Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Gambaran Histologi Ginjal Tikus Wistar Yang Terpapar MSG Setelah Perlakuan Diberikan Jus Tomat Dan Diberhentikan Perlakuan Saja Yeti Eka Sispitasari
THE JOURNAL OF MUHAMMADIYAH MEDICAL LABORATORY TECHNOLOGIST Vol 1, No 2 (2018): The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.639 KB) | DOI: 10.30651/jmlt.v1i2.1499

Abstract

MSG causes many side effects on the body, but MSG has long been used as a food flavor that can bring tastes (umami) and play a role in strengthening the taste. The chemical structure of MSG is no different from Glutamic Acid (glutamate), it is one of the 20 amino acids that make up proteins in the body. So the use of MSG needs to be discontinued to prevent kidney damage due to continued consumption of MSG, two research were conducted to determine the effect of discharging of MSG consumption by being given tomato juice (1) and discharged without treatment (2), the second study was seen from the histology picture of rats wistar mouse.Methods were experimental with post test only control group design. The research (1) used 15 wistar rats divided into three groups: group I without treatment (pellet AD II and drinking water), group II was given MSG for 14 days and group III was given tomato juice and MSG for 14 days. The study (2) used 27 rats divided by 9 groups. The sample is selected by simple random sampling method. The mice were then gradually turned off on the 29th, 43rd and 57th days. There was no significant difference in mean number of normal and damaged proximal tubules in all treatment groups. The renal histologic features in the treatment group I (MSG) and the treatment group II (MSG and tomato juice) showed normal glomeruli, tubular epithelial tubules, and lumen tubular narrowing whereas in mice discharged without treatment there was no apparent difference between the two MSG Giving groups damage to proximal tubules and renal corpusculum and regeneration after 14 days of discontinuation of MSG. Conclusions from these two experiments occurred damage to the renal tubules Keywords: MSG, Kidney, Wistar Rat
Efektivitas Perasan Daun Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus Yeti Eka Sispitasari
THE JOURNAL OF MUHAMMADIYAH MEDICAL LABORATORY TECHNOLOGIST Vol 1, No 1 (2018): The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.428 KB) | DOI: 10.30651/jmlt.v1i1.1011

Abstract

Resistensi antibiotik merupakan masalah yang dihadapi oleh tenaga medis di seluruh dunia. Menurut WHO angka kematian akibat resistensi antibiotik sampai tahun 2014 sebesar 700.000 per tahun. Salah satu faktor pemicu meningkatnya kasus yakni penggunaan antibiotik yang tidak bijak pada manusia. Diperlukan alternatif antibiotik untuk mengendalikan infeksi bakteri, yang murah dan aman dengan menggunakan bahan alami berasal dari tanaman. Salah satu alternatifnya adalah daun bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L). Dalam Daun bunga sepatu terkandung senyawa antimikroba yaitu: taraxeryl acetat, flavonoid, polifenol, dan saponin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas perasan daun bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus.Jenis penelitian bersifat eksperimental laboratorium dengan post-test design group with control secara in vitro. Metode yang digunakan adalah metode difusi Ring dengan kosentrasi bahan uji yang digunakan 100%, 75%, 50%, 25%, dan kontrol negatif serta positif (tetrasiklin). Populasi penelitian adalah Staphylococcus aureus ATCC 25923 berasal dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya. Uji statistik yang digunakan adalah annova dengan syarat data harus berdistribusi normal dan homogen dan dilanjutkan ke uji tukey HSD.Hasil analisis data uji annova menunjukkan bahwa perasan daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L) efektif menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan (nilai ρ<0,05). Diameter zona hambat perasan terbesar pada kosentrasi 100% yakni 26,6 mm dan terkecil pada 25% yakni 7,6 mm.Berdasarkan hasil penelitian daun bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L) belum bisa dianggap sebagai alternatif untuk penanggulangan penggunaan antibiotik kimia dikarenakan kontrol pembanding yang gunakan merupakan golongan antibiotik generasi pertama. Sehingga perlu diadakan penelitian dengan menggunakan kontrol pembanding antibiotik generasi terbaru. Kata kunci : Daun Bunga sepatu, Staphylococcus aureus 
Isolasi DNA dari Bercak Urine Manusia sebagai Bahan Alternatif Pemeriksaan Identifikasi Personal Ahmad Yudianto; Yeti Eka Sispitasari
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 1 No. 1 (2016): JUNE
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.343 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v1i1.54

Abstract

Menentukan identitas personal dengan tepat amat penting dalam penyidikan karena adanya kekeliruandapat berakibat fatal dalam proses peradilan. Identifikasi melalui analisa DNA melibatkan kromosomsomatik maupun mtDNA. Setiap bagian tubuh manusia dapat diambil sebagai spesimen karena setiap sel berintidalam tubuh seseorang memiliki rangkaian DNA identik. Selama ini sampel yang sering digunakan dalam identifikasimelalui analisa DNA adalah bercak darah, bercak sperma, dan tulang, sedangkan pada kasus tertentuyang menyebabkan keluar urine pada pakaiansering diabaikan. Sejauh ini identifikasi personal melalui bercakurine dengan metode analisis DNA belum banyak dilakukan. Penelitian ini menunjukkan, lama waktu paparanyakni hari ke-1, 7, dan 14 terhadap lokus: CTT dan amelogenin 106 bp-112 bp. Semua sampel dalam visualisasihasil PCR dengan silver staining PAGE nampak band (terdeteksi). Namun pada lama waktu paparan hari ke-20didapat hanya lokus THO1 dan TPOX semua sampelnya (100%) nampak band (terdeteksi), sedangkan lokusCSF1PO dan amelogenin 50% nampak jelas band. Hal ini menunjukkan bahwa pada pemeriksaan DNA bercakurine melalui deteksi lokus STR CTT didapatkan respon deteksi yang berbeda pada berbagai waktu lama paparan.Keberhasilan deteksi lokus tersebut ditunjang oleh adanya perbedaan amplicon product dan kandunganGC pada masing-masing lokus. Dari lokus-lokus yang diteliti, rasio GC content dalam primer diurut dari yang terendahadalah: lokus CSF1PO, TPOX, dan THO1. Dari penelitian ini didapatkan bahwa lokus THO1 maupun TPOXmemiliki kemungkinan yang sama dalam keberhasilan pemeriksaan STR dibandingkan dengan lokus CSF1PO.
Test the effectiveness of Breadfruit (Artocarpus altilis) leaf extract on the growth of Staphylococcus aureus Fitrotin Azizah; Anindita Riesti Retno Arimurti; Dita Artanti; Yeti Eka Sispita Sari
Journal of Natural Sciences and Mathematics Research Vol 6, No 1 (2020): June
Publisher : Faculty of Science and Technology, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jnsmr.2020.6.1.11151

Abstract

Infectious diseases caused by Staphylococcus aureus are a health problem in Indonesia. Antibiotics can be used as the treatment, but currently Staphylococcus aureus is resistant to antibiotics. Therefore, it is necessary to find alternative medicine. One of the plants that has characteristics to be used as herbal medicine is Breadfruit leaves. The purpose of this study was to determine the effect of concentration on breadfruit leaf juice which can inhibit the growth of Staphylococcus aureus bacteria. This type of research is experimental. The study population was pure Staphylococcus aureus bacteria on NAS (Nutrient Agar Slant) media. The sample in this study was pure Staphylococcus aureus transferred from pure culture media (NAS), while the number of repetitions of the sample was 5 times the treatment, in this study were P1 (100%), P2 (75%), P3 (50%), P4 (25%), P5(0%). Data on the growth of Staphylococcus aureus bacteria was obtained by indirect observation, namely through laboratory tests and data collection techniques using the ANOVA test with an error rate (0.05) and followed by the Tukkey HSD test through the SPSS16.0 program. Based on the results of the antibacterial test of breadfruit leaf juice (Artocarpus altilis) in the ANOVA test, the probability number was 0.000 and there was an effect on the growth of Staphylococcus aureus bacteria. Followed by the Tukkey HSD test, it was obtained at a concentration of 25% which is the minimum inhibitory power, the effective concentration to inhibit the growth of Staphylococcus aureus at a concentration of 75%. From the data above, it can be concluded that there is an effect of breadfruit leaf juice (Artocarpus altilis) on the growth of Staphylococcus aureus.©2020 JNSMR UIN Walisongo. All rights reserved. 
Spot Urine for Sex Determination Forensic Identifications with Amelogenin Locus and Y chromosomes (DYS 19). Bercak Urin untuk Identifikasi Forensik Jenis Kelamin dengan Lokus Amelogenin dan Y Kromosom (DYS19) Yeti Eka Sispita Sari
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 20 No. 3 (2018): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.809 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v20i3.2018.180-193

Abstract

AbstractBackground:  Amelogenin gene was a single copy gene located in an X chromosome and a Y chromosome. The location of amelogenin gene for identification of sex chromosome has good variability between the form and the shape of the X chromosome and the Y chromosome and between Amelogenin alleles among different populations. Purpose: To prove urine spot examination on the results of the sex determination through Deoxyribo Nucleid Acid (DNA) isolation using amelogenin and Y chromosome loci (DYS19). Methods: Spotting the microscopic examination of urine samples to determine the presence or absence of urethral epithelial cells, followed by isolation Deoxyribo nucleid Acid (DNA) in order to determine the extent and purity of DNA amplification. Then performed Polymerase Chain Reaction (PCR) amelogenin locus at 106bp - 112bp and Y chromosomes (DYS19) at 232 -268 bp. Results: in 9 samples of men from 3 families with 3 kinship of different regions shows the results of different tests, because Amel Y variation between individual and populations method of determining the sex of 100% was inaccurate. In some men Amel Y can be removed entirely. This research should be visualized one band on the Y chromosome (DYS19) and the Amelogenin two bands during electrophoresis occurs misidentification of the sample as a woman. Conclusions: Identification of sex using Amelogenin locus and Y chromosomes (DYS19) has six identical and ambiguous results because the two samples shown as the sign of men but visualized as women, another sample was not visualized because of the thick level and concentration of Deoxyribo nucleid Acid (DNA).Keywords: Urine Spot, Sex Determination, Amelogenin, Y chromosome (DYS19).
EDUKASI DAN PELAYANAN KARYAWAN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA MELALUI KONSUMSI BAKTERI ASAM LAKTAT UNTUK PENINGKATAN SISTEM IMUN DI COVID-19 Dita Artanti; Nur Vita Purwaningsih; Yeti Eka Sispita Sari; Fitrotin Azizah; Rinza Rahmawati Samsudin; Vella Rohmayani; Anindita Riesti Retno Arimurti; Mulya Fitrah Juniawan
Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 2 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/hm.v3i2.14354

Abstract

Pada tahun 2020 seluruh dunia sedang mengalami kondisi pandemik akibat infeksi virus. Virus SARS-CoV-2 yang dapat menyebabkan penyakit COVID-19. Kondisi ini mengakibatkan “Panic Buying”, karena semua orang mencoba untuk menghindari penyebaran dan penularan penyakit COVID-19 dengan melakukan berbagai cara, salah satunya dengan mengambil tambahan suplemen seperti vitamin C dan suplemen probiotik. Probiotik merupakan kelompok bakteri asam laktat, jika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup dapat memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh. Bakteri asam laktat memiliki fungsi sebagai imunomodulator atau meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga dapat mencegah infeksi penyakit pada hewan dan manusia. Kegiatan edukasi dan pelayanan dilakukan melalui poster dan penyampaian langsung dengan metode door to door. Sehingga karyawan di Universitas Muhammadiyah Surabaya lebih mudah memahami terkait konsumsi bakteri asam laktat untuk peningkatan sistem imun di COVID-19. Para karyawan sangat antusias dengan kegiatan edukasi yang dilakukan, mereka juga menjadi lebih disiplis untuk menghindari penularan dan pencegahan penyakit COVID-19.Kata Kunci: edukasi dan pelayanan karyawan, COVID-19, Bakteri Asam Laktat, dan sistem imun. 
Bijak dalam Menyimpan Garam dengan Baik Diah Ariana; Baterun Kunsah; Yeti Eka Sispita Sari; Adelia Septiyandari; Nastiti Kartikorini
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : Perguruan Tinggi Meng
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.745 KB) | DOI: 10.33086/snpm.v1i1.903

Abstract

Iodium merupakan mineral yang diperlukan oleh tubuh manusia dalam jumlah yang relatif sangat kecil. Garam ber iodium yang di gunakan sebagai garam yang di konsumsi oleh masyarakat harus memenuhi Standart Nasional Indonesia (SNI 3556: 2010) antara lain mengandung iodium sebesar 30 – 80 ppm. Penyimpanan yang salah dapat menurunkan kadar Iodium dalam Garam, berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terkait analisa kadar iodium pada garam yang dijual di pasar. Gapura Sumenep didapatkan hasil 43% dari total sampel memiliki kadar iodium yang tidak memenuhi syarat SNI. jenis pengabdian ini adalah Penyuluhan kepada penjual 27 orang penjual garam dapur di pasar Gapura Sumenep dengan Metode memberikan brosur kepada setiap penjual beserta penjelasan dan menjawab pertanyaan dari penjual. Sejumlah 27 orang penjual garam pada pasar gapura Sumenep. Hasil yang didapatkan 100% penjual belum memiliki pemahaman yang baik terkait proses penyimpanan garam dapur yang dijual. Garam hanya disimpan di sembarang tempat tanpa memperhitungkan pencahayaan secara langsung dengan sinar matahari yang bisa menurunkan kadar iodium pada garam dan hal tersebut sudah terbukti secara laboratorium pada penelitian sebelumnya terkait penurunan kadar iodium pada garam sehingga tidak memenuhi Standart Nasional Indonesia (SNI 3556: 2010). Pemberian brosur sekaligus penyuluhan kepada penjual garam dapur yang ada di pasar Gapura bisa meningkatkan pengetahuan dari penjual sehingga lebih bijak dalam proses penyimpanan garam dapur sehingga tidak menurunkan kadar iudium yang terkandung di dalamnya. Kesimpulan Dari hasil pengabdian masyarakat terdapat peningkatan pengetahuan penjual garam iodium dalam penyipanan garam dapur sehingga tidak menurunkan kadar iodium yang terkandung di dalamnya
Edukasi Dan Pelayanan Pemeriksaan Infeksi Jamur Kulit Pada Pekerja Kebersihan Universitas Di Surabaya Anindita Riesti Retno Arimurti; Fitrotin Azizah; Dita Artanti; Rinza Rahmawati Samsudin; Yeti Eka Sispita Sari; Nur Vita Purwaningsih; Vella Rohmayani; Ellies Tunjung Sari Maulidiyanti
Empowerment: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023): JANUARI 2023
Publisher : Pusat Riset Manajemen dan Publikasi Ilmiah Serta Pengembangan Sumber Daya Manusia Sinergi Cendikia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55983/empjcs.v2i1.361

Abstract

Work that requires being in a humid area, can cause fungal infections. Skin fungal infections in humans can be divided into two, namely dermatophytosis and non-dermatophytosis. Dermatophytosis is a superficial fungal infection that attacks the keratinized parts of the skin, nails and hair and is caused by 3 genera, namely Microsporum, Epidermophyton, and Trichophyton. While non dermatophytosis is a fungal infection of the outer skin or this type of fungal infection does not reach the keratin tissue. Non-dermatophyte fungi include Aspergillus sp., Malessezia furfur. Due to dermatophyte and non-dermatophyte fungal infections, namely itching of the skin or earlobe. This activity aims to increase the understanding of cleaning workers at one of the universities in Surabaya about the dangers of fungus on the skin, so that they can prevent and anticipate early spread. The method used in this community service activity is the presentation and discussion of the dangers of skin fungal infections. To measure the level of understanding of the participants regarding the dangers of toxoplasmosis, a pretest was conducted at the beginning and at the end of the activity. This activity was attended by 22 janitors, both male and female. The average pretest score is 49,63 points, while the average posttest score is 71,48 points. These results indicate that there is an increase in the knowledge of cleaning workers at one of the universities in Surabaya about the causes, dangers, modes of transmission and methods of preventing skin fungal diseases. Educational activities are expected to be sustainable so that the community can apply steps to prevent skin fungal infections.  
EDUKASI VAKSINASI COVID-19 BAGI LANJUT USIA DI POSYANDU LANSIA WILAYAH PUSKESMAS KALIJUDAN Siti Aisyah; Yeti Eka Sispita Sari; Musrifatul Uliyah; A’im Matun Nadhiroh
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 2 No. 2: Februari 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya angka kematian dengan adanya corona virus-19 diakibatkan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu faktor individu. Faktor individu meliputi usia, secara biologis penduduk lansia akan mengalami proses penuaan yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik. Lanjut usia memiliki kerentanan yang lebih besar terinfeksi virus corona dibandingkan dengan usia muda. Lanjut usia (Lansia) merupakan kelompok yang paling beresiko terkena Covid-19, dikarenakan lansia umumnya memiliki beberapa penyakit komorbid serta tingginya angka mortalitas pada lansia. Salah satu upaya untuk pencegahan penularan Covid-19 pada lansia ialah dengan langkah promotif dan preventif. Tujuan kegiatan edukasi vaksinasi Covid-19 bagi lanjut usia adalah untuk meningkatkan keiukutsertaan lansia dalam program vaksinasi Covid-19. Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan memberikan penyuluhan kesehatan tentang pentingnya vaksinasi covid-19 yang dilaksanakan di Posyandu Wilayah Puskesmas Kalijudan dan dihadiri oleh lansia, kader posyandu, pemateri serta mahasiswa. Lansia yang hadir pada saat penyuluhan kurang lebih 50 lansia. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta memperoleh pengetahuan tentang vaksinasi covid-19 dan diharapkan dapat meningkatkan keikutsertaan lansia dalam kegiatan vaksinasi Covid-19 sehingga lansia yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 akan lebih kebal terhadap serangan virus.
Deteksi Bakteri Salmonella sp. Pada Mentega Martabak Manis di Daerah Pogot Surabaya Dita Artanti; Yeti Eka Sispita Sari
PEDAGO BIOLOGI Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/pb:jppb.v10i2.17523

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas mentega kiloan yang digunakan pedagang martabak manis di daerah Pogot Surabaya ditinjau dari ada atau tidaknya bakteri Salmonella sp. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Sampel penelitian ini adalah Mentega kiloan sebanyak 30 sampel. Pemeriksaan sampel dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Muhammadiyah Surabaya. Identifikasi Salmonella sp. pada mentega dilakukan pada media Selenite, Salmonella Shigella Agar dan biokimia reaksi. Data dianalisis secara deskriptif, kemudian ditabulasikan dan dinyatakan dalam bentuk persentase (%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh sampel negatif Salmonella sp. dengan presentase sebesar 100%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa seluruh sampel mentega telah memenuhi syarat SNI Batas Maksimum Cemaran Mikroba Dalam Pangan (SNI 7388:2009) dan layak dikonsumsi. Kata Kunci : Salmonella sp., Mentega, Martabak manis.Â