Arsitektur telah mengalami perkembangan signifikan dari masa ke masa, menghasilkan bentuk-bentuk yang semakin beragam. Salah satu metode eksplorasi yang digunakan adalah Folding Architecture, sebuah pendekatan desain yang menggunakan prinsip lipatan untuk menciptakan bentuk yang dinamis, fungsional, dan estetis. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dinamika bentuk dalam Folding Architecture melalui pendekatan analisis komparatif pada beberapa bangunan modern. Fokus penelitian terletak pada bagaimana konsep folding diterapkan pada elemen struktur, ruang, dan fasade, serta bagaimana penerapan tersebut dapat meningkatkan efisiensi ruang, fleksibilitas desain, dan keberlanjutan bangunan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan data yang diperoleh dari studi literatur, dokumentasi, dan analisis visual terhadap objek studi kasus. Analisis dilakukan berdasarkan empat transisi utama dalam folding architecture, yaitu materi dan fungsi, algoritma, diagram spasial-struktural-organisasional, serta pengembangan prototipe arsitektur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Folding Architecture mampu menghasilkan desain yang responsif terhadap kebutuhan fungsi dan estetika, serta menawarkan solusi inovatif terhadap tantangan arsitektur urban modern. Lipatan sebagai elemen desain menciptakan hubungan yang cair antara struktur dan ruang, memungkinkan fleksibilitas penggunaan, efisiensi energi, serta ekspresi visual yang unik. Namun, penerapan konsep ini di Indonesia masih terbatas, sehingga diperlukan upaya untuk mengadaptasi Folding Architecture pada konteks lokal guna meningkatkan daya inovasi desain arsitektur modern di Indonesia.