rainfall value is 97.54 mm / day, the rain intensity is 214.88 mm / hour for the 10th period, while the Flood Debit Q Planning is 0.95 m3 / sec, and the discharge in the existing channel can be 0, 849 m3 / second. From the Tide Data, it is obtained that the peak of the tide is 150 cm high on December 13, 2016 and the lowest low tide is 130 cm on January 25, 2016. From the calculation and analysis results in the area that affects the occurrence of inundation is the channel dimension with Width: 50 x Height: 80 cm From the analysis of the calculation of the redesign using the box culvert, the dimensions of each box are obtained, namely the width of the box culvert: 80 x height: 100 x length: 120 cm for the 10th period with a capacity of 2.227 m3 / second. If the rainfall is high in the area and the water level in the Kalimas river is overflowing, the results of the analysis need to install a floodgate with the dimensions of the sluice gate Width: 60 x Height: 180 x Thickness: 1 cm so that when there is back water in the jl area . Brown floodgates function and when the rainfall is also high, the floodgates are already operating, so to reduce water puddles, it is necessary to use the help of a pump. From the analysis results, the pump capacity is 2.5 m3 / second.
Analisis Dan Evaluasi Sistem Drainase (Studi Kasus: Ruas Jl. Coklat, Kel. Bongkaran Kec. Pabean Cantikan, Kota Surabaya) Wicaksono, Dimas Priatmoko; Harijianto, Didik; Asid, Nurul Jannah
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil Vol. 3 No. 2: September 2020
Publisher : Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jprs.v3i2.3103

Abstract

The city of Surabaya is one of the big cities in Indonesia. Like other cities, Surabaya also has problems, especially problems regarding flooding. The problem of flooding in the city of Surabaya can be classified into 2 (two). Namely, drainage problems due to natural factors and man-made. One of the roads that are still regularly flooded in Surabaya when it rains is Jalan Coklat. In this study the authors analyzed using secondary data from related agencies from field observations. These data include rainfall data, inundation data, tide data and dimensions of existing canals and other complementary structures. From these data, it can be obtained that the average rainfall value is 97.54 mm / day, the rain intensity is 214.88 mm / hour for the 10th period, while the Flood Debit Q Planning is 0.95 m3 / sec, and the discharge in the existing channel can be 0, 849 m3 / second. From the Tide Data, it is obtained that the peak of the tide is 150 cm high on December 13, 2016 and the lowest low tide is 130 cm on January 25, 2016. From the calculation and analysis results in the area that affects the occurrence of inundation is the channel dimension with Width: 50 x Height: 80 cm From the analysis of the calculation of the redesign using the box culvert, the dimensions of each box are obtained, namely the width of the box culvert: 80 x height: 100 x length: 120 cm for the 10th period with a capacity of 2.227 m3 / second. If the rainfall is high in the area and the water level in the Kalimas river is overflowing, the results of the analysis need to install a floodgate with the dimensions of the sluice gate Width: 60 x Height: 180 x Thickness: 1 cm so that when there is back water in the jl area . Brown floodgates function and when the rainfall is also high, the floodgates are already operating, so to reduce water puddles, it is necessary to use the help of a pump. From the analysis results, the pump capacity is 2.5 m3 / second.
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERUMAHAN GRAND KENJERAN DENGAN PRINSIP ZERO DELTA Q NURUL JANNAH ASID
NAROTAMA JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 6 No 1 (2022): Narotama Jurnal Teknik Sipil (JUNI, 2022)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Narotama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31090/njts.v6i1.1862

Abstract

Grand Kenjeran Residence is a mega project which has a lot of access and facilities at East Surabaya district. Related to the development’s location, East Surabaya District had peat and swamp like soil which has high land subsidence and prone to be flooded. Based on that condition, a drainage system is required to draining the rainwater towards existing drainage system. Zero Delta Q Policy is a “flood caution” concept by applying flood’s runoff restrictions as a result of the development, which the difference between before and after runoff debit has to be zero. Based on the analyzing report, there are some chsnnel precast available to use for Drainage System 1 : Box Culvert size 200x150x100 cm ; Box Culvert size 120x120x100 cm ; Uditch + Cover size 50x50x120 cm and Drainage System 2 : Box Culvert size 120x150x100 cm; Box Culvert size 100x100x100 cm ; Uditch + Cover size 40x50x120 cm. Fulfilling the “Zero Delta Q” concept, the design of boezem had volume of 7.182,47 m3 which is larger than the requirements at 7.181,925 m3 and floodgates on drainage system.
KAJIAN KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PERENCANAAN KAPASITAS RESERVOIR PADA WILAYAH KEPULAUAN (Studi Kasus: Pulau Mandangin Madura) NURUL JANNAH ASID
NAROTAMA JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 3 No 2 (2019): Narotama Jurnal Teknik Sipil (NOPEMBER, 2019)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Narotama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31090/njts.v3i2.939

Abstract

Pulau Mandangin merupakan salah satu kepulauan yang berada di Kecamatan Sampang Kabupaten Sampang. Saat ini, di Pulau Mandangin belum terdapat jaringan air bersih untuk memenuhi air bersih bagi penduduk pulau. Sehingga banyak penduduk pulau memanfaatkan air hujan yang ditampung untuk mandi, mencuci dan konsumsi. Pada Tahun 2014, Kementrian PU membangun sistem penyulingan air laut mengggunakan teknologi membran yang disebut SWRO, Namun SWRO hanya menjamin kebutuhan air minum. Perlu adanya analisis untuk mengetahui kebutuhan air bersih penduduk sebagai salahsatu studi dalam merencanakan Sistem Distribusi Air Bersih.Pada penelitian ini dilakukan analisis data jumlah penduduk yang ada, dari data yang ada dapat diketahui metode statistik yang sesuai untuk prediksi jumlah penduduk tahun yang akan datang adalah Metode Geometrik. Hasil dari penelitian pada tahun 2023 Jumlah penduduk 20694 Jiwa dengan jumlah penduduk yang terlayani air bersih adalah 100%. Pada Tahun yang sama kebutuhan air bersih domestik 1779.6 m3/dtk, dilayani dengan sambungan rumah adalah 1655.5 m3/dtk sedangkan dengan hidran umum 124.16 m3/dtk dan kebutuhan air non domestik 355.93 m3/dtk. Kebutuhan air rata-rataperhari setelah di hitung dengan kehilangan air adalah 2562.7 m3/dtk. Dari evaluasi pembebanan debit, maka debit yang ada saat ini harus ditingkatkan, dari yang semula 5 l/dtk menjadi 30 l/dtk. Berdasarkan analisis data didapatkan kapasitas reservoir yang sesuai untuk kebutuhan air adalah 200 m3
EVALUASI KONDISI PIPA PADA SISTEM IRIGASI PERPIPAAN NURUL JANNAH ASID
NAROTAMA JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 4 No 2 (2020): Narotama Jurnal Teknik Sipil (NOPEMBER, 2020)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Narotama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31090/njts.v4i2.1258

Abstract

Irigasi pipa dipilih sebagai salah satu solusi untuk metode irigasi pada daerah berpasir karena tingkat efisiensi penyaluran air yang tinggi. Masalah yang muncul pada sistem irigasi perpipaan ialah kondisi pipa seperti pipa bocor atau kehilangan energi yang begitu besar. Salah satu cara untuk mengevaluasi kondisi pipa yang digunakan dalam sistem irigasi yang sudah digunakan bertahun-tahun ialah membandingkan nilai koefisien gesek pipa yang sudah digunakan dengan nilai koefisien gesek menggunakan grafik moody. Pada penelitian ini, pipa dilapangan dipecah menjadi lima segmen, R-B, R-F, R-C. R-D dan R-H, tiap segmen menyalurkan air dari sumber ke tiap pipa sekunder, tiap segmen dilakukan simulasi menggunakan bantuan program dengan debit tertentu selanjutnya dilakukan perhitungan nilai f atau nilai gesek pipa berdasarkan nilai kehilangan energi yang terjadi pada tiap segmen pipa. Dari hasil penelitian didapatkan Nilai f pipa hasil simulasi adalah Pipa 1 ø8 Inch= 0,025, Pipa 2 ø6 Inch = 0,025, Pipa 3 ø4 Inch=0,022, Pipa 4 ø3Inch =0,022. Nilai f pipa teori berdasarkan Grafik Moody adalah : Pipa 1 ø8 Inch= 0,020, Pipa 2 ø6 Inch = 0,018, Pipa 3 ø4 Inch=0,018, Pipa 4 ø3Inch =0,020. Kondisi pipa dilapangan masih baik, berdasarkan nilai koefisien gesek.
ANALISIS KEBUTUHAN AIR UNTUK IRIGASI (STUDI KASUS PADA DAERAH IRIGASI MONDOKAN/SLUMBUNG KABUPATEN KEDIRI) YOHANES CAHYO KUSUMO; Didik Harijanto; Nurul Jannah Asid
NAROTAMA JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 5 No 1 (2021): Narotama Jurnal Teknik Sipil (JUNI, 2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Narotama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31090/njts.v5i1.1458

Abstract

Kebutuhan air irigasi perlu diketahui karena merupakan salah satu tahap penting yang diperlukan dalam perencanaan dan pengelolaan sistem irigasi. tujuan penelitian ini adalah menganalisis kebutuhan air irigasi untuk mendapatkan prediksi nilai kebutuhan air irigasi maksimum dan minimum pada Daerah Irigasi Mondokan/Slumbung, sehingga ketersediaan air dapat dimanfaatkan secara benar yakni seefisien dan seefektif mungkin agar produktivitas pertanian dapat meningkat. Populasi dalam penelitian ini adalah sawah irigasi teknis seluas 190 ha Dari hasil perhitungan kebutuhan air irigasi maksimum didapat sebesar 1,167 lt/dt/ha untuk kebutuhan air minimum didapat sebesar 0,035 l/dt/ha, dari perhitungan kebutuhan air irigasi tidak sebanding dengan ketersediaan air yang ada. Perhitungan kebutuhan air irigasi untuk pola tanam Padi-Padi-Palawija, ketersediaan air yang ada pada masa tanam II pada bulan Mei s/d Agustus ke 1 dan pada masa tanam III bulan Agustus ke 2 dan bulan Oktober tidak mencukupi hal ini di karenakan kebutuhan air disawah pada bulan Mei ke 1 sebesar 0,176 m3/dt sedangkan air yang tersedia pada intake hanya sebesar 0,131 m3/dt. Alternatif lain agar air yang tersedia bisa mencukupi untuk kebutuhan air di sawah diantaranya, digunakan sistem pembagian air yaitu menggunakan sistem golongan. untuk Daerah Irigasi Mondokan/Slumbung dibagi menjadi 2 golongan. Perhitungan debit rencana diperoleh Q=100% (pembagian air secara terus-menerus) sebesar 306.44 l/dt/ha dan untuk Q=50% (1 golongan dialiri 1 golongan ditutup) sebesar 153,2 l/dt/ha dengan pembagian jam rotasi pada periode I selama 3 hari 16 jam dan untuk periode II 3 hari 8 jam.
Analisis Kebutuhan Sumur Resapan Dalam Rangka Konservasi Air di Wilayah Perumahan Perumnas Made Kabupaten Lamongan NURUL JANNAH ASID
AGREGAT Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ag.v8i1.18403

Abstract

Perumnas Made kabupaten Lamongan di kenal sebagai salah satu daerah yang sering dilanda banjir ketika musim penghujan datang dan kekeringan ketika musim kemarau datang. Dengan perkembangan yang sangat pesat, yang meliputi jumlah penduduk dan ekonomi dari wilayah urban metropolitan Gerbang kertosusila. Salah satu faktor yang mendatangkan bencana alam di area yang mereka tempati adalah yang akan kurangnya kesadaran mengenai menjaga lingkungan sekitar. Karena itu sangat penting melaksanakan konservasi air dalam rangka menjaga kelestarian lingkunan terutama air bersih. Tujuan penelitian ini adalah menentukan jumlah dan titik sumur resapan yang di perlukan di wilayah perumnas Made. Metode penelitian kuantitatif dengan pengumpulan data hujan selama periode 10 tahun terakhir dan survey dengan alat ukur dan GPS. Berdasarkan data dari survei tersebut kemudian akan dianalisa dengan menggunakan metode analisa faktor. Kemudian hasil dari perhitungan tersebut dapat di tentukan kebutuhan sumur resapan di Perumahan Perumas Made yang diperoleh sumur dengan diameter 1,2 m dengan kedalaman 1,5 m, lalu didapatkan hasil debit banjir rencana terbesar yang terjadi pada kala ulang 10 tahun yaitudengan debit 1,442  dan debit air limbah rumah tangga sebesar 0,939  pada periode kala ulang 10 tahun. Kata Kunci: Perumnas Made, Konservasi Air, Sumur Resapan.
Pkm Penyiapan Peta Situasi Untuk Pembangunan Pasar Desa Di Desa Carangwulung, Wonosalam, Jombang Yunus Susilo; Sayyidatul Khoiridah; Jajuk Supriyadi; Nurul Jannah Asid
SNHRP Vol. 5 (2023): Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian (SNHRP) Ke 5 Tahun 2023
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Carangwulung merencanakan membangun pasar oleh oleh di lokasi lahan pasar desa sebagai tempat pelaku UMKM memasarkan produknya guna meningkatkan perekomonian desa. Lokasi lahan pasar desa berupa lahan kosong berbatasan pemakaman desa dan sungai besar. Kondisi topografi lahan pasar desa yang bervariasi di tebing sungai menjadi kondisi yang harus diperhitungkan dalam membuat perencanaan pengembangan pasar desa. Tehnologi peralatan survey pemetaan berkembang sangat maju, salah satunya receiver GNSS (Global Network Satelite System) metode RTK (Real Time Kinematik). Peralatan ini dapat menentukan posisi/koordinat teliti secara real time dengan kecepatan pengukuran yang tinggi, sehingga dikembangkan sebagai metode pemetaan situasi secara cepat dan tepat. Peta situasi menggambarkan situasi pada areal yang dipetakan dengan dilengkapi garis kontur untuk menggambarkan keadaan topografi areal yang dipetakan. Metode pemetaan situasi saat ini sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat dengan adanya receiver GNSS tipe Real Time Kinematik. Sehingga dapat dilakukan dengan lebih cepat, akurat dan efisien, terutama pada lokasi yang mempunyai variasi topografi sangat tinggi, seperti tebing sungai yang terdapat di sebelah timur lahan pasar desa Carangwulung. Hasil yang diharapkan yaitu tersedianya peta situasi lahan pasar desa Carangwulung dalam skala besar yang dilengkapi garis kontur sebagai data teknis untuk merencanaan dan pengembangan pasar desa selanjutnya.
Perencanaan Drainase di Wilayah Permukiman untuk Penyelesaian Masalah Banjir Rizki Astri Apriliani; Nurul Jannah Asid; Yunus Susilo; Aldea Noor Alina; Ardi Nurcahyo
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 8, No 1 (2024): April 2024
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v8i1.4108

Abstract

ABSTRACTUrban population density is increasing, causing significan problems. Population growth has an impact on demand for land and reduced water catchment areas. RW 08, which is in Wonorejo Village, Surabaya City, is developing into a dense residential area. Nearly all of the built-up settlements are buildings and leave no space for open land as absorption areas. Apart from these conditions, the construction carried out by the community does not follow the rules for a minimum distance of 0.5m between the yard fence and the outer edge of the channel. Not all houses have drainage channels because the development of the RW 08 area is not a well-organized housing complex, so awareness of the drainage channels for each house is different. The current condition of the drainage channels is also experiencing sedimentation and some have been damaged and require repair. The different dimensions of the channels also make the drainage flow into the river not smooth. Based on these problems, it is necessary to make efforts to prevent the recurrence of flooding with good drainage planning. The drainage planning stages consist of surveying existing drainage conditions as primary data, calculating and modeling rainfall data based on secondary data, hydrological analysis, and finally hydraulic analysis which will later be used in technical planning of drainage channels and dimensions. Keywords: Settlements, Drainage, Hydrology, Hydraulics ABSTRAKKepadatan masyarakat perkotaan semakin meningkat, mengakibatkan kesulitan yang signifikan. Pertambahan penduduk berdampak pada permintaan akan lahan dan berkurangnya daerah resapan air. RW 08 yang berada di Kelurahan Wonorejo Kota Surabaya berkembang menjadi kawasan pemukiman yang pesat. Pemukiman yang terbangun hampir keseluruhan berupa bangunan dan tidak menyisakan ruang untuk lahan terbuka sebagai area resapan. Selain kondisi tersebut, pembangunan yang dilakukan masyarakat tidak mengikuti aturan jarak pagar pekarangan dengan tepi luar saluran minimal 0,5m. Tidak semua rumah memiliki saluran drainase dikarenakan perkembangan wilayah RW 08 bukan merupakan perumahan yang terorganisir dengan baik, sehingga kesadaran akan membuat saluran drainase dari setiap rumah berbeda beda. Kondisi saluran drainase yang ada pada saat ini  juga ada yang mengalamii sedimentasi dan beberapa telah mengalami kerusakan sehingga memerlukan perbaikan. Dimensi dari saluran yang berbeda juga membuat tidak lancarnya aliran drainase menuju sungai. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu adanya upaya yang mampu mencegah terjadinya pengulangan banjir dengan perencanaan drainase yang baik. Tahapan perencanaan drainase terdiri dari survei kondisi drainase eksisting sebagai data primer, perhitungan dan pemodelan data curah hujan berdasarkan data sekunder, analisa hidrologi, dan yang terakhir adalah analisa hidrolika yang nantinya akan digunakan dalam teknis perencanaan saluran dan dimensi drainase. Kata Kunci: Permukiman, Drainase, Hidrologi, Hidrolika
Evaluasi Sistem Perpipaan Plambing Gedung Asrama Mahasiswa ITS Surabaya Agustina, Nuria; Nurul Jannah Asid; Rizki Astri A
AGREGAT Vol 9 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ag.v9i1.21929

Abstract

ITS Surabaya Student Dormitory Building uses PDAM clean water services and is also equipped with a fire extinguishing installation whose distribution network system uses clean water. As students' needs increase, their need for clean water will also increase. And because of this, this building often experiences problems distributing clean water during peak usage hours due to simultaneous use, there is a decrease in the flow of each unit of piping equipment due to uneven installation of the clean water distribution system. Therefore, the distribution system in pipes requires special handling which often experiences problems in terms of quantity, pressure and continuity of water. The aim of this research is to analyze the magnitude of energy loss in the plumbing pipe network in the ITS Surabaya Dormitory Building, and also to analyze the causes of closed pipes experiencing energy loss. At which point the energy loss is highest, so is the remaining energy at the last pipeline node. The method used in this research is a quantitative method by analyzing the condition of the existing pipe network in clean water installations and fire extinguishing installations in terms of pipe dimensions, pipe length and reservoir elevation which will then be carried out by running tests with the program to find out how much The large energy losses that occur in plumbing pipe networks are assisted by a simulation program using Epanet 2.2. From the results of this research, there are several conclusions that the results of the analysis of the Clean Water pipe network of the ITS Surabaya Student Dormitory Building for clean water installations have the highest velocity (Velocity) of 0.2 m/s in pipe 15 on the 1st Floor, and the sprinkler pipe has a velocity (Velocity). ). ) the highest is 0.08 m/s on pipe 01 Floor 2. There are still many pipes whose speed is less than 0.1 m/s, which means the pipe speed in the network does not meet the design criteria. And for the pressure of the clean water pipe network and sprinklers at all node points with a value of ≥0.5 bar (according to planning standards). Based on the results of running unit headloss, the clean water pipe network and sprinklers have a value of <10 m/Km (according to planning standards) and no pipes experience negative pressure or pressure drop.