Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

The Effect of Storage Time for Pooled Sera on Freezers on the Quality of Clinical Chemical Examination Maulidiyanti, Ellies Tunjung Sari; Purwaningsih, Nur Vita; Widiyastuti, Rahma; Samsudin, Rinza Rahmawati; Arimurti, Anindita Riesti Retno
Medicra (Journal of Medical Laboratory Science/Technology) Vol 4 No 2 (2021): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/medicra.v4i2.1613

Abstract

A common problem in clinical laboratories is maintaining the stability of serum analytes during sample storage. Samples are usually stored in the door (4–8°C) of the refrigerator for a short period of time or in the freezer (-20°C) for a longer period of time (pre-analytical stage) and subsequently, during post-analysis sample handling (storage time and temperature). This study aims to analyze the stability in this case is the storage time of pooled sera in the freezer at temperatures up to -18º C and in the refrigerator at temperatures up to 4°C for 3 months with the inspection parameters, namely cholesterol and triglycerides. This type of research is experimental, with a research design that is time series control group design. The sample in this study was a control serum in the form of pooled sera stored in the freezer and refrigerator which was checked for cholesterol and triglyceride levels every 2 weeks for 3 months or for 12 weeks. The results showed that the average calculation of cholesterol levels in pooled sera stored in the freezer was 142.07 mg/dL and the average cholesterol level examination stored in the refrigerator was 161.89 mg/dL then the average the examination of triglyceride levels in pooled sera stored in the freezer is 112.89 mg/dL and the average examination of triglyceride levels stored in the refrigerator is 140.46 mg/dL. Based on the analysis of the research results, it can be concluded that, there is an effect of storage time in the freezer on the stability of cholesterol levels and triglyceride levels.
Potential of Seed Powder (Tamarindus indica L.) on Cholesterol Levels Purwaningsih, Nur Vita; Widyastuti, Rahma; Maulidiyanti, Ellies Tunjung Sari; Saputro, Tri Ade; Rohmayani, Vella; Ainutajriani, Ainutajriani
Medicra (Journal of Medical Laboratory Science/Technology) Vol 6 No 1 (2023): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/medicra.v6i1.1713

Abstract

ABSTRACT Coronary heart disease (CHD) is the leading cause of death after stroke in all age groups at 12.9%. The main reason is the amount of cholesterol in the blood. Tamarind (Tamarindus indica) is a traditional herb that has the potential to lower cholesterol, because it contains flavonoids, saponins, foliphenols, pectin, organic acids, vitamin B and vitamin C that can lower cholesterol. The purpose of this study was to determine the effect of tamarind seed powder (Tamarindus indica) on cholesterol levels. This type of research is experimental with pre-test and post-test with control group research design. The population and sample of this study were a group of mice totaling 32 mice. The location of this research was conducted at the Animal Husbandry Center (PUSVETMA). Data collection procedures were carried out by examining the cholesterol levels of mice before and after treatment. The data obtained were followed up with normality test and independent t test. The results of the study using the unpaired t test gave the result of p=0.000 (p<0.05). The conclusion of this study is that there is an effect of seed powder (Tamarindus indica) on cholesterol levels. Keyword : Seeds Tamarindus indica L., cholesterol levels, Mice (Mus musculus)
Nilai Rasio Neutrofil Limfosit (NLR) Terhadap Komorbid Hipertensi Pada Pasien Covid-19 Maulidiyanti, Ellies Tunjung Sari; Azizah, Fitrotin; Hidayat, Mariza; Purwaningsih, Nur Vita; Widiyastuti, Rahma
Camellia : Clinical, Pharmaceutical, Analytical and Pharmacy Community Journal Vol 2 No 1 (2023): Camellia (Clinical, Pharmaceutical, Analytical, and Pharmacy Community Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/cam.v2i1.18806

Abstract

Tingkat kematian pasien Covid-19 lebih tinggi pada pasien yang memiliki komorbid dibandingkan dengan pasien tanpa komorbid dikarenakan imunitas yang lebih rendah. Kondisi dan tingkat keparahan infeksi dapat terjadi akibat peningkatan ikatan virus dengan sel target yang memanfaatkan ACE-2. Disfungsi endotel vascular pada pasien Covid-19 dengan komorbid hipertensi dapat meningkatkan keparahan infeksi hingga beresiko kematian. Hal itu terjadi karena pada pasien yang menderita hipertensi dapat meningkatkan ekspresi reseptor ACE-2 akibat disfungsi pada sel endotel vascular. Parameter pemeriksaan hematologi yang dapat digunakan untuk pemeriksaan adalah Nilai Rasio Limfosit/ Neutrophil Lymphocyte Ratio (NLR). NLR dapat digunakan untuk melihat dan memantau status inflamasi atau prediksi tingkat keparahan yang terjadi sebagai faktor resiko Covid-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai NLR (Neutrophil Lymphocyte Ratio) pada pasien Covid-19 dengan komorbid hipertensi. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dengan sampel penelitian sebanyak 50 data pasien dalam kurun waktu 1 tahun (Desember 2020 - Desember 2021). Didapatkan hasil dari 50 data pasien yaitu sebanyak 26 pasien (52%) memiliki nilai NLR normal (<3,13) dan 24 pasien (48%) memiliki nilai NLR diatas nilai normal (>3,13), serta rata-rata nilai NLR dari 50 pasien Covid-19 dengan komorbid hipertensi adalah 4,13.
Studi Literatur Profil Bakteri dan Pola Resisten Antibiotik Beta-Laktam pada Pasien Pneumonia Ainutajriani; Artanti, Dita; Yusuf, Muhammad Bilal; Maulidiyanti, Ellies Tunjung Sari
Camellia : Clinical, Pharmaceutical, Analytical and Pharmacy Community Journal Vol 2 No 2 (2023): Camellia (Clinical, Pharmaceutical, Analytical, and Pharmacy Community Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/cam.v2i2.21031

Abstract

Pneumonia, suatu infeksi paru-paru yang umum yang sering ditemui di berbagai kelompok usia, mulai dari bayi hingga lansia. Bakteri yang umumnya terkait dengan pneumonia meliputi Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenza hingga Staphylococcus aureus. Namun, dengan kemajuan dalam teknologi diagnostik, berbagai jenis bakteri lainnya juga telah diidentifikasi sebagai penyebab pneumonia. Berbagai jenis bakteri ini dapat menunjukkan resistensi terhadap antibiotik tertentu, terutama kelompok beta-laktam. Resistensi antibiotik telah menjadi masalah yang semakin mendesak. Bakteri yang sebelumnya rentan terhadap antibiotik ini kini menunjukkan tingkat resistensi yang meningkat, mempersulit pengobatan infeksi pneumonia. Peningkatan penggunaan antibiotik yang tidak terkendali, baik dalam pengaturan medis maupun pertanian, telah berkontribusi pada peningkatan resistensi bakteri terhadap antibiotik. Hasil menunjukkan bakteri penyebab utama pneumonia di Korea (Mycoplasma pneumonia : 97,7%), China (Streptococcus pneumonia : 39%), Mexico (Pseudomonas aeruginosa : 60%) dan Indonesia (Klebsiella pneumonia : 22.9%). Pola resistensi antibiotic beta-lactam terhadap K. pneumonia yaitu di Irank : resisten terhadap Ceftriaxone (18%), Imipenem (63%), China : resisten terhadap Ceftriaxone (100%), Imipenem (93%), Egypt : resisten terhadap Cefoxitin (38%), Imipenem (20%) dan Indonedia 80% sensitive terhadap Cefoxitin dan Imipenem. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya variasi profil bakteri penyebab pneumonia diberbagai Negara serta memiliki pola resisten antibiotik beta-lactam yang berbeda terhadap bakteri K. pneumoniae.
Kadar HbA1c dan Jumlah Trombosit Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe I Dan Tipe II Widyastuti, Rahma; Azizah, Fitrotin; Maulidiyanti, Ellies Tunjung Sari; Purwaningsih, Nur Vita; Saputro, Tri Ade
Camellia : Clinical, Pharmaceutical, Analytical and Pharmacy Community Journal Vol 4 No 1 (2025): Camellia (Clinical, Pharmaceutical, Analytical, and Pharmacy Community Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/cam.v4i1.26452

Abstract

Pasien yang memiliki kadar HbA1c >7% akan berisiko 2 kali lebih tinggi untuk mengalami komplikasi. Keadaaan hiperglikemia pada pasien diabetes melitus menyebabkan gangguan pembuluh darah dan pengeluaran Trombosit tinggi sehingga dapat menyebabkan pembekuan darah yang berlebihan, meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, atau penyumbatan pembuluh darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar HbA1c dan jumlah trombosit pada pasien diabetes mellitus tipe I dan tipe II. Kadar HbA1c yang tinggi pada DM tipe 1 sebesar 78,78% dan tipe II sebesar 21,21% dan jumlah trombosit yang tinggi pada DM tipe 1 sebesar 80,76%, tipe II sebesar 19,23%. Sedangkan kadar HbA1c dan jumlah trombosit tinggi sebesar 67,56%, dan kadar HbA1c tinggi dengan jumlah trombosit normal sebesar 29,72%, dan kadar HbA1c normal dengan jumlah trombosit normal sbesar 10,81%. Hasil ini menunjukan betapa pentingnya pemeriksaan HbA1c dan jumlah tombosit paa pasien diabetes mellitus
EDUKASI BAHAYA KOPI TERHADAP HASIL URINE PADA PASIEN KLINIK JATI LUHUR PANDAAN Maulidiyanti, Ellies Tunjung Sari; Ainutajriani, Ainutajriani; Aliviameita, Andika; Ariana, Diah
Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/hm.v3i2.14362

Abstract

Kopi merupakan minuman yang sudah melalui proses pengolahan dan ekstraksi dari biji tanaman kopi sehingga memiliki aroma khas. Kopi dapat memberikan manfaat yang baik untuk tubuh jika dikonsumsi tidak secara berlebihan. Kafein yang terkandung didalam kopi, menjadikan minuman kopi memiliki partikel yang lebih banyak dibandingkan air putih Untuk mengurangi risiko terbentuknya sedimentasi yang abnormal akibat dari mengkonsumsi kopi, alangkah baiknya masyarakat tidak mengkonsumsi kopi secara berlebihan. Tujuan dari kegiatan edukasi ini yaitu: 1) Memberikan informasi tentang kandungan kopi, manfaat dan bahaya minum kopi berlebihan. 2) Memberikan gambaran akibat minum kopi terhadap hasil pemeriksaan urine. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalag presentasi dan diskusi. . Untuk mengukurtingkat pemahaman peserta dilakukan tahap penjaringan (pre-test), kemudian pengolahan data dan yang terakhir tahap evaluasi kegiatan (post-test). Kegiatan ini diikuti sebanyak 38 peserta. Hasil rat-rata yang didapat dari pre-test sebesar 55,73 poin dan rata-rata hasil post test sebesar 78,41 poin. Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kandungan, bahaya dan akibat jika menkonsumsi kopi secara berlebihan. Kegiatan edukasi diharapkan dapat berkelanjutan sehingga masyarakat dapat mengkonsumsi kopi secara tidak berlebihan