Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Strategi Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat (Studi Kasus di Perkampungan Wisata Sousu, Kabupaten Wakatobi) Hidrawati, Hidrawati; Udu, Sumiman; Manan, Abdul; Sahari, Sariamin; Fyka, Samsul Alam
Jurnal Ilmiah Membangun Desa dan Pertanian Vol 5, No 3 (2020)
Publisher : Department of Agribusiness Halu Oleo University Kendari Southeast Sulawesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37149/jimdp.v5i3.12028

Abstract

This research is based on an effort to implement a community-based tourism approach, generally has the main objective to arrange strategy of community-based tourism development at tourism Sousu Rustic. Specifically, this research has a purpose to identify local characteristics that consist of internal and external elements of Sousu in developing tourism based on community. The research was conducted in March-October 2018 at Tourism Sousu Rustic Matahora Village, South of Wangi-Wangi District, Wakatobi Regency, Southeast Sulawesi. Data in this research consists of primer and secondary data collected by observation, interview, and focus group discussion techniques. The data analyzed qualitatively descriptively by using a matrix SWOT analysis tool and litmus test to identify the most strategy issue at Sousu Tourism development. The result of the research showed that the most strategic issues in Sousu tourism development consist of: community knowledge and skills improvement, funding to community tourism business support, minimize relocation community settlement issues and beach abrasion, and improve tourism exciting and does tourism promotion. To implement the strategies, it needs multi-collaboration between communities as the main actor, local government as a regulator, private sector as donor institution, and NGO as community facilitator.
PROSES PENCIPTAAN INTERNAL KELOMPOK “TEATER SENDIRI” UNTUK MENGEMBANGKAN KESENIAN DI SULAWESI TENGGARA Syaifuddin, Syaifuddin; Niampe, La; Udu, Sumiman
Jurnal Penelitian Budaya Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.243 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v4i1.6613

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penciptaan internal yang dilaksanakan Teater Sendiri sebagai strategi kebudayaannya. Penelitian ini berjenis kualitatif-deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari hasil wawancara mendalam, sedangkan data sekunder didapatkan dari berbagai dokumen dan data kepustakaan. Sumber data juga didapatkan dari hasil pengamatan di lapangan. Teknik analisis data diawali dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya. Data tersebut dibaca, dipelajari, dan ditelaah untuk kemudian memasuki tahap penafsiran data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komunitas Teater Sendiri melaksanakan berbagai kegiatan sebagai proses penciptaan internal untuk mengembangkan kesenian. Proses penciptaan internal itu adalah perekrutan anggota (angkatan pertama, angkatan kedua, angkatan “yang lain”), latihan teater, menulis karya sastra dan nonsastra (puisi, prosa, naskah drama, esai/opini), pentas teater, penerbitan buku sastra, penerbitan buletin seni, dan dokumentasi/pengarsipan).Kata kunci: Penciptaan internal, strategi kebudayaan, kelompok Teater                       sendiri
Pengembangan Destinasi Wisata Pusaka Saujana di Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi Ali, La; Suyyuti, Nasruddin; Udu, Sumiman
Jurnal Penelitian Budaya Vol 4, No 2 (2019): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.34 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v4i2.8984

Abstract

Perkembangan destinasi wisata bidang pusaka alam di KabupatenWakatobi belum diikuti dengan perkembangan destinasi wisata pusaka budayadan pusaka saujanaagar berefek terhadap meningkatnya ekonomi masyarakat.Salah satunya adalah benteng Tindoi dan benteng Maleko di Kecamatan Wangi-Wangi. Tujuan penelitian adalah menawarkan solusi agar perkembangandestinasi wisata pusaka budaya dan pusaka saujana dapat berefek terhadapmeningkatnya ekonomi masyarakat. Teori untuk pembaca data adalah pusakaoleh UNESCO tahun 2003 dengan metode kualitatif. Data dijaring melaluiwawancara, pengamatan, dan dokumentasi, serta dianalisis secara deskriptifkualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pusaka saujana Benteng Tindoi danBenteng Maleko berpotensi untuk dikembangkan dalam berbagai kegiatanpariwisata namun harus dipadukan dengan pengelolaan pusaka budayasebagaisalah satu paket wisata di Kabupaten Wakatobi.Kata kunci :Benteng, Budaya, ekonomi, pariwisata, pusaka saujana.
TRADISI LISAN BHANTI-BHANTI SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI KULTURAL DALAM MASYARAKAT WAKATOBI Sumiman Udu
Humaniora Vol 27, No 1 (2015)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.697 KB) | DOI: 10.22146/jh.6410

Abstract

Bhanti-bhanti is a folksong that grown and developed in Wakatobi society. As a folksong, the performancing of bhanti-bhanti oral tradition can be used as an effective cultural media of communication, especially in presenting their messages, both from the singer as well as the listeners regardless of their age and social status. The performancing of bhanti-bhanti is cultural media of communication in Wakatobi, that used by local government, sara (traditional institution), as well as local people of Wakatobi. All elements can express their thoughts and feelings about culture, history, custom, human relation with environment as well as God. They also can used bhanti-bhanti to express their toughts and feelings to someone, village, or another social issues. By using bhanti-bhanti, the listeners can not be offended by the criticism because its criticism conveyed in subtle language and full of jokes.
PENDIDIKAN BERBASIS SASTRA LISAN (LUKISAN ANALITIK ATAS NILAI PEDAGOGI DALAM FOLKLOR ORANG WAKATOBI) (Education Based on Oral Literature (An Analytical Description of Pedagogical Values in Wakatobi People Folklore)) Muhammad Alifuddin; Sumiman Udu; Laode Anhusadar
Kandai Vol 18, No 2 (2022): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jk.v18i2.2599

Abstract

This research is an analytic painting about the content of educational values in the oral literature of the people of Wakatobi. All data in this study were sourced from in-depth interviews, observations, and document studies. Considering this research is related to aspects of oral literature in the socio-cultural space, the data analysis was carried out using a hermeneutic phenomenology approach. Folklore in the form of folklore (tula-tula) and kabanti (folksong) are two forms of oral literature that are still used as educational media by Wakatobi people. This study found that the contents of the tula-tula and kabanti that grew in the cultural space of the Wakatobi people functioned as treasures of knowledge and entertainment value and contained ethical values. Through oral literature, the Wakatobi people consciously try to build values in order to maintain harmony with nature, microcosmic relations between humans, and macrocosm relations to the Creator. The characteristics of the learning model in the tula and kabanti, are more information-giving, in the form of facts and memories, generally one-way, and the style of the speaker/teacher is preferred in conveying messages, intonation, improvisation, enthusiasm, and systematic message. Penelitian ini merupakan lukisan analitik tentang muatan nilai pendidikan dalam sastra lisan orang Wakatobi. Seluruh data dalam penelitian ini bersumber dari hasil wawancara mendalam, pengamatan, serta studi dokumen. Mengingat penelitian ini terkait dengan aspek sastra lisan dalam ruang sosial budaya, analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan fenomenologi hermeneutik. Folklor dalam bentuk cerita rakyat (tula-tula) dan kabanti (folksong) adalah dua bentuk sastra lisan yang hingga kini masih digunakan sebagai media pendidikan oleh orang Wakatobi. Penelitian ini menemukan bahwa muatan tula-tula dan kabanti yang tumbuh dalam ruang budaya orang Wakatobi tidak hanya berfungsi sebagai khazanah pengetahuan dan bernilai hiburan, tetapi juga mengandung nilai-nilai etika. Melalui sastra lisan, orang Wakatobi secara sadar berusaha membangun nilai dalam rangka menjaga harmoni dengan alam, hubungan mikrokosmis sesama manusia, dan hubungan makrokosmos kepada sang Pencipta. Karakteristik model pembelajaran dalam tula-tula dan kabanti lebih bersifat pemberian informasi berupa fakta dan ingatan, umumnya bersifat satu arah, dan gaya penutur/guru lebih diutamakan dalam menyampaikan pesan, intonasi, improvisasi, semangat, dan sistematika pesan.
KEMAMPUAN SISWA KELAS XII SMA NEGERI 3 KULISUSU UTARA DALAM MENULIS SURAT LAMARAN PEKRJAAN Jeni; Fahruddin Hanafi; Sumiman Udu
Jurnal Bastra (Bahasa dan Sastra) Vol. 8 No. 1 (2023): JURNAL BASTRA EDISI JANUARI 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Halu Oleo Kampus Bumi Tridharma Andounohu Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/bastra.v8i1.141

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi siswa kelas XII SMA Negeri 3 Kulisusu Utara dalam menulis surat lamaran pekerjaan. Jenis penelitian ini adalah penelitian dalam kelas yakni dilakukan dalam kelas XII dan di SMA Negeri 3 Kulisusu Utara sebagai tempat penelitian untuk memperoleh data penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantutatif dan kualitatif.Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas XII SMA Negeri 3 Kulisusu Utara tahun ajaran 2019/2020. Populasi tersebut terbagi dalam dua kelas yaitu MIA dan IIS. Maka penarikan populasi dalam penelitian ini adalah 13 orang atau secara keseluruhan atau Total Sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes menulis. Hasil penelitian menunjukan bahawa secara individual terdapat 12 (92,30%) siswa untuk kategori mampu, dan 1 orang siswa (7,69%) tergolong kategori tidak mampu. Secara klasikal persentase kemampuan siswa dikategorikan mampu karena telah mencapai kriteria ketuntasan klasikal yang telah dittetapkan yaitu 85%. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas XII SMA Negeri 3 Kulisusu Utara Hal itu disebabkan dari tingkat pemahaman siswa, yang dimana tingkat pemahaman dari masing-masing siswa itu sendiri berbeda-beda. Ada siswa yang cepat memahami materi yang disampaikan dan ada pula siswa yang membutuhkan waktu lama untuk bisa memahami materi yang disampaikan serta siswa sering kurang fokus.
EKSISTENSI TOKOH UTAMA DALAM NOVEL LAUT BERCERITA KARYA LEILA S. CHUDORI Arham Paesani; Sumiman Udu; La Yani Konisi
Jurnal Bastra (Bahasa dan Sastra) Vol. 8 No. 1 (2023): JURNAL BASTRA EDISI JANUARI 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Halu Oleo Kampus Bumi Tridharma Andounohu Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/bastra.v8i1.142

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan eksistensi tokoh utama yang terdapat dalam novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kepustakaan (library research). Metode penelitian yang diterapkan adalah metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini merupakan data tertulis, yaitu novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori. Sumber data dalam penelitian ini diambil dari buku novel berjudul Laut Bercerita karya Leila S. Chudori cetakan ketujuh, yang diterbitkan oleh KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) di Jakarta pada Juli 2019 dengan tebal x + 379 halaman; 13,5 cm x 20 cm. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi dengan cara pencatatan. Teknis Analisis data yang diterapkan berdasarkan pendekatan objektif (struktural), yaitu penelitian yang menitikberatkan kajiannya pada keterkaitan dan keterjalinan antar unsur karya sastra sehingga menghasilkan makna menyeluruh dengan tahapan sebagai berikut, yaitu: (1) mengidentifikasi data, (2) mengklasifikasi data, (3) mendeskripsikan data, dan (4) menginterpretasi data. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut (1) nasib sebagai eksistensi tokoh utama dialami Laut pada kesadaran dan penerimaannya terhadap kondisi keluarganya yang serba sederhana, tetapi di sisi lain ia menolak keadaannya yang harus merasakan zaman Orde Baru; (2) kematian sebagai eksistensi tokoh utama dialami Laut ketika menyadari bahwa kematian sebagai sesuatu kepastian yang datang tanpa bisa diprediksi olehnya, sehingga ia kemudian sampai juga pada tersingkapnya transendensi sebagai puncak dalam bereksistensi; (3) penderitaan sebagai eksistensi tokoh utama dialami Laut ketika menyadari arti penderitaannya itu sebagai konsekuensi yang harus ia hadapi karena ia telah memilih jalan yang terjal yaitu sebagai musuh pemerintah; (4) perjuangan sebagai eksistensi tokoh utama dialami Laut atas kegigihan dan rasa pantang menyerah dalam mempertahankan tujuannya untuk membebaskan Indonesia dari pemerintahan yang otoriter; (5) kesalahan sebagai eksistensi tokoh utama dialami Laut atas kesadara dan pengakuannya terhadap kesalahan yang berujung pada sebuah penyesalan.
MEMBONGKAR PEMIKIRAN MEGAWATI SUKARNO PUTRI: KAJIAN WACANA KRITIS Udu, Hamiruddin; Hidrawati, Hidrawati; Arafah, Nur; Udu, Sumiman
Jurnal Penelitian Budaya Vol 9, No 1 (2024):
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpeb.v9i1.48445

Abstract

Megawati Soekarno Putri adalah Ketua Umum PDIP Periode 1999-2024, partai penguasa yang berhasil menjadikan Joko Widodo dua kali menjadi Presiden RI. Pikiran-pikirannya menjadi salah satu masukan yang dipertimbangkan Presiden Joko Widodo. Penelitian ini bertujuan untuk membongkar pemikiran Megawati Sukarno Putri (MSP) yang disampaikan dalam pidato di acara puncak peringatan bulan Bung Karno pada tanggal 24 Juni 2023. Data dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik transkripsi online desgrabador tool, yakni aplikasi yang mengkonversi video youtube menjadi teks. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskripsi kualitatif. Data dianalisis menggunakan teknik analisis wacana kritis. Hasil penelitian menunjukan bahwa: pertama, dari dimensi teks, MSP ingin menyampaikan: (a) bahwa Megawati adalah putri bapak proklamator, pendiri bangsa, dan pencetus gagasan dasar negara Pancasila; (b) Bung Karno adalah seorang yang berpaham marhaen, seorang yang menganut konsep hidup sederhana dan MSP ingin mengajak semua orang untuk hidup sederhana layaknya petani di pedesaan; (c) Bung Karno memiliki ide-ide yang diakui dunia, (d) Energi perjuangan partai ada di gubuk-gubuk rakyat miskin; (e) MSP mengingatkan adanya amanat konstitusi yang memberi penegasan bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara, kedua, dari dimensi kognisi sosial, terlihat kesadaran politik MSP pada beberapa hal, yaitu: (a) MSP memiliki trauma politik karena pernah diperlakukan tidak adil oleh penguasa, dan (b) MSP kuatir akan adanya pengurus partai yang tidak patuh dan loyal padanya dan terbukti Presiden Jokowi mendukung capres yang tidak didukung oleh PDIP; serta ketiga, dari dimensi konteks sosial, pokok-pokok pikiran pada pidoto MSP dipengaruhi oleh teks-teks yang berkembang dalam masyarakat, khususnya dinamika politik menghadapi Pemilu 2024. Kata kunci: Bulan Bung Karno, MSP, Marhaen, politik, rakyat miskin
PERAN AKTOR DALAM PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA DI KABUPATEN MUNA BARAT Musakkar, Kahar; marhadi, Akhmad; Udu, Sumiman; la aso, La Aso
Jurnal Penelitian Budaya Vol 8, No 2 (2023):
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpeb.v8i2.46219

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan potensi pariwisata di Kabupaten Muna Barat, dan (2) menganalisisPeran Akto Dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Muna Barat. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data dengan cara observasi lapangan, melakukan wawancara dan telaah data-data sekunder sebagai data pendukung lalu menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Peran Aktor dalam Pengembangan Potensi Pariwisata di Kabupaten Muna Barat adalah sebagai berikut: (1) modal budaya yaitu kekuasan yang dimiliki oleh pemerintah, masyarakat serat tingkat pendidikan yang dimiliki. (2) Modal Sosial adalah berupa jaringan relasi serta hubungan antar individu. (3) Modal ekonomi berupa uang, serta materi dari masyarakat setempat. (4) Modal simbolik berupa gelar dan keluarga ternama serta kepunyaan barang dan benda mewah yang dimiliki bagian dari pemuda desa dalam mengarahkan anggotanya untuk kebutuhan Pembengembangan Pariwisata di Kabupaten Muna Barat Kata Kunci: Peran Aktor, Pariwisata, Pengembangan Pariwisata
PENYAKIT KULIT SEBAGAI PEMBANGUN STRUKTUR NARATIF: TINJAUAN NARATOLOGIS HIKAYAT AGUNG SAKTI KARYA MUHAMMAD BAKIR Dewojati, Cahyaningrum; Winarti, Daru; Udu, Sumiman; Windayanto, Riqko Nur Ardi
Paradigma: Jurnal Kajian Budaya Vol. 14, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to discover the role of skin diseases in the narrative structure of M. Bakir’s Hikayat Agung Sakti as well as its surrounding ideological, social, political, and cultural contexts. Mieke Bal’s narratological theory was applied to map and analyze the elements of the fabula: event, time, actor, and location. Methodologically, this research consisted of two levels: text and context. At the first level, lingual data were collected using the note-taking technique and then explained interpretatively using relevant theoretical concepts. At the second level, data were collected through literature study on ideology and context. The text and context data were explained through dialectics and interreference. This research yielded several main results. First, skin diseases (itches, smallpox, scabs, and Tinea corporis) are attached to the elements of the fabula. These diseases change circumstances, shape events and time, infect the characters (the Gods), and change the locations (from heaven to earth). Skin diseases were found to be the building block of the narrative structure. In this role, skin diseases become a means of articulating Islamism. This narrative is linked to the development of Islam in Malay-speaking lands and political resistance to polytheistic Hinduism, which is placed in opposition to the monotheistic Islam which places Allah as the only deity. This ideology was articulated and written down as a literary work to be disseminated among local Straits-born Chinese. This is also contextually related to the issues of manuscript rental, diseases in Malay tradition, and spread of diseases in Batavia in the 19th century.