This study examines the application of skill-based learning models in improving students' critical thinking skills at SMP Anugrah Tanjung Medan. This study uses a qualitative descriptive approach. Data collection techniques through observation, in-depth interviews, and documentation. Triangulation is used as a validity technique in this study. Data analysis techniques in this study include data reduction, data display, and drawing conclusions. The results of the study indicate that the application of skill-based learning models that include group discussions, case studies, and problem-based learning has succeeded in improving students' critical thinking skills. Supporting factors include teacher competence, availability of learning resources, student motivation, and school policy support and parental involvement. While inhibiting factors include limited facilities and infrastructure, limited learning time, and differences in student abilities. Positive impacts that are seen include increased active student participation in learning, the ability to analyze problems, and communication and collaboration skills. This study provides insight into the effectiveness of skill-based learning models as a strategy to develop students' critical thinking in accordance with the demands of 21st century education. Abstrak Penelitian ini mengkaji penerapan model pembelajaran berbasis keterampilan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa di SMP Anugrah Tanjung Medan. Penelitian ini Menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Triangulasi digunakan sebagai teknik validitas dalam penelitian ini. Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis keterampilan yang mencakup diskusi kelompok, studi kasus, dan pembelajaran berbasis masalah berhasil meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Faktor pendukung meliputi kompetensi guru, ketersediaan sumber belajar, motivasi siswa, serta dukungan kebijakan sekolah dan keterlibatan orang tua. Sedangkan faktor penghambat mencakup keterbatasan sarana prasarana, waktu pembelajaran yang terbatas, dan perbedaan kemampuan siswa. Dampak positif yang terlihat antara lain meningkatnya partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, kemampuan menganalisis permasalahan, dan keterampilan komunikasi serta kolaborasi. Penelitian ini memberikan wawasan tentang efektivitas model pembelajaran berbasis keterampilan sebagai strategi untuk mengembangkan pemikiran kritis siswa sesuai dengan tuntutan pendidikan abad ke-21.