Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

PROGRAM KAMPUNG IKLIM DI DESA CUPANG OLEH KEGIATAN CSR PT. INDOCEMENT Tbk. Reza Rinaldy; Soni Akhmad Nulhaqim; Arie Surya Gutama
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2016): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v3i1.13637

Abstract

Pengembangan masyarakat adalah metode untuk dapat meningkatkan suatu kesejahteraan masyarakat, program pengembangan masyarakatpun banyak ditawarkan kepada masyarakat baik dari pemerintah maupun non pemerintahan. Perusahaan atau corpuration sebagai badan non pemerintahan yang berdasarkan UU No 40 Tahun 2007 berkewajiban melakukan tanggung jawab sosial khususnya yang bergerak di bidang sumber daya alam. Corpuration Social Responbility (CSR) sebagai bentuk kegiatan perusahaan dalam langkah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di lingkungan sekitarnya. Program CSR yang di maksudkan didalam UU tersebut mengarah kepada pembinaan masyarakat bukannya berbentuk sumbangan bantuan semata, perlunya tahapan yang benar dari perencanaan dan pelaksanaan adalah sebagai bagian dari langkah yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pandangan baik masyarakat terhadap perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk tahapan-tahapan proses program kampong iklim sebagai bentuk CSR di suatu perusahaan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, dengan melihatan dari proses perencanaan sampai pelaksanaan. Subyek penelitian adalah pihak perusahaan sebagai perencana program dan masyarakat sebagai sasaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data primer dan sekunder diperoleh dari hasil penelaahan hasil studi kepustakaan.
PENGORGANISASIAN KOMUNITAS PENGOJEK DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 Arie Surya Gutama; Rudi Saprudin Darwis; Moch Zainuddin
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 4, No 2 (2021): Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial Desember 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v4i2.38105

Abstract

ABSTRAK             Pandemi Covid-19 telah menurunkan pendapatan pengojek di Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Mahasiswa yang biasanya menjadi konsumen utama mereka tidak berada di kawasan tersebut karena kebijakan belajar dari rumah. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan upaya-upaya alternatif dalam penguatan kapasitas para pengojek agar dapat mengatasi situasi pada situasi pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode snowball. Informan yang dipilih merupakan pengojek yang berlokasi di Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Pendekatan teoritik yang digunakan adalah community organizing, khususnya dimensi penguatan kapasitas. Penguatan kapasitas terdiri dari beberapa aspek, yaitu munculnya kepemimpinan lokal, berkembangnya organisasi lokal yang bersifat formal dan informal, terbukanya akses komunikasi vertikal dan horizontal diantara para pengojek, dan terbukanya hubungan para pengojek dengan pihak luar. Hasil penelitian menunjukkan penguatan kapasitas pengojek di lokasi penelitian belum optimal dilihat pada aspek kepemimpinan lokal dan hubungan para pengojek terdampak dengan pihak luar. Hal ini disebabkan belum adanya pemimpin yang bertugas untuk mengatur pesanan para penumpang dan pengojek pangkalan belum melakukan kolaborasi dengan pihak luar. Oleh karena itu, peneliti menyarankan para pengojek perlu optimalisasi penguatan kapasitas mereka antara lain dengan cara pendampingan pelatihan, seperti penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Selain itu, peneliti juga menyarankan  pengojek pangkalan juga dapat meniru layanan ojek online. Untuk meningkatkan pendapatan, pengojek pangkalan sebaiknya melakukan perubahan transformasi layanan ojek, seperti penyesuaian tarif, layanan antar jemput, layanan antar barang, mengadakan promosi, dan berkolaborasi dengan berbagai pihak.  STRENGTHENING THE CAPACITY OF MOCKERS IN THE FACE OF THE COVID-19 PANDEMIC ABSTRACT             The Covid-19 pandemic has decreased the revenue of mockers in Jatinangor District of Sumedang. Students who are usually their main consumers are not in the area due to home study policies. This research aims to illustrate alternative efforts in strengthening the capacity of mockers to be able to overcome the situation in the Covid-19 pandemic situation. The study used a qualitative approach with the snowball method. The informant selected is a mocker located in Jatinangor District of Sumedang. The theoretical approach used is community organizing, especially the dimension of capacity strengthening. Capacity strengthening consists of several aspects, namely the emergence of local leadership, the development of local organizations that are formal and informal, the open access to vertical and horizontal communication between the mockers, and the open relationship of the mockers with outsiders. The results showed that the strengthening of the capacity of the mocker at the research site has not been optimally seen in aspects of local leadership and the relationship of affected mockers with outsiders. This is because there is no leader in charge of arranging the orders of passengers and the base mocker has not collaborated with outside parties. Therefore, researchers suggest that mockers need to optimize their capacity strengthening, among others, by means of training assistance, such as the use of information and communication technology. In addition, researchers also suggest base mockers can also imitate online motorcycle taxi services. To increase revenue, base mockers should make changes in the transformation of motorcycle taxi services, such as tariff adjustments, shuttle services, freight forwarding services, conducting promotions, and collaborating with various parties. 
DAMPAK BULLYING PADA TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA KORBAN BULLYING Ela Zain Zakiyah; Muhammad Fedryansyah; Arie Surya Gutama
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 1, No 3 (2018): Fokus: Jurnal Pekerjaan Sosial
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v1i3.20502

Abstract

Meningkatnya jumlah kasus bullying dari tahun ke tahun membuat kasus ini bisa disebut sebagai salah satu masalah sosial di Indonesia. Hal ini dikarenakan perilaku bullying membawa banyak dampak negatif bagi seluruh pihak yang terlibat, terutama korbannya. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak bullying yang dirasakan korban dapat menghambat berbagai aspek perkembangan remaja yang menjadi target bullying. Penelitian ini menunjukkan dampak bullying pada kemampuan remaja korban bullying dalam menguasai tugas perkembangannya. Subjek penelitian terdiri dari dua orang siswi kelas XI SMK Pariwisata Telkom Bandung yang menjadi korban bullying verbal dan relasional. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Data penelitian dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam serta observasi non-partisipatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bullying mempengaruhi tugas perkembangan remaja korban bullying, namun terdapat faktor yang dapat menghambat dampak tersebut, yaitu dukungan sosial dan strategi coping. Maka dari itu, diperlukan sebuah program anti-bullying yang melibatkan kerja sama antara guru, orang tua, dan siswa dalam menciptakan lingkungan yang suportif sehingga korban merasa nyaman untuk mencari bantuan kepada lingkungannya.
PERILAKU 3M DALAM PENGUATAN KAPASITAS DI KECAMATAN PABUARAN KABUPATEN CIREBON Arie Surya Gutama; Muhammad Fedryansyah; Maulana Irfan
Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Vol 3, No 2 (2022): Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sawala.v3i2.38121

Abstract

Pandemi Covid-19 mengubah kebiasaan baru di masyarakat, khususnya masyarakat di Kecamatan Pabuaran Kabupaten Cirebon, yaitu penerapan protokol kesehatan berupa 3M (Menjaga Jarak, Memakai Masker, dan Mencuci Tangan). Pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk menggambarkan upaya yang dilakukan dalam penguatan kapasitas pada penerapan perilaku 3M di Kecamatan Pabuaran Kabupaten Cirebon. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini menggunakan metode kualitatif melalui studi pustaka. Data yang diperoleh melalui jurnal ilmiah atau berita online yang terkait dengan tema pengabdian kepada masyarakat dan data sekunder Kecamatan Pabuaran Kabupaten Cirebon dalam angka. Pendekatan teoritik yang digunakan ialah community organizing pada dimensi penguatan kapasitas yang terdiri dari kemunculan pemimpin lokal, kemunculan organisasi formal dan informal, terbukanya akses komunikasi vertikal dan horizontal antara masyarakat terdampak, dan terbukanya hubungan masyarakat terdampak dengan pihak luar. Hasil pengabdian pada masyarakat menunjukkan penguatan kapasitas dalam perilaku 3M belum optimal. Hal ini dibuktikan belum munculnya local leader dan organisasi lokal yang bersifat informal. Oleh karena itu saran dari pengabdian kepada masyarakat ini ialah diperlukan partisipasi berbagai pihak untuk memunculkan kedua aspek tersebut.Pandemi Covid-19 mengubah kebiasaan baru di masyarakat, khususnya masyarakat di Kecamatan Pabuaran Kabupaten Cirebon, yaitu penerapan protokol kesehatan berupa 3M (Menjaga Jarak, Memakai Masker, dan Mencuci Tangan). Pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk menggambarkan upaya yang dilakukan dalam penguatan kapasitas pada penerapan perilaku 3M di Kecamatan Pabuaran Kabupaten Cirebon. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini menggunakan metode kualitatif melalui studi pustaka. Data yang diperoleh melalui jurnal ilmiah atau berita online yang terkait dengan tema pengabdian kepada masyarakat dan data sekunder Kecamatan Pabuaran Kabupaten Cirebon dalam angka. Pendekatan teoritik yang digunakan ialah community organizing pada dimensi penguatan kapasitas yang terdiri dari kemunculan pemimpin lokal, kemunculan organisasi formal dan informal, terbukanya akses komunikasi vertikal dan horizontal antara masyarakat terdampak, dan terbukanya hubungan masyarakat terdampak dengan pihak luar. Hasil pengabdian pada masyarakat menunjukkan penguatan kapasitas dalam perilaku 3M belum optimal. Hal ini dibuktikan belum munculnya local leader dan organisasi lokal yang bersifat informal. Oleh karena itu saran dari pengabdian kepada masyarakat ini ialah diperlukan partisipasi berbagai pihak untuk memunculkan kedua aspek tersebut.
PEMANFAATAN MEDIA DIGITAL UNTUK MENUNJANG PELAKSANAAN TUGAS KADER POSYANDU ((Kasus di Desa Sukamaju, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung) Sri Sulastri; Meilanny Budiarti Santoso; Arie Surya Gutama
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 6 (2023): martabe : jurnal pengabdian kepada masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i6.2142-2151

Abstract

Media digital, seperti halaman web dan media sosial banyak digunakan untuk berbagi informasi, termasuk informasi kesehatan. Informasi dari sumber terpercaya dapat mengedukasi penggunanya. Kader kesehatan yang mengelola Pos Pelayanan Terpadu dapat memanfaatkan informasi di media digital untuk kebutuhan informasi bagi dirinya dan kelompok sasaran pelayanannya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan media digital kepada Kader Kesehatan melalui metode pendidikan masyarakat. Hasil dari kegiatan ini sedikitnya 20 peserta terpapar informasi tentang manfaat media digital, dan dua peserta terampil mengakses informasi di media sosial dan berbagi informasi melalui media percakapan. Beberapa kader lainnya sudah mulai membentuk grup WhatsApp dengan anggota kelompok sasarannya dan berbagi informasi tentang imunisasi. Terbentuknya grup WhatsApp mendapat respon positif dari para anggotanya. Kader yang terampil dalam mengakses informasi di media digital dapat berperan sebagai pencari informasi yang dibutuhkan oleh seluruh kader kesehatan, dan kader lainnya dapat meminta informasi yang mereka butuhkan.
Penguatan Kapasitas bagi UMKM di Rukun Warga 07, Kelurahan Ciateul, Kecamatan Regol, Kota Bandung Yudhistira Anugerah Pratama; Arie Surya Gutama; Muhammad Fedryansyah
Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol. 12 No. 2 (2023): Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi (Pusdiklat-bangprof), Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v12i2.3242

Abstract

Penguatan kapasitas merupakan rangkaian kegiatan bagi kelompok dengan pendampingan rutin, agarkelompok tersebut dapat berkembang menjadi kelembagaan yang aktif, partisifatif, serta berfungsi sesuai dengan peranannya di masyarakat. Penguatan kapasitas yang dikaji dalam artikel ini adalah penguatan kapasitas UMKM di Rukun Warga 07, Kelurahan Ciateul, Kecamatan Regol, Kota Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan serta menganalisis penguatan kapasitas UMKM di RW 07 yang terdiri dari empat dimensi, yakni peran pemimpin lokal, pengembangan komunitas lokal, komunikasi vertikal dan horizontal, serta dukungan pihak luar. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik observasi, wawancara, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan dimensi penguatan kapasitas UMKM di RW 07 sudah terimplementasi dengan baik, namun belum mencapai hasil maksimal. Tidak maksimalnya proses penguatan kapasitas tersebut terlihat dari belum adanya proses pengembangan komunitaslokal di RW 07. Hal tersebut berimplikasi terhadap terhambatnya pencapaian tujuan dari penguatan kapasitas UMKM di RW 07. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan saran bagi penguatan kapasitas UMKM diRW 07, diantaranya pemimpin lokal di RW 07 perlu menjaga dan meningkatkan perannya, komunitas lokal perlu dikembangkan, komunikasi vertikal dan horizontal perlu dijaga dan ditingkatkan, serta dukungan pihak luar perlu dimanfaatkan seoptimal mungkin. Selain itu, peneliti juga memberikan saran berupa pemberian pelatihan bagi UMKM di RW 07 agar proses penguatan kapasitas dapat dilaksanakan dan memberikan manfaat secara berkelanjutan.
SOSIALISASI PENTINGNYA PENCATATAN DATA MIKRO ORANG DENGAN MASALAH KEJIWAAN DAN GANGGUAN JIWA Sri Sulastri; Muhammad Budi Taftazani; Arie Surya Gutama; Lenny Meilany
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 9 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i9.3080-3091

Abstract

Orang dengan Masalah Kejiwaan dan Orang dengan Gangguan Jiwa adalah dua kategori masalah kesehatan mental. Di Indonesia jumlahnya terus meningkat. Keduanya membutuhkan layanan yang berbeda sesuai dengan kebutuhannya. Gangguan jiwa bukanlah penyebab kematian, tetapi penderitanya akan hidup dalam kondisi disabilitas dalam waktu yang relatif lama. Pada tahun 2018, hanya 38,14% yang berobat, ini menunjukkan bahwa akses terhadap pelayanan kesehatan jiwa masih rendah, dan upaya penjangkauan sangat diperlukan. Orang dengan masalah kejiwaan memiliki berbagai faktor risiko yang memungkinkan mereka menjadi orang dengan gangguan jiwa. Data micro mereka sangat diperlukan untuk menjangkau keduanya. Penyediaan data mikro dapat melibatkan lingkungan sosial terdekat, seperti tetangga dan komponen masyarakat lainnya. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat desa atau kelurahan bahwa data mikro penting untuk membantu orang dengan masalah kejiwaan dan dan orang dengan gangguan jiwa mengakses layanan. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk webinar yang dihadiri oleh perwakilan masyarakat desa atau kelurahan. Tiga diantaranya telah melakukan pencatatan data mikro, dalam kegiatan ini mereka berbagi pengalaman. Hasil dari kegiatan ini, sedikitnya 14 orang perwakilannya menyadari pentingnya data mikro bagi penderita gangguan jiwa.
IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU INDONESIA PINTAR (KIP) BERDASARKAN BASIS NILAI KEADILAN DALAM KEBIJAKAN SOSIAL Arie Surya Gutama; Muhammad Fedryansyah; Eva Nuriyah
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM) Vol 2, No 3 (2021): Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v2i3.35872

Abstract

Indonesia Pintar (PIP) program is a government program that aims to provide educational cash assistance aimed at vulnerable elementary, junior high, and high school students after 6-21 years of economic inequality. PIP recipients will receive a Smart Indonesia Card (KIP) which is given as an identity marker as the beneficiary of the PIP program. This research aims to find out the implementation of PIP in various regions in Indonesia, know the obstacles during the program and identify this PIP as a social policy. The results showed that PIP as a social policy has fulfilled equity value as one of the important instruments of social policy, but the implementation of PIP program that receives PIP assistance has not been fully optimal when in the field. Not all children who are eligible to receive assistance in Indonesia can enjoy the educational assistance.