Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengenalan Motif Batik Histologi Melalui Kolaborasi Dosen Kedokteran dan Komunitas Pengrajin Batik Sebagai Upaya Peningkatan Khazanah Budaya Indonesia Rahayu, Indriati Dwi; Cahayani, Wike Astrid; Khrismawan, Beleven
TRI DHARMA MANDIRI: Diseminasi dan Hilirisasi Riset kepada Masyarakat (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : JTRIDHARMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtridharma.2023.003.02.52

Abstract

Sejak tahun 2009, batik Indonesia telah ditetapkan sebagai salah satu unsur kekayaan warisan kebudayaan dunia oleh UNESCO. Batik merupakan produk implementasi budaya yang sarat makna dan simbol tertentu, yang dituangkan dalam berbagai ragam motif. Inspirasi motif batik dapat digali dari berbagai sumber, salah satunya dari ilmu histologi yang mempelajari jaringan tubuh dari aspek tinjauan mikroskopis. Batik dengan motif histologi mulai populer di kalangan akademisi kedokteran, namun belum cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia, khususnya komunitas pengrajin batik. Sejumlah pengrajin batik sejauh ini hanya sebagai pihak penerima pesanan tanpa memahami latar belakang di balik desain motif batik yang dikerjakan. Fakta ini cukup disayangkan karena desain batik umumnya memuat filosofi, tujuan, dan harapan tertentu. Hal ini menjadi alasan perlunya pengrajin batik memperoleh asupan wawasan (sosialisasi) tentang batik histologi. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dalam empat tahap yaitu sosialisasi materi batik histologi secara daring, kolaborasi ide desain batik histologi antara peserta (dosen kedokteran dan pengrajin batik), kompetisi desain batik histologi terbaik, dan pendampingan sertifikasi hak cipta bagi pemenang kompetisi. Sebelum kegiatan sosialisasi, peserta diberikan pre-test dan setelahnya dilakukan post-test. Hal ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan dasar seputar motif batik secara umum. Kegiatan ini telah berhasil melibatkan dosen kedokteran yang memiliki dasar keilmuan terkait struktur tubuh manusia untuk bekerja sama dengan peserta yang berasal dari komunitas pengrajin batik. Oleh karena itu, kegiatan ini diharapkan dapat semakin meningkatkan popularitas batik histologi di masyarakat serta berpotensi melahirkan berbagai desain batik histologi baru dan menarik. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan diversifikasi motif batik dan meningkatkan daya saingnya di dunia.
CRANIOFACIAL ANTHROPOMETRY CHARACTERISTIC AND DERMATOGLYPHICS PATTERN AMONG SCHIZOPHRENIA SUBJECTS IN JAVANESE ETHNIC OF INDONESIA Cahayani, Wike Astrid; Adiba, Rizqi Hasna; ‘Aisy, Nabilah Rohadatul; Widyanto, Ilham Aditya; Sunardi, Adisty Aulia Kamarani; Ramadhan, Yanuar; Yudhantara, Dearisa Surya; Kurnianingsih, Nia
MNJ (Malang Neurology Journal) Vol. 11 No. 1 (2025): January
Publisher : PERDOSSI (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia Cabang Malang) - Indonesian Neurological Association Branch of Malang cooperated with Neurology Residency Program, Faculty of Medicine Brawijaya University, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.mnj.2025.011.01.01

Abstract

Background: Craniofacial dysmorphology and dermatoglyphic abnormalities in schizophrenia patients are hypothesized to reflect neurodevelopmental disturbances during embryogenesis. These markers may serve as cost-effective, non-invasive tools for identifying individuals at risk of schizophrenia. Objective: This study aimed to explore craniofacial anthropometry and dermatoglyphic profiles as potential early markers of schizophrenia in the Javanese ethnic population. Methods: A cross-sectional study was conducted involving 30 schizophrenia patients and 30 matched healthy controls. Craniofacial measurements (cephalic, facial, and nasal indices) were obtained, and fingerprint patterns were analyzed for dermatoglyphic traits. Statistical comparisons employed unpaired T-tests and Mann-Whitney tests. Results: Significant differences were observed in facial index (P<0.01) and nasal index (P<0.05) between schizophrenia and control groups, with hyperleptoprosopic facial types dominating in schizophrenia patients (56.7%). Dermatoglyphic analysis showed no significant differences; however, a higher prevalence of loop patterns and reduced whorl patterns were noted in the schizophrenia group. Conclusion: Craniofacial anthropometry demonstrates promising potential as an adjunctive marker for early schizophrenia risk detection, particularly in resource-limited settings where advanced diagnostic tools are unavailable. Although dermatoglyphic patterns revealed limited statistical significance, observed trends highlight the need for further studies. These findings provide a basis for developing population-specific screening programs and contribute to the understanding of ethnic-specific neurodevelopmental markers.
DEPRESSION AND INTERNET GAMING DISORDER AMONG MEDICAL STUDENT IN MALANG, INDONESIA Kurnianingsih, Nia; Cahayani, Wike Astrid; Yudhantara, Dearisa Surya; Ratnawati, Retty
MNJ (Malang Neurology Journal) Vol. 11 No. 1 (2025): January
Publisher : PERDOSSI (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia Cabang Malang) - Indonesian Neurological Association Branch of Malang cooperated with Neurology Residency Program, Faculty of Medicine Brawijaya University, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.mnj.2025.011.01.08

Abstract

Background: Medical education is widely regarded as a highly demanding curriculum that causes significant stress among students. Chronis stress generates depression and increase of internet gaming activity. Previous research examined the relationship between the length of time spent for internet gaming activity as well as grade point average (GPA) towards internet gaming disorder (IGD) among medical student in Malang Indonesia. The limited data on the frequency of depression and the association between depression with IGD among medical students calls for more research. Objectives: This study was purposed to analyse the prevalence of depression as well as its association with IGD among medical students in Malang, Indonesia. Methods: This descriptive and cross-sectional study involved 437 medical students who completed a set of self-report questionnaires. The questionnaires included sociodemographic data, Beck Depression Inventory (BDI) scale and Personal Internet Gaming Disorder-9 (PIE-). Descriptive and bivariate analyses were employed for statistical analysis. Results: Depression was identified among 37.99% students, with female being more likely to suffer from it. There were 59.64%, 34.94% and 5.42% correspondingly of students with mild, moderate, and severe depression. The rate of depression was highest among 1st year students. Poor GPA achievement was observed in 50.98% of students with depression. Students without internal motivation were more likely to have depression (57.14%). Surprisingly, depression was not linked associated with IGD (p=0.06). Conclusion: This study concluded a high prevalence of depression among medical students with various sociodemographic characteristics. Despite depression had no association with IGD, future research is necessary for evaluate the potential risk factor of depression among medical students.
Seni dan Sains: Mengenal Sistem Jaringan dan Organ Tubuh Manusia Melalui Batik Histologi wati, Fatma; Rahayu, Indriati Dwi; Cahayani, Wike Astrid
Acintya Vol. 13 No. 2 (2021)
Publisher : Institut Seni Indoensia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/acy.v13i2.3961

Abstract

Batik modern dan kontemporer lebih bebas dalam menata atau mengkomposisikan motif atau ornament, berinovasi secara lebih bebas menjadi pilihan dalam berkreasi. Kebebasan berekspresi tidak hanya terletak pada motif atau ornament saja, konsep yang diangkat juga menjadi sebuah kebebasan berekpresi. Batik Histologi merupakan batik dengan ide dasar dari jaringan organ tubuh manusia. Histologi adalah studi tentang jaringan tubuh manusia. Penelitian ini akan mengkaji batik Histologi dari segi estetika visual Monroe Curtis Beardsley dimana dia membagi tiga bagian dalam melihat sebuah keindahan pada karya seni. Ketiga bagian tersebut adalah unity,  complexity  dan  intensity. Metodologi penelitian yang digunakan kualitatif deskriptif. Penelitian ini akan menjabarkan bagaimana transformasi jaringan organ tubuh manusia distilasi menjadi motif batik.
Pengenalan Motif Batik Histologi Melalui Kolaborasi Dosen Kedokteran dan Komunitas Pengrajin Batik Sebagai Upaya Peningkatan Khazanah Budaya Indonesia Rahayu, Indriati Dwi; Cahayani, Wike Astrid; Khrismawan, Beleven
TRI DHARMA MANDIRI: Dissemination and Downstreaming of Research to the Community (Journal of Community Engagement) Vol 3 No 2 (2023)
Publisher : SMONAGENES Research Center, Univeritas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtridharma.2023.003.02.52

Abstract

Sejak tahun 2009, batik Indonesia telah ditetapkan sebagai salah satu unsur kekayaan warisan kebudayaan dunia oleh UNESCO. Batik merupakan produk implementasi budaya yang sarat makna dan simbol tertentu, yang dituangkan dalam berbagai ragam motif. Inspirasi motif batik dapat digali dari berbagai sumber, salah satunya dari ilmu histologi yang mempelajari jaringan tubuh dari aspek tinjauan mikroskopis. Batik dengan motif histologi mulai populer di kalangan akademisi kedokteran, namun belum cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia, khususnya komunitas pengrajin batik. Sejumlah pengrajin batik sejauh ini hanya sebagai pihak penerima pesanan tanpa memahami latar belakang di balik desain motif batik yang dikerjakan. Fakta ini cukup disayangkan karena desain batik umumnya memuat filosofi, tujuan, dan harapan tertentu. Hal ini menjadi alasan perlunya pengrajin batik memperoleh asupan wawasan (sosialisasi) tentang batik histologi. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dalam empat tahap yaitu sosialisasi materi batik histologi secara daring, kolaborasi ide desain batik histologi antara peserta (dosen kedokteran dan pengrajin batik), kompetisi desain batik histologi terbaik, dan pendampingan sertifikasi hak cipta bagi pemenang kompetisi. Sebelum kegiatan sosialisasi, peserta diberikan pre-test dan setelahnya dilakukan post-test. Hal ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan dasar seputar motif batik secara umum. Kegiatan ini telah berhasil melibatkan dosen kedokteran yang memiliki dasar keilmuan terkait struktur tubuh manusia untuk bekerja sama dengan peserta yang berasal dari komunitas pengrajin batik. Oleh karena itu, kegiatan ini diharapkan dapat semakin meningkatkan popularitas batik histologi di masyarakat serta berpotensi melahirkan berbagai desain batik histologi baru dan menarik. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan diversifikasi motif batik dan meningkatkan daya saingnya di dunia.
Perbedaan Tingkat Pengetahuan dan Pola Perilaku Pencegahan Dislipidemia pada Masyarakat Selama Pandemi Covid-19 Purwantiningrum, Danik Agustin; Cahayani, Wike Astrid; Rahayu, Indriati Dwi; Ratnaningrum, Safrina Dewi; Wijayanto, Fajar Hadi
TRI DHARMA MANDIRI: Dissemination and Downstreaming of Research to the Community (Journal of Community Engagement) Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : SMONAGENES Research Center, Univeritas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtridharma.2021.001.02.104

Abstract

Dislipidemia merupakan kondisi abnormalitas kadar lipid darah atau kolesterol. Dislipidemia sering memicu terjadinya berbagai penyakit berat seperti penyakit jantung koroner, strok, diabetes dengan penyerta, serta berkorelasi erat dengan gangguan sindrom metabolik seperti obesitas. Dislipidemia disebabkan oleh beberapa faktor seperti pola diet, merokok, kurangnya aktivitas olahraga, dan faktor genetik. Prevalensi dislipidemia di Indonesia masih tinggi hingga tahun 2018, ditandai dengan peningkatan LDL dan kolesterol total, serta meningkatnya kasus penyakit jantung koroner yang terdeteksi. Dari sejumlah studi meta analisis, dislipidemia diduga kuat berkorelasi dengan peningkatan morbiditas dan mortalitas Covid-19. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah sebagai sarana edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan seputar dislipidemia beserta upaya mengendalikannya melalui pola hidup yang sehat dan olahraga secara tepat dan teratur. Kegiatan dilaksanakan secara daring melalui acara webinar pada 8 Agustus 2021 dengan tema ”Bugar Selama Pandemi, Bebas Kolesterol Tinggi” yang diikuti kurang lebih 78 orang peserta terdaftar dengan tiga topik materi. Evaluasi kegiatan berupa pre-post-test pengetahuan dislipidemia, post-test sikap pola hidup sehat, dan kuesioner pelaksanaan webinar yang diisi lengkap oleh 29 peserta. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan tidak ada perbedaan pengetahuan yang bermakna antara sebelum dengan sesudah mengikuti webinar, namun terdapat peningkatan pengetahun dari 82,8% menjadi 86,2% setelah mengikuti webinar. Hasil analisis post-test terhadap sikap menunjukkan 93,3% peserta memiliki sikap pola hidup sehat yang sangat baik sedangkan evaluasi terhadap jalannya webinar menunjukkan 91,1% peserta menilai pelaksanaan webinar berjalan sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjalan dengan baik dan dapat meningkatkan pengetahuan peserta tentang dislipidemia.
STRESS-INDUCED GLIAL HISTOPATHOLOGY AS A MEDIATOR OF NEUROPSYCHIATRIC VULNERABILITY: INSIGHTS FROM RODENT AND ZEBRAFISH MODELS Cahayani, Wike Astrid
Journal of Psychiatry Psychology and Behavioral Research Vol. 6 No. 2 (2025): Mental Health Framework from a Multidisciplinary Perspective
Publisher : Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jppbr.2025.006.02.2

Abstract

Introduction – Glial cells, including astrocytes, microglia, and oligodendrocytes, are active regulators of neural plasticity, synaptic integrity, and connectivity. Chronic and early-life stress are major risk factors for neuropsychiatric disorders, yet the role of glial histopathology in mediating this vulnerability remains incompletely understood. This thematic narrative review aims to synthesize integrative evidence on stress-induced glial histopathology as a mediator of neuropsychiatric risk, with emphasis on findings from rodent and zebrafish models and their translational implications. Methods – A structured thematic narrative review was conducted across PubMed, Scopus, and Embase for studies published between 2000 and 2025. Inclusion criteria prioritized high-quality experimental research and reviews on glial responses to stress, synaptic alterations, and biomarker potential in rodent and zebrafish models. Results – Evidence consistently demonstrates astrocyte atrophy, microglial activation with pro-inflammatory profiles, and oligodendrocyte dysfunction leading to myelin disruption, collectively contributing to synaptic instability, neuroinflammation, and impaired connectivity. Discuss – Rodent models provide detailed insights into cellular and regional pathology, while zebrafish models offer translational value through high-throughput behavioral and neuroimmune profiling. Species differences in glial structure and stress responsiveness remain a barrier to direct clinical translation. Conclusion – Glial pathology represents a unifying mechanism linking stress exposure to neuropsychiatric vulnerability. Future studies should integrate cross-species, longitudinal designs and translational biomarkers to advance therapeutic strategies for stress-related mental health disorders.
Seni dan Sains: Mengenal Sistem Jaringan dan Organ Tubuh Manusia Melalui Batik Histologi wati, Fatma; Rahayu, Indriati Dwi; Cahayani, Wike Astrid
Acintya Vol. 13 No. 2 (2021)
Publisher : Institut Seni Indoensia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/acy.v13i2.3961

Abstract

Batik modern dan kontemporer lebih bebas dalam menata atau mengkomposisikan motif atau ornament, berinovasi secara lebih bebas menjadi pilihan dalam berkreasi. Kebebasan berekspresi tidak hanya terletak pada motif atau ornament saja, konsep yang diangkat juga menjadi sebuah kebebasan berekpresi. Batik Histologi merupakan batik dengan ide dasar dari jaringan organ tubuh manusia. Histologi adalah studi tentang jaringan tubuh manusia. Penelitian ini akan mengkaji batik Histologi dari segi estetika visual Monroe Curtis Beardsley dimana dia membagi tiga bagian dalam melihat sebuah keindahan pada karya seni. Ketiga bagian tersebut adalah unity,  complexity  dan  intensity. Metodologi penelitian yang digunakan kualitatif deskriptif. Penelitian ini akan menjabarkan bagaimana transformasi jaringan organ tubuh manusia distilasi menjadi motif batik.