Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Potential of Seed Powder (Tamarindus indica L.) on Cholesterol Levels Purwaningsih, Nur Vita; Widyastuti, Rahma; Maulidiyanti, Ellies Tunjung Sari; Saputro, Tri Ade; Rohmayani, Vella; Ainutajriani, Ainutajriani
Medicra (Journal of Medical Laboratory Science/Technology) Vol 6 No 1 (2023): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/medicra.v6i1.1713

Abstract

ABSTRACT Coronary heart disease (CHD) is the leading cause of death after stroke in all age groups at 12.9%. The main reason is the amount of cholesterol in the blood. Tamarind (Tamarindus indica) is a traditional herb that has the potential to lower cholesterol, because it contains flavonoids, saponins, foliphenols, pectin, organic acids, vitamin B and vitamin C that can lower cholesterol. The purpose of this study was to determine the effect of tamarind seed powder (Tamarindus indica) on cholesterol levels. This type of research is experimental with pre-test and post-test with control group research design. The population and sample of this study were a group of mice totaling 32 mice. The location of this research was conducted at the Animal Husbandry Center (PUSVETMA). Data collection procedures were carried out by examining the cholesterol levels of mice before and after treatment. The data obtained were followed up with normality test and independent t test. The results of the study using the unpaired t test gave the result of p=0.000 (p<0.05). The conclusion of this study is that there is an effect of seed powder (Tamarindus indica) on cholesterol levels. Keyword : Seeds Tamarindus indica L., cholesterol levels, Mice (Mus musculus)
STATUS KADAR TROMBOSIT AKIBAT PAPARAN PESTISIDA PADA PETANI Purwaningsih, Nur Vita; Saputro, Tri Ade; SM, Ellies Tunjung; Widyastuti, Rahma; Ainutajriani, Ainutajriani; Kunsah, Baterun
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 12 No 1 (2024): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/klinikal_sains.v12i1.4132

Abstract

Pestisida adalah zat atau bahan kimia yang digunakan terutama dibidang pertanian, kehutanan, holtikultura dan dilahan publik untuk meningkatkan hasil panen. Sampai saat ini pestisida merupakan pilihan utama petani untuk melindungi tanaman dari gangguan berbagai organisme pengganggu tanaman. Terpaparnya pestisida terhadap tubuh dapat menimbulkan dampak negatif pada komponen yang ada dalam tubuh, diantaranya yaitu darah. Pestisida dapat diperkirakan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi profil darah, salah satunya yaitu trombosit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar trombosit pada petani yang terpapar pestisida di Desa Trece Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan rancangan observasi. Penelitian ini dilakukan dengan memeriksa jumlah trombosit petani di Desa Trece Kabupaten Mojokerto yang dilakukan secara automatic dengan menggunakan alat hematology analyzer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani Desa Trece Kabupaten Mojokerto yang memiliki kadar trombosit normal sebanyak 26 orang dengan persentase 87% dan rendah sebanyak 4 orang dengan persentase 13%. Simpulan dalam penelitian ini yaitu, tidak semua penurunan kadar trombosit akibat paparan pestisida dan tidak selamanya yang terpapar pestisida memiliki kadar trombosit yang rendah
Identifikasi Bakteri Makanan Ringan Kiloan Yang Dijual Di Pasar Tradisional Dengan Metode Angka Lempeng Total Sispita Sari, Yeti Eka; Azizah, Fitrotin; Retno Arimurti, Anindita Riesti; Artanti, Dita; Rohmayani, Vella; Ainutajriani, Ainutajriani; Saputro, Tri Ade
Indonesian Academia Health Sciences Journal Vol 4 No 1 (2023): Indonesian Academia Health Sciences Journal
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The rise in food poisoning incidents lately has made researchers want to know if there is bacterial contamination in kilo snacks which are always the top choice for serving and serving at certain events such as celebrations, recitations, thanksgiving, weddings, and other events because the prices are cheaper and the taste is better. not inferior to packaged snacks. Many places selling kilo snacks are found in traditional markets which generally have low environmental conditions of air circulation and high humidity, so they can become breeding grounds for harmful microbes, one of which is bacteria that can pollute the environment and reduce the cleanliness of indoor air. The aim is to find out the bacterial contamination of kilo snacks sold in traditional markets. The population in this study was a total of 5 types of kilo snacks in traditional markets. The sample in this study were 30 samples of 5 types of kilo snacks were tested using the Total Plate Number method. No samples of kilo snacks were found that did not meet the Indonesian National Standard (SNI). Kilo snacks sold in traditional markets meet the requirements of the Indonesian National Standard (SNI) Number 7388 of 2009
Kadar HbA1c dan Jumlah Trombosit Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe I Dan Tipe II Widyastuti, Rahma; Azizah, Fitrotin; Maulidiyanti, Ellies Tunjung Sari; Purwaningsih, Nur Vita; Saputro, Tri Ade
Camellia : Clinical, Pharmaceutical, Analytical and Pharmacy Community Journal Vol 4 No 1 (2025): Camellia (Clinical, Pharmaceutical, Analytical, and Pharmacy Community Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/cam.v4i1.26452

Abstract

Pasien yang memiliki kadar HbA1c >7% akan berisiko 2 kali lebih tinggi untuk mengalami komplikasi. Keadaaan hiperglikemia pada pasien diabetes melitus menyebabkan gangguan pembuluh darah dan pengeluaran Trombosit tinggi sehingga dapat menyebabkan pembekuan darah yang berlebihan, meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, atau penyumbatan pembuluh darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar HbA1c dan jumlah trombosit pada pasien diabetes mellitus tipe I dan tipe II. Kadar HbA1c yang tinggi pada DM tipe 1 sebesar 78,78% dan tipe II sebesar 21,21% dan jumlah trombosit yang tinggi pada DM tipe 1 sebesar 80,76%, tipe II sebesar 19,23%. Sedangkan kadar HbA1c dan jumlah trombosit tinggi sebesar 67,56%, dan kadar HbA1c tinggi dengan jumlah trombosit normal sebesar 29,72%, dan kadar HbA1c normal dengan jumlah trombosit normal sbesar 10,81%. Hasil ini menunjukan betapa pentingnya pemeriksaan HbA1c dan jumlah tombosit paa pasien diabetes mellitus
EDUKASI PENGARUH KONSUMSI AIR SUMUR TERHADAP FUNGSI GINJAL DI JEMBER Widyastuti, Rahma; Sari M, Ellies Tunjung; Purwaningsih, Nur Vita; Saputro, Tri Ade; Kartikorini, Nastiti
Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/hm.v3i2.14361

Abstract

 Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Air merupakan kebutuhan mutlak untuk kelangsungan hidup. Dimana diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.416/Menkes/Per/XI/1990, tentang kualitas air bersih di daerah perbukitan atau di daerah pegunungan kapur menyebabkan kondisi sumber air bersih tercemar terutama di sumur gali di sekitarnya. penggunaan air sumur yang tercampur kapur secara berlebihan dan berulang dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh, salah satunya penyakit ginjal. Kegiatan pengabdian berupa edukasi kreatif terkait pengaruh konsumsi air minum terhadap fungsi ginjal ini dilakuakan dengan metode ceramah. Kegiatan pengabdian masyarakat berupa edukasi kreatif agar masyarakat dapat lebih mudah memahami penyakit ginjal yang disebabkan oleh konsumsi air yang mengandung kapur baik terkait penyebab, bahaya, dampak, dan pencegahan secara baik. Melalui kegiatan ini terjalin kerjasama antara institusi perguruan tinggi dengan pemerintah daerah yaitu desa setempat dalam upaya mengurang faktor resiko penyakit ginjal. Kegiatan edukasi ini diharapkan dapat berkelanjutan sehingga masyarakat lebih memahami cara-cara pencegahan.