Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perbandingan Efek Pemberian Ekstrak Buah Nanas Muda dan Ekstrak Buah Nanas Tua Terhadap Kontraktilitas Uterus Terpisah Marmut (Cavia porcellus) Apsari, Duhita Dyah; Purwantiningrum, Danik Agustin; Soeharto, Setyawati
Majalah Kesehatan FKUB Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.524 KB)

Abstract

Salah satu pendapat di masyarakat saat ini adalah buah nanas berbahaya dikonsumi pada saat kehamilan. Nanas mengandung enzim bromelain  yang dapat menstimulasi peningkatan prostaglandin dan meningkatkan kontraksi uterus. Nanas muda dan nanas tua diduga memiliki perbedaan dalam memberikan efek kontraksi karena perbedaan kadar enzim bromelain. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingan pengaruh ekstrak buah nanas muda dan buah nanas tua terhadap kontraksi uterus. Penelitian ini merupakan studi eksperimental murni rancangan in vitro dengan post control group design menggunakan uterus marmut tidak hamil. Penelitian ini terdiri atas 3 konsentrasi ekstrak buah nanas muda dan 3 konsentrasi ekstrak buah nanas tua dengan dosis yang berbeda ( 0,2 %, 0,4 %, dan 0,6 %). Hasil ANOVA menunjukkan bahwa pemberian ekstrak nanas muda dan tua meningkatkan kontraksi uterus secara bermakna (nanas muda p = 0.000; nanas tua p = 0.000). Hasil uji korelasi Pearson membuktikan bahwa semakin besar dosis pemberian ekstrak buah nanas maka akan semakin kuat  kontraksi otot polos uterus (nanas muda  = 0,944; nanas tua = 0,894). Hasil uji regresi menunjukkan nilai  kemiringan/slope sebesar 7,8215 pada perlakuan ekstrak buah nanas muda dan 4,375 pada perlakuan ekstrak buah nanas tua. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak buah nanas muda dapat meningkatkan kontraktilitas uterus terpisah marmut lebih kuat dibandingkan pemberian ekstrak buah nanas tua. Kata kunci: Ekstrak buah nanas muda, Ekstrak buah nanas tua, Kontraksi uterus marmut (Cavia porcellus).
Efek Antibakteri Ekstrak Daun Katuk (Sauropus androgynus) terhadap Pertumbuhan Salmonella Typhi secara In Vitro Winarsih, Sri; Purwantiningrum, Danik Agustin; Wardhani, Anastasia Shinta
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 15, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mmjkk.v15i2.3755

Abstract

Daun Katuk biasa digunakan sebagai obat tradisional terhadap berbagai macam penyakit termasuk mengobati diare. Kandungan daun Katuk yang diperkirakan berperan sebagai antibakteri adalah saponin, flavonoid dan tannin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antibakteri dari ekstrak daun Katuk secara in vitro. Metode yang digunakan adalah dilusi tabung yang terdiri dari dua tahap yaitu tahap penentuan Kadar Hambat Minimum (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM). Konsentrasi ekstrak daun Katuk yang digunakan adalah 10%, 15%, 20%, 25% dan 30%, sedangkan konsentrasi S. typhi adalah 106 CFU/ml. Hasil menunjukkan bahwa KHM ekstrak daun Katuk terhadap S. typhi sebesar 25% dan KBM nya sebesar 30%. Uji Anova menunjukkan bahwa ekstrak daun Katuk secara signifikan menghambat pertumbuhan S. typhi (p = 0.000). Uji korelasi menggunakan regresi menunjukkan terdapat korelasi negatif  antara konsentrasi ekstrak daun Katuk dengan jumlah koloni S. typhi (p = 0,000; r = - 0,800). Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun Katuk memiliki efek antibakteri terhadap S. Typhi. Semakin tinggi kosentrasi ekstrak daun Katuk, semakin rendah jumlah koloni.Katuk (Sauropus androgynus) leaves is used as a traditional medicine against various diseases include diarrhea. The estimated antibacterial substances of Katuk leaves are saponin, flavonoid and tannin. The aim of this research is to know antibacterial effect of Katuk leaves extract against Salmonella typhi in vitro. Antibacterial effect is determined by tube dilution method, which consists of two steps, namely the determination of Minimum Inhibitory Concentration (MIC) and Minimum Bactericide Concentration (MBC). The concentrations of Katuk Leaves extracts are 10%, 15%, 20%, 25%, and 30%. The concentration of S. typhi is 106 CFU/ml. The result shows that MIC and MBC of the Katuk leaves extract are 25% and 30% respectively. Anova test shows that Katuk leaves extract significantly inhibits the growth of S. typhi (p = 0,000). Correlation test by using regression shows that there is a negative correlation between the Katuk leaves extract concentration and the amount of S. typhi colony (p= 0,000; r = - 0,800). The conclusion is that Katuk leaves has antibacterial effect against S. typhi. The higher concentration of Katuk leaf extract, the lower the number of colonies
Perbedaan Tingkat Pengetahuan dan Pola Perilaku Pencegahan Dislipidemia pada Masyarakat Selama Pandemi Covid-19 Purwantiningrum, Danik Agustin; Cahayani, Wike Astrid; Rahayu, Indriati Dwi; Ratnaningrum, Safrina Dewi; Wijayanto, Fajar Hadi
TRI DHARMA MANDIRI: Dissemination and Downstreaming of Research to the Community (Journal of Community Engagement) Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : SMONAGENES Research Center, Univeritas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtridharma.2021.001.02.104

Abstract

Dislipidemia merupakan kondisi abnormalitas kadar lipid darah atau kolesterol. Dislipidemia sering memicu terjadinya berbagai penyakit berat seperti penyakit jantung koroner, strok, diabetes dengan penyerta, serta berkorelasi erat dengan gangguan sindrom metabolik seperti obesitas. Dislipidemia disebabkan oleh beberapa faktor seperti pola diet, merokok, kurangnya aktivitas olahraga, dan faktor genetik. Prevalensi dislipidemia di Indonesia masih tinggi hingga tahun 2018, ditandai dengan peningkatan LDL dan kolesterol total, serta meningkatnya kasus penyakit jantung koroner yang terdeteksi. Dari sejumlah studi meta analisis, dislipidemia diduga kuat berkorelasi dengan peningkatan morbiditas dan mortalitas Covid-19. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah sebagai sarana edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan seputar dislipidemia beserta upaya mengendalikannya melalui pola hidup yang sehat dan olahraga secara tepat dan teratur. Kegiatan dilaksanakan secara daring melalui acara webinar pada 8 Agustus 2021 dengan tema ”Bugar Selama Pandemi, Bebas Kolesterol Tinggi” yang diikuti kurang lebih 78 orang peserta terdaftar dengan tiga topik materi. Evaluasi kegiatan berupa pre-post-test pengetahuan dislipidemia, post-test sikap pola hidup sehat, dan kuesioner pelaksanaan webinar yang diisi lengkap oleh 29 peserta. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan tidak ada perbedaan pengetahuan yang bermakna antara sebelum dengan sesudah mengikuti webinar, namun terdapat peningkatan pengetahun dari 82,8% menjadi 86,2% setelah mengikuti webinar. Hasil analisis post-test terhadap sikap menunjukkan 93,3% peserta memiliki sikap pola hidup sehat yang sangat baik sedangkan evaluasi terhadap jalannya webinar menunjukkan 91,1% peserta menilai pelaksanaan webinar berjalan sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjalan dengan baik dan dapat meningkatkan pengetahuan peserta tentang dislipidemia.