Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Desain Pola Sirkulasi Bangunan Multifungsi Ditinjau Dari Segi Keamanan dan Kenyamanan Pengguna Bangunan The Bellagio Jakarta Pynkyawati, Theresia; Susilohadi, Arum Ambarjati; Antana, Raden Rendy; Ryan, Christophorus; Rocky, Rocky
REKA KARSA Vol 4, No 2
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1864.708 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v4i2.1375

Abstract

Desain Pola Sirkulasi Bangunan Multifungsi Ditinjau Dari Segi Keamanan Dan Kenyamanan Pengguna Bangunan The Bellagio Residences Jakarta   THERESIA PYNKYAWATI, ARUM AMBARJATI SUSILOHADI, RADEN RENDY ANTANA, CHRISTOPHORUS RYAN, ROCKY Email : thres@itenas.ac.id   Abstrak The Bellagio Jakarta adalah bangunan multifungsi yang terdiri dari apartemen dan mall yang bersifat privat dan publik. Sirkulasi sebagai unsur utama penghubung kedua fungsi tersebut sangat berpengaruh terhadap keamanan dari bahaya orang asing, kenyamanan privasi dan kemudahan aksesibilitas, terutama bagi penghuni apartemen. Kajian ini bertujuan untuk memahami bentuk desain pola sirkulasi dan zona ruang secara vertikal dan horizontal serta pengaruhnya terhadap keamanan dan kenyamanan penghuni apartemen melalui pengamatan desain pola sirkulasi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitif dengan membandingkan teori pola sirkulasi, zona fungsi ruang, penerapan elemen sirkulasi, dan alat upaya pengamanan dengan data yang dikumpulkan dari hasil observasi. The Bellagio Jakarta memiliki tingkat keamanan yang baik bagi penghuni apartemen dengan memisahkan zona privat dan publik secara vertikal, menempatkan alat-alat dan upaya keamanan, namun tetap memperhatikan kenyamanan dengan desain pola sirkulasi dan aksesibilitas yang jelas serta penerapan elemen sirkulasi yang cukup baik. Kata kunci: sirkulasi, multifungsi, keamanan, kenyamanan Abstract The Bellagio Jakarta is a multifunction building consist of private apartment and public mall. Circulation as main element that links both function has influences to security from criminal damage, privacy, and ease of access, especially for the residents. This study made to understand design of circulation patterns and building zones vertically and horizontally, also the influences to security and residents convenience by observing circulation design and patterns. Descriptive analitics methods is used by comparing theory about circulation patterns, zone function, circulation elements, and security supports, with collected data from observing. The Bellagio Jakarta has a good security level for its resident by separating public and private zones vertically, placing security supports, but still paying attention to resident’s conveniece by designing circulation patterns and clear accesibility, also by using positive circulation components. Keywords:  circulation, multifunction, security, convenience
Perencanaan Tata Ruang Hunian Vertikal ditinjau dari sistem pembuangan air limbah bangunan The Suites@Metro.Bndung Pynkyawati, Theresia; Rosa, Zeila Sifa; Cassia Montana, Tb. Gaia; Fadhlan S, Robbi
REKA KARSA Vol 4, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1519.394 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v4i1.1376

Abstract

Perancangan Tata Ruang Hunian Vertikal Ditinjau Dari Sistem Pembuangan Air Limbah Bangunan The Suites@Metro Bandung theresia pynkYawati, ZEILA SIFA ROSa, TB GAIA c montana, ROBBI FADHLAN S Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional   Email: thres@itenas.ac.id   ABSTRAK Perkembangan kota dapat dilihat dari tingkat pembangunan yang sedang berlangsung, termasuk infrastruktur fungsi hunian. Namun terkadang pembangunan infrastruktur ini juga dapat menjadi suatu permasalahan yang kompleks. Permasalahan yang terjadi ialah keterbatasan lahan pada kawasan urban, dan solusi yang dapat dilakukan dari keterbatasan lahan ini dengan membuat hunian vertikal. Perancangan tata ruang bangunan yang kurang baik dari segi zona pembuangan, dapat memicu permasalahan sarana pembuangan yang berdampak pada tata ruang dalam termasuk ketinggian lantai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitif deskriptif kualitatif dengan membandingkan landasan teori tata ruang pada tapak dan bangunan serta sistem pembuangan limbah dengan data lapangan pada bangunan The Suites@Metro. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi acuan dalam merancang tata ruang bangunan hunian vertikal dengan mempertimbangkan ruang-ruang servis untuk mengakomodir kebutuhan sistem pembuangan air limbah yang memenuhi persyaratan dan sesuai dengan teori yang ada. Kata kunci: perancangan, tata ruang, hunian, air limbah. ABSTRACT The development of a city can be seen from the level of infrastructure development taking place in an urban district, including residential infrastructure function. Unfortunetely sometimes the development of this infrastructure can also be a complex problem. the problem that occur is a limited land in the urban district, and the solution for a limited land is to make vertical housing. A failed spatial design of the building can trigger wastewater disposal problems in the building and it will lead to building spatial desgin including its elevation. The methods used in this study is analytic descriptive qualitative by comparing the spatial design theoretical either on site or building  and sewerage systems with field data on The Suites@Metro as the object of study. The results are expected to be a reference of a spatial design on vertical residential building considered the service rooms to accommodate the needs of a propered wastewater disposal system according the regulation and theorical. Keywords: design, spatial planning, housing, waste water.
Desain Ruang Perawatan Tuberkulosis Paru Ditinjau dari Sirkulasi dan Kenyamanan Pengguna Bangunan BBKPM Bandung Pynkyawati, Theresia; Suhardianto, Mas Akbar; Reza, Harry Rachmad; Syifa, Regita Nur
REKA KARSA Vol 4, No 4
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1281.333 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v4i4.1387

Abstract

Desain Ruang Perawatan Tuberkulosis Paru Ditinjau dari Sirkulasi  dan  Kenyamanan Pengguna Bangunan BBKPM Bandung   THERESIA PYNKYAWATI, MAS AKBAR SUHARDIANTO, HARRY RACHMAD REZA, REGITHA NUR SYIFA   Email : thres@itenas.ac.id   ABSTRAK   Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung atau BBKPM Bandung merupakan salah satu fasilitas kesehatan masyarakat yang mendalami permasalahan kesehatan paru khususnya penyakit Tuberkulosis (Tbc atau TB) menular yang terletak di kawasan Jl Cibadak, kota Bandung, Jawa Barat. Akibat lingkungan yang kurang terawat serta polusi udara kotor, pemerintah merencanakan fasilitas kesehatan paru yang baik pada kawasan tersebut. Perencanaan bangunan ini ditinjau dari pola sirkulasi pengguna yang menggunakan koridor double loaded, penempatan zona ruang penyakit menular dan tidak menular baik vertikal maupun horizontal tetap memperhatikan kenyamanan pengguna dengan memanfaatkan sinar matahari berdasarkan orientasi massa bangunan. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui desain ruang perawatan TB yang didasari oleh teori pengertian rumah sakit, zona vertikal horizontal ruang, dan orientasi massa bangunan yang dikemukakan oleh G.D Kunders, dan teori zona rumah sakit menurut Isadore Rosenfield, serta persyaratan ruang dan standar kebutuhan ruang fasilitas kesehatan paru. Hasil analisis dapat diketahui bahwa BBKPM Bandung memiliki perencanaan desain ruang Tbc yang baik karena memisahkan zona menular dan tidak menular, namun tetap memperhatikan kenyamanan pengguna yang sesuai dengan standar fasilitas kesehatan paru.   Kata Kunci : Desain ruang, Kenyamanan, Sirkulasi, Zona, Orientasi massa bangunan, Tuberkulosis   ABSTRACT The Center of Lung Health Society also knowing as  BBKPM Bandung is one of public healthcare facilities located on Jl Cibadak, Bandung, West Java which has concern on health problems, especially  a Lung disease such as Contagious Tuberculosis (Tbc or TB). The surroundings were poorly maintained and dirty air pollution, the government wants to plan the best lung health facilities in the region. Building planning studies has some focuses, which are; user’s  circulation pattern through a double loaded corridors and an infectious and noninfectious disease’s zone placement both vertically and horizontally due regard to the user’s comfort by utilizing the sunlight based on the building mass orientation. This study aims to determine a proper design of TB treatment space based on the theoretical understanding of the hospital, the vertical zone of horizontal space, the building mass orientation proposed by G.D Kunders and hospital zone theory by Isadore Rosenfeld. As well as the requirements of the standard room and space for lung healthcare facilities. The Results of the analysis showed that BBKPM Bandung has accomplished a proper Tbc’s design plan by separating both an infectious and noninfectous disease, but still considered user’s camfort according the lung healthcare’s standard facilities. Keywords: Design space, Comfort, Circulation, Zone, Building Orientation, Tuberculosis
SUSTAINABLE CONCEPT APPLICATION TO WASTEWATER TREATMENT IN NURI BUILDING AT Dr. M. SALAMUN BANDUNG HOSPITAL Pynkyawati, Theresia
Journal of Architectural Research and Education Vol 2, No 1 (2020): Journal of Architectural Research and Education
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (959.614 KB) | DOI: 10.17509/jare.v2i1.24106

Abstract

Abstract - Inpatient Installation Room (IRNA) is a facility that is owned by each hospital, which requires a source of clean water with a large capacity and produces large amounts of wastewater as well. Wastewater in the form of gray water, black water, or special wastewater can be treated before being discharged or reused as a source of recycle water. The main elements in the concept of sustainability are “reduce, reuse, and recycle”, the concept can be applied to the building planning, one of which is the building utility system. The application of the concept of sustainability in the NURI building is found in the building wastewater treatment system (Gray water) as a source of recycle water that is used specifically for a flush on the toilet. The method used in this study is a descriptive method with a quantitative field data analysis approach, namely data on the number of building users, the capacity of clean water, wastewater, and recycle water, as well as the dimensions of the water reservoir. This study aims to determine and understand the effectiveness of the volume and use of space for reservoirs of clean water, wastewater, and recycle water by applying the concept of sustainability to the building wastewater treatment system in the building. Keywords – Hospital, Wastewater, Recycle Water, Sustainability, NURI Building.
Struktur Sebagai Elemen Estetis Dalam Rancangan Pengembangan di Kawasan Institut Teknologi Nasional Bandung Saputra, Nur Muhamad Firman; Pynkyawati, Theresia
REKA KARSA Vol 1, No 4
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (934.744 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v1i4.362

Abstract

ABSTRAKSejak didirikan pada tahun 1972 hingga saat ini, ITENAS telah mengalami berbagai perkembangan yang sangat signifikan, baik dari segi sumber daya manusia, fasilitas pembelajaran, program studi, maupun kelembagaan. Maka sudah tidak heran dengan prestasi yang telah di raih ITENAS dapat menjadi salah satu perguruan tinggi swasta terkemuka di Jawa Barat. Hal ini dapat menjadi pertimbangan bagi calon mahasiswa baru untuk masuk ITENAS, terbukti dengan selalu bertambahnya jumlah peminat mahasiswa baru pada setiap tahunnya. Akan tetapi hal ini harus di imbangi dengan perkembangan kondisi setiap gedung yang berada di kawasan ITENAS agar dapat memenuhi kebutuhan aktifitas mahasiswa, maka direncanakan suatu pengembangan terhadap kawasan ITENAS. Dimana dalam pengembangan ini diantaranya perluasan gedung yang meliputi gedung rektorat dan gedung 4, sedangkan rancangan bangunan terdiri dari gedung perkuliahan umum dan gedung pascasarjana. Tema perancangan struktur sebagai elemen estetis dipilih sebagai penerapan kedalam desain rancangannya.Kata kunci: Pengembangan, Elemen struktur, Estetis. ABSTRACTSince its founding in 1972 until today , ITENAS has undergone significant developments , both in terms of human resources , learning facilities , courses , and institutions . Then it is no wonder with the achievements that have been achieved , ITENAS can be one of the leading private universities in West Java . This can be a consideration for prospective new students to enter ITENAS , as evidenced by the growing number of enthusiasts are always new students every year . However, this must be balanced with the development of the condition of each building in ITENAS region , in order to meet the needs of student activities .Then planned a development of the region ITENAS. Where in this development include some part of them, the expansion of the building includes Rectorate building and building 4, while the design of the new building include building public lectures and graduate building. With the application structure as aesthetic elements as a theme in its design.Keywords: Development, Structural elements, Aesthetic.
Kajian Desain Struktur Rumah Tinggal Masyarakat Kampung Naga di Tasikmalaya Pynkyawati, Theresia; Agung, Efri; Noviandi, Aditya; Suhardiman, Raden Nenden; Putri, Mutiara Anggita
REKA KARSA Vol 2, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.195 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i3.597

Abstract

Abstrak Kampung Naga merupakan salah satu kampung adat yang terletak di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Kesederhanaan tradisi yang didasari oleh hubungan manusia dan alam telah menjadi identitas dari masyarakat Kampung Naga sebagai kearifan lokal dan tercermin dalam arsitektur rumah tinggal. Rumah tinggal di Kampung Naga memiliki keunikan yang berasal dari kesederhanaan tatanan masa, desain struktur dan material sehingga menarik untuk dikaji. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui desain struktur yang digunakan oleh masyarakat Kampung Naga yang didasari teori pola ruang Francis D.K Ching, serta material yang digunakan seperti kayu, batu, bambu dan lain lain. Hasil Kajian menunjukan bahwa tatanan masa rumah tinggal di Kampung Naga memiliki pola linear. Bangunan rumah tinggal menggunakan pondasi umpak dengan material batu kali dan desain atap jolopong dengan rangka kayu. Kata kunci: vernakular, material struktur, desain struktur, Kampung Naga Abstract Kampung Naga is a traditional village located in the district of Tasikmalaya, West Java. Simplicity tradition based on the relationship between humans and nature has become the identity of people in Kampung Naga as the local wisdom and reflected in residential architecture. House in Kampung Naga has a uniqueness that comes from the simplicity of building patterns, structure design and material, make this case interesting to study. This study aims to determine the design of structures used by the people of Kampung Naga is based on the theory of Francis DK Ching space patterns, and materials used such as wood, stone, bamboo and others. The study results showed that the system of residential houses in Kampung Naga has a linear pattern. Residential buildings using the umpak foundation with stone materials and jolopong roof design with wood frame. Keywords: vernakular, material of structure, structure design, Kampung Naga
Kajian Desain Sirkulasi Ruang Dalam sebagai Sarana Evakuasi pada Kondisi Bahaya Kebakaran di Bandung Supermal dan Trans Studio Bandung Pynkyawati, Theresia; Amir, Azwar; Al Syafaat, La Ode Abdullah
REKA KARSA Vol 1, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (930.118 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v1i1.44

Abstract

ABSTRAKBangunan Bandung Supermal (BSM) dan Trans Studio Bandung merupakan sebuah mall dantempat rekreasi yang mempunyai banyak pengujung setiap akhir pekan, sehingga menarik untukdikaji desain sirkulasi ruang dalam terhadap bahaya kebakaran pada bangunan komersil tersebut.Banyaknya pengunjung pada bangunan BSM dan Trans Studio perlu mendapatkan perhatian padasaat terjadi kebakaran. Bangunan ini sarat fasilitas pendukung seperti lubang pada shaft, tangga, liftdan ducting AC yang dapat memicu api merambat dengan cepat serta kemungkinan adanya humanerror. Kajian bangunan komersil ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami desain sirkulasiruang dalam yang memenuhi syarat terhadap bahaya kebakaran di bangunan BSM dan Trans Studio.Studi dilakukan melalui analisis deskriptif yaitu meliputi analisis desain sirkulasi ruang dalam,pembagian zona fungsi, bentuk dan besaran jalur evakuasi, alat pengamanan kebakaran, sertaperletakan alat-alat tersebut di dalam bangunan. Hasil analisis menunjukkan bahwa gunamengurangi korban jiwa pada saat terjadi kebakaran perlu mempertimbangkan bentuk desainsirkulasi ruang di dalamnya, serta memperhatikan terhadap syarat koridor buntu, jarak tangga,jarak tempuh, kelengkapan alat pengaman pada jalur evakuasi seperti sprinkler, hydrant, fireextinguisher, smoke detector, smoke fan dan signage (tanda), dengan sarana evakuasi pada kondisibahaya kebakaran, guna mengevakuasi pengunjung dalam waktu yang sangat singkat. Hasilpenelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran dalam perancangan sirkulasi ruangdalam bagi penghuni pada sebuah bangunan pusat perbelanjaan dan rekreasi.Kata kunci : sirkulasi, ruang dalam, evakuasi, komersil.
Model Atap Bangunan Ramah Lingkungan Ditinjau dari Pengolahan Air Hujan Pada Desain Kampus PT Dahana, Subang-Jawa Barat Pynkyawati, Theresia; Amiruloh, Mochammad; Asvitasari, Ayu; Kumala, Nova; Ginanjar, Egie
REKA KARSA Vol 3, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.85 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v3i1.624

Abstract

Abstrak Penerapan konsep bangunan ramah lingkungan merupakan salah satu respon para arsitek terhadap aksi pengurangan dampak buruk global warming.Hal ini berkaitan dengan perbaikan perilaku dan teknologi yang diterapkan pada model atap bangunan Kampus PT Dahana.Konsep ramah lingkungan Kampus PT Dahana terbukti pada salah satu penerapan konservasi pengolahan air hujan. Aspek permasalahan terdapat pada pendistribusian air hujan yang dapat ditangkap oleh model bidang atap dengan menggunakan treatment dan sistem pengolahan air hujan, sehingga mendapatkan hasil akhir berupa recycle air yang dapat digunakan untuk operasional bangunan, berupa pemanfaatan untuk flushing toilet, cooling tower, dan menyiram tanaman. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan antara model atap bangunan ramah lingkungan dengan sistem pengolahan air hujan. Analisis ini dilakukan dengan cara pendekatan deskriptif analitik berdasarkan teori model atap bangunan ramah lingkungan dan sistem pengolahan air hujan. Hasil kajian menunjukan bahwa model atap Kampus PT Dahana dapat mempercepat laju air hujan dengan dibantu media perantara berupa material green roof yang terletak pada atap bangunan. Kata Kunci : konsep ramah lingkungan, model atap bangunan, konservasi air, pengolahan air hujan. Abstract The application of green building concept is one of architect’s response to decrease action of global warming reduction. It is associated with improved behavior and technology that applied to roof model of Kampus PT Dahana building. Green building concept of Kampus PT Dahana proven in one application of the conservation of rain water treatment. Aspects of the problems found in the distribution of rain water that can be captured by the model of the roof by using the treatment and rain water treatment system, so get the final result of the recycle water can be used for building operations, such as the use for toilet flushing, cooling tower, and watering the plants. This study aims to determine the relationship between a roof model of green building with rain water treatment systems. The analysis is performed by means of descriptive and analytical approach based on the theoretical of roof model of green building concept and rain water treatment systems. Results of the study showed that the roof model of Kampus PT Dahana can accelerate the rate of rain water with the help of an intermediary medium in the form of green roof material which is located on the roof of the building. Keywords: green building concept, roof model of building, water conservation, rain water treatment.
Kajian Efisiensi Desain Sirkulasi pada Fungsi Bangunan Mall Dan Hotel BTC Pynkyawati, Theresia; Aripin, Samsul; Ilyasa, Eri; Ningsih, Leslye Yunita; Amri, Amri
REKA KARSA Vol 2, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (918.263 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i1.452

Abstract

ABSTRAK Bandung Trade Centre (BTC) adalah bangunan komersil yang memiliki dua fungsi bangunan berupa Mall dan Hotel. Bangunan tersebut berdiri pada satu kawasan yang sama tanpa ada pembatas untuk bisa mencapai kedua fungsi bangunan tersebut, sehingga kedua fungsi bangunan ini sangat menarik untuk dikaji mengenai kesinambungan efisiensi desain sirkulasinya. Kajian dari kedua fungsi bangunan komersil ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami bentuk ruang sirkulasi, zona fungsi ruang, pola desain sirkulasi ruang dan beberapa aspek kenyamanan sirkulasi seperti jarak dan waktu  pencapaian serta penerapan elemen sirkulasi (signage) yang efisien pada bangunan Mall dan Hotel BTC. Studi dilakukan melalui analisis deskriptif, sehingga dengan adanya dua fungsi bangunan dalam satu kawasan, efektif dan efisien pada jarak dan waktu tempuh dapat diwujudkan dengan meminimalkan penerapan desain sirkulasi berupa jembatan penghubung serta penggunaan elemen sirkulasi (signage) untuk kenyamanan dan kemudahan dalam bersirkulasi. Kata kunci : Kesinambungan, efisiensi, sirkulasi, jarak, waktu, mall dan hotel Abstract Bandung Trade Center ( BTC ) is a commercial building that has two functions of building a Mall and Hotel . The building stands on the same region without any barrier to reach the second function of the building , so that the second function of this building is very interesting to study the sustainability of the design efficiency of circulation . Studies of both commercial buildings function is to know and understand the form of circulation space , zone function space , circulation space design patterns and some aspects of the circulation of such convenience of distance and time as well as the achievement of the application of circulation elements ( signage ) are efficient at building Mall and Hotel BTC . The study was conducted through descriptive analysis , so that the two functions in one area of the building , effectively and efficiently in the distance and travel time can be realized by minimizing the application of a circulating bridge design and the use of circulation elements ( signage ) for comfort and ease of circulation . Keywords : sustainability , efficiency , circulation , distance , time , malls and hotels
Kenyamanan Pencapaian Pengguna Bangunan Rumah Sakit Multi Massa terhadap Desain Sirkulasi sebagai Penghubung Antarfungsi Bangunan Pynkyawati, Theresia; Meilan, Panji; Rafles, Alfonzo Dianro; Putro, Bayu Mirza Dwi
Jurnal Arsitektur TERRACOTTA Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/terracotta.v1i2.4017

Abstract

ABSTRAKRumah sakit merupakan sebuah sarana penunjang bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan jasmani ketika dalam kondisi sakit ataupun saat mengalami kecelakaan darurat. Sarana maupun prasarana yang tersedia pada rumah sakit diharapkan dapat memberikan kenyamanan terhadap pasien, maupun staff tenaga medis dan non medis. Sarana sirkulasi menjadi sebuah penghubung kegiatan di dalam sebuah bangunan. Pola sirkulasi yang baik akan mempermudah pengguna bangunan dalam beraktifitas. Desain rancangan Rumah Sakit Dustira menerapkan konsep bangunan dengan tatanan multi massa. Dampak dari konsep ini menyebabkan setiap bangunan pada kawasan memiliki jarak pencapaian yang berbeda. Adapun maksud dari penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kenyamanan pencapaian pada pengguna di kawasan rumah sakit. Metode analisa dilakukan secara kualitatif terhadap kenyamanan sirkulasi yang diuraikan secara deskriptif dan mengacu pada teori kenyamanan pencapaian, zoning pada rumah sakit, dan teori konsep tatanan massa. Hasil analisis menunjukan bahwa kenyamanan pencapaian pada setiap kebutuhan medis cukup nyaman, dengan pola sirkulasi yang teratur dan zoning yang jelas ditambah adanya signage disetiap node dapat membantu pengunjung atau pasien dalam menemukan gedung medis yang dituju.Kata kunci: Rumah Sakit, multi massa, kenyamanan pencapaian, sirkulasi, pengguna bangunnan AbstraCTThe hospital is a supporting facility for the community in meeting physical needs when they are sick or when experiencing an emergency accident. Facilities and infrastructure available at the hospital are expected to provide comfort to patients, as well as medical and non-medical staff. The means of circulation become a hub of activity in a building. A good circulation pattern will facilitate building users in their activities. The design design of the Dustira Hospital applies the concept of building with a multi-mass order. The impact of this concept causes each building in the region to have different achievement distances. The purpose of this study aims to measure the level of comfort of achievement for users in the hospital area. The method of analysis is carried out qualitatively on the convenience of circulation which is described descriptively and refers to the theory of comfort of achievement, zoning in hospitals, and the theory of the concept of mass order. The results of the analysis show that the comfort of achievement in each medical need is quite comfortable, with regular circulation patterns and clear zoning plus the presence of signage in each node can help visitors or patients find the intended medical building.Keywords: Hospital, multi mass, comfort achievement, circulation, building users