B.R. Suryo Baskoro
Jurusan Sastra Roman, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

TRANSFER PRAGMATIK DALAM KELUHAN PADA MAHASISWA ASING PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA DI UGM Huda, Riza Nuzulul; Baskoro, B. R. Suryo
PRASASTI: Journal of Linguistics Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prasasti.v5i1.39380

Abstract

In the language competence that is inseparable from the speech act strategies, the socio-pragmatic transfer ability of second language learners can be explored in the use of speech acts which were currently examined through the use of complaints. This study aimed to describe what are the differences of speech act strategies in complaints used in English and Indonesian by International students and how pragmatic transfers in complaints are used by foreign students in producing languages. The data collection used Discourse Completion Test (DCT) with 4 International students in Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada who stayed less than 6 months in Indonesia. The threat strategies were generally used to the hearer who have lower social status even with intimacy. However, when social status is aligned, the choice of complaint strategies switched to explicit strategies, on the other side, when the status of interlocutors is higher than the speaker, the use of the speech act strategy was replaced by implicit strategies.
Verb Structure in Indonesian B.R. Suryo Baskoro
Humaniora No 3 (1996)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.182 KB) | DOI: 10.22146/jh.1939

Abstract

One of the major problems in studying Indonesian as a foreign language ismastering the verb structure. This is due to the complexity of its affixation. A good and well-formed verb will ensure a good, formal, and acceptable sentence; on the contrary, a lack of affixe where it should be, will give a non-grammatical sentence. Indonesian verbs have two structures: simple and derived verbs.
Keterkaitan Kala Passe Compose dan Imparfait dalam Bahasa Prancis B.R. Suryo Baskoro
Humaniora No 2 (1995)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (834.391 KB) | DOI: 10.22146/jh.1969

Abstract

Sebagai salah satu bahasa fleksi, bahasa Prancis (bP) mempraktekkan perubahan internal dalam konstituen verbanya (V). Perubahan tersebut dilakukan berdasarkan penyesuaiannya dengan persona, jumlah, jenis, kala, dan modusnya. Kelima unsur tersebut cenderung berlangsung bersama-sama. Kala adalah kategori gramatikal yang bernubunqan dengan perubahan-perubahan bentuk pada V untuk menunjukkan saat terjadinya tindakan atau peristiwa (lih. Dubois et al,. 1973:483 & Grevisse, 1980:711). Tulisan akan membicarakan dua jenis kala lampau, yakni yang disebut passe compose (PC) dan imparfait( IMP). Kedua jenis kala lampau ini perlu diperhatikan secara khusus, mengingat sifat keterkaitannya jika dipergunakan dalam wacana, baik yang naratif maupun bukan. Yang dimaksudkan ialah bahwa, dalam sebagian besar wacana, keduanya menggambarkan tindakan yang berbeda namun yang satu cenderung ditentukan oIeh yang lain.
Sistem Kedefinitan Bahasa Indonesia B.R. Suryo Baskoro
Humaniora No 9 (1998)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1228.024 KB) | DOI: 10.22146/jh.2043

Abstract

Secara semantis, nomina atau NP didefinisikan sebagai kata yang mengacupada manusia. binatang, dan konsep atau pengertian (Moeliono, 1988: 152).Definisi flu sebenarnya baru mengacu pada isinya. Adapun secara semantis-pragmatis, yakni mengenai bagaimana isi itu disampaikan, NP dapat memiliki kandungan (packaging) bermacam-macam yang menentukan status NP itu. Status-status referen itu adalah (status) lama/baru, sebagai fokus kontras, status definit/takdefinit, sebagai subjek kalimat, topik kalimat, dan status sebagai sudut pandang (Chafe, 1976: 28). Status definit/takdefinit NP yang dibahas dalam tulisan ini memilikl hubungan yang erat dengan status lama/baru: NP (yang mengandung informasi) lama senantiasa definit, meskipun yang (mengandung lnformasi) baru tidak selamanya tak definit. Bahasa Indonesia (bI) mengenal pula kata sandang (si. sang. hang. dang), namun perilakunya tidak sama dengan artikel dalam bahasa Inggris dan Perancis, di samping pemakaiannya yang semakin tidak efektif atau demi tujuan penggayaan bahasa. Masalah yang kemudlan muncul ialah bahwa kedua jenis pemarkah itu tidak selamanya hadir/tersurat. Dengan perkataan lain, NP definit maupun takdefinit dalam bl acapkali dipergunakan tanpa pemarkah, atau berpemarkah nol.
REPRESENTASI AKTOR SOSIAL KASUS PERUNDUNGAN ANAK PADA KOMPAS.COM: ANALISIS WACANA KRITIS Nurul Aulia Annisa; Baskoro, B.R. Suryo
MABASAN Vol. 17 No. 1 (2023): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62107/mab.v17i1.600

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali bagaimana Kompas.com sebagai salah satu media elite dengan traffic pembaca tertinggi di Indonesia dalam merepresentasikan kasus perundungan terhadap anak SD di Tasikmalaya yang terjadi pada Juli 2022. Pengungkapan dijabarkan secara deskriptif dengan berlandaskan pada pendekatan Analisis Wacana Kritis. Model analisis wacana kritis yang digunakan adalah model Norman Fairclough, khususnya untuk mengkaji pilihan-pilihan tekstual Kompas.com, seperti pilihan kata dan kalimat. Terdapat 36 teks berita yang dirilis Kompas.com yang berkaitan dengan kasus perundungan ini. Karena luasnya populasi data, data dibatasi dengan teknik purposive sampling sehingga hanya 15 teks berita yang dipilih. Data kemudian dikumpulkan melalui metode simak dengan teknik catat. Berdasarkan analisis data, ditemukan bahwa Kompas.com dalam merepresentasikan aktor sosial yang terlibat cenderung tidak setara, yakni korban dijelaskan melalui kronologi kejadian dengan leksikon bernada emosional. Pelaku, di sisi lain, digambarkan melalui penggambarannya sebagai pihak yang tidak berniat merundung korban dan pihak yang membutuhkan perlindungan dari pihak yang berwenang. Adapun pihak yang berwenang, penggambarannya didominasi oleh leksikon-leksikon deskriptif karena berfokus pada penjelasan mengenai tugas pokok hingga tanggapan yang diberikan. Di sisi lain, peristiwa perundungan digambarkan Kompas.com sebagai peristiwa yang kompleks, yakni banyaknya faktor sosial yang menjadi penyebab terjadinya perundungan. Penekanan pada faktor-faktor sosial ini secara tidak langsung menjauhkan pelaku dari tanggung jawabnya sebagai pihak yang juga bersalah dalam peristiwa yang terjadi.
Jejak Ideologi Western-Centrism pada Pidato Viktor Orban: Analisis Wacana Kritis Harmia, Citra Dewi; Baskoro, B.R. Suryo; Firmonasari, Aprillia
CaLLs (Journal of Culture, Arts, Literature, and Linguistics) Vol 10, No 2 (2024): CaLLs, December 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/calls.v10i2.13317

Abstract

Western-centrism merupakan fenomena yang mempengaruhi kebijakan serta perlakuan bangsa Barat terhadap berbagai isu sosial, politik dan kemanusiaan dewasa ini. Viktor Orban  sebagai perdana Menteri Hungaria, sekaligus pemimpin partai konservatif Fidesz, dikenal sebagai sosok politisi sayap kanan paling vokal dan berpengaruh dalam kontestasi politik Eropa. Pandangan Viktor Orban kerap menuai pro-kontra karena dianggap mengandung unsur rasisme terhadap etnis non-Eropa. Penelitian ini merupakan penelitian Analisis Wacana Kritis dengan metode deskriptif-kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap ideologi Viktor Orban terkait isu sosial, politik, dan kemanusiaan kaitannya dengan identitasnya sebagai politisi sayap kanan konservatif. Penelitian ini menggunakan kerangka analisis tiga dimensi Fairclough. Ketiga dimensi yang dianalisis adalah dimensi tekstual, praktik diskursif, serta praktik sosiokultural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam aspek tekstual, ditemukan nilai eksperential, relasional, ekspresif, serta konektif yang mengindikasikan ideologi western-centrism. Dimensi praktik diskursif menunjukkan adanya unsur institusional yang melibatkan pandangan pribadi Viktor Orban selaku pembuat wacana. Ideologi western centrism yang tampak dalam dimensi praktik sosiokultural menunjukkan adanya pelianan terhadap aktor sosial dari segi etnis, gender, dan kebangsaan yang memarjinalkan aktor tersebut.
Cultural violence in Indonesian ethnic humor: A critical discourse analysis Surahmat, Surahmat; Wijana, I Dewa Putu; Baskoro, BR Suryo
Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya Vol 52, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um015v52i12024p43

Abstract

This study proposes to explain that Indonesian ethnic humor show cultural violence on the target group, in addition, to establishing an interethnic dialogue.  Cultural violence is defined as the entire cultural aspect that can be used to legitimize violence, whether direct or structural. Forms of cultural violence can include religion, ideology, language, empirical sciences, formal science, and cosmology. The problems questioned are (1) how cultural violence is depicted in the language structure of Indonesian ethnic humor and (2) how are the forms of cultural violence in the discourse of Indonesian ethnic humor. Data on ethnic humor were from books, magazines, websites, and social media. All were analyzed using critical discourse analysis. The results show that the potential for cultural violence in ethnic humor can be traced by its content and context. The content relates to the expressed substance and language, while context is under users' social and historical formation.  Ethnic humor in Indonesia targets ethnic minorities such as Chinese and Madurese. When it comes to racist circumstances, ethnic humor can normalize structural discrimination and violence against the referred ethnicities. Cultural violence includes stigmatization, normalization of discriminatory policies, and social exclusion. This finding suggests that nonserious discourse, such as humor, has a severe social impact, therefore it must be used wisely.Budaya kekerasan dalam humor etnis Indonesia: Analisis wacana kritisPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bahwa humor etnis Indonesia menunjukkan kekerasan budaya pada kelompok sasaran, selain itu, untuk membangun dialog antar-etnis. Kekerasan budaya didefinisikan sebagai seluruh aspek budaya yang dapat digunakan untuk melegitimasi kekerasan, baik langsung maupun struktural. Bentuk kekerasan budaya dapat mencakup agama, ideologi, bahasa, ilmu pengetahuan empiris, ilmu pengetahuan formal, dan kosmologi. Pertanyaan yang diajukan adalah (1) bagaimana kekerasan budaya digambarkan dalam struktur bahasa humor etnis Indonesia dan (2) bagaimana bentuk kekerasan budaya dalam wacana humor etnis Indonesia. Data tentang humor etnis berasal dari buku, majalah, situs web, dan media sosial. Semua dianalisis menggunakan analisis wacana kritis. Hasilnya menunjukkan bahwa potensi kekerasan budaya dalam humor etnis dapat dilacak melalui konten dan konteksnya. Konten terkait dengan substansi dan bahasa yang diekspresikan, sedangkan konteks berada di bawah pembentukan sosial dan sejarah pengguna. Humor etnis di Indonesia menargetkan minoritas etnis seperti Tionghoa dan Madura. Dalam situasi yang rasis, humor etnis dapat memperkuat diskriminasi struktural dan kekerasan terhadap etnis yang disebutkan. Kekerasan budaya mencakup penstigmaan, normalisasi kebijakan diskriminatif, dan eksklusi sosial. Temuan ini menunjukkan bahwa wacana yang tidak serius, seperti humor, memiliki dampak sosial yang serius, oleh karena itu harus digunakan dengan bijak.
Pelatihan Bahasa Prancis bagi Aktor Pariwisata Desa dan Hospitality Pengusaha Warung Makan Mahasiswa di Masa Pandemi Baskoro, B. R. Suryo; Subiyantoro, Subiyantoro; Shahab, Ali
Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada masyarakat Vol 4 No 2 (2021): 2021: Edisi 2
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1107.205 KB) | DOI: 10.22146/bakti.2465

Abstract

During the Covid-19 pandemic, almost all economic sectors economy were affected, included the tourism sector (area of hospitality). Welcoming a new stage of normality, the sector needs to prepare. Therefore, French Literature Program FIB provides a basic French language learning to tourism players in Ponggok village, Klaten and health awareness during the pandemy in Kuningan village, Sleman. Since business was being halted at the time, the training program was carried out with team visits to the site and the provision of basic French language training materials and modules in Ponggok village and online discussions on health awareness during the pandemy with food stall owners and students in Kuningan village. The tourism players in Ponggok village seem enthusiastic about receiving French language materials and modules and in the near future the team will come to the site to monitor its development. Meanwhile, stall owners and students in Kinanti realize that this pandemic can only be faced together by maintaining each other’s health protocols. ===== Pada masa pandemi Covid-19, hampir semua sektor ekonomi terkena dampaknya, tak terkecuali sektor pariwisata (bidang hospitality). Menyambut tahap kenormalan baru, sektor tersebut perlu mempersiapkan diri. Untuk itu Prodi Sastra Prancis FIB memberikan pelatihan bahasa Prancis kepada para pelaku pariwisata di desa Ponggok, Klaten dan pembekalan menghadapi new normal di kampung Kuningan, Sleman. Berhubung bisnis sedang dihentikan saat itu, program pelatihan dilaksanakan dengan kunjungan tim ke lokasi dan pemberian bahan dan modul pelatihan bahasa Prancis dasar di desa Ponggok dan diskusi daring untuk pembekalan menghadapi pandemi dengan para pemilik warung makan dan mahasiswa di kampung Kuningan. Para pelaku pariwisata di desa Ponggok tampak antusias menerima bahan dan modul bahasa Prancis dan dalam waktu dekat tim akan datang ke lokasi untuk memantau perkembangannya. Sementara itu, para pemilik warung dan mahasiswa di Kinanti menyadari bahwa pandemi ini hanya dapat dihadapi bersama-sama dengan saling menjaga protokol kesehatan.
Pelatihan Bahasa Prancis Berbasis Media Audiovisual untuk Guru SMA dari 21 Kota di Indonesia Baskoro, B. R. Suryo; Udasmoro, Wening; Andriani, Merry
Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada masyarakat Vol 5 No 1 (2022): 2022: Edisi 1
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/bakti.4078

Abstract

Audiovisual media-based French language training for high school teachers in Sumatra, Java and Eastern Indonesia aims to improve teachers’ abilities and provide access to audiovisual learning media especially for those serving in remote areas. French Literature Program FIB-UGM conducted it in collaboration with the French Embassy in Indonesia, Institut Français d’Indonésie, and TV5Monde. The success of socialization makes this program not only atrract high school teachers, but also by French lecturers from various universities and French teachers from five Institut Français d’Indonésie and Alliance Française. The program was conducted online and took place from 5 to 16 July 2021, followed by a total of 105 people. Participants were divided into 8 groups with a learning length of 27 hours / group. The training materials are divided into Modules A and B. Module A contains training on ‘exploring tv5monde.com sites for teachers’, ‘Accessing learning resources’, ‘using apprendre.tv5monde.com in the classroom’, and ‘understanding and using pedagogical tools on enseigner. tv5monde.com’. Module B contains everything in module A, ‘creating activities out of videos’, and ‘designing teaching sheets from audiovisual media’. This program provides access to teaching materials in the form of audio-visual documents that can be downloaded and used in classrooms that do not yet have adequate network infrastructure. This is an important contribution for teachers in the regions who often have difficulty accessing audio document teaching materials that suit the needs of their class. This training has been successfully improve the ability and confidence of high school and vocational teachers and produce output in the form of sitography (resources pages) databases easily accessible to teachers. ==== Pelatihan bahasa Prancis berbasis media audiovisual untuk guru SMA di Sumatra, Jawa, dan Indonesia Timur bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dan memberikan akses media pembelajaran audiovisual, khususnya bagi mereka yang bertugas di daerah-daerah terpencil. Prodi Sastra Prancis FIB UGM melaksanakannya dengan bekerja sama dengan Kedubes Prancis di Indonesia, Institut Français d’Indonésie, dan TV5Monde. Keberhasilan sosialisasi membuat program ini tidak hanya diikuti oleh para guru SMA, tetapi juga oleh para dosen prodi Sastra Prancis dari berbagai perguruan tinggi dan para pengajar bahasa Prancis dari lima Institut Français d’Indonésie dan Alliance Française. Program dilaksanakan secara daring dan berlangsung pada 5—16 Juli 2021 dengan diikuti oleh total 105 orang. Peserta dibagi menjadi 8 kelompok dengan lama pembelajaran 27 jam/kelompok. Materi pelatihan dibagi ke dalam Modul A dan B. Modul A berisi pelatihan tentang ‘menjelajah situs tv5mode.com’, ‘mengakses sumber-sumber pembelajaran’, ‘menggunakan apprendre.tv5monde.com di kelas’, serta ‘memahami dan menggunakan lembar-lembar pedagogik pada enseigner.tv5monde.com’. Modul B berisi semua yang ada di modul A, ‘membuat kegiatan dari video’ dan ‘merancang lembar pengajaran dari media audiovisual’. Program ini memberikan akses bahan ajar berupa dokumen audiovisual yang dapat diunduh dan digunakan di kelas yang belum memiliki prasarana jaringan yang memadai. Hal ini menjadi kontribusi penting bagi guru-guru di daerah yang sering kali kesulitan mengakses bahan ajar dokumen audio yang sesuai dengan kebutuhan kelasnya. Pelatihan ini terpantau berhasil meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri para guru SMA dan SMK serta menghasilkan output berupa basis data sitografi yang mudah diakses oleh para guru.