Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

DAMPAK KEBERADAAN PASAR TRADISIONAL TERHADAP KINERJA RUAS JALAN LINTAS SUMBAWA-TANO KILOMETER 69+000 KECAMATAN ALAS KABUPATEN SUMBAWA Satriawansyah, Tri; Israjunna, I; Najimuddin, Didin
Jurnal Riset Kajian Teknologi dan Lingkungan Vol. 3 No. 1 (2020): Jurnal Riset Kajian Teknologi & Lingkungan
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan Lintas Sumbawa-Tano Kilometer 69+000 yang merupakan salah satu segmen Jalan Nasional yang merupakan akses utama yang menghubungkan ke pusat-pusat pemerintahan, memiliki aktivitas guna lahan samping jalan yang beragam serta tingkat kesibukan yang tinggi. Menurut fungsional dan adminisratif jalan Lintas Sumbawa-Tano Kilometer 69+000 merupakan Jalan Arteri dan Jalan Nasional (sumber Dinas PU Kabupaten Sumbawa).Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif jenis metode yang digunakan survei dan tindakan yaitu melakukan suatu pengamatan langsung terhadap suatu gejala yang difocuskan kepada pemecahan masalah atau perbaikan terhadap masalah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan kinerja jalan dijalan Lintas Sumbawa-Tano KM 69+000 sangat terganggu akibat adanya pasar tradisional, hambatan samping terburuk terjadi pada hari minggu dengan DS (Derajat Kejenuhan) = 1,067 yang merupakan tingkat pelayanan FSetelah redesain komponen PSV dan EEV dikurangi sebesar 50% DS meningkat menjadi 0,68 yaitu tingkat pelayanan C.
PENDAMPINGAN TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU DENGAN PENERAPAN 5 PILAR SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI DESA JOTANG KECAMATAN EMPANG Israjunna; Najimuddin, Didin; Ieke Wulan Ayu
Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal Vol. 2 No. 2 (2019): Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Praktek buang air besar sembarangan merupakan salah satu masalah sanitasi dan perilaku hidup yang tidak sehat. Tercatat sebanyak 42 KK yang masih melakukan praktik buang air besar sembarangan dari 618 jumlah KK. Permenkes No. 3 Tahun 2014 tentang Komunitas Berbasis Sanitasi Total (STBM) adalah pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara melakukakan sosialisasi dan pemicuan. Tujuan dari program ini yaitu memberikan sosialisasi dan pendampingan penerepana 5 pilar sanitasi total terhadap masyarakat di Desa Jotang. Populasi dalam program ini adalah masyarakat Jotang yang masih melakukan praktik buang air besar sembarangan secara keseluruhan berdasarkan kriteria laki-laki dan perempuan. Hasil program menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan, sikap dan praktik respon tentang perilaku buang air besar setelah diberikan sosialisasi dan kegiatan pendampingan.
PENGARUH PERUBAHAN TATAGUNA LAHAN TERHADAP KINERJA SALURAN DRAINAE STUDI KASUS DESA LABANGKA: STUDI KASUS DESA LABANGKA Imansyah, Adin Fikri; Najimuddin, Didin; Israjuna, Israjuna
Jurnal SainTekA Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal SainTekA
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.324 KB) | DOI: 10.58406/sainteka.v3i1.703

Abstract

Akibat danya perubahan tata guna lahan di pulau Sumbawa saat ini mengalami penurunan debit air sebesar 32% dikarenakan intensitas hujan menurun akibat dari itu tanaman padi mengalami gagal panenen. Untuk mengatasi intensitas hujan yang kurang tersebut maka dioptimalkan drainasi pada derah irigasi sehingga kecepatan air meningkat dan resapan air tanah menurun. Rancangan saluran dranasi untuk mengalirkan air ke petak persawahan sangat tepat dikarenakan air yang mengalir bisa terbagi maksimal. Masalah utama yang yang dirasakan akibat penutupan lalahan tersebut adalah bagaimana menjaga agar umur layanan bangunan sesuai dengan apa yang direncanakan. Adanya penggundulan hutan pada daerah pengaliran sungai dan perubahan fungsi lahan menyebabkan terjadinya erosi pada tanah sekitar, sehingga mempercepat pendangkalan pada saluran hal ini disebabkan oleh rusaknya saluran sehingga terjadinya rembesan disamping itu juga tidak ada pemeliharaan saluran. Dari hasil peneitian menyimpulkan bahwa kondisi saluran draenase labangka debit airnya adalah 0,109 m3/det, dengan luas penampang saluran 2,021 m2 dengan kecepatan rata – rata 0,24 m/det.Adapun cara penangulaganya adalah dengan cara normalisasi saluran drainase dan pembuatan saluran beton.
ANALISA KAPASITAS DAERAH ALIRAN SUNGAI BRANG BEH DENGAN MOTODE MOCK KECAMATAN LUNYUK Najimuddin, Didin; Satriawansyah, Tri; Sari, Linda
Jurnal SainTekA Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal SainTekA
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58406/sainteka.v4i3.1361

Abstract

Brang Beh merupakan sungai terpanjang di Daerah Aliran Sungai Kecamatan Lunyuk Kabupaten Sumbawa, panjangnya mencapai 24,85 km dengan luas pengaliran 234,18 km2. Debit Aliran Sungai Brang Beh di khawatirkan akan mengalami penurunan sehingga tidak lagi mampu melayani kebutuhan air Irigasi di sekitar sehingga perlu adanya peninjauan terhadap aliran sumber air di daerah sungai Brang Beh yang dapat dimanfaatkan secara optimal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pengukuran langsung debit air (metode apung) dan analisis data sekunder. Data skunder diperoleh dari Instansi Pemerintah berupa data luas lahan hutan, data luas penggunaan lahan hutan, data curah hujan dalam kurun waktu 10 tahun, data curah hujan dianalisis dengan menggunakan metode aritmatika (aljabar). Hasil penelitian menunjukan bahwa Kapasitas debit aliran dan rekapitulasi debit berfluktuasi antara 5,90 m³/det – 35,82 m³/det, sedangkan besarnya debit max (Qmax) berfluktuasi antara 178,80 m³/det - 61,25 m³/det. Besarnya debit min terjadi pada tahun 2016 di bulan agustus sebesar 5,90 m³/det dan debit max terjadi pada tahun 2007 di bulan agustus sebesar 178,80 m³/det. Besarnya debit rata-rata sebesar 59,53 m³/det dan Q80 maks terjadi pada bulan november sebesar 60,13 m³/det. Kebutuhan debit aliran sungai brang bee antara 2,04 m³/det – 38,11 m³/det, sedangkan besarnya debit max (Qmax) berfluktuasi antara 204,05 m³/det – 66,44 m³/det. yang terjadi pada tahun 2012 di bulan agustus sebesar 2,04 m³/det, sedangkan debit maks terjadi pada tahun 2020 di bulan agustus sebesar 204,05 m³/det. Besarnya debit rata-rata sebesar 61,88 m³/det, dan Q80 maks terjadi pada bulan November sebesar 67,90 m³/det.
PERENCANAAN BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG LAUT UNTUK MELINDUNGI PEMUIMAN SEKITAR PANTAI JEMPOL KABUPATEN SUMBAWA Najimuddin, Didin; Ilfiani, Pratiwi Dian; Pratiwi, Aulia
Jurnal SainTekA Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal SainTekA
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58406/sainteka.v4i3.1365

Abstract

Peneitian ini terfokus pada perencanaan bangunan pemecah gelombang di Pantai Jempol Kabupaten Sumbawa. Tujuan penelitian ini mendapatkan dimensi struktur bangunan pemecah gelombang. Perhitungan dimensi bangunan pemecah gelombang menggunakan Metode Hudson untuk menentukan lebar puncak, tebal lapis lindung dan tinggi bangunan pemecah gelombang. Selanjutnya data hasil perhitungan digambar tampak melintang dengan variasi kemiringan 1:1,5, 1:2 dan 1:3 menggunakan material batu pecah dan tetrapod. Hasil perhitungan dimensi bangunan pemecah gelombang pada kemiringan 1:1,5 lebar puncak untuk batu pecah diperoleh 5,41 m dan 2,55 m untuk tetrapod. Tebal lapis lindung untuk batu pecah layer I diperoleh 3,61 m dan layer II diperoleh 1,67 m, untuk tetrapod layer I diperoleh 2,55 m dan layer II diperoleh 1,67 m. Tinggi bangunan pemecah gelombang untuk batu pecah diperoleh 13,89 m dan 12,87 m untuk tetrapod. Kemiringan 1:2 lebar puncak untuk batu pecah diperoleh 4,91 m dan 2,32 m untuk tetrapod. Tebal lapis lindung untuk batu pecah pada layer I diperoleh 3,28 m dan layer II diperoleh 1,52 m, untuk tetrapod layer I diperoleh 2,32 m dan layer II diperoleh 1,52 m. Tinggi bangunan pemecah gelombang untuk batu pecah diperoleh 13,83 m dan 12,68 m untuk tetrapod. Kemiringan 1:3 lebar puncak untuk batu pecah diperoleh 4,30 m dan 2,03 m untuk tetrapod. Tebal lapis lindung untuk batu pecah layer I diperoleh 2,87 m dan layer II diperoleh 1,33 m, untuk tetrapod layer I diperoleh 2,03 m dan layer II diperoleh 1,33 m. Tinggi bangunan pemecah gelombang untuk batu pecah diperoleh 13,20 m dan 12,54 m untuk tetrapod.
STUDY OPTIMASI PEMANFAATAN AIR BENDUNG INDUK TIU BULU UNTUK KEBUTUHAN IRIGASI DI DESA MAPIN REA KECAMATAN ALAS BARAT Purnama, Ady; Najimuddin, Didin; Febrianti, Idha; Ilfiani, Pratiwi Dian
Jurnal SainTekA Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal SainTekA
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah secara alami kebutuhan air untuk tanaman dapat di penuhi melalui air hujan. Bendung Tiu Bulu yang terletak di desa Mapin Rea Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa merupakah salah satu bendung yang mempunyai lahan area pertanian yang cukup luas,namun sebagian besar sudah mengalami penurunan kinerja (penurunan efisiensi) diakibatkann karna kurangnya pasokan air yang tidak dapat diolah oleh petani, serta hasil panen yang diperoleh setiap musim tanam kurang optimal.Penelitian ini menggunakan metode F.J Mock untuk mengetahi debit andalan dan menganalisis kebutuhan air irigasi dan metode yang digunakan untuk menghitung besarnya kebutuhan air selama jangka waktu penyiapan lahan yaitu dengan rumus yang telah dikembangkan oleh Van de Goor dan Zijlstra, sehingga dapat diketahui luas tanam dengan hasil panen maksimum dan kebutuhan air yang akan digunakan.Berdasarkan perhitungan hasil panen maksimum pada alternatif pola tanam 2 yaitu dengan luas lahan yang di gunakan 2006 Ha, dengan priode tanam selama 1 tahun dan Hasil panen maksimum yang di dapat adalah untuk padi 1.027 Ha dengan hasil panen 7.702,5 Ton (5.829.000/ton) dan unuk palawija(kacang hijau) 979 Ha dengan hasil panen 1.556,4 Ton (15.000.000/ton) Dan total hasil panen maksimum alternatif 2 jika di jual dengan harga yang sudah di tentukan setiap tahun Rp 64.084.522.500.
ANALISIS UJI KUAT TEKAN BATA RINGAN DENGAN BAHAN TAMBAHAN BATU APUNG Satriawansyah, Tri; Fabella, Nova; Najimuddin, Didin; Ilfiani, Pratiwi Dian
Jurnal SainTekA Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal SainTekA
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bata ringan kini banyak dipakai untuk konstruksi dinding menggatikan bata merah ataupun batako. Sifat bata ringan tahan api,ringan, dan tahan air. Saat ini kemajuan teknologi dalam pekerjaan konstruksi semakin cepat yang menyebabkan pekerjaan lebih ekonomis. Tujuan penelitian untuk menggetahui penggaruh batu apung terhadap kuat tekan bata ringan.bata ringan CLC dengan variasi batu apung sebesar 0%, 5%, dan 10% dari berat pasir. Bata ringan yang telah dicuring selama 7, 14 dan 28 hari kemudian diuji untuk mendapatkan nilai kuat tekan dari bata ringan. Hasil penelitian menunjukan nilai kuat tekan bata ringan 0% hari ke 7 adalah sebesar 2,017 gram/cm3 kuat tekan bata ringan 5% 2,017 gram/cm3 dan kuat tekan bata ringan 10% sebesar 2,200 gram/cm3 . Pda umur 14 hari, nilai kuat tekan bata ringan 0% sebesar 2,196 gram/cm3 kuat tekan bata ringan 5% batu apung sebesar 2,188 gram/cm3 dan nilai kuat tekan bata ringan 10% batu apung sebesar 2,421 gram/cm3 . pada umur 28 hari nilai kuat tekan bata ringan CLC 0% batu apung sebesar 1,881 gram/cm3 kuat tekan bata ringan dengan variasi batu apung 5% sebesar1,885 gram/cm3 dan nilai kuat tekan bata ringan dengan apung 10% sebesar 1,879 gram/cm3.
ANALISIS KEHILANGAN AIR PADA JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PERUMDAM KECAMATAN PLAMPANG UNIT DESA SELANTE KABUPATEN SUMBAWA Najimuddin, Didin; Nuraini, Eni; Safitri, Karnia
Jurnal SainTekA Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal SainTekA
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air merupakan salah satu elemen alam yang sedikit banyak mempengaruhi setiap peranan penting dalam kehidupan manusia dan makhluk lainnya di alam ini. Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang utama jika sektor air bersih mendapat prioritas dalam penanganan dan pemenuhannya. PRUMDAM sebagai perusahaan daerah pengelola air bersih seharusnya mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan sistem distribusi pipa yang ada, PRUMDAM diharapkan mampu untuk mendistribusikan dan memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat dengan baik dan merata. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui kebutuhhan air PERUMDAM di Desa Selante Kecamatan Plampang pada 5 tahun yang akan datang serta Untuk mengetahui berapa besar tingkat kehilangan air pada saluran PERUMDAM Desa Selante Kecamatan Plampang Jenis Penelitian ini adalah deskriptif evaluatif. Penelitian untuk mengetahui jumlah kebutuhan air bersih pelanggan PRUMDAM, tingkat kehilangan air serta penurunan tekanan dilakukan untuk lingkup Desa Selante dengan menganalisis. Dari hasil analisis diperoleh kebutuhan pelanggan air bersih PRUMDAM Kecamatan Plampang unit Desa Selante untuk tahun 2023 sampai dengan tahun 2027 adalah 3,169 lt/det, diperoleh untuk jam puncak pemakaian air pada jam 04:00 AM, yaitu 5,546 l/det
KINERJA SIMPANG EMPAT TAK BERSINYAL BTN BUKIT PERMAI SUMBAWA BESAR Najimuddin, Didin; Zulkarnaen, Zulkarnaen; Putra, Dwi Setia Adjie
Jurnal SainTekA Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal SainTekA
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58406/sainteka.v5i2.1576

Abstract

Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah, khususnya di kota sumbawa, dilatar belakangi dari berbagai aspek kehidupan, seperti perkembangan penduduk, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dinamika kegiatan ekonomi, perkembangan atau perluasan jaringan komunikasi-transportasi, dan sebagainya. Simpang Empat BTN Bukit Permai merupakan salah satu dari simpang empat tak bersinyal di wilayah kabupaten sumbawa. Tipe lingkungan jalan di sekitar simpang empat BTN Bukit Permai merupakan daerah komersial, hal ini bisa di lihat dengan adanya home stay, alfa mart, perumahan, ATM, Sekolah yang mengakibatkan kemacetan pada jalan tersebut. Kinerja simpang tak bersinyal BTN Bukit Permai menunjukkan nilai drajat kejenuhan (DS) = 1,830, yang semestinya < 0,85. Dari tiga alternatif rancangan, maka yang dianggap sesuai standar adalah alternatif (3) yaitu dilakukan perbaikan geometrik simpang menjadi 9 m , pelebaran mulut simpang jalan utama, pelebaran mulut simpang jalan minor dan pemasangan rambu - rambu larangan berhenti pada simpang ini menghasilkan drajat kejenuhan (DS) = 0,77 sesuai yang diisyaratkan oleh MKJI 1997 yaitu ds ? 0,85.
PEMANFAATAN AIR HUJAN MENGGUNAKAN CISTERN SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER AIR DI SMKN 1 LUNYUK Nuraini, Eni; Najimuddin, Didin; saha, Budin
Jurnal SainTekA Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal SainTekA
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58406/sainteka.v5i2.1589

Abstract

Desa Lunyuk Rea adalah sebuah desa yang berada di Kecamatan Lunyuk Kabupaten Sumbawa. Di Desa Lunyuk terdapat sebuah sekolah yaitu SMKN 1 Lunyuk yang sering mengalami kesulitan air bersih untuk digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer yang diperoleh dari hasil survey lapangan di sekolah SMKN 1 Lunyuk, Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa. Sedangkan data sekunder didapat dari Instansi yaitu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang berada di Kecamatan Lunyuk. Hasil penelitian adalah Potensi air hujan yang dapat digunakan sebagai air bersih di SMKN 1 Lunyuk menurut 2 stasiun perhitungan curah hujan dari tahun 2018 sampai dengan 2023 memiliki curah hujan rata-rata pertahun yaitu 1610,04 mm/tahun. Hujan andalan dengan peluang terjadinya hujan 80% yaitu sebesar 123,73 mm/bulan dengan ketersediaan air dari satu bangunan rerata pertahun 606,771 m3/bulan. Kebutuhan air untuk SMKN 1 Lunyuk adalah 274.05 m3/tahun. Instalasi penapungan air hujan yang digunakan sebagai alat pemanen air hujan adalah dengan penempatan yang sesuai yaitu pada bawah permukaan tanah dengan ukuran 7 m x 6 m x 4,5 m untuk memenuhi 186,76 m3 kebutuhan air katika musim kemarau.