Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Kebutuhan Pengembangan Buku Ajar Analisis Kesalahan Berbahasa berdasarkan Kompetensi Abad 21 Meilan Arsanti; Oktarina Puspita Wardani; Ida Zulaeha; Subyantoro Subyantoro; Nas Haryati Setyaningsih; Cahyo Hasanudin
Jurnal Pendidikan Edutama Vol 9, No 1 (2022): January 2022
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/jpe.v9i1.2242

Abstract

Abstract: To support teaching of languange error analysis, textbook; which is suitable with the 21st century competences; is needed. This study is a form of research and development with several stages. In this stage, the researchers describe the needs for developing extbook of language error analysis viewed from students' and lecturer's point of views. The research instruments are questionnaire, observation, and interview to the students and lecturer at Language and Literature Education Department of FKIP UNISSULA. The total students is 45 persons in  the even semester. The results of study reveal that 1) students and lecturer have many troubles such as there is no textbook of Language error analysis which is suitable with the 21st century competence. 2. Textbook which is needed by students can support the learning objectives. 3. The materials in the textbook consist of language error analysis, types of error, aspects of error in 4 language competences, the implementation of language error analysis. 4. Textbook is developed based on completeness if content, attractiveness of presentation, language, and graphics. 5. Textbook is developed using 6 criteria: valid, significance, interesting, consistency, adequacy, and basic pattern of developed teaching materials. 6. Textbook is printed and can be accessed digitally Keywords: Need analysis, textbook development, language error analysis, 21st century competences  Abstrak: Untuk menunjang perkuliahan Analisis Kesalahan Berbahasa, maka dibutuhkan buku ajar yang sesuai dengan kompetensi abad 21. Penelitian ini merupakan penelitian RnD dengan beberapa tahapan. Pada tahap ini peneliti mendeskripsikan kebutuhan pengembangan buku ajar Analisis Kesalahan Berbahasa dari sisi mahasiswa dan dosen. Instrumen yang digunakan berupa angket kebutuhan, observasi, dan wawancara kepada mahasiswa dan dosen di Program studi PBSI, FKIP Unissula sebanyak 45 mahasiswa semester genap angkatan 2020. Hasil penelitian nenunjukkan bahwa 1) mahasiswa dan dosen mengalami kendala dalam perkuliahan, yaitu belum adanya buku ajar Analisis Kesalahan Berbahasa yang sesuai dengan kompetensi abad 21, 2) buku ajar yang diperlukan oleh mahasiswa adalah yang dapat menunjang tujuan pembelajaran, 3) materi di dalam buku ajar berisi tentang: analisis kesalahan berbahasa, jenis dan daerah kesalahan, kesalahan berbahasa pada 4 aspek keterampilan berbahasa, dan penerapan dan pemanfaatan analisis kesalahan berbahasa, 4) buku ajar dikembangkan berdasarkan aspek kelengkapan isi, kemenarikan penyajian, kebahsaan, dan kegrafikaan, 5) buku ajar dikembangkan dengan 6 kriteria atau prinsip : benar dan sahih (valid), kebermanfaatan, menarik, konsistensi, adekuasi (kecukupan), dan landasan pola-pola pengembangan bahan ajar, serta 6) buku ajar dikemas tidak hanya dalam bentuk buku cetak, tetapi bisa diakses secara digital. Kata Kunci: analisis kebutuhan, pengembangan buku ajar, analisis kesalahan berbahasa, kompetensi abad 21
Pelatihan penulisan karya tulis ilmiah bagi guru-guru SD di desa Geneng kabupaten Jepara Oktarina Puspita Wardani; Turahmat Turahmat; Evi Chamalah; Aida Azizah; Leli Nisfi Setiana; Meilan Arsanti; Hevy Riski Maharani; M. Abdul Basir; Dyana Wijayanti
Indonesian Journal of Community Services Vol 1, No 1 (2019): May 2019
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/ijocs.1.1.116-125

Abstract

AbstrakPendidikan dasar merupakan sekolah yang memiliki peran yang strategis dan fundamental bagi pembangunan bangsa. Sehingga penyelenggaraan pendidikan di sekolah dasar harus diarahkan dan menunjang secara optimal demi mencapai tuuan pendidikan nasional. Peraturan baru yang mengharuskan syarat pernah melakukan Penelitian Tindakan Kelas bagi guru sebagai syarat naik golongan menjadi sebuah kendala yang cukup berat. Hal tersebut dikarenakan guru SD tidak terbiasa menulis atau melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Guru harus membuat dalam memenuhi kewajibannya jika ingin naik golongan dan pangkat khususnya dari IV a ke IV b atau dari pangkat Pembina ke Pembina tingkat 1 ke atas. Tujuan dari kegiatan ini ialah menjadikan guru mampu membuat karya tulis ilmiah antara lain PTK agar mampu dimanfaatkan untuk pengembangan profesi. Permasalahan yang dihadapi oleh guru ialah bagaimana mengoptimalkan pembuatan penelitian tindakan kelas guru-guru SD di desa Geneng. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan menggunakan pendekatan workshop. Kegiatan menggunakan metode ceramah, diskusi dan latihan. Hasil dari kegiatan ini mencapai target. Capaian tersebut ialah guru mampu menghasilkan penelitian tindakan kelas yang baik. Pelaksanaan pengabdian masyarakat diikuti oleh 25 guru. Ketercapaian target pelaksanaan pengabdian masyarakat diikuti oleh 25 guru dari target 30 guru. Sehingga, ketercapaian peserta 83% atau dapat dinilai baik. Simpulan dalam kegiatan ini ialah ketercapaian target materi yang telah direncanakan pada kegiatan pengabdian ini dapat dinilai baik. Kata kunci: PTK; guru SD; karya tulis ilmiah. AbstractBasic education is a school that has a strategic and fundamental role for nation building. Related to the implementation of education in elementary schools must be aimed at optimally supporting and achieving national education. The new regulation which requires the requirement to carry out Classroom Action Research for teachers as a condition for boarding a class is a considerable obstacle. This is because elementary school teachers are not used to writing or conducting Classroom Action Research. The teacher must make it in fulfilling his obligations if he wants to rise in class and rank especially from IV a to IV b or from the rank of coach to coach level 1 and above. The purpose of this activity is to make teachers able to make scientific papers including PTK so that they can be utilized for professional development. The problem faced by the teacher is how to optimize the making of classroom action research for elementary school teachers in Geneng Village. Service activities are carried out using a Workshop approach. The activity uses lecture, discussion and practice methods. The results of this activity reach the target. The achievement is that the teacher is able to produce good classroom action research. The implementation of community service was followed by 25 teachers. The achievement of the target of implementing community service was followed by 25 teachers from the target of 30 teachers. So, the participants' achievement is 83% or can be considered good. The conclusions in this activity are the achievement of material targets planned for this service activity can be considered good. Keywords: PTK; elementary school teacher; scientific writing
Peningkatan Literasi bagi Guru MGMP Bahasa Indonesia SMP/MTs Kota Tegal melalui Pendampingan Penulisan Artikel Evi Chamalah; Aida Azizah; Meilan Arsanti; Leli Nisfi Setiana; Turahmat; Oktarina Puspita Wardani
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 4 (2022): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v6i4.10460

Abstract

Selama pandemi covid-19, kemampuan literasi Guru Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kota Tegal yang tergabung dalam MGMP Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kota Tegal, tergolong rendah. Hal ini dibuktikan dengan menurunnya jumlah publikasi artikel ilmiah ataupun artikel populer. Padahal di sisi lain, kebutuhan guru untuk kenaikan kepangkatan terus meningkat. Oleh karena itu, dengan adanya tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan keterampilan menulis artikel ilmiah dan artikel populer bagi Guru MGMP Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kota Tegal, dan meningkatkan budaya literasi guru dalam masa pandemi covid-19. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan cara pendampingan bagi guru MGMP Bahasa Indonesia SMP/MTs. di Kota Tegal. Hasil luaran yang diharapkan adalah (1) guru memiliki keterampilan dalam menulis artikel ilmiah dan artikel populer sebagai solusi meningkatkan literasi pada masa pandemi covid-19, (2) guru dapat menghasilkan artikel ilmiah dan artikel populer yang dapat dipublikasikan dan dapat digunakan untuk kenaikan pangkat.
Pelatihan Pembuatan Iklan pada Media Digital E-Commerce sebagai Strategi Marketing para Pelaku Umkm Biyunge di Desa Panusupan Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga Meilan Arsanti; Oktarina Puspita Wardani; Evi Chamalah; Aida Azizah; Leli Nisfi Setiana; Turahmat Turahmat
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.408 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v5i2.2184

Abstract

ABSTRACTSince the pandemic, the number of tourists visiting Panusupan Tourism Village has decreased drastically. The BIYUNGE MSME sales turnover also decreased drastically because of the lack of buying by tourists. Until now, these MSME actors have not utilized digital e-commerce, to sell their products widely. Through this community service, the team provides training on making advertisements in e-commerce digital media as a marketing strategy so that it is expected that product sales are wider and sales figures increase. With training in making advertisements in e-commerce digital media, MSME actors can increase the number of product sales. The training is carried out offline with strict health protocols. The training is carried out to provide skills to the community of MSME actors so that they can promote their products in e-commerce digital media. The training provided by the service team includes creating accounts on social media, how to upload advertisements, and how to process buying and selling transactions on digital media. The target of the training was focused on MSME actors in Candi Hamlet, RT 05 RW 06, Panusupan Village, Rembang District, Purbalingga Regency. Based on the results of the training, BIYUNGE MSME actors already have the skills to create advertisements and market them through e-commerce digital media on social media such as whatsapp, facebook, and instagram. The training participants admitted that their sales turnover had increased, although not drastically due to the effects of the pandemic. Keywords: MSME, Panusupan Tourism Village, digital media, e-commerce, digital marketing strategy ABSTRAKSemenjak pandemi jumlah wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Panusupan menurun drastis. Hal tersebut selain berdampak pada pendapatan desa dari sektor wisata juga berdampak pada UMKM BIYUNGE. Omset penjualan UMKM tersebut pun menurun drastis karena sepinya wisatawan yang membeli. Sampai saat ini pelaku UMKM tersebut belum memanfaatkan e-commerce digital yaitu memakai platform online, media sosial, market place, google bisnis untuk memasarkan produknya secara luas. Strategi pemasaran yang dilakukan hanya dari mulut ke mulut sehingga jangkauan pemasaran produknya tidak luas. Melalui pengabdian masyarakat (PKM) ini tim pelaksana memberikan pelatihan pembuatan iklan di media digital e-commerce sebagai strategi pemasaran agar penjualan produknya lebih luas dan angka penjualan meningkat. Dengan pelatihan pembuatan iklan di media digital e-commerce tersebut para pelaku UMKM dapat meningkatkan jumlah penjualan produknya. Pelatihan dilaksanakan secara luring dengan protokol kesehatan ketat. Pelatihan dilakukan untuk memberi keterampilan kepada masyarakat pelaku UMKM agar dapat mempromosikan produknya di media digital e-commerce. Pelatihan yang diberikan tim pengabdian meliputi pembuatan akun di media sosial, cara mengunggah iklan, dan  bagaimana proses transaksi jual beli di media digital tersebut. Sasaran pelatihan difokuskan pada pelaku UMKM di Dusun Candi RT 05 RW 06, Desa Panusupan, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga. Berdasarkan hasil pelatihan para pelaku UMKM BIYUNGE sudah memiliki keterampilan membuat iklan dan memasarkannya melalui media digital e-commerce di media sosial seperti whatsapp, facebook, dan instagram. Para peserta pelatihan tersebut mengaku omset penjualannya meningkat meskipun belum drastis karena efek pandemi. Kata kunci : UMKM, Desa Wisata Panusupan, media digital, e-commerce, strategi marketing digital 
Pelatihan Pembuatan Iklan berbantuan Aplikasi Canva di Desa Pringsari Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang sebagai Trik Market Online Oktarina Puspita Wardani; Meilan Arsanti; Evi Chamalah; Aida Azizah; Leli Nisfi Setiana; Turahmat Turahmat
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 6, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.311 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v6i2.2241

Abstract

ABSTRACTMarketing on social media is one way to promote an item. Promotion also needs the right content. The content provided by social media in the promotion process is able to attract buyers. For this reason, it is necessary to pay attention to the use of content in promoting a product on social media. Because the right content in a business can increase the income of business actors. This method of community service is in the form of training in making persuasive advertising media for online products with the help of the Canva application. Participants went through all stages of the training well, even though the training was carried out according to the conditions of the participants. Some participants also brought their children because they could not be left at home, but participants were still active in the training activities. This service activity is carried out in several steps, namely (1) situation analysis and socialization, (2) implementation, (3) mentoring and practice and (4) follow-up service. The result of community service activities is the design of advertisements for partner online sales. The ad design is tailored to the sales of each participant. The implementation team accompanies and guides how to create attractive ad designs Keywords: advertising, canva apps, pringapus village ABSTRAKPemasaran di media sosial merupakan salah satu cara untuk mempromosikan sebuah barang. Promosi juga butuh konten yang tepat. Konten yang diberikan oleh media sosial pada proses promosi mampu menjadi daya tarik pembeli. Untuk itu, perlu diperhatikan penggunaan konten dalam mempromosikan sebuah produk di media sosial. Karena konten yang tepat dalam sebuah bisnis mampu meningkatkan pendapatan para pelaku usaha. Metode dalam pengabdian masyarakat ini berupa pelatihan pembuatan media iklan persuasif produk online berbantu aplikasi canva. Peserta melalui semua tahap pelatihan dengan baik, waloupun pelatihan dilaksanakan menyesuaikan kondisi peserta. Beberapa peserta juga membawa anak karena tidak bisa ditinggal di rumah, tetapi peserta masih aktif dalam jalannya kegiatan pelatihan. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu (1) analisis situasi dan sosialisasi, (2) penerapan, (3) pendampingan dan praktik dan (4) tindak lanjut pengabdian. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ialah desain iklan untuk penjualan online mitra. Desain iklan disesuaikan dengan penjualan masing-masing peserta. Tim pelaksana mendampingi dan memandu cara pembuatan desain iklan yang menarik Kata Kunci: iklan, aplikasi canva, desa pringapus
Sosialisasi Pencegahan Speech Delay pada Anak Balita dengan Metode Terapi Wicara berbantu Media Video Edukasi kepada Ibu-Ibu Kelompok Pengajian Aisyiyah di Desa Panusupan, Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga Meilan Arsanti; Oktarina Puspita Wardani; Aida Azizah; Evi Chamalah; Leli Nisfi Setiana; Turahmat Turahmat
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 7, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v7i2.2864

Abstract

ABSTRACTCases of speech delay in children under five in Indonesia have increased during the pandemic. Cases of increasing speech delay are not only in urban areas but also in rural areas. One of the causes of the increase in speech delay cases among toddlers in Panusupan Village, Rembang District, Purbalingga Regency is the number of mothers who provide their children with devices to listen to videos and play games. The use of gadgets in these children is not accompanied by their parents. When playing on mobile devices, children only focus on the screen so they don't interact with the environment. In addition, the use of gadgets in children is also not given a time limit. Because children lack interaction with other people and the environment, their speaking skills do not develop. This causes speech delay in toddlers. However, parents, especially mothers, do not realize that their children have speech  delays, so they assume that there is no problem giving their children a device to watch videos or play games. Therefore, it is necessary to disseminate speech delay prevention to mothers, especially the Aisyiyah recitation group in Panusupan Village, Kec. Rembang, Kab. Purbalingga. The purpose of this outreach is to provide an understanding of the dangers and ways to prevent speech delay in children under five. Speech delay can be prevented by utilizing the videos seen by toddlers on devices using speech therapy methods. Speech therapy methods with the help of educational video media can be used to train toddlers to talk to avoid speech delay. The socialization was carried out in 6 stages, namely 1) preparation (situation analysis), 2) planning (needs analysis), 3) developing materials (instruments), 4) implementation, 5) evaluation, and 6) reporting and dissemination. After participating in the PKM activities, the mothers of the Aisyiyah recitation group had knowledge about the dangers, causes, and ways to prevent speech delay in children under five. In addition, the mothers of the Aisyiyah study group have the skills to apply speech therapy methods with educational video media to prevent children under five from experiencing speech delay. Keywords: speech delay, speech therapy, educational video, aisyiyah mothers  ABSTRAKKasus speech delay pada anak usia balita di Indonesia meningkat selama pandemi. Kasus meningkatnya speech delay tersebut tidak hanya di daerah perkotaan, tetapi juga di daerah pedesaan. Salah satu penyebab naiknya kasus speech delay pada balita di Desa Panusupan, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga adalah banyaknya ibu yang memberikan gawai untuk menyimak video maupun bermain game kepada anak-anaknya. Penggunaan gawai pada anak-anak tersebut tidak didampingi oleh orang tuanya. Ketika sedang bermain gawai anak-anak hanya fokus pada layar sehingga membuat kurang berinterkasi dengan lingkungan. Selain itu, penggunaan gawai pada anak juga tidak diberi batasan waktu. Oleh karena anak kurang berinterkasi dengan orang lain dan lingkungan maka keterampilan berbicaranya tidak berkembang. Hal tersebut yang menyebabkan speech delay pada anak balita. Akan tetapi, para orangtua khususnya ibu tidak menyadari bahwa anaknya mengalami speech delay sehingga menganggap bahwa memberikan gawai pada anak untuk menyimak video atau bermain game tidak ada masalah. Oleh karena itu, perlu dilakukan sosialisasi pencegahan speech delay pada ibu-ibu khususnya kelompok pengajian Aisyiyah di Desa Panusupan, Kec. Rembang, Kab. Purbalingga. Tujuan sosilisasi tersebut untuk memberikan pemahaman tentang bahaya dan cara pencegahan speech delay pada anak balita. Speech delay dapat dicegah dengan memanfaatkan video-video yang dilihat balita di gawai dengan metode terapi wicara. Metode terapi wicara dengan berbantuan media video edukasi dapat dimanfaatkan untuk melatih bicara balita agar terhindar dari speech delay.  Sosialisasi tersebut dilaksanakan dengan 6 tahap, yaitu 1) persiapan (analisis situasi), 2) perencanaan (analisis kebutuhan), 3) mengembangkan materi (instrument), 4) pelaksanaan, 5) evaluasi, dan 6) pelaporan dan diseminasi. Setelah  mengikuti kegiatan PKM ibu-ibu kelompok pengajian Aisyiyah memiliki pengetahuan tentang bahaya, penyebab, dan cara mencegah speech delay pada anak balita. Selain itu, ibu-ibu kelompok pengajian Aisyiyah juga memiliki keterampilan mengaplikasikan metode terapi wicara dengan media video edukasi untuk mencegah anak-anak usia balita mengalami speech delay. Kata Kunci: speech delay, terapi wicara, video edukasi, ibu-ibu aisyiyah
KESALAHAN EJAAN DALAM KARANGAN TEKS EKSPOSISI KELAS X SMA SULTAN AGUNG 3 SEMARANG Siti Sururiyatur Rohmah; Meilan Arsanti; Oktarina Puspita Wardani
Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 8, No 1 (2020): Januari - Juni 2020
Publisher : PBSI, FKIP UNISSULA, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/j.8.1.88-100

Abstract

Dalam pembelejaran keterampilan menulis harus diimbangi dengan penguasaan ejaan. Penguasaan dan analisis kesalahan ejaan dalam sebuah penulisan kata, klausa, kalimat, dan paragraf merupakan elemen penting yang harus diperhatikan dalam penulisan karangan terutama pada karangan teks eksposisi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan deskriptif kualitatif untuk menggambarkan bentuk kesalahan dan daerah kesalahan ejaan yang dianlisis pada bidang pemakaian huruf, penulisan kata, tanda baca dan pedoman pemenggalan kata. Selanjutnya kesalahan-kesalahan tersebut diklasifikasikan menurut daerah kesalahannya yang meliputi fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. Penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas X IPA 2 dan kelas X IPS 2 SMA Sultan Agung 3 Semarang. Peneliti menggunakan metode simak dan catat dalam menentukan analisis teks peserta didik. Dari hasil penelitian diketahui terdapat 97 kesalahan data dari 48 karangan teks eksposisi kelas X IPA 2 dan X IPS 2 SMA Sultan Agung 3 Semarang. Kesalahan paling banyak pada penggunaan ejaan yang didominasi oleh pemakaian huruf kapital yang berjumlah 38, 26 kesalahan penulisan kata, 24 kesalahan tanda baca, dan 9 kesalahan pemenggalan kata. Kesalahan-kesalahan tersebut kemudian dikalasifikasikan menurut daerah kesalahannya yaitu fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. Untuk mempermudah dalam menganalisis data peneliti memberikan tabel kartu data untuk memberikan gambaran data-data yang telah dianalisis. Kesalahan-kesalahan yang ditemukan cenderung diulang-ulang bahkan pengulanganya lebih dari dua kali dalam satu paragraf. Terbukti dari 48 karangan peserta didik yang telah dianalisis rata-rata setiap karangan dari peserta didik ditemukan dua kasus kesalahan ejaan, seperti kesalahan pemakaian huruf kapital dan dan penulisan kata. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis peserta didik belum diimbangi dengan penguasaan ejaan. Melihat hal tersebut hendaknya pendidik memberikan pembelajaran mengenai Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) secara lebih baik lagi pada peserta didik.
Menumbuhkan Budaya Literasi Anak Sejak Dini melalui Pelatihan Mendongeng Bagi Ibu-Ibu Kelompok Dawis Kacang Tanah III, Kecamatan Genuk, Kota Semarang Meilan Arsanti; Oktarina Puspita Wardani; Evi Chamalah; Aida Azizah; Leli Nisfi Setiana; Turahmat Turahmat
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 8, No 1 (2024): April 2024
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v8i1.3659

Abstract

ABSTRACT Storytelling is a very beneficial activity for children because it can teach children about morals, like language, help achieve development in emotional learning, improve the learning atmosphere, and introduce new values and cultural values to children. Apart from that, storytelling can also foster an interest in reading in children from an early age so that it can foster a culture of literacy in Indonesia. Therefore, storytelling skills are very important for parents, especially mothers who have children under five. To foster a culture of literacy in children, it must be done from an early age and starting from the family environment. Therefore, this PKM was carried out to provide storytelling skills training to the women of the Dawis Kacang Tanah III group in Bangetayu Kulon Village, Genuk District, Semarang City. This training was attended by 13 members of the Dawis Kacang Tanah III group. The method used is training with four stages, namely 1) planning, 2) implementing actions, 3) observation and evaluation, and 4) reflection. The results obtained from the training include mothers who have 1) knowledge about the benefits of fairy tales for young children, 2) storytelling skills using storybooks and finger puppets, and 3) a growing love of storytelling in young children.  Keywords: storytelling, literacy culture, early childhood  ABSTRAK Mendongeng merupakan aktivitas yang sangat bermanfaat bagi anak karena dapat mengajarkan anak tentang moral, menyukai bahasa, membantu pencapaian perkembangan dalam pembelajaran emosi, meningkatkan suasana belajar, dan mengenalkan nilai-nilai baru serta nilai-nilai budaya pada anak. Selain itu, mendongeng juga dapat menumbuhkan minat baca pada anak sejak dini sehingga mampu menumbuhkan budaya litersi di Indonesia. Oleh karenanya keterampilan mendongeng sangat penting dimiliki oleh orang tua khususnya ibu yang memiliki anak balita. Untuk menumbuhkan budaya literasi pada anak harus dilakukan sejak dini dan dimulai dari lingkungan keluarga. Oleh karena itu, PKM ini dilaksanakan untuk memberikan pelatihan keterampilan mendongeng pada ibu-ibu kelompok Dawis Kacang Tanah III di Kelurahan Bangetayu Kulon, Kecamatan Genuk, Kota Semarang. Pelatihan ini diikuti oleh anggota kelompok Dawis Kacang Tanah III sebanyak 13 orang. Metode yang digunakan adalah pelatihan dengan empat tahapan, yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi dan evaluasi, dan 4) refleksi. Adapun hasil yang diperoleh dari hasil pelatihan tersebut antara lain ibu-ibu telah memiliki 1) pengetahuan tentang manfaat dongeng bagi anak usia dini, 2) keterampilan mendongeng dengan media buku cerita dan boneka jari, dan 3) tumbuhnya rasa suka terhadap mendongeng pada anak usia dini.      Kata Kunci: mendongeng, budaya literasi, anak usia dini
Pendampingan Penyusunan Modul Ajar Kurikulum Merdeka bagi MGMP Bahasa Indonesia Madrasah Aliyah di Kabupaten Demak Evi Chamalah; Aida Azizah; Meilan Arsanti; Leli Nisfi Setiana; Oktarina Puspita Wardani; Turahmat Turahmat
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 8, No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v8i2.4853

Abstract

                                                          ABSTRACTCurriculum changes are a challenge felt by all educational institutions, especially Madrasah Aliyah (MA). The Independent Curriculum gives teachers the freedom to develop teaching tools, both in the form of Learning Implementation Plans (RPP) and teaching modules. However, the complexity of teaching modules, which are sometimes more detailed than lesson plans, often becomes an obstacle for teachers in designing learning tools. This obstacle is especially felt by Indonesian language teachers who are members of the Indonesian Language Subject Teacher Conference (MGMP). Some of the problems that arise include: (1) lack of knowledge regarding the preparation of Indonesian language teaching modules in MA in the context of the Independent Curriculum; (2) Indonesian Language MGMP MA Demak Regency has never participated in mentoring activities related to the preparation of Indonesian Language teaching modules in the Independent Curriculum; (3) the unavailability of Indonesian language teaching modules in MA according to the needs and characteristics of the school. To overcome this problem, several solutions are proposed, namely: (1) organizing mentoring activities regarding the preparation of Indonesian language teaching modules for the Indonesian Language MGMP Independent Curriculum MA Demak Regency; (2) implementation of learning and training activities related to the preparation of Indonesian language teaching modules for the Indonesian Language Independent Curriculum MGMP MA Demak Regency; (3) preparation of Indonesian language teaching modules in the Independent Curriculum MA in accordance with the needs and characteristics of the school.Keywords: mentoring, preparation of teaching modules, independent curriculum                                                           ABSTRAKPerubahan kurikulum menjadi suatu tantangan yang dirasakan oleh seluruh lembaga pendidikan, khususnya Madrasah Aliyah (MA). Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada guru untuk menyusun perangkat ajar, baik berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) maupun modul ajar. Namun, kompleksitas modul ajar, yang kadang lebih rinci daripada RPP, sering menjadi hambatan bagi guru dalam merancang perangkat pembelajaran. Kendala ini khususnya dirasakan oleh guru Bahasa Indonesia yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia. Beberapa permasalahan yang muncul antara lain: (1) minimnya pengetahuan tentang penyusunan modul ajar Bahasa Indonesia di MA dalam konteks Kurikulum Merdeka; (2) MGMP Bahasa Indonesia MA Kabupaten Demak belum pernah mengikuti kegiatan pendampingan terkait penyusunan modul ajar Bahasa Indonesia pada Kurikulum Merdeka; (3) belum tersedianya modul ajar Bahasa Indonesia di MA sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik sekolah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, beberapa solusi diajukan, yakni: (1) penyelenggaraan kegiatan pendampingan tentang penyusunan modul ajar Bahasa Indonesia pada Kurikulum Merdeka untuk MGMP Bahasa Indonesia MA Kabupaten Demak; (2) pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan pelatihan terkait penyusunan modul ajar Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka untuk MGMP Bahasa Indonesia MA Kabupaten Demak; (3) penyusunan modul ajar Bahasa Indonesia di MA pada Kurikulum Merdeka yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik sekolah.Kata Kunci: pendampingan, penyusunan modul ajar, kurikulum merdeka