Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil

KAJIAN VOLUME SERTA KINERJA LALU LINTAS Jl.MT.HARYONO-JEMBATAN SOEKARNO HATTA–Jl.M.PANJAITAN–Jl.BOGOR ATAS–Jl.VETERAN DAN Jl.GAJAYANA A, Akhmad Dwiko; Nugroho, Anggi Cahyo; Arifin, M Zainul; Sulistio, Harnen
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.59 KB)

Abstract

Dengan memperhatikan kinerja jaringan jalan satu arah (Jl.MT.Haryono - Jembatan Soekarno Hatta - Jl.M.Panjaitan - Jl.Bogor Atas - Jl.Veteran dan Jl.Gajayana) di kota Malang yang semakin ramai saat akhir pekan, maka diperlukannya upaya untuk menganalisis dan mencari solusi yang diperlukan agar dampak yang terjadi dapat diminimalisir. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui kinerja segmen jalan dan simpang untuk kondisi eksisting, kemudian menentukan manajemen lalu lintas yang sesuai apabila terdapat permasalahan, sehingga diharapkan dapat memberikan alternatif solusi dari permasalahan yang terjadi. Kajian yang dilakukan berupa analisa kinerja ruas, simpang dan jalinan serta menentukan manajemen lalu lintas yang sesuai. Data penelitian didapat dengan melakukan survei traffic counting pada hari Jumat dan Senin pukul 06.00-08.00 dan 15.00-17.00 serta pada lokasi jaringan jalan satu arah (Jl.MT.Haryono - Jembatan Soekarno Hatta - Jl.M.Panjaitan - Jl.Bogor Atas - Jl.Veteran dan Jl.Gajayana). Analisis kinerja simpang dan ruas mengacu pada MKJI 1997, sedangkan manajemen lalu lintas mengacu referensi terkait yaitu mengenai optimasi waktu siklus dan geometri. Sehingga diperoleh tingkat pelayanan masing-masing jaringan jalan di sekitar kawasan tersebut. Hasil yang diperoleh yaitu kondisi segmen jalan Bogor Atas kondisi eksisting pada tahun 2014 didapatkan bahwa rata-rata derajat kejenuhan (DS)  sebesar 0.25, segmen jalan M.Panjaitan derajat kejenuhan (DS) sebesar 0.711, segmen jalan MT.Haryono derajat kejenuhan (DS) sebesar 0.752, segmen jalan Soekarno Hatta derajat kejenuhan (DS) sebesar 0.743, segmen jalan Gajayana derajat kejenuhan (DS) sebesar 0.736 dan segmen jalan Veteran derajat kejenuhan (DS) sebesar 0.595. Kondisi simpang 4 Bogor-Veteran didapatkan bahwa rata-rata tundaan  sebesar 79.04 detik ,  untuk simpang 3 MT Haryono-Soehat tundaan sebesar 10.17 detik, untuk simpang 3 Gajayana-MT.Haryono tundaan sebesar  289.3 detik, untuk simpang 4 Soehat-Bunga Coklat tundaan sebesar 508.2 detik dan pada ruas simpang 4 Veteran-sumbersari tundaan sebesar 403.9 detik. Dengan memperhatikan kondisi seperti itu maka perlu adanya solusi perbaikan beberapa simpang pada jaringan jalan, yaitu pada simpang 4 Bogor-Veteran dipilih manajemen lalu lintas berupa perubahan geometri serta optimasi waktu siklus, sedangkan pada simpang 3 Veteran -Sumbersari dilakukan perubahan fase dari 3 fase menjadi 2 fase. Pada simpang 3 Gajayana-MT.Haryono cukup dilakukan perubahan waktu siklus, namun apabila membutuhkan perbaikan untuk efek yang lebih baik serta bersifat jangka panjang, perubahan geometri dapat menjadi pilihan dengan melakukan pembebasan lahan. Hal yang sama juga terjadi pada simpang 4 Soekarno Hatta-Bunga Coklat yang mana dilakukan perubahan pengaturan sinyal dari 3 fase menjadi 2 fase, namun apabila membutuhkan perbaikan untuk efek yang lebih baik maka perubahan geometri dapat menjadi pilihan dengan melakukan pembebasan lahan. Sedangkan pada ruas tidak memerlukan perbaikan karena diketahui tingkat pelayanan terburuk adalah C. Kata Kunci: Manajemen Lalu lintas, jaringan jalan, kinerja ruas dan simpang
KAJIAN PERSEBARAN LALU LINTAS AKIBAT PEMBONGKARAN JEMBATAN SOEKARNO HATTA Mahendra, Avif Dwi; W, Marka Khairi; Arifin, M Zainul; Sulistio, Harnen
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.596 KB)

Abstract

Dengan memperhatikan kinerja jaringan jalan satu arah pada lingkar Universitas Brawijaya yang meliputi Jl. Soekarno Hatta, Jl. Mayjen Panjaitan, Jl. Bogor, Jl. Veteran, Jl. Sumbersari-Gajayana, Jl. MT Haryono, Jl. Bunga Coklat-Pisang Kipas, Jl. MT Haryono XIII (sebelah Polsek), Jl. Bunga Cengkeh, Jl. Dewandaru, Jl. Kumis Kucing, dan Jl. Cendanadi Kota Malang yang semakin ramai saat akhir pekan, maka diperlukannya upaya untuk menganalisis dan mencari solusi yang diperlukan agar dampak yang terjadi dapat diminimalisir. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui distribusi perjalanan pada lingkar Universitas Brawijaya pada saat keadaan arus lalu lintas satu arah dan membuat skenario pengaturan lalu lintas akibat pembongkaran jembatan rangka Soekarno Hatta dan masa pembangunan jembatan yang baru. Kajian yang dilakukan berupa distribusi kendaraan,analisa kinerja ruas, simpang dan jalinan serta membuat skenario pengaturan lalu lintas agar dapat memberi solusi dan mengurangi terjadinya kemacetan pada saat pembongkaran jembatan rangka Soekarno Hatta danmasa pembangunan jembatan yang baru. Data penelitian didapat dengan melakukan survei distribusi kendaraan dan survei traffic counting pada hari Jumat pukul 06.00-08.00 WIB dan 15.00-17.00 WIB dengan lokasi jaringan jalan satuarahpada lingkar Universitas Brawijaya. Analisis kinerja simpang dan ruas mengacu pada MKJI 1997, sedangkan untuk skenario pengaturan lalu lintas mengacu referensi terkait yaitu mengenai optimasi waktu siklus dan geometri. Sehingga diperoleh tingkat pelayanan pada masing-masing jaringan jalan di sekitar kawasan tersebut, kemudian diambil 2 skenario yang direkomendasikan karena memiliki tingkat kinerja jalan yang lebih baikdan memiliki tingkat pengaturan lalu lintas yang relatif lebih mudah dibanding skenario yang lain. Skenario yang direkomendasikan yaitu skenario 1 dan skenario 2. Hasil yang diperoleh dari skenario 1 yaitu ruas Soekarno Hatta (arah ke Universitas Brawijaya) dengan tingkat pelayanan A dengan DS sebesar 0,34;ruas Soekarno Hatta (arah ke Blimbing) dengan tingkat pelayanan C dengan DS sebesar 0,72; ruas Soekarno Hatta (ruas pada jembatan beton) dengan tingkat pelayanan D dengan DS sebesar 0,91; ruas Bunga Cengkeh dengan tingkat pelayanan B dengan DS sebesar 0,36; ruas Dewandaru dengan tingkat pelayanan A dengan DS sebesar 0,32; ruas Cendana dengan tingkat pelayanan A dengan DS sebesar 0,06; ruas Bunga Coklat-Pisang Kipas dengan tingkat pelayanan F dengan DS sebesar 1,23; ruas MT Haryono XIII (sebelahPolsek) dengan tingkat pelayanan F dengan DS sebesar 1,23; simpang Soekarno Hatta-Bunga Coklat dengan tingkat pelayanan F dengan tundaan sebesar 339,02 detik, simpang MT Haryono-Soekarno Hatta dengan tingkat pelayanan F dengan tundaan sebesar 711,98 detik; simpang Dewandaru dengan tingkat pelayanan B dengan tundaan sebesar 13,31 detik, simpang Kumis Kucing dengan tingkat pelayanan B dengan tundaan sebesar 6,53 detik, simpang Cendana dengan tingkat pelayanan A dengan tundaan sebesar 5,00 detik. Sedangkan hasil yang diperoleh dari skenario 2 yaitu dengan hasil ruas Soekarno Hatta (arah ke Universitas Brawijaya) dengan tingkat pelayanan A dengan DS sebesar 0,34; ruas Soekarno Hatta (arah ke Blimbing) dengan tingkat pelayanan C dengan DS sebesar 0,72; ruas Soekarno Hatta (ruas pada jembatan beton) dengan tingkat pelayanan D dengan DS sebesar 0,91; ruas Bunga Cengkeh dengan tingkat pelayanan C dengan DS sebesar 0,68; ruas Dewandaru dengan tingkat pelayanan F dengan DS sebesar 1,55; ruas Cendana dengan tingkat pelayanan F dengan DS sebesar 1,67; ruas Bunga Coklat-Pisang Kipas dengan tingkat pelayanan B dengan DS sebesar 0,42; ruas MT Haryono XIII (sebelah Polsek) dengan tingkat pelayanan A dengan DS sebesar 0,09; simpang Soekarno Hatta-Bunga Coklat dengan tingkat pelayanan F dengan tundaan sebesar 394,86 detik, simpang MT Haryono-Soekarno Hatta dengan tingkat pelayanan F dengan tundaan sebesar 647,86 detik, simpang Dewandaru dengan tingkat pelayanan F dengan tundaan sebesar 829,39 detik, simpang Kumis Kucing dengan tingkat pelayanan B dengan tundaan sebesar 7,90 detik, simpang Cendana dengan tingkat pelayanan B dengan tundaan sebesar 14,40 detik. Kata Kunci : Distribusi kendaraan, jaringan jalan, kinerja ruas dan simpang, skenario   pengaturan lalu lintas