Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Flavonoid Ekstrak Metanol Biji Buah Dumbaya (Momordica cochinchinensis) Menggunakan Metode Liquid Chromatography- Mass Spectrometry Moh. Rasyid Kuna; Moh. Rivaldi Mappa
Tinctura Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Farmasi Tinctura
Publisher : Program Studi S1 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/tinctura.v3i2.1950

Abstract

Biji buah dumbaya dipercaya oleh Masyarakat Gorontalo memiliki khasiat sebagai anti radang, mengobati gangguan hati, limpa, wasir, memar, luka infeksi. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi dan mengisolasi kandungan senyawa flavonoid ekstrak metanol dalam biji buah dumbaya (Momordica cochinchinensis) dengan menggunakan metode Liquid Chromatography–Mass Spectrometry (LC-MS). Desain yang digunakan adalah eksperimental laboratorium, identifikasi senyawa bahan alam menggunakan motode ektraksi dan kromatografi dilanjutkan pengujian Skrining Fitokimia senyawa Flavonoid hasil percobaan positif flavonoid terbentuknya garam flavilium pada saat penambahan Serbuk Mg dan HCl, diteruskan pengujian kromatografi lapis tipis menggunakan perbandingan pelarut N-Heksan dan Etil Asetat (6:1) dan kromatografi kolom gravitasi menggunakan eluen etil asetat dan metanol (9 : 1) didapatkan spot pemisahan terbaik, tahap terakhir pengujian alat (LC-MS) menunjukan waktu retensi 0,60 detik dengan perbandingan eluen asetonitrit : metanol (40 : 60) dan volume injeksinya 0,6 ml/mil menunjukan waktu retensi 1 menit 54 detik didapatkan senyawa flavonoid pada berat molekul 302 g/mol senyawa quarsetin menandakan bahwa isolat tersebut mengandung senyawa flavonoid.
Pemanfaatan Buah Nanas (Ananas comosus L.) Sebagai Antioksidan Untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh di Era Pandemi Covid 19 Moh. Rivaldi Mappa; Moh. Rasyid Kuna; Hairil Akbar
Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ) Vol. 2 No. 3 (2021): Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ)
Publisher : Yayasan Riset dan Pengembangan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/ceej.v2i3.294

Abstract

Coronavirus adalah kelompok virus yang menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Penyebaran virus ini sangat cepat sehingga semua negara di dunia tak terkecuali di Indonesia yang tentu saja membuat semua orang khawatir akan terjadi penularan yang lebih massif, maka diperlukan upaya nyata untuk mensosialisasikan serta mengedukasi masyarakat dalam memanfatkan tumbuhan endemik daerah salah satunya tumbuhan nanas, Tujuan dilakukannya pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat (dosen dan mahasiswa) mengenai manfaat buah nanas sebagai antioksidan. Kegiatan pengabdian dilakukan di Kampus Institut Kesehatan dan Teknologi Graha Medika Kotamobagu. Langkah pertama yang dilakukan pada pengabdian ini adalah mencari informasi mengenai kandungan buah nanas yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan dari berbagai jurnal penelitian baik nasional maupun internasional dan langkah selanjutnya yaitu proses pelaksanaan pengabdian masyarakat. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah buah nanas memiliki kemampuan untuk meningkatkan imunitas karena terdapat sejumlah derivat yaitu senyawa fenolik seperti asam fenolik, flavonoid, tanin, lignin, nonfenolik seperti karotenoid dan vitamin C yang memiliki kemampuan sebagai antioksidan dan antikarsinogenik. Beberapa penelitian juga melaporkan bahwa buah nanas merupakan sumber antioksidan dari berbagai kandungan fitokimia senyawa fenolik dan flavonoid, dimana antioksidan bekerja dengan menangkap radikal bebas, sehingga dapat menghambat proliferasi sel kanker dan menjadi agen antikanker. Kata Kunci : Antioksidan, Nanas, Kotamobagu
Aksi Donor Darah Sekaligus Pemeriksaan Kesehatan Dan Pengobatan Gratis Dilingkungan Institut Kesehatan Dan Teknologi Graha Medika Moh. Rasyid Kuna; Moh. Rivaldi Mappa; Hafsia Khairun Nisa Mokodompit
Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ) Vol. 3 No. 3 (2022): Community Engagement & Emergence Journal (CEEJ)
Publisher : Yayasan Riset dan Pengembangan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/ceej.v3i3.1038

Abstract

Dalam rangka memperingati Milad ke-1 Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Institut Kesehatan dan Teknologi Graha Medika Kotamobagu (IKTGM) menyelenggarakan 2 kegiatan yakni donor darah sekaligus pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah donor darah, Donor Darah merupakan proses pengambilan darah dalam jumlah tertentu dari seorang pendonor, darah yang diperoleh akan dimanfaatkan untuk transfusi darah bagi yang membutuhkan. terdapat banyak manfaat yang akan diperoleh oleh pendonor bila rutin mendonorkan darahnya, kegiatan kedua pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis hal ini dilakukan karena Prevalensi (PTM) Penyakit tidak menular terus mengalami peningkatan seiring dengan perubahan pola hidup masyarakat kearah yang kurang seimbang. Faktor risiko PTM di indonesia antara lain adalah hipertensi, obesitas dan diabetes. Kurangnya pengetahuaan dan kesadaran terhadap bahaya PTM menyebabkan deteksi dini berbasis pelayanan kesehatan kurang efektif. Tujuan dari kegiatan ini untuk Meningkatkan pengetahuan dan kepedulian semua dosen dan mahasiswa dilingkungan kampus Institut Kesehatan dan Teknologi Graha Medika Kotamobagu dalam kegiatan sosial donor darah dan Meningkatkan kesadaran memeriksakan kondisi kesehatan secara rutin sehingga dapat mengendalian faktor risiko penyakit tidak menular (PTM).
Edukasi Pengolahan Bahan Alam Sebagai Alternatif Pengobatan Tradisional Di Desa Muntoi Kabupaten Bolaang Mongondow Alfiana P. Gonibala; Moh. Rivaldi Mappa; Moh. Rasyid Kuna
Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ) Vol. 3 No. 3 (2022): Community Engagement & Emergence Journal (CEEJ)
Publisher : Yayasan Riset dan Pengembangan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/ceej.v3i3.1059

Abstract

Indonesia memiliki prospek yang baik dalam pengembangan agroindustri tumbuhan obat dimana lebih dari 9,609 spesies tumbuhan Indonesia yang memiliki khasiat sebagai obat. Tumbuh-tumbuhan telah menjadi sumber penting sebagai pengobatan sejak beribu-ribu tahun yang lalu. Tujuan diadakan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tengan bahan alam sebagai alternatif pengobatan tradisional serta pengolahannya. Kegiatan ini dilaksanan di Desa Muntoi Kabupaten Bolaang Mongondow, Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan 2 tahap yaitu tahapan perencanaan dan tahap pelaksanaan. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah Obat tradisionaladalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat. Jenis sediaan tradisional yang dapat dibuat dari tanaman antara lain The (species), Dekok (decoctum), infusa (rebusan), jus (succus), sirup (sirupus) dan tingtur (tinctura).Bagian tanaman yang dapat digunakan rimpang, batang, daun, bungan dan buah. Ramuan menggunakan takaran tradisional, masih digunakan misalnya sejari (kurang lebih 8 cm), sejengkal (panjang 18 cm), segengganm (berat basah 80 gram), helai, biji, sendok makan (15 mL), sendok teh (5 mL), segelas (200 mL), cangkir (180 mL) dan tetes.
Pengaruh Health Education terhadap Penggunaan Imunomodulator Herbal sebagai Pencegahan COVID-19 Moh. Rivaldi Mappa; Moh. Rasyid Kuna
Wiraraja Medika : Jurnal Kesehatan Vol 12 No 2 (2022): Wiraraja Medika : Jurnal Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fik.v12i2.2274

Abstract

COVID-19 adalah pandemi terbesar yang dialami umat manusia selama beberapa tahun ini. Munculnya berbagai varian baru COVID-19 menyebabkan penyebaran virus ini menjadi lebih cepat dan gejalanya yang semakin sulit untuk dibedakan dengan penyakit lainnya. Hal ini menyebabkan masyarakat dituntut untuk lebih memperketat protokol kesehatan dan menjaga serta memelihara kesehatan tubuh. Di masa pandemi ini, banyak penelitian yang melaporkan aktivitas obat herbal sebagai peningkat sistem imunitas tubuh baik untuk mencegah maupun mengobati COVID-19. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai obat herbal asli Indonesia yang berkhasiat sebagai peningkat imunitas tubuh (imunomodulator), menyebabkan kurangnya minat masyarakat dalam menggunakan obat herbal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan health education kepada masyarakat tentang obat herbal yang memiliki aktivitas sebagai imunomodulator dalam pencegahan COVID-19. Jenis metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental semu dengan rancangan pre-test dan post-test untuk melihat pengaruh health education terhadap penggunaan imunomodulator herbal sebagai pencegahan COVID-19. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Penelitian dilakukan di 2 Desa yakni Desa Muntoi Induk sebagai kelompok eksperimen dan Desa Muntoi Timur sebagai kelompok kontrol. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa health education mempengaruhi penggunaan imunomodulator herbal sebagai pencegahan COVID-19 pada masyarakat di Desa Muntoi Induk. Hal ini dibuktikan oleh uji statistik menggunakan paired sampel t-test dan independen sampel t-test dengan nilai Sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05.
Sosialisasi Penggunaan Antibiotik yang Bijak untuk Mencegah Resistensi Obat Rizky Resvita R. Bahi; Moh. Rivaldi Mappa; Alfiana P. Gonibala
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v4i2.943

Abstract

Resistensi antibiotik adalah salah satu masalah kesehatan yang sangat penting untuk diselesaikan. Resistensi antibiotik terjadi ketika obat tidak mampu untuk membunuh bakteri. Tingginya kasus resistensi antibiotik menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti meningkatnya angka morbiditas dan mortalitas serta meningkatnya biaya dan kegagalan terapi Penggunaan antibiotik yang kurang tepat disebabkan oleh rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai cara penggunaan antibiotik yang baik dan benar. Oleh kareina itu, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan mengenai penggunaan antibiotik yang bijak untuk mencegah resistensi obat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Desa Komangaan, Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, dengan metode edukasi ceramah dan diskusi secara door to door di rumah masyarakat. Berdasarkan hasil yang diperoleh, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang resistensi antibiotik, bahkan masyarakat menggunakan antibiotik tanpa konsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk beberapa keluhan yang seharusnya tidak diobati dengan antibiotik dan belum tentu disebabkan oleh bakteri seperti demam, batuk, flu, sakit gigi dansakit tenggorokan. Setelah melakukan kegiatan ini, diharapkan lembaga dan tenaga kesehatan lebih memperhatikan lagi penggunaan antibiotik di masyarakat. Dengan diterapkannya peraturan pemerintah mengenai larangan pelayanan antibiotik kepada masyarakat tanpa resep dokter diharapkan mampu menekan terjadinya kasus resistensi antibiotik.
Docking Molekuler Senyawa Bioaktif Andrographis paniculata sebagai Kandidat Antimalaria Rizky Resvita R. Bahi; Moh Rivaldi Mappa; Alia Afrilia Gobel; Tarisya Pobela
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 20 No 2 (2023): Jurnal Farmasi Indonesia
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31001/jfi.v20i2.2145

Abstract

Efforts to eradicate malaria have been severely hampered by the growing resistance of Plasmodium falciparum to currently available antimalarial drugs. Therefore, efforts should be made to find and develop new effective antimalarial drugs for the treatment of malaria. One of the plants reported to have antimalarial activity is sambiloto. This study aims to carry out molecular docking of the bioactive compounds contained in sambiloto to obtain potential compounds that have antimalarial activity. In this study, 18 bioactive compounds of sambiloto were docked to 3 target proteins involved in the malaria pathway, namely P. falciparum Plasmepsin II (PDB: 1LEE), PfENR (PDB: 1NHG), and PfDHFR-TS (PDB: 7F3Z) using Autodock 4.0. Based on the docking results, the bioactive compounds with the best activity were analyzed using SwissADME webtool for their pharmacokinetic parameters and drug-likeness. The results showed that the bioactive compound with the best activity against the molecular targets involved in malaria was bisandrographolide C, andrographiside, ninandrographolide, 14-acetylandrographolide, daucosterol, andrographic acid and neoandrographolide. These compounds have the lowest binding energy and interact with important amino acid residues present in the target protein. The bioactive compounds contained in sambiloto have the potential to become candidates for antimalarial drugs and have the opportunity to become oral drugs based on Lipinski’s filter except for andrographiside.
Identifikasi Senyawa Flavonoid Fraksi Etanol Bintang Laut (Linckia laevigata) di Perairan Bolaang Mongondow Mappa, Moh. Rivaldi; Bahi, Rizky Resvita R.; Sarman, Sarman; Fauzan, Moh Rizki; Begum, Nanda Sayyida
Journal of Experimental and Clinical Pharmacy (JECP) Vol 4, No 2 (2024): August 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jecp.v4i2.1103

Abstract

Bintang laut merupakan organisme laut yang menghasilkan senyawa bioaktif, salah satunya flavonoid. Flavonoid berkhasiat sebagai antioksidan, anti-penuaan, anti-inflamasi, antivirus, dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kandungan senyawa flavonoid dari fraksi etanol bintang laut yang diperoleh dari pesisir pantai Desa Maelang Kabupaten Bolaang Mongondow menggunakan uji kualitatif pereaksi kimia dan metode kromatografi lapis tipis (KLT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bintang laut yang diperoleh dari pesisir pantai Desa Maelang Kabupaten Bolaang Mongondow positif mengandung senyawa flavonoid yang ditandai dengan perubahan warna dari jingga ke hijau kehitaman pada uji menggunakan pereaksi kimia dan terbentuknya pola noda berwarna hijau dengan nilai Rf 0,8 pada pelat KLT yang dibandingkan dengan baku standar kuersetinStarfish are marine organisms that produce bioactive compounds, one of which is flavonoids. Flavonoids are efficacious as antioxidants, antiaging, anti-inflammatory, antiviral and so on. This research aims to identify the content of flavonoid compounds from the ethanol fraction of starfish obtained from the coast of Maelang Village, Bolaang Mongondow Regency using qualitative tests of chemical reagents and the thin layer chromatography (TLC) method. The results of the research showed that starfish obtained from the coast of Maelang Village, Bolaang Mongondow Regency were positive for containing flavonoid compounds which were characterized by a color change from orange to blackish green in the test using chemical reagents and the formation of a green stain pattern with an Rf value of 0.8 on the TLC plate which was compared with the standard quercetin
Standardisasi Ekstrak Metanol Bunga Cengkeh (Syzygium aromaticum L.) sebagai Bahan Baku Obat Tradisional Mappa, Moh. Rivaldi; Bahi, Rizky Resvita R.; Nurfathin, Riskiah; Istiqomah, Huwaidah
Tinctura Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Farmasi Tinctura
Publisher : Program Studi S1 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/tinctura.v5i1.4036

Abstract

Penggunaan obat herbal berbasis tumbuhan ini telah kembali digunakan oleh masyarakat sebagaimedia pengobatan. Karena itu, diperlukan standardisasi ekstrak tumbuhan obat untuk mencegahmasyarakat menggunakan obat alami yang tidak terjamin kualitasnya. Penurunan aktivitas bahkantimbulnya efek samping obat merupakan akibat dari bahan baku obat yang tidak terstandardisasi.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan beberapa standardisasi untuk ekstrak bunga cengkeh(Syzygium aromaticum L.) untuk memastikan kualitasnya. Ekstrak bunga cengkeh diekstraksi melaluimetode maserasi, yang menggunakan pelarut metanol. Uji indentitas, organoleptik, senyawa terlarutdalam pelarut tertentu, dan kandungan kimia adalah contoh uji parameter spesifik. Uji parameternonspesifik termasuk susut pengeringan, kadar air, bobot jenis, dan kadar abu.Identitas sampel yangdigunakan ektrak metanol bunga cengkeh ditunjukkan oleh hasil standardisasi spesifik. Uji organoleptikmenunjukkan ekstrak kental berwarna coklat kehitaman, berasa pahit dan agak sedikit pedas, danmemiliki bau khas. Kandungan senyawa larut dalam air adalah 4,2041 ±0,0469, larut metanol adalah14,8399 ±0,5314, larut n-heksana adalah 2,0165% ±0,7398, dan flavonoid adalah 0,189%. Uji parameterekstrak non-spesifik menunjukkan susut pengeringan 7,551 ±1,5789, kadar air 18,9157% ±0,8331, bobotjenis 0,9814 ±0,0060, kadar abu 6,6916% ±0,0310, dan kadar abu tidak larut asam 3,1797% ±0,1933.Menurut informasi yang dikumpulkan, ekstrak secara umum memenuhi persyaratan sebagai bahan bakuherbal yang berasal dari alam. ABSTRACTThe community has continued to employ herbal treatments as a therapeutic tool. This made itnecessary to standardize the medical plan extracts in order to safeguard the public against the use ofunreliable natural medicine. The decrease in activity and even the emergence of drug side effects is theresult of non-standardized drug raw materials. In order to ensure the quality of the extract, the aim of thiswork was to create certain standard criteria, both specific and nonspecific, from the clove (Syzygiumaromaticum L.) flower extract. Clove flower extract was obtained from the process of extraction ofmaceration method by using methanol solvent. The tests of specific parameters included the chemicalcontent test, the solute in a given solvent test, the organoleptic test, and the identity test. The dryingshrinkage test, moisture test, density test, and ash content test were among the non-specific metrics tested.The specific standardization result demonstrated that the clove methanol extract was the use sample.According to the organoleptic test, the extract was thick, blackish brown in color, tasted bitter, had adistinct odor, and was slightly spicy. It also had a water soluble compound level of 4.2041%±0,0469,soluble methanol level of 14.8399%±0.5314, soluble n-hexane level of 2.041%±0.0469, and a flavonoidlevel of 0,189%. The results of the extract's non-specific parameter test revealed that the dried shrinkagewas 3.1797%±0,1933 for the ash content that was not acid soluble, 18.9157%±0.8331, density of0.9814±0.0060, and ash content of 6.6916%±0.0310 for the moisture. Based on the collected data, theextract generally satisfies the requirements as natural herbal raw materials.
Identifikasi Senyawa Fenol Fraksi Etanol Rumput Laut (Eucheuma spinosum) dengan Metode Kromatografi Mappa, Moh. Rivaldi; Bahi, Rizky Resvita R.; Sugeha, Amanda Pratiwi; Mokoginta, Tantri Wulandari; Pontoan, Mifta Putri Salsabila; Tangahu, Putri Isauraamabel; Akbar, Hairil
Tinctura Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Farmasi Tinctura
Publisher : Program Studi S1 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/tinctura.v5i2.5207

Abstract

Eucheuma spinosum merupakan salah satu spesies rumput laut yang mengandung senyawa fenol yang berkhasiat sebagai antioksidan. Senyawa antioksidan dapat melindungi tubuh dari efek radikal bebas yang merusak sehingga menjaga kesehatan secara umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kandungan senyawa fenol dari fraksi etanol rumput laut yang diperoleh dari pesisir pantai Desa Maelang Kabupaten Bolaang Mongondow dengan skrining fitokimia dan metode kromatografi lapis tipis KLT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi etanol rumput laut positif mengandung senyawa fenol yang ditandai dengan perubahan warna dari kuning kemerahan menjadi kuning kehijauan pada proses skrining fitokimia dan terbentuknya bercak noda berwarna hijau dan biru dengan nilai Rf 0,46 pada pelat KLT yang dibandingkan dengan baku standar kuesetin.