Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pendampingan Penerapan Irigasi Tetes Semi Otomatis Dalam Efiseinsi Penggunaan Air Pada Petani Cabai Lahan Tadah Hujan Desa Sukadana Lombok Tengah Bagian Selatan Fahrudin, Fahrudin; Mahrup; Padusung; I Gusti Made Kusnarta; Bustan; Zuhdiyah Matienatul Iemaaniah; Mulyati
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsit.v4i2.94

Abstract

Lahan tadah hujan terbentang di Lombok Tengah bagian selatan yang melampaui lima kecamatan, mempunyai potensi dalam pengembangan berbagai komoditas unggulan, salah satunya cabai yang dikembangkan menggunakan sistem irigasi tetes semi otomatis di Desa Sukadana, Pujut, Lombok Tengah. Kegiatan ini bertujuan mengefisiensikan penggunaan air dalam budidaya hortikultura (cabai), dimana air merupakan salah satu faktor pembatas dalam kegiatan budiaya pertanian pada lahan tadah hujan di Lombok Tengah bagian selatan. Kegiatan ini dilakukan dengan metode partisipatif kolaboratif, melibatkan beberapa stakeholder: perusahaan, pemda akademisi dan Kelompok Tani Patuh Bersama sebagai objek pembinaan. Output kegiatan ini cukup signifikan, melalui sistem irigsai tetes semi otomatis membantu petani dalam memenuhi kebutuhan air yang sangat terbatas serta sebagai upaya efisiensi dalam penggunaan air dalam pengembangan budidaya cabai. Selain itu, sistem irigasi semi otomatis ini mampu membaca kondisi lengas tanah pada lapisan permukaan sehingga kelebihan air dalam mengairi tanaman dapat terhindari, dengan cara sensor akan mendeteksi kondisi lengas tanah (kadungan lengas tanah 50%) maka aliran air akan terhenti secara otomatis dan akan kembali mengairi ketika lengas tanah kurang dari 20%. Beberapa faktor penunjang lainnya dalam mendukung budidaya cabai di Desa Sukadana, seperti: 1) Lahan yang dimiliki kelompok tani Patuh Bersama mencapai ± 55 Ha (per petani 0,5-1 Ha) dalam satu areal; 2) Sarana produksi seperti: petani mampu mebuat pembibitan secara mandiri dan tersedianya bahan baku untuk pembuatan pupuk kandang yang melimpah; 3) Konsisi biofisik lahan mendukung, dimana kondisi tanahnya tidak mengandung liat (clay) yang tinggi (<30%), sehingga dalam perngolahan tanah dan persiapan lahan mudah dilakukan.
Efek Kandungan Bahan Organik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai pada Kondisi Stres Air Ranesa, Salma; Tejowulan, R Sri; Padusung
Journal of Soil Quality and Management Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Soil Quality and Management
Publisher : Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsqm.v3i1.184

Abstract

Abstrak: Pertanian lahan kering sering menghadapi kendala terutama masalah kurangnya ketersediaan air. Hal tersebut dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan, menurunnya produksi, kegagalan panen, hingga kematian bagi tanaman. Salah satu strategi dalam meningkatkan ketersediaan air di dalam tanah yaitu dengan cara menambahkan bahan organik ke dalam tanah. Keberadaan bahan organik di dalam tanah dapat memperbaiki kemampuan tanah dalam menyimpan air, sehingga dapat mendukung produktivitas tanaman. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penambahan dosis bahan organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai pada kondisi stres air, mengetahui dosis kandungan bahan organik yang memberikan pertumbuhan dan hasil terbaik, dan mengetahui hubungan regresi korelasi antara C-organik, N-tersedia, dan P-tersedia tanah dengan hasil tanaman cabai. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimental, dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 8 perlakuan sebagai berikut: P0= 6 kg tanah, P1= 6 kg tanah + 1% pupuk kandang sapi (60 gr), P2= 6 kg tanah + 2% pupuk kandang sapi (120 gr), P3= 6 kg tanah + 3% pupuk kandang sapi (180 gr), P4= 6 kg tanah + 4% pupuk kandang sapi (240 gr), P5= 6 kg tanah + 5% pupuk kandang sapi (300 gr), P6= 6 kg tanah + 6% pupuk kandang sapi (360 gr), P7= 6 kg tanah + 7% pupuk kandang sapi (420 gr). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 24 unit percobaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan pupuk kandang memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai pada kondisi stres air. Penambahan pupuk kandang sapi sebanyak 4% menghasilkan kondisi ketersediaan air dan unsur hara yang optimal, memicu pertumbuhan dan hasil tanaman cabai terbaik. Hasil regresi korelasi antara C-organik, N-tersedia, dan P-tersedia dengan hasil tanaman cabai memberikan pengaruh sebesar 21%-89% dan keeratan hubungan 0,46-0,95.
ANALISIS BEBAN KENDARAAN TERHADAP KERUSAKAN JALAN LINTAS PLAMPANG-LABANGKA Safitri, Arillah; Najimuddin, Didin; Padusung
Jurnal SainTekA Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal SainTekA
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (649.064 KB) | DOI: 10.58406/sainteka.v2i1.330

Abstract

Ruas jalan lintas Plampang-Labangka merupakan suatu jalan yang menjadi akses utama penyaluran hasil pertanian berupa jagung, kacang dan sebagainya dari Kecamatan Labangka. Pada ruas jalan kendaraan yang melintas terkadang tidak sesuai dengan beban angkut maksimum yang diizinkan. Hal ini menyebabkan pembebanan yang berlebihan pada perkerasan jalan yang dapat secara langsung mempengaruhi umur rencana suatu ruas jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui muatan berlebih (overload). Metode pengukuran dilakukan secara langsung dilapangan terhadap volume lalu lintas dan jenis kerusakan jalan serta analisis data hasil pengukuran lapangan menggunakan metode MKJI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi kepadatan kendaraan yang melintas di ruas jalan Plampang-Labangka mencapai rata-rata 300 kendaraan per jam dengan bobot kendaraan yang berbeda, mulai dari beban ringan sampai beban berlebih (overload). Sedangkankendaraan terpadat terjadi pada hari kamis dengan volume sepeda motor tertinggi sebanyak 353 kendaraan dan bebankendaraan sebesar12,425 ton, volume kendaraan ringan sebanyak 45 dengan beban kendaraan 69300 ton.
EVALUASI SISTEM SALURAN EMBUNG SEJARI II TERHADAP KEBUTUHAN AIR IRIGASI Susanti, Febrima; Najimuddin, Didin; Padusung; Satriawansyah, Tri
Jurnal SainTekA Vol. 2 No. 3 (2021): Jurnal SainTekA
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (985.774 KB) | DOI: 10.58406/sainteka.v2i3.682

Abstract

Embung sejari II yang berlokasi di kecamatan plampang, yang berjarak 63 km sebelah timur ibu kota kabupaten Sumbawa besar, berfungsi mengairi lahan pertanian, dusun sejari kecamatan plampang, embung sejari II mengairi lahan seluas 250 ha akan tetapi daerah irigasi dusun sejari belum sepenuhnya dimanfaatkan dengan bertambahnya lahan seluas 50 ha, maka penulis mengevaluasi sistem saluran embung sejari II.Perhitungan kebutuhan dan debit pada saluran menggunakan metode rational rumus chezy saluran primer pada embung sejari II dengan penampang trapesium, lebar dasar saluran (b) = 1 meter, tinggi air (h) = 0,63 cm dengan kemiringan dasar saluran H :V (1:1 ) dengan debit aliran adalah 0,616 m3/det. Saluran sekunder dengan penampang persegi, lebar dasar saluran (b) = 1 meter, tinggi air (h) = 0,36 cm dengan debit aliran adalah 0,1917 m3/det. Berdasarkan perhitungan debit aliran pada saluran embung sejari II saat ini masih mampu untuk dapat mencukupi kebutuhan air di daerah irigasi dusun sejari dengan debit saluran yang tersedia sebesar Q 4,611 m3/det, dan kebutuhan air sebesar Q 0,1325. Berdasarkan perhitungan kehilangan air akibat rembesan adalah sebesar 0,018058 m³/m/hari.
PERENCANAAN DRAINASE ARENA PACUAN KUDA ANGIN LAUT DESA PENYARING KECAMATAN MOYO UTARA Fajri, Nur; Satriawansyah, Tri; Nuraini, Eni; Padusung; Lamo, Ahmad
Jurnal SainTekA Vol. 2 No. 3 (2021): Jurnal SainTekA
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (938.869 KB) | DOI: 10.58406/sainteka.v2i3.683

Abstract

The sea breeze horse racing arena located in Penyaring Village, North Moyo District, when it rains, will always be flooded because there are no channels that can drain and catch rainwater on the racetrack. So it is necessary to plan a drainage channel in the sea breeze racetrack as a solution to the arena. The purpose of this study 1). to find out the design discharge of the sea breeze racetrack drainage channel, 2). To find out how the dimensions of the drainage of the sea breeze racetrack, 3). To find out the impact of planning the drainage of the sea breeze racetrack.The data or information used is secondary data obtained from the Central Statistics Agency of Sumbawa Regency and primary data is obtained from direct surveys in the field. The method used in determining the maximum rainfall is the Gumbel Method.After doing the calculation, the researcher gets (1). From the results of the analysis, to determine the planned discharge using 10 years of rainfall data at the stations of North Moyo District, Moyo Hilir District and Sumbawa District and the plan return period is 10 years. Based on the calculation, it is obtained that the total planned discharge is Q runoff = 3,199 m3/second, (2). The dimensions of the channel use a trapezoidal cross section with a slope of 0.7 m. base width (B) = 0.6 m, water level (h) = 0.7 m and guard height (w) = 0.8 m, (3). The results of the calculation of the capacity of the reservoir, the capacity of the reservoir A = 1047.22 M3, the capacity of the reservoir B = 1022.14 M3 the capacity of the reservoir C = 543.96 M3
TINGKAT KEHILANGAN DEBIT AIR PADA SALURAN PRIMER JARINGAN IRIGASI BENDUNGAN PLARA KECAMATAN LUNYUK Najimuddin, Didin; Padusung; Nuraini, Eni; Hikmah, Nurul
Jurnal SainTekA Vol. 5 No. 3 (2024): Jurnal SainTekA
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58406/sainteka.v5i3.1715

Abstract

Salah satu masalah yang sering terjadi pada saluran Bendungan Plara adalah hilangnya air pada saluran irigasi. Kehilangan air merupakan secara terus menerus mengalir dari hulu menuju hilir aliran air ini merupakan aliran dari air sunga melalui tubuh bendungan. Permebilitas tanah juga merupakan faktor kehilangan air yang meresap ke dalam tanah, koefisien permebilitas tergantung pada ukuran rata-rata pori yang dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel dan struktur tanah. Jika perneabilitas yang terjadi terlalu besar akan mengakibatkan terganggunya pengoperasian jaringan irigasi. Metode pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menghitung Permeabilitas pada kedalaman 1 meter kadar air adalah 8,19 % dengan nilai koefesien permeabilitas rata-rata 0,00546 m/dtk, Pada kedalaman 2 meter kadar air adalah 12,29% dengan nilai koefesien permeabilitas rata-rata 0,00544 m/dtk dan Pada kedalaman 3 meter kadar air adalah 14,01%.Kehilangan air pada Saluran Irigasi Primer Lunyuk tidak hanya disebabkan oleh rembesan dan evaporasi tetapi juga disebabkan oleh adanya sampah yang masuk ke dalam saluran serta dinding saluran yang mengalami kerusakan. Hal ini yang menyebabkan adanya penurunan kecepatan aliran dan penurunan debit air pada Saluran Irigasi Primer Lunyuk. Jaringan irigasi pada Saluran Irigasi Primer Lunyuk dengan panjang 982 m mengalami kehilangan debit air sebanyak 0.1344 m3/detik, kehilangan air pada saluran ini diakibatkan oleh terjadinya rembesan sebesar 0.00373 m3/detik dan evaporasi sebesar 0.00000021991 m3/detik. Sedangkan jaringan irigasi pada Saluran Irigasi Primer Lunyuk dengan panjang 601 m mengalami kehilangan debit air sebanyak 0.1296 m3/detik
Diseminasi Hasil Studi Kelayakan Kuantitatif dan Kualitatif Obyek Wisata Bendungan Beringin Sila (BBS) Kabupaten Sumbawa Tajidan, Tajidan; Sukardi, L.; Padusung; Fahrudin
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 8 No 3 (2025): Juli-September 2025
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v8i3.12524

Abstract

The results of quantitative and qualitative feasibility studies of BBS tourism objects need to be disseminated to stakeholders through dissemination activities. The dissemination activity aims to provide understanding and convince stakeholders that BBS is feasible to be developed as a tourist attraction. To achieve this goal, dissemination was carried out which was attended by agencies related to tourism and BBS tourist object managers of Sumbawa Regency. The implementation method uses a mixed method of brainstorming. The results of the dissemination showed that the participants gave a positive response and received support for the realization of BBS as a natural and educational tourist attraction in Utan sub-district, Sumbawa Regency. As a follow-up, preparatory activities have been carried out through cross-sectoral coordination meetings. The coordination meeting was chaired by Assistant-2 for economic affairs of Sumbawa Regency. As a new tourist object, BBS still faces obstacles in its development, including there is no infrastructure and lodging facilities (accommodation) and there is no support for cultural tourism attractions as a driver or attraction for local archipelago, and foreign tourists to come and visit BBS.
Upaya Mengurangi Pencemaran Merkuri dengan Menggunakan Rumput Vetiver di Desa Pelangan Kecamatan Sekotong I Gusti Made Kusnarta; Zuhdiyah Matienatul Iemaaniah; Suwardji; Padusung; Fahrudin
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsit.v6i2.209

Abstract

Tambang emas yang ditambang secara tradisional atau biasa disebut sebagai Penambangan Emas Skala Kecil (PESK) biasa menggunakan merkuri pada proses pemisahan bijinya yang mengakibatkan terjadinya pencemaran. Desa Pelangan Kecamatan Sekotong merupakan salah satu desa yang masyarakatnya aktif melakukan penambangan emas. Akumulasi pencemaran merkuri terus mengalami peningkatan, disisi lain upaya untuk melakukan pengurangan akumulasi pencemaran merkuri tidak pernah dilakukan oleh masyarakat sebelumnya. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di Desa Pelangan dengan mitra Kelompok Pemuda Tanker dan Karang taruna sejumlah 15 orang yang dilaksanakan pada tanggal 8 dan 10 bulan juli 2025. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk menyadarkan bahaya merkuri, serta memberikan kesadaran pada masyarakat tentang upaya mengurangi kandungan merkuri pada tanah yang tercemar melalui upaya fitoremediasi. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sosialisasi dan demontrasi penanaman vetiver. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan peningkatan pengetahuan terkait upaya mengurangi pencemaran merkuri. Peningkatan pengetahuan masyarakat meningkat 75% dari pengetahuan awal yang hanya sekitar 25% pada poin pengetahuan terhadap adanya pencemaran merkuri di lingkungan mereka.