Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

TEKNOLOGI PENGAWETAN HIJAUAN SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN KETERSEDIAAN PAKAN DI DESA SEBUDI KECAMATAN SELAT KABUPATEN KARANGASEM A. A. A. S. Trisnadewi; I G. L. O. Cakra; T. G. B. Yadnya; I K. M. Budiasa; I W. Suarna; I D. G. A. Udayana
Buletin Udayana Mengabdi Vol 15 No 3 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.614 KB)

Abstract

Pengabdian telah dilaksanakan di Desa Pekraman Sogra, Desa Sebudi Kecamatan Selat KabupatenKarangasem, bertujuan untuk memberikan pengetahuan baru dan keterampilan kepada petani peternaktentang cara melakukan pengawetan hijauan baik rumput maupun leguminosa melalui teknologi yang mudahdikerjakan. Teknologi pengawetan hijauan dapat dilakukan dengan berbagai metode seperti hay, silase, danamoniasi. Pengawetan dengan cara dibuat hay adalah dengan cara mengeringkanhijauan, baik secara alami(menggunakan sinar matahari) maupunmenggunakan mesin pengering (dryer). Silase berasal dari hijauanmakanan ternak atau limbah pertanian yang diawetkan dalam keadaan segarmelalui proses fermentasi dalamsilo. Sedangkanproses amoniasi dapat memutuskan ikatan kompleks lignoselulosa dan lignohemiselulosasehingga lebih mudah dicerna oleh mikroba rumen serta dapat meningkatkan kandungan nitrogen jeramiuntuk pertumbuhan mikroba rumen. Melalui teknologi pengawetan maka daya simpan hijauan lebih lama dankandungan nutrisi hijauan akan dapat dipertahankan. Metode pengabdian yang digunakan melalui dua carayaitu sosialisasi serta diskusi dan pelatihan singkat berbagai metode pengawetan. Petani peternak sangatantusias dengan materi yang diberikan terutama tentang pembuatan silase dengan teknologi sederhana danmudah diterapkan.
PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN CAMPURAN RUMPUT DAN LEGUM UNGGUL SEBAGAI SUMBER PAKAN SAPI BALI DI DESA KENDERAN KABUPATEN GIANYAR A. A. A. S. Trisnadewi; I W. Suarna; T. G. B. Yadnya; I G. L. O. Cakra; I K. M. Budiasa
Buletin Udayana Mengabdi Vol 16 No 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.416 KB)

Abstract

Kegiatan pengabdian dilaksanakan di kandang kelompok Simantri 256 Gapoktan Merta Sedana dihadiri oleh 23 orang dari anggota, petani peternak, dan petugas pendamping simantri. Kegiatan pengabdian didahului dengan kegiatan penyuluhan dan diskusi mengenai penerapan teknologi budidaya tanaman campuran rumput dan legum serta dilengkapi dengan pembuatan brosur. Pada akhir kegiatan dilakukan pembuatan demoplot tanaman campuran rumput dan legum yang digunakan sebagai contoh dalam pengembangan hijauan pakan ternak untuk anggota kelomok Simantri 256 dan petani peternak lainnya di Desa Kenderan. Peserta sangat antusias dengan informasi yang diberikan oleh tim pengabdi. Selama kegiatan penyuluhan sekaligus diisi dengan diskusi mengenai masalah-masalah yang dihadapi oleh petani peternak dalam pemeliharan sapi khususnya sapi bali. Banyak pertanyaan yang diajukan oleh petani peternak diantaranya tentang fungsi hijauan legum sebagai pakan sapi, bagaimana pemberian gamal pada sapi, dan penyebab sapi betina tidak mengalami kebuntingan. Pertanyaan yang diajukan oleh petani peternak dijelaskan oleh tim pengabdi sehingga petani mudah memahami penjelasan yang diberikan Model yang dikembangkan dalam pembuatan demoplot tanaman campuran rumput dan legum yaitu pertanaman campuran dengan pola rumput – rumput – legum (brachiaria - panikum - sentro atau brachiaria – panikum - clitoria). Simpulan yang dapat diambil adalah anggota Simantri 256 Gapoktan Merta Sedana sangat antusias dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui penyuluhan dan diskusi tentang sistem tanaman campuran rumput dan legum unggul yang dihadiri oleh 24 orang anggota Simantri 256 dan petani peternak lainnya, serta terbentuknya demoplot tanaman campuran rumput dan legum unggul sebagai contoh dalam pengembangan hijauan pakan ternak.
PENGUATAN MANAJEMEN PADANG GEMBALA SAPI PUTIH TARO UPAYA KONSERVASI PLASMA NUTFAH ASLI PULAU BALI I W. Suarna; N.N. Suryani; I G. Mahardika; A.A.A.S. Trisnadewi; K.M. Budiasa
Buletin Udayana Mengabdi Vol 16 No 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1028.597 KB)

Abstract

Sapi putih taro adalah salah satu plasma nutfah yang saat ini mulai mendapat perhatian serius dikalangan ilmuwan dan pemerintah daerah untuk melakukan upaya-upaya perlindungan terhadap kelestariannya. Tata laksana pemberian pakan dan sistem pemeliharaan dikandangkan terus menerus sangat memengaruhi kesehatan dan behavior sapi putih. Menyediakan padang gembalaan untuk ternak akan memberikan kesempatan bagi ternak untuk meningkatkan keberagaman sumber pakan dan melakukan exercise sehingga ternak menjadi lebih sehat. Sebuah FGD telah dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas padang gembala melalui aplikasi teknologi asosiasi tanaman. FGD diikuti oleh perangkat Desa Taro, Manajer dan Staf Yayasan Lembu Putih Taro serta difasilitasi oleh Tim dari Puslitbang Tumbuhan Pakan Universitas Udayana. Hasil FGD menyimpulkan bahwa perbaikan dan peningkatan manajemen padang penggembalaan dan teknologi budidaya tanaman pakan diharapkan menjadi kegiatan prioritas untuk dapat meningkatkan kesehatan sapi putih taro dan menjadi objek wisata yang lebih menarik.
DAYA DUKUNG HIJAUAN PAKAN DALAM KONSERVASI SAPI PUTIH TARO I W. Suarna; M. A.P. Duarsa; N. P. Mariani; L. G. Sumardani; S. A. Lindawati
Bumi Lestari Journal of Environment Vol 16 No 1 (2016)
Publisher : Environmental Research Center (PPLH) of Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/blje.2016.v16.i01.p06

Abstract

White cattle Taro is a Bali native germplasm that must be preserved in accordancewith the mandate of the Millennium Development Goals to reduce the rate of loss ofbiodiversity as a valuable genetic resources.  At this time, the population of White cattleTaro is 34 heads, which the conditions still cause for concern because of the increasingpressure of various factors. When the white cattle graze in their natural habitat (forestTaro) White cattle Taro to reach a population of 150 animals (2001). Pressure againstwhite cow increasingly widespread because the land is narrow and increasing the amountof forage that should be provided in rotation by traditional society village of Taro. Tarovillage located in District Tegallalang, close to Districts Payangan Gianyar regency. Twodistricts are developing leading commodity Bali cattle. While White cattle Taro also requiresthe availability of forage species are the same as Bali cattle. The results showed that carryingcapacity of forage for White cattle Taro started to decline so that the necessary strategicapproach to the conservation of taro white cattle in order to accelerate the achievement ofthe millennium development. Such efforts are: 1) improving the efficiency of forageproduction 2) optimizing the utilization of forage 3) optimization of land use and cultivationof superior feed and 4) technological capacity building of local feed plant.
PERMASALAHAN KEBISINGAN DI KOTA DENPASAR I W. Suarna; C.I.P. Kusuma K.; I M. Sara Wijana
Bumi Lestari Journal of Environment Vol 7 No 2
Publisher : Environmental Research Center (PPLH) of Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Research on the condition of air pollution in Denpasar City was carried out inthe mid of 2007. Aims of this activity was to find out noise levels which occured ondifferent sites with different uses, so the solution for the problems can be found out andthe impact can be minimised.Data on noise levels were measured by using sound level metres, while samplingsites were determined by GPS, so replication can be exactly made on the same samplinglocations. Fivty measurements were made on the sites where impacts of noiseencountered by activities surrounding them.Results of the study showed that on the schools, settlements, and open-green areathe noise levels have exceeded the benchmarks. As a result, some efforts need to becarried out , such as improvements of roads, and planting more trees which were not onlyused to minimized noise levels but also can improve aestetic levels of the city.
JENIS POHON, PEMANFAATAN SERTA KEPERCAYAAN MASYARAKAT DESA PELIATAN, KECAMATAN UBUD, GIANYAR-BALI I W. Suarna; A. A. G. R. Dalem; N. N. Wirasiti
Bumi Lestari Journal of Environment Vol 6 No 1
Publisher : Environmental Research Center (PPLH) of Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A study on identification of trees species, their use as well as what the communitybelieve about them held in Peliatan Village, Ubud District, Gianyar Regency (Bali) onFebruary, 2005. The study was carried out by taking a walk along the roads or trails whichwere assessed for their potentials as tracking trails in this village while taking notes on thetree species observed. The trees then were determined their status, their use as well as whatthe community believe about them. Results of this study show that there were 148 kinds oftrees which have been identified on this village. From the use perspective, it was revealedthat these trees could give a wide range of benefits for the community of Peliatan as well asBali in general. Their use for decorations, provides shady spots, as well as uncultivated treeswere the highest in their proportion (22%). In addition, in this village they were alsoidentified 18% of trees which believed to provide a possitive or negative impacts to humans.Most of them (73%) were believed to be related to positive impacts to humans.
PENGARUH SUBSTITUSI DUCKWEED TERFERMENTASI RAGI ROTI (Saccharomyces cerevisiae) PADA RANSUM KOMERSIAL TERHADAP PERFORMA BROILER FINISHER I G. W., Widiantara; Suarna, I W.; Astawa, I P. A.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 2 (2024): Vol. 12 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi duckweed terfermentasi pada ransum komersial terhadap peforma dari broiler. Penelitian dilaksanakan di Banjar Cabe, Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali selama empat minggu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan, empat ulangan, dan 16 unit percobaan yaitu pada perlakuan P0 diberikan ransum berupa 100% ransum komersial BR 2 serta pada perlakuan P1, P2, dan P3 diberikan ransum komersial BR2 dengan substitusi duckweed terfermentasi ragi roti masing-masing sebesar 5%, 10%, dan 15%. Variabel yang diamati yakni konsumsi ransum, bobot badan akhir, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum (FCR). Hasil penelitian menunjukan bahwa konsumsi ransum tidak berpengaruh terhadap semua perlakuan. Variabel bobot badan akhir, pertambahan bobot badan dan konversi ransum (FCR) tidak berpengaruh pada perlakuan P0, P1, dan P2, namun berpengaruh terhadap P3. Dapat disimpulkan bahwa substitusi duckweed terfermentasi ragi roti pada ransum komersial sebanyak 5% dan 10% tidak menurunkan pertambahan bobot badan, bobot badan akhir dan FCR.
KUALTIAS FISIK DAN KANDUNGAN NUTRIEN DUCKWEED DIFERMENTASI Saccharomyces cerevisiae I N. A. M., Diarta; Suryani, N. N.; Suarna, I W.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 2 (2024): Vol. 12 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dan kandungan nutrien duckweed yang difermentasi menggunakan Saccharomyces cerevisiae. Materi penelitian adalah duckweed yang diperoleh dengan cara pengambilan di alam, duckweed difermentasi menggunakan starter Saccharomyces cerevisiae yang difermentasikan selama 72 jam (3 hari). Rancangan yang digunakan adalah deskriptif komparatif dengan membandingkan duckweed tidak difermentasi (DNF) dan duckweed yang difermentasi (DF). Variabel yang diamati pada sifat fisik yaitu densitas, daya serap air, daya larut air, dan kandungan nutrien yaitu bahan kering, bahan organik, abu, protein kasar, serat kasar. Hasil penelitian menujukkan densitas DNF dan DF masingmasing 321,58 g/ml dan 456,10 g/ml, daya serap air 3,89% dan 3,49%, daya larut air 8,71% dan 13,69%, bahan kering 90,74% dan 92,90%, bahan organik 68,41% dan 74,29%,abu 31,58% dan 25,70%, protein kasar 22,17% dan 23,87%, serat kasar 17,60% dan 16,24%. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa duckweed yang difermentasi mampu meningkatkan densitas, daya larut air, bahan kering, bahan organik, dan protein kasar, namun adanya penurunan terhadap daya serap air, abu dan serat kasar.
KANDUNGAN NUTRISI SILASE JERAMI JAGUNG MELALUI FERMENTASI POLLARD DAN MOLASES A. A. A. S., Trisnadewi; Cakra, I G. L. O.; Suarna, I W.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 20 No 2 (2017): Vol 20, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.335 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2017.v20.i02.p03

Abstract

Kendala utama penggunaan jerami jagung sebagai pakan adalah kandungan protein yang rendah dan tinggi seratkasar sehingga perlu diberi perlakuan untuk meningkatkan nilai nutrisinya. Tujuan penelitian adalah menentukanformulasi silase jerami jagung terbaik dengan menggunakan pollard dan molases terhadap kandungan nutrisisilase. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan masing-masingperlakuan diulang empat kali, sehingga terdapat 24 unit percobaan. Keempat perlakuan tersebut adalah A = 100%jerami jagung + 20% pollard + 0% molases; B = 100% jerami jagung + 10% pollard + 10% molases; C = 100%jerami jagung + 0% pollard + 20% molases; D = 100% jerami jagung + 10% pollard + 0% molases; E = 100%jerami jagung + 5% pollard + 5% molases; dan F = 100% jerami jagung + 10% pollard + 0% molases. Peubah yangdiamati dalam penelitian ini adalah kandungan bahan kering (BK), bahan organik (BO), energi, serat kasar (SK),protein kasar (PK), abu, bahan ektrak tanpa nitrogen (BETN), dan total digestible nutrient (TDN) Hasil penelitianmenunjukkan bahwa silase jerami jagung pada perlakuan A yaitu silase jerami jagung dengan suplementasi 20%pollard menunjukkan kualitas nutrisi yang paling baik dibandingkan perlakuan lainnya. Kata kunci: jerami jagung, silase, kandungan nutrisi