Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Metode Focus Group Discussion (FGD) Terhadap Tindakan Family Caregiver Pada Anggota Keluarga Pasca Perawatan Stroke Di Ruang Stroke Center RSUD Kota Mataram Eka Rudy Purwana; Zulkifli Zulkifli; Dewi Purnamawati
Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal) Vol 3, No 1 (2021): APRIL
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkt.v3i1.191

Abstract

Kasus stroke yang menyebabkan ketergantungan total akan mempengaruhi kondisi pasien pasca stroke. Peran family caregiver sangat penting untuk membantu pasien. Didapatkan hasil bahwa family caregiver masih mengalami banyak kelemahan, khususnya masalah yang berkaitan dengan kurangnya tingkat pengetahuan, untuk mengatasi masalah tersebut perlu dilakukannya pendidikan kesehatan pada family caregiver .Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Pendekatan Metode Focus Group Discussion (FGD) Terhadap Tindakan Family Caregiver Pada Anggota Keluarga Pasca Perawatan Stroke di Ruang Stroke Center RSUD Kota Mataram. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pre experimental menggunakan rancangan one group pretest – posttest dengan teknik purposive sampling. Jumlah responden sebanyak 30 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan Kuesioner yang dilakukan sebanyak 1 kali pada hari yang sama dalam waktu 12 hari, kemudian dianalisa dengan menggunakan uji Wilcoxon dengan taraf signifikasi = 0,000. Sebelum dilakukan intervensi sebagian besar responden berada pada katagori kurang dengan jumlah 21 responden (70%). Setelah dilakukan intervensi berada pada katagori cukup dengan jumlah 29 responden (83,3%). Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan pendekatan metode focus group discussion (FGD) terhadap tindakan family caregiver pada anggota keluarga pasca perawatan stroke di ruang stroke center RSUD Kota Mataram
Pengetahuan Pasien Yang Menggunakan Terapi Komplementer Obat Tradisional Tentang Perawatan Hipertensi Di Puskesmas Pejeruk Tahun 2019 Ni Putu Sumartini; Dewi Purnamawati; Ni Ketut Sumiati
Bima Nursing Journal Vol 1, No 2 (2020): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.069 KB) | DOI: 10.32807/bnj.v1i2.516

Abstract

Hipertensi adalah keadaan meningkatnya tekanan darah melebihi nilai normal. Data yang diperoleh dari National Center of Health Statistics (NCHC, 2017), prevalensi hipertensi pada penduduk umur ≥18 tahun di Amerika Serikat pada tahun 2015-2016 sebesar 29,0%, dengan penyebab yang tidak diketahui sekitar 90-95% kasus. Suranti (2017) memperkirakan kenaikan kasus hipertensi sekitar 80% terutama terjadi di negara berkembang dan pada tahun 2025 menjadi 1,15 milyar jika dibandingkan 639 juta kasus di tahun 2000 (Ardiansyah, 2012). Salah satu upaya yang sudah dilakukan pemerintah yaitu melalui edukasi yang lebih intensif tentang pentingnya perawatan hipertensi dengan pengobatan tradisional melalui program, “Jamu Expo”. Pada kegiatan pelayanan jamu, peserta program terapi komplementer ini dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu disertai dengan konsultasi kesehatan, pemberian pendidikan kesehatan (penkes) dan cara menerapkan terapi komplementer obat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk  mengkaji pengetahuan pasien yang menggunakan terapi komplementer obat tradisional tentang perawatan hipertensi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi penelitian merupakan pasien hipertensi yang menjalani terapi komplementer obat tradisional sejumlah 33 responden di Puskesmas Pejeruk. Sampling dengan tehnik non probability sampling yaitu total sampling. Pengambilan data pengetahuan responden tentang perawatan hipertensi menggunakan lembar kuesioner dengan wawancara langsung. Penelitian ini menghasilkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik sebesar 57,6%; responden yang memiliki pengetahuan cukup 36,4% dan responden yang memiliki pengetahuan kurang 6,1 %. Kesimpulan penelitian ini adalah pengetahuan sebagian responden yaitu pasien hipertensi yang menggunakan terapi komplementer obat tradisional, tentang perawatan hipertensi termasuk dalam kategori baik. Saran bagi puskesmas Pejeruk untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan pendidikan kepada masyarakat tentang perawatan hipertensi dan pencegahan penyakit sedini mungkin, melalui penyuluhan pada posyandu, internet dan media leafet, booklet dan flyer.
Pemberdayaan Kader Remaja Menggunakan Pelatihan Tanggap Bencana Dewi Purnamawati; Ridawati Sulaeman; Eka Rudy Purwana; Sukmawati Sukmawati
Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian Vol 2, No 1 (2022): March
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/dikmas.2.1.111-118.2022

Abstract

Gempa sering terjadi di wilayah Lombok karena bersumber dari subduksi lempeng, Sesar Naik Flores, dan sesar lokal di Pulau Lombok dan sekitarnya. Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi yang membuat masyarakat menjadi lebih paham resiko jika terjadi bencana alam dan mengurangi kekhawatiran berlebihan akibat kurangnya pemahaman masalah bencana. Tujuan dapat memberdayakan masyarakat dengan cara pembentukan Katana ( Kader Tanggap Bencana). Metode memberikan pelatihan selama 3 hari kepada remaja warga kelurahan Dasan Cermen (SMAN 8 Mataram) tentang tanggap bencana. Peserta sebanyak 30 orang. Hasil : Terjadi peningkatan pengetahuan dimana sebelum dilakukan pelatihan pengetahuan cukup sebanyak 30 % dan kurang sebanyak 70 %. Setelah diberikan pelatihan pengetahuan baik 60 % dan cukup 40 %.
Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Pengeluaran ASI Pada Ibu Postpartum Primipara Ridawati Sulaeman; Putu Lina; Mas'adah Mas'adah; Dewi Purnamawati
Jurnal Kesehatan Prima Vol 13, No 1 (2019): FEBRUARI
Publisher : poltekkes kemenkes mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.32807/jkp.v13i1.193

Abstract

Pijat oksitosin merupakan stimulasi yang dapat diberikan untuk merangsang pengeluaran ASI. Pijatan ini memberikan rasa nyaman pada ibu setelah mengalami proses persalinan. Tujuan : Mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap pengeluaran ASI pada ibu post partum primipara. Metode.Desain penelitian yang digunakan Quasi Eksperimen dengan rancangan one group pre and post test design. Sampling yang digunakan proportional random sampling. Jumlah responden penelitian sebanyak 30 responden. Hasil. Rata rata pengeluaran ASI 5.37 kali lebih besar dibandingkan rata rata sebelum dilakukan intervensi dengan rata rata 0.97. Hasil uji statistik menggunakan Wilcoxon Match Pairs Test diperoleh p value = 0,000 atau p < α=0,05 yang berarti H0 ditolak H1 diterima atau ada pengaruh yang signifikan Pijat Oksitosin Pada Ibu Post Partum Primipara di wilayah kerja Puskesmas se - Kota Mataram. Kesimpulan. Pijat oksitosin berpengaruh terhadap pengeluaran ASI pada ibu post partum primipara. Saran. Diharapkan sebagai masukan ilmu untuk dapat diterapkan menjadi bagian dari intervensi pijat oksitosin bagi petugas kesehatan maupun masyarakat untuk pengeluaran ASI.
Touch, Look, Compare, Compress (TLCC) Based On Family Centered Care (FCC) Reducing Phlebitis In Children With Intravenous Therapy Ely Mawaddah; Mira Utami Ningsih; Dewi Purnamawati; Lale Wisnu Andrayani
Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal) Vol 4, No 1 (2022): April
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkt.v4i1.231

Abstract

The incidence of phlebitis is an indicator of hospital performance and requires the percentage of phlebitis to be less than 5%. Intensive monitoring of patients who receiving intravenous therapy can reduce complications from phlebitis and improve service to patients. This study aims to determine the effect of the intervention package Touch, Look, Compare, Compress (TLCC) on the incidence of phlebitis in pediatric patients who are infused. This research is an experimental study with a quasi-experimental design, respondents will be divided into 2 groups: The group given the TLCC flyer intervention and the control group given the intervention according to hospital procedures. The measurement of phlebitis uses a phlebitis degree table instrument developed by the Infusion Nurses Society (INS). Measurements were taken on day 1, day 2 and day 3. The results showed an increase in the mean of patients who had phlebitis on day 3 in the control group. There were significant differences in the degree of phlebitis on days 1, 2 and 3 (p value = 0,000) in the control group. In the intervention group there was no significant difference in the degree of phlebitis on days 1, 2 and 3 (p value = 0.368). Statistical test results using Mann Whitney showed no significant difference in the degree of phlebitis in the two groups on day 1 (p = 1.00), while on days 2 and 3 there was a significant difference (p = 0,000). Monitoring pediatric patients with intravenous therapy through TLCC interventions can prevent phlebitis.
Faktor Penyebab Kekerasan Pada Perempuan Ridawati Sulaeman; Ni Made Wini Putri Febrina Sari; Dewi Purnamawati; Sukmawati Sukmawati
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 8, No 3 (2022): September 2022
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.8.3.2311-2320.2022

Abstract

Kekerasan pada perempuan diakui sebagai masalah kesehatan publik dan pelanggaran HAM. Bentuk Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) sangat bervariasi, seperti kekerasan fisik, psikis, seksual dan penelantaran rumah tangga. Faktor penyebab kekerasan pada perempuan yaitu rendahnya kesadaran hukum, budaya patriarki, ekonomi yang rendah / kemiskinan, dugaan adanya perselingkuhan dan pernikahan dini. Tujuan: Mengetahui faktor penyebab kekerasan pada perempuan di Kota Mataram. Metode: Penelitian menggunakan metode deskriptif-analitik. Populasi semua korban kekerasan pada perempuan yang talah menikah di Kota Mataram. Jumlah 37 sampel, metode purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dan analisa menggunakan analisa univariat. Hasil: Penelitian menunjukkan penyebab kekerasan pada perempuan di Kota Mataram adalah kesadaran hukum sebanyak 29 responden (78,38%), budaya patriarki sebanyak 17 responden (45,06%), kemiskinan sebanyak 24 responden (64,86%), perselingkuhan sebanyak 16 responden (35, 14%), pernikahan dini sebanyak 20 responden (54,05%). Kesimpulan: Faktor tersering menyebabkan kekerasan pada perempuan di Kota Mataram yaitu faktor kesadaran hukum, kemiskinan dan pernikahan dini. Jenis tindak kekerasan sebagian besar mengalami jenis tindak kekerasan fisik. Saran: Diharapkan masyarakat menjadikan hasil penelitian ini sebagai penambah wawasan dan membuat masyarakat menjadi lebih tanggap jika ada tindak kekerasan pada perempuan yang terjadi di sekitar.
Pemberdayaan Kader Remaja Menggunakan Pelatihan Kesehatan Reproduksi Ridawati Sulaeman; Eka Rudy Purwana; Dewi Purnamawati; Sukmawati Sukmawati
Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian Vol 2, No 4 (2022): December
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/dikmas.2.4.1153-1160.2022

Abstract

Kerentanan remaja dalam menghadapi resiko kesehatan reproduksi menyebabkan pemerintah melakukan berbagai upaya dalam melakukan pelayanan kesehatan untuk remaja, salah satunya mengadakan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja dengan cara peangaktifan Posyandu Remaja yang berada di setiap kelurahan. Tujuan Pengabdian Masyarakat adalah Meningkatkan kuantitas dan kualitas kader Kesehatan reproduksi Remaja di Kelurahan Dasan Cermen Mataram Metode Pelatihan kepada kader remaja tentang Kesehatan reproduksi. Jumlah kader sebanyak 21 orang. Pelaksanaan selama 2 hari. Bentuk pelaksanaan pre test, ceramah tanya jawab dan praktek tentang cara edukasi kepada teman sebaya (remaja) menggunakan lembar balik, modul dan post test. Fasilitator Dosen Poltekkes Mataram Jurusan Keperawatan Mataram dan pemegang Program Kesehatan Reproduksi Remaja Puskesmas Babakan Hasil Pre test sebagian besar memiliki pengetahuan cukup (85.71 %), dan kurang sebanyak 3 orang (14,29 %), sedangkan nilai post test 100 % baik. Simpulan Pelaksanaan pelatihan dapat menambah pengetahuan dan keterampilan Kader Kesehatan reproduksi remaja utamanya dalam memberikan edukasi kepada teman sebaya remaja yang berada di Kelurahan Dasan Cermen menggunakan alat bantu lembar balik dan modul.
Pengaruh Promosi Kesehatan Menggunakan Cyberspace dalam Meningkatan Pola Hidup Sehat Lansia Diabetes Mellitus Jansen Parlaungan; Sulastri GP. Tambunan; Dewi Purnamawati; Muhtar Muhtar; Muhammad Hasbi
Bima Nursing Journal Vol 5, No 1 (2023): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/bnj.v5i1.1426

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk lansia ini akan berdampak terhadap berbagai kehidupan. Makin bertambah usia, makin besar kemungkinan seseorang mengalami permasalahan fisik, jiwa, spiritual, ekonomi dan sosial. Salah satu permasalahan yang sangat mendasar pada lanjut usia adalah masalah kesehatan akibat proses degeneratif, hal ini ditunjukkan oleh data pola penyakit pada lanjut usia penyakit terbanyak pada lanjut usia terutama adalah penyakit tidak menular antara lain hipertensi, osteo artritis, masalah gigi-mulut, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) dan Diabetes Mellitus (DM).  Tujuan penelitian ini untuk meningkatan pengetahuan menggunkan promosi kesehatan cyberspace dalam meningkatkan pola hidup sehat pada lansia  Diabetes Mellitus di Puskesmas Remu Kota Sorong Tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen  dengan menggunakan rancangan kelas pembanding one group pretest-posttest design dengan menggunakan teknik pengembilan sampel Non Randomized Control Group Pretest-Posttest Design. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 responden lansia  Diabetes Mellitus di Puskesmas Remu Kota Sorong yang menjadi kelompok intervensi. Intervensi yang digunakan adalah media promosi kesehatan cyberspace. Hasil penelitian menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) pengetahuan lansia 0,012 < 0,05 maka dapat disimpulkan ada pengaruh metode Cyberspace media komunikasi kesehatan dalam penerapan pola hidup sehat lansia tentang Diabetes Mellitus di wilayah kerja Puskesmas Remu Tahun 2023. Pemanfaatan teknologi berupa media sosial dapat memicu peningkatan pengetahuan masyarakat tentang preventif penyakit, pemanfaatan akses kesehatan, perilaku patuh terhadap pengobatan dan partisipasi dalam menentukan keputusan kesehatannya. Penggunaan media dunia maya mampu meningkatkan social support serta berbagi dukungan dengan orang lain sehingga masyarakat dengan sadar secara spontan berbagi hal yang baik sekaitan dengan perubahan perilaku untuk menjadi sehat yang dialaminya.
Quality of Life of Patients with Diabetes Mellitus Based on Their Characteristics Anita Joeliantina; Nur Lailia Antasyia; Irfany Nurul Hamid; Dewi Purnamawati
Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal) Vol 5, No 2 (2023): OKTOBER
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkt.v5i2.457

Abstract

The quality of life of patients with diabetes mellitus (DM) describes the degree of health and limitations that need to be evaluated to administer treatment. The purpose of this study was to identify quality of life based on patient characteristics. This research is descriptive with a cross-sectional approach. The sample size used was 87 adult patients with DM determined through purposive sampling techniques. This research was carried out from December 2021 to January 2022 at the Bangkingan Surabaya Health Center. Data was collected using questionnaires and analyzed using descriptive analysis. The results of this study showed that patients with DM who had a high quality of life were 50.6% and 49.4% showed a low quality of life. Based on the identification of patient characteristics data that describe the high quality of life are early elderly patients with an age range of 46-55 years (25.3%), female (39.1%), high school education (18.4%), and not working (33.5%). Other data obtained were patients with no family history (31.1%), duration of DM 1-5 years (26.5 and the majority using a single antidiabetic drug. Based on these data, patients still need to get continuous education to manage diabetes. blood glucose levels and can improve quality of life. The characteristics of DM sufferers can be an alarm that makes sufferers aware of the changes that occur in them. Patients who can recognize the characteristics in themselves will be able to maintain their quality of life.