Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Identification of Salmonella sp Bacteria in Processed Balado Shrimp Sold in Food Stalls Around Mulyosari Area Mustofa, Nabila Amelia; Sari, Yeti Eka Sispita; Artanti, Dita; Kartikorini, Nastiti
Mukhtabar Journal of Medical Laboratory Technology Vol 2 No 1 (2024): Mukhtabar: Journal of Medical Laboratory Technology (April 2024)
Publisher : LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52221/mjmlt.v2i1.545

Abstract

Background & Objective: Food quality is an issue of great concern in developing countries. Because many nutrients are obtained through food. Balado shrimp is a typical Padang dish with a spicy, sweet and savoury taste that is widely admired by all ages from children to adults. The presence of pathogenic bacteria, one of which is Salmonella sp, which contaminates balado shrimp food can cause health problems in the human body until death. The purpose of this study was to determine the presence or absence of Salmonella sp bacteria in processed shrimp balado sold in food stalls in the Mulyosari area. Method: In this study use as many as 30 samples of shrimp balado sold in food stalls Mulyosari area. This sample examination uses a streaking plate procedure and IMViC test. Data analysis using descriptive qualitative. Result: The results of this study showed that there were 3 samples identified Salmonella sp. Of the 30 samples, there was a range of 10% contaminated with Salmonella sp bacteria and 90% were not contaminated with Salmonella sp bacteria. Conclusion: This indicates that positive samples of balado shrimp must be further examined to determine the feasibility of consumption.
Studi Literatur Profil Bakteri dan Pola Resisten Antibiotik Beta-Laktam pada Pasien Pneumonia Ainutajriani; Artanti, Dita; Yusuf, Muhammad Bilal; Maulidiyanti, Ellies Tunjung Sari
Camellia : Clinical, Pharmaceutical, Analytical and Pharmacy Community Journal Vol 2 No 2 (2023): Camellia (Clinical, Pharmaceutical, Analytical, and Pharmacy Community Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/cam.v2i2.21031

Abstract

Pneumonia, suatu infeksi paru-paru yang umum yang sering ditemui di berbagai kelompok usia, mulai dari bayi hingga lansia. Bakteri yang umumnya terkait dengan pneumonia meliputi Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenza hingga Staphylococcus aureus. Namun, dengan kemajuan dalam teknologi diagnostik, berbagai jenis bakteri lainnya juga telah diidentifikasi sebagai penyebab pneumonia. Berbagai jenis bakteri ini dapat menunjukkan resistensi terhadap antibiotik tertentu, terutama kelompok beta-laktam. Resistensi antibiotik telah menjadi masalah yang semakin mendesak. Bakteri yang sebelumnya rentan terhadap antibiotik ini kini menunjukkan tingkat resistensi yang meningkat, mempersulit pengobatan infeksi pneumonia. Peningkatan penggunaan antibiotik yang tidak terkendali, baik dalam pengaturan medis maupun pertanian, telah berkontribusi pada peningkatan resistensi bakteri terhadap antibiotik. Hasil menunjukkan bakteri penyebab utama pneumonia di Korea (Mycoplasma pneumonia : 97,7%), China (Streptococcus pneumonia : 39%), Mexico (Pseudomonas aeruginosa : 60%) dan Indonesia (Klebsiella pneumonia : 22.9%). Pola resistensi antibiotic beta-lactam terhadap K. pneumonia yaitu di Irank : resisten terhadap Ceftriaxone (18%), Imipenem (63%), China : resisten terhadap Ceftriaxone (100%), Imipenem (93%), Egypt : resisten terhadap Cefoxitin (38%), Imipenem (20%) dan Indonedia 80% sensitive terhadap Cefoxitin dan Imipenem. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya variasi profil bakteri penyebab pneumonia diberbagai Negara serta memiliki pola resisten antibiotik beta-lactam yang berbeda terhadap bakteri K. pneumoniae.
Perbedaan Frekuensi Aplikasi Handsanitizer Terhadap Jumlah Total Bakteri Telapak Tangan Artanti, Dita; Eka Sispita Sari, Yeti; Vita Purwaningsih, Nur; Riesti Retno Arimurti, Anindita; Azizah, Fitrotin; Rohmayani, Vella
Camellia : Clinical, Pharmaceutical, Analytical and Pharmacy Community Journal Vol 3 No 1 (2024): Camellia (Clinical, Pharmaceutical, Analytical, and Pharmacy Community Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/cam.v3i1.22920

Abstract

Virus Corona 2019, juga dikenal sebagai COVID-19, menyebar antar manusia melalui droplet atau cairan yang dikeluarkan saat batuk dan bersin dan menempel pada hal-hal di sekitarnya. Pandemi ini telah menjadi pandemi di seluruh dunia. Oleh karena itu, untuk mencegah penyebaran virus tersebut, setiap orang sekarang menjadi kebiasaan menggunakan sabun tangan. Hand sanitizer adalah antiseptik yang mengandung etil alkohol antara 60 dan 95 persen, dengan alkohol 70% yang paling umum digunakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh frekuensi aplikasi cuci tangan menggunakan hand sanitizer terhadap jumlah total bakteri pada telapak tangan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah total bakteri pada telapak tangan yang diperiksa di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya dengan sampel yang diambil sebanyak 21 swab telapak tangan dan dibagi menjadi 4 perlakuan (30 menit, 1 jam, 2 jam, dan 3 jam) dengan 1 kontrol. Hasil penelitian menunjukkan waktu aplikasi 30 menit pertumbuhan bakteri sebesar 970000 CFU, 1 jam sebesar 1410000 CFU, 2 jam sebesar 4788 CFU, 3 jam sebesar 18002 CFU. Waktu semprot yang paling efektif adalah penggunaan hand sanitizer dengan waktu penyemprotan yaitu 2 jam sekali dengan hasil 4786 CFU. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji kruskall-wellis hasil probabilitas menunjukkan nilai signifikansi ρ= 0.754. Jadi terdapat pengaruh yang signifikan dalam pengaruh frekuensi aplikasi cuci tangan menggunakan hand sanitizer terhadap total bakteri pada telapak tangan.
Identifikasi Bakteri Makanan Ringan Kiloan Yang Dijual Di Pasar Tradisional Dengan Metode Angka Lempeng Total Sispita Sari, Yeti Eka; Azizah, Fitrotin; Retno Arimurti, Anindita Riesti; Artanti, Dita; Rohmayani, Vella; Ainutajriani, Ainutajriani; Saputro, Tri Ade
Indonesian Academia Health Sciences Journal Vol 4 No 1 (2023): Indonesian Academia Health Sciences Journal
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The rise in food poisoning incidents lately has made researchers want to know if there is bacterial contamination in kilo snacks which are always the top choice for serving and serving at certain events such as celebrations, recitations, thanksgiving, weddings, and other events because the prices are cheaper and the taste is better. not inferior to packaged snacks. Many places selling kilo snacks are found in traditional markets which generally have low environmental conditions of air circulation and high humidity, so they can become breeding grounds for harmful microbes, one of which is bacteria that can pollute the environment and reduce the cleanliness of indoor air. The aim is to find out the bacterial contamination of kilo snacks sold in traditional markets. The population in this study was a total of 5 types of kilo snacks in traditional markets. The sample in this study were 30 samples of 5 types of kilo snacks were tested using the Total Plate Number method. No samples of kilo snacks were found that did not meet the Indonesian National Standard (SNI). Kilo snacks sold in traditional markets meet the requirements of the Indonesian National Standard (SNI) Number 7388 of 2009
Upaya Pencegahan Penularan COVID -19 Pada Warga Mulyorejo Kelurahan Mulyorejo RW 02 Surabaya Artanti, Dita; Sispita, Yeti Eka; Ariana, Diah
Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/hm.v1i1.8058

Abstract

Abstrak Covid-19 merupakan salah satu jenis virus SARS, dimana virus tersebut saat ini telah menjadi Isu kesehatan global, oleh karena itu beberapa negara termasuk Indonesia, melakukan penanggulangan seperti PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), yang dilakukan sebagai upaya untuk meminimalisir penyebaran penyakit tersebut. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah menggunakan metode pendidikan tentang pencegahan penularan covid-19. Kegiatan ini dilaksanakan di kelurahan Mulyorejo RW 02 Kota Surabaya. Hasil kegiatan secara keseluruhan menunjukkan peningkatan pengetahuan dari para peserta, selain itu terjadinya perubahan sikap peserta sebelum dan sesudah program, secara umum baik sebelum dan sesudah program, para peserta memang sudah memiliki sikap yang positif terhadap perilaku pencegahan penularan Covid-19 khususnya tentang menggunakan masker setiap kali keluar rumah dan sering mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer. Luaran yang diharapkan melalui program ini adalah modul tntang strategi edukasi pada masyarakat dan materi tentang pencegahan penularan covid 19 di kelurahan Mulyorejo Kota Surabaya.Kata Kunci: Covid-19, Edukasi, PSBB
Edukasi Dan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair Berbahan Cangkang Rajungan Di Desa Paciran Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Rohmayani, Vella; Artanti, Dita; Sa'diyah, Halimatus; Romadhon, Nurhidayatullah
Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 3 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paciran merupakan desa yang terletak di pesisir pantai lamongan, notabene masyarakat disana bekerja sebagai nelayan. Kebanyakan jenis hewan laut yang ditangkap adalah Portunus pelagicus (rajungan). Namun selama ini limbah cangkang rajungan belum dimanfaatkan dan dibuang begitu saja. Sehingga mengakibatkan pencemaran lingkungan. Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatan limbah cangkang rajungan menjadi pupuk cair organik. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan memberikan materi edukasi tentang potensi dan kandungan cangkang rajungan, serta praktek pembuatan pupuk cair organik berbahan dasar limbah cangkang rajungan. Pembuatan pupuk dilakukan dengan metode fermentasi yaitu penambahan bioaktivator EM4. Hasil kegiatan pengabdian ini terjadi peningkatan pengetahuan peserta terhadap potensi cangkang rajungan, serta peningkatan keterampilan masyarakat dalam membuat pupuk cair berbahan dasar cangkang rajungan. Selain itu pemanfataan pupuk cair organik berbahan dasar limbah cangkang rajungan juga dapat meningkatkan branding kampung nelayan Paciran sebagai kampung yang ramah lingkungan.
Identification of Soil Egg Transmitted Helminth on The Nails of Cleaning Workers At TPS Wonocolo District Surabaya City Damayanti, Chiara Shabrina; Artanti, Dita; Ariana, Diah; Samsudin, Rinza Rahmawati
Mukhtabar Journal of Medical Laboratory Technology Vol 3 No 1 (2025): Mukhtabar: Journal of Medical Laboratory Technology (April 2024)
Publisher : LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52221/mjmlt.v3i1.706

Abstract

Background & Objective:  In Indonesia, worm infections are still a big problem in public health because the prevalence is still high, namely 45-65%. even in certain areas that have poor environmental sanitation, high heat, and humidity, the prevalence of worm infections can reach 80%. Worm infections can cause a decline in the health condition, nutrition, and productivity of sufferers, resulting in economic losses, due to a decrease in carbohydrates, protein, and blood, which has an impact on reducing the quality of human resources, one of which is transmission through the nails. This study aims to determine whether or not there are Soil Transmitted Helminth (STH) worm eggs in the nails of cleaning workers in Wonocolo District, Surabaya City. Method: The research method used was deposition (sedimentation) centrifugation using 0.25% NaOH solution, which was analyzed descriptively. The sampling technique used was purposive sampling by taking nail samples from 30 waste cleaning officer respondents. Result: The results of the research showed that 17% of the fingernails of waste cleaners were contaminated with Soil Transmitted Helminth (STH) worm eggs, while 83% of nail samples that were not contaminated with Soil Transmitted Helminth (STH) worm eggs were contaminated. Conclusion: Based on the research results, it can be concluded that there are still cleaning workers in Wonocolo District, Surabaya City, who are contaminated with Soil Transmitted Helminth (STH) worm eggs. This happens because their awareness about personal hygiene, sanitation, Clean and Healthy Living Behavior (CHLS), and the use of Personal Protective Equipment (PPE) while working is still lacking.
Identifikasi Jamur Penyebab Infeksi Kulit Pada Sela Jari Kaki Pekerja Migran Indonesia (PMII) di Malaysia Azizah, Fitrotin; Artanti, Dita; Arimurti, Anindita Riesti Retno; Sari, Yety Eka Sispita; Ali, Nur Azeera Mohd; Juniawan, Mulya Fitrah; Daesusi, Ruspeni
Jurnal Pengabdian Meambo Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEAMBO
Publisher : PROMISE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56742/jpm.v4i2.146

Abstract

Pekerja Migran Indonesia yang bekerja pada sektor kontruksi, perkebunan dan perindustrian merupakan kelompok rentan terhadap infeksi jamur kulit. Kondisi kaki yang lembap, kebersihan diri yang kurang optimal serta penggunaan alas kaki yang tidak memadai menjadi faktor utama terhadap munculnya infeksi jamur pada sela jari kaki. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini yaitu mengetahui jenis jamur penyebab infeksi kulit di sela jari kaki, memberikan edukasi tentang kebersihan kulit dan pencegahan terhadap infeksi jamur, serta rekomendasi penanganan awal untuk mengurangi angka kejadian infeksi jamur. Pengabdian ini dilakukan dari bulan Agustus sampai dengan September 2024. Metode yang dilakukan pada kegiatan pengabdian ini yaitu metode koordinasi dengan penanggung jawab setempat, penyampaian rencana kegiatan secara langsung kepada peserta, serta pelaksaan pemeriksaan swab sela jari kaki. Hasil yang diperoleh yaitu dari 26 swab sela jari kaki PMI, yang terinfeksi yeast sebanyak 16 orang (61.5%), Aspergillus niger 7 orang (27%), Aspergillus fumigatus 2 orang (7.7%), Mallasezia furfur 1 orang (3.8%). Kesimpulan dari hasil kegiatan pengabdian ini yaitu kondisi lingkungan yang lembap dan hangat, serta didukung dari jenis pekerjaan dari para PMI yang bervariasi mengharuskan untuk selalu menggunakan penutup kaki, menjadikan tingkat infeksi jamur kulit tinggi. Langkah pencegahan yang efektif terhadap infeksi jamur kulit kaki dengan edukasi mengenai kebersihan kaki dan kontrol lingkungan
Perbedaan Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus Dengan Pemberian Perasan Daun Anting-Anting Dan Perasan Daun Bahagia Artanti, Dita; Radiawati, Eka
THE JOURNAL OF MUHAMMADIYAH MEDICAL LABORATORY TECHNOLOGIST Vol 3 No 1 (2020): The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jmlt.v3i1.4012

Abstract

ABSTRACT               Gram Positive Bacteria, one of which is Staphylococcus aureus is a type of bacteria that is a major cause of nosocomial infection due to surgical procedures and treatment equipment in hospitals and poisoning in several regions in Indonesia. Staphylococcus aureus is commonly found in skin, nose, mouth, eye, finger, intestinal, and liver lesions. Juice of Anting-anting leaves (Acalyhpa indica L.) and happy leaf plants (Dieffenbachia bowmanii) are known to have medical benefits. Especially in its ability to produce metabolites that function as anti-bacterial compounds. This study aims to determine the differences in the growth of Staphylococcus aureus colonies which were given the leaves of Anting-anting and the leaves of Happy leaves. The research method uses the liquid dilution method in which the Staphylococcus aureus bacteria is incubated with the leaves of the Anting-anting and the leaves of the Happy leaves with a concentration of 100% at 37 ° C overnight. Then grown on Mannitol Salt Agar (MSA) media. The results showed that there was no difference in the growth of Staphylococcus aureus bacteria colonies that had been given the treatment of Juice of Anting-anting leaf (Acalyhpa indica L.) and happy leaf plants (Dieffenbachia bowmanii) which were marked by the absence of colony growth. So that the concentration of 100% in both leaves of juice is the best concentration that can be used to control the growth of Staphylococcus aureus.  Keywords : Anting-anting Leaves, Bahagia Leaves, Staphylococcus aureus
Isolasi Dan Karakterisasi Bakteri Termofilik Dari Oil Sludge Asal Kalimantan Timur Juniawan, Mulya Fitrah; Artanti, Dita; Gayatri, Yuni; AINUTAJRIANI, AINUTAJRIANI
THE JOURNAL OF MUHAMMADIYAH MEDICAL LABORATORY TECHNOLOGIST Vol 6 No 1 (2023): The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jmlt.v6i1.15898

Abstract

Oil sludge is a product of petroleum mining activities and causes environmental pollution. However, oil sludge, including hazardous and toxic waste materials (B3), has been less effective in reducing oil sludge pollution. Thus, the researcher solved the issue by using hydrocarbonoclastic. It is necessary to use hydrocarbonoclastic bacteria isolated directly from their habitat (indigenous bacteria) as hydrocarbon degrading agents. Therefore, this study aimed to isolate and identify indigenous thermophilic bacteria from East Kalimantan Oil sludge. This study is an observational study that is analyzed descriptively. Procedure for isolation and identification of thermophilic bacteria from oil sludge grow on Synthetic Mineral Water media (SMW) with and without an autoclave. The Microbact Identification System Kit GNB 24E was used to characterize colonies macroscopically, microscopically, Gram staining, physiological tests (catalase, coagulase, and motility tests), and biochemically. The bacteria that were successfully isolated were later identified with Microbact Software and Bergey's book Manual of Determinative Bacteriology Ninth Edition. The results of the isolation and identification of thermophilic Indigenous bacteria from Oil Sludge Kalimantan Timur found Pseudomonas aeruginosa species with a similarity accuracy of 98.33%. The identified bacterial isolates can later be used as bioremediation agents on soils polluted with oil sludge. Keywords : Indigenous bacteria, Oil Sludge, Pseudomonas aeruginosa.