Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERILAKU KOMUNIKASI MAHASISWA ILMU POLITIK UNIVERSITAS HALU OLEO DALAM MENYAMPAIKAN PESAN POLITIK PEMILIHAN PRESIDEN PADA AKUN FACEBOOK Masrul, Marlina, La Ode Jumaidin
Jurnal Ilmu Komunikasi UHO : Jurnal Penelitian Kajian Ilmu Komunikasi dan Informasi Vol 4, No 2 (2019): Edisi April
Publisher : Laboratorium Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Ha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.85 KB) | DOI: 10.52423/jikuho.v4i2.7542

Abstract

 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui serta mendeskripsikan bagaimana cara Menyampaikan Pesan Politik dan bagaimana cara Merespon Isu-isu politik pada Media Sosial Facebook. Penelitian ini menggunakan Teori Atribusi oleh Fritz Heider dan metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian Kualitatif dengan subjek penelitian ini yaitu mahasiswa Ilmu Politik angkatan 2015 hingga 2017 yang aktif menggunakan media sosial Facebook dengan informan berjumlah 12 orang. Adapun teknik penentuan informan dalam penelitian ini adalah teknik snowbal sampling. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa cara menyampaikan pesan politik dan cara merespon isu-isu politik pada media sosial Facebook mahasiswa Ilmu Politik yaitu dengan cara mengirim atau share tautan politik, memposting foto dengan memberikan captions politik, menulis pesan politik itu sendiri di wall Facebook dengan menggunakan kalimat yang akademis dan ditujukan kepada publik yang siapa saja dapat membacanya dengan menggunakan akun Facebook  dan cara merespon isu-isu politik dengan cara berkomentar di kolom komentar pengguna Facebook lainnya atau di groups Facebook melalui komunikasi verbal secara tertulis dan memberikan respon emoticon atau gambar dan like. Berdasarkan hal tersebut maka yang menjadi alasan mahasiswa Ilmu Politik berperilaku disebabkan oleh situasi eksternal yang lebih dominan ketimbang situasi internal dimana mahasiswa ilmu politik cenderung menganalisis atau melihat perkembangan politik di lingkungan sekitar, kemudian mahasiswa tersebut menginterpretasikan peristiwa di sekitar mereka dengan cara menyampaikan aspirasinya melalui penyampaian pesan-pesan politik di Facebook dan mengomentari isu-isu politik. Kata Kunci : Perilaku Komunikasi, Pesan Politik, Facebook, Mahasiswa
POLA KOMUNIKASI ORANGTUA DALAM MENERAPKAN SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAM TERHADAP ANAK REMAJA DI KELURAHAN SENDANG MULYA SARI KECAMATAN TONGAUNA KABUPATEN KONAWE Joko, Nasria, La Ode Jumaidin,
Jurnal Ilmu Komunikasi UHO : Jurnal Penelitian Kajian Ilmu Komunikasi dan Informasi Vol 3, No 3 (2018): Edisi Juli
Publisher : Laboratorium Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Ha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.707 KB) | DOI: 10.52423/jikuho.v3i3.5100

Abstract

NASRIA Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Stambuk C1D1 14 020 dengan judul skripsi Pola Komunikasi Orangtua dalam Menerapkan Sikap Toleransi antar Umat Beragam terhadap Anak Remaja di Kelurahan Sendang Mulya Sari Kecamatan Tongauna Kabupaten Konawe Pembimbing: (I) La Ode Jumaidin, S.Sos. M.Si (II) Joko, S.Sos.,M.Si.Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pola komunikasi orangtua dalam menerapkan sikap toleransi antar umat beragama terhadap anak remaja di Kelurahan Sendang Mulya Sari Kecamatan Tongauna Kabupaten Konawe dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola komunikasi apa yang di gunakan orangtua dalam menerapkan sikap toleransi antar umat beragama terhadap anak remaja di Kelurahan Sendang Mulya Sari Kecamatan Tongauna Kabupaten Konawe. Penelitian ini menggunakan Model Komunikasi Transaksional, oleh Barnlund (1970).Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan memberikan gambaran yang jelas dan terperinci mengenai Pola Komunikasi Orangtua dalam Menerapkan Sikap Toleransi antar Umat Beragama terhadap Anak Remaja di Kelurahan Sendang Mulya Sari Kecamatan Tongauna Kabupaten Konawe. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam menerapkan sikap toleransi antar umat beragama terhadap anak remaja para orangtua di Kelurahan Sendang Mulya Sari Kecamatan Tongauna Kabupaten Konawe menggunakan pola komunikasi satu arah, dua arah dan pola komunikasi multi arah dalam melakukan komunikasi pada anak melalui pesan Verbal dan Non-verbal yang di lakukan secara terus menerus, melalui pesan Verbal orangtua selalu memberikan pesan kepada anak bahwa bertoleransi sangat penting dalam hidup bertetangga dengan masyarakat yang berbeda agama sedangkan melalui pesan Non-verbal orangtua selalu memberikan isyarat dengan menunjuk pada meja yang makanannya halal hal ini di lakukan ketika berada di pesta masyarakat non muslim dari penerapan inilah terjadi perubahan sikap anak yang tadinya tidak memahami toleransi dan seberapa penting toleransi antar umat beragama sekarang toleransi antar umat beragama telah di junjung tinggi dalam diri anak remaja di Kelurahan Sendang Mulya Sari Kecamatan Tongauna Kabupaten Konawe.Kata Kunci: Pola komunikasi orangtua, Sikap Toleransi antar umat Beragama, Anak Remaja
Hubungan Antara Self Esteem dengan School Bullying Pada Facebook Remaja SMA Negeri 4 Kendari Zayana, Zayana; Jumaidin, La Ode; Jaya, Asrul
Jurnal Ilmu Komunikasi UHO : Jurnal Penelitian Kajian Ilmu Komunikasi dan Informasi Vol 4, No 4 (2019): Edisi Oktober
Publisher : Laboratorium Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Ha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.936 KB) | DOI: 10.52423/jikuho.v4i4.10262

Abstract

The purpose of this study was to identify the relationship between self esteem and school bullying on Facebook teenagers in SMA Negeri 4 Kendari. This study uses the theory of Kosep Diri Agustiani, H and the research method used in this study is a quantitative research method with the population of this study that is students of SMA Negeri 4 Kendari with a sample of 30 respondents. The technique for determining informants in this study is purposive sampling technique. While the data collection techniques used are questionnaires and documentation. The results of this study can be concluded that (1) High self esteem will be more respectful of itself and also respected by others, conversely someone who has low self esteem will be more likely to be a victim of bullying. (2) Strength Self-esteem or (self esteem) has a very strong relationship with bullying behavior, can be seen from the results of the final calculation of data that has been taken using a questionnaire, which is accumulated using a questionnaire, where variables X = 23.36 and variables Y = 35.83 means that the dependent variable is higher than the independent variable, so the conclusion is that there is a very strong relationship between self-esteem and school bullying on the Facebook teenagers of SMA Negeri 4 Kendari. (3) Based on the average score of the results of the questionnaire above is the relationship between self-esteem and bullying behavior on Facebook teenagers of SMA Negeri 4 Kendari have a significant relationship, it can be seen from the scores between variables namely the presentation of variable X is lower than the variable Y, so the relationship between self-esteem and school bullying on Facebook for SMA Negeri 4 Kendari teenagers is closely related, but if the score of the independent variable (X) is higher than the score of the dependent variable (Y), then self-esteem with bullying behavior has no relationship between the two, and if the score variable X and variable Y have the same score, or series, so they don't have a relationship either. As the score on the results of a questionnaire that shows bullying behavior has a very strong influence on the level of self-esteem in high school adolescents.Keywords: Self Esteem, School bullying, Teenager Facebook
PELATIHAN MANAJEMEN KOMUNIKASI APARAT KELURAHAN DALAM PENANGANAN COVID-19 DI KEL. KAMBU, KEC. KAMBU KOTA KENDARI Iba, La; Harjudin, La Ode; Darpin, Darpin; Jumaidin, La Ode; Saidin, Saidin
Anoa : Jurnal Pengabdian Masyarakat Sosial, Politik, Budaya, Hukum, Ekonomi Vol 2, No 1 (2020): Oktober 2020
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.521 KB) | DOI: 10.52423/anoa.v2i1.14827

Abstract

Permasahan Negara atau dunia saat ini mewabahnya Covid-19 atau virus corona yang membuat pemerintah dalam mengambil tindakan dan kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah kurang bersinergi yang mengakibatkan carut marutnnya dan minimnya manajemen sehingga tidak terkelola dengan baik ini sebabkan oleh manajemen komunikasi yang kurang sehat sehingga masyarakat menerimah informasi yang tidak sempurna (Hoaks), public di buat gelisah dan reaktif. Media sebagai alat informasi masyarakat dalam mengisi ruang dan waktu serta mengarahkan pikiran, perasaan termasuk aktivitas khalayak, media selalu akan menempatkan posisinya sebagai rujukan, acuan dan petunjuk dalam membentuk persepsi, orientasi dan aksi dalam dunia nyata. Rendahnya pengetahuan aparat kelurahan dalam hal manajemen Komunikasi dan alat peraga komunikasi dalam pencegahan penyebaran virus Covid-19 yang membuat masyarakat tidak memiliki pengetahuan tentang bahaya Covid-19 dapat kita saksikan bahwa masi banyak masyarakat tidak mengikuti anjuran pemerintah sebagaimana protokol dalam pencegahan covid-19 atau virus Corona. 
The Meaning of Bhanti-Bhanti as Learning Media for Early Childhood in Wakatobi Udu, Sumiman; Jumaidin, La Ode; Ibrahim, Irianto; Marwati, Marwati; Susanto, Aris
el Harakah: Jurnal Budaya Islam Vol 25, No 2 (2023): EL HARAKAH
Publisher : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/eh.v25i2.24351

Abstract

The "lunga-lunga" tradition is a custom of putting a baby to sleep by lying on a pillow placed on the shins of the feet while chanting the traditional "bhanti-bhanti" as musical accompaniment. In this "bhanti-bhanti" text, the mother expresses all cultural values to her child. This research used an ethnographic paradigm to explore the education values and the cultural learning from the “bhanti-bhanti’ practiced in Wakatobi. Thus, data collection and processing were carried out using the principles of the ethnographic paradigm. It was found that this tradition is a custom of learning various cultural values that exist in the Wakatobi community. The teaching content consists of moral values, explaining history, and building hope for children. A mother creates sacred texts and simultaneously builds hope about the importance of education, including morals in the family, environment, and social life. Another lesson is to instill the value that "it is better to be hungry than to eat food that is not rightfully yours." Lastly, "bhanti-bhanti" in the "lunga-lunga" tradition teaches cultural values that can contribute to the formation of children from an early age. Tradisi “lunga-lunga” merupakan pranata menidurkan bayi dengan cara berbaring di atas bantal yang diletakkan di atas tulang kering kaki sambil melantunkan lagu adat “bhanti-bhanti” sebagai musik pengiringnya. Dalam teks “bhanti-bhanti” ini, ibu mengungkapkan segala nilai budaya kepada anaknya. Penelitian ini menggunakan paradigma etnografi untuk mengulas nilai Pendidikan dan pembelajaran budaya dari “bhanti-bhanti” yang diterapkan di Wakatobi. Dengan demikian pengumpulan dan pengolahan data dilakukan dengan menggunakan prinsip paradigma etnografi. Diketahui bahwa tradisi “lunga-lunga” merupakan tradisi pembelajaran berbagai nilai budaya yang ada pada masyarakat Wakatobi. Isi pengajarannya terdiri dari nilai-nilai moral, menjelaskan sejarah, dan membangun harapan bagi anak. Seorang ibu menciptakan teks-teks suci dalam waktu dan ruang yang sama, membangun harapan akan pentingnya pendidikan, termasuk akhlak dalam keluarga, lingkungan, dan kehidupan bermasyarakat. Hikmah lainnya adalah dengan menanamkan nilai bahwa “lebih baik lapar daripada makan makanan yang bukan haknya”. Terakhir, “bhanti-bhanti” dalam tradisi “lunga-lunga” mengajarkan nilai-nilai budaya yang dapat memberikan kontribusi dalam pembentukan anak sejak dini.
Form of Communication for Teaching Bajo Children The Local Values in Utilizing Natural Marine Resources Jumaidin, La Ode; Irawati, Irawati; Udu, Sumiman; Hasddin, Hasddin; Husen, Osu Oheoputra
el Harakah: Jurnal Budaya Islam Vol 26, No 2 (2024): EL HARAKAH
Publisher : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/eh.v26i2.26285

Abstract

The issue behind the research on the Bajo tribe is the lack of understanding regarding the forms of communication used by the tribe to impart knowledge about local wisdom concerning the sustainable use of coastal and marine resources. Therefore, the aim of this research is to identify both the forms of local wisdom and the communication methods used to educate Bajo children about the sustainable use of coastal resources, ensuring the preservation of the Bajo tribe's cultural identity. The study was conducted among the Bajo tribe living along the coast of the Tiworo Strait in Muna Regency and West Muna Regency. The research informants consisted of 15 individuals, purposively selected, including elders and tribal leaders. The findings revealed that the local wisdom being passed down includes traditional management of coastal natural resources, such as: (a) the mammia kadialo tradition, involving fishing practices, which include palilibu, pongka, and sasakai; (b) traditional methods of fishing, including missi, ngarua, mana (archery using traditional tools), and nyuluh/balobe (also called ngobor); (c) the Pamali tradition, which involves specific taboos at certain times and places; and (d) the Maduai Pinah ritual, a form of worship for the "sea ruler" believed to protect and provide natural resources. Communication methods used to teach Bajo children about the utilization of natural resources include intrapersonal communication, interpersonal communication, and group communication. Permasalahan yang mendasari penelitian tentang suku Bajo adalah kurangnya pemahaman mengenai bentuk-bentuk komunikasi yang digunakan oleh suku tersebut dalam menyampaikan pengetahuan tentang kearifan lokal terkait pemanfaatan sumber daya pesisir dan laut secara berkelanjutan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bentuk kearifan lokal dan metode komunikasi yang digunakan dalam mendidik anak-anak suku Bajo tentang pemanfaatan sumber daya pesisir yang berkelanjutan, sehingga dapat menjaga kelestarian identitas budaya suku Bajo. Penelitian ini dilakukan pada suku Bajo yang tinggal di sepanjang pesisir Selat Tiworo di Kabupaten Muna dan Kabupaten Muna Barat. Informan penelitian terdiri dari 15 orang yang dipilih secara purposive, termasuk para tetua dan kepala suku. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kearifan lokal yang diwariskan meliputi pengelolaan tradisional sumber daya alam pesisir, antara lain: (a) tradisi mammia kadialo, yang melibatkan praktik penangkapan ikan, termasuk palilibu, pongka, dan sasakai; (b) cara tradisional menangkap ikan, seperti missi, ngarua, mana (memanah dengan alat tradisional), serta nyuluh/balobe (juga disebut ngobor); (c) tradisi Pamali, yaitu larangan pada waktu dan tempat tertentu; dan (d) ritual Maduai Pinah, yaitu penyembahan kepada "penguasa laut" yang diyakini melindungi dan menyediakan sumber daya alam bagi mereka. Metode komunikasi yang digunakan untuk mengajarkan anak-anak suku Bajo tentang pemanfaatan sumber daya alam meliputi komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, dan komunikasi kelompok.