Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

THE CHANGE OF CULTURAL IDENTITY IN TORETE ETHNIC AT SORUE JAYA VILLAGE, SOROPIA SUBDISTRICT, KONAWE REGENCY Setiawati, Indra Rahayu; Taena, La; Ali Basri, La Ode
Jurnal Penelitian Budaya Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.379 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v3i1.7765

Abstract

Salah satu kelompok etnis yang hidup berkembang di Sulawesi Tenggara adalah kelompok etnis Torete dengan populasi yang relatif lebih kecil atau minoritas dibandingkan dengan kelompok etnis atau etnis lain. Dibandingkan dengan etnis asli, seperti Bugis, Jawa, Bali, Toraja, Lombok, dan yang dikategorikan sebagai kelompok etnis asli seperti Tolakin, Buton, Munan, dan Moronenen. Pertanyaan penelitian dari penelitian ini adalah: “Faktor-faktor apa yang mempengaruhi perubahan identitas budaya pada etnis Torete di desa Sorue Jaya, Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan perubahan identitas budaya pada etnis Torete di desa Sorue Jaya, Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dikumpulkan dengan observasi yang terlibat dan wawancara mendalam dengan informan terpilih. Data yang diperoleh dianalisis dengan langkah-langkah berikut: (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Bentuk-bentuk perubahan identitas budaya suku Torete di desa Sorue Jaya, Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe dapat dilihat dari perubahan bahasa, perubahan sistem mata pencaharian, dan perubahan sistem kepercayaan . (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan identitas budaya pada etnis Torete di desa Sorue Jaya, Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe adalah (a) akulturasi budaya, (b) keberadaan orientasi sosial dan ekonomi, (c) keberadaan perkawinan antar etnis, (d) kehadiran kelompok etnis, dan (e) loyalitas kelompok etnis berkurang.Kata kunci: Perubahan, identitas budaya, dan etnis Torete
PENDAMPINGAN PETERNAK TENTANG PENGUATAN STRATEGI KETERSEDIAAN PAKAN SAPI PEDAGING MELALUI FOCUS GROUP DISCUSSION BERSAMA PEMANGKU KEPENTINGAN DI KABUPATEN MUNA Nasiu, Firman; Nafiu, La Ode; Abadi, Musram; Gerhana, Gerhana; Auza, Fuji Astuty; Asminaya, Nur Santy; Agustina, Dian; Tasse, Andi Murlina; Yunus, Lukman; Zani, Munirwan; Gandri, La; Manginsi, Wa Ode Jumiarni; Kundarita, Kundarita; Setiawati, Indra Rahayu; Safitri, Safitri
BAKIRA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6 No 2 (2025): BAKIRA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/bakira.2025.6.2.214-225

Abstract

Feed availability is a key factor in increasing beef cattle productivity. This activity aims to strengthen beef cattle feed availability strategies through a collaborative approach involving all relevant stakeholders in Muna Regency. This FGD activity was held in August 2025 in one of the beef cattle development centers in Kabangka District, Muna Regency. FGD participants consisted of various important elements, including the Southeast Sulawesi Regional Research and Innovation Agency (BRIDA) Team, the Halu Oleo University (UHO) Research Team, the Muna Regency Livestock and Animal Health Service (PKH) Team, the Kabangka Subdistrict Agricultural Extension Center (BPP), and local farmers. The data obtained from the FGD was analyzed using descriptive methods. The main strategies recommended are the application of feed processing technology, crop-livestock integration, increasing the capacity of livestock farmers, and protecting grazing land. Therefore, together with stakeholders in Muna Regency, it can become a driving force in developing the beef cattle industry in Muna Regency. The results obtained show that Muna Regency has great potential for beef cattle development, supported by its population and availability of land, natural resources, and feed from agricultural waste. However, this potential is constrained by low feed quality, traditional management systems, and limited knowledge and infrastructure among farmers. The main strategies recommended are the application of feed processing technology, crop-livestock integration, increasing the capacity of livestock farmers, and protecting grazing land. Therefore, together with stakeholders in Muna Regency, this can be a driving force in overseeing the development of beef cattle.