Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Pengaruh Kompres Jahe Terhadap Nyeri Sendi Pada Lansia Yang Mengalami Osteoarthritis Di BSLU Mandalika NTB Rusmini Rusmini; Mira Utami Ningsih; Desty Emilyani; Masadah Masadah; Hadi Kusuma Atmaja; GA Sri Puja Warnis Wijayanti
Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal) Vol 3, No 2 (2021): OKTOBER
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkt.v3i2.194

Abstract

Nyeri sendi akibat Osteoarthritis pada lansia menyebabkan kerusakan kartilago yang melindungi dan memberi bantalan bagi sendi.Salah satu intervensi non farmakologi yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri sendi akibat Osteoarthritis yaitu Kompres Jahe di BSLU Mandalika NTB. Penelitian ini bertujuan Untuk Menganalisis Pengaruh Kompres Jahe Terhadap Nyeri Sendi Pada Lansia Yang Mengalami Osteoarthritis. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pra eksperimental dengan bentuk one group pre-post test design.  Teknik sampel menggunakan total sampling, sampel sebanyak 37 responden. Pengumpulan data dengan kuesioner, durasi kompres jahe 20 menit. Analisis menggunakan UjiPaired Sample T Test(a=0,05). Hasil menunjukkan bahwa nyeri sendi pada lansia yang mengalami Osteoarthritis sebelum diberikan intervensi kompres jahe yaitu terbanyak nyeri berat 25 lansia, nyeri sedang 12 lansia. setelah diberikan intervensi kompres jahe mengalami penurunan menjadi nyeri berat yaitu 3 lansia, nyeri sedang yaitu 27 lansia, nyeri ringan 7 lansia.  Hasil analisis statistik menunjukkan ada pengaruh kompres jahe terhadap nyeri sendi pada lansia yang mengalami Osteoarthritis. (p=0,000). Diharapkan lansia dapat menerapkan kompres jahe untuk mengatasi nyeri sendi akibat Osteoarthritis
Identifikasi Derajat Hipertensi Pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Kota Mataram Dewi Nur Sukma Purqoti; Mira Utami Ningsih
Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal) Vol 1, No 2 (2019): OKTOBER
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.118 KB) | DOI: 10.32807/jkt.v1i2.35

Abstract

Terjadinya transisi epidemiologi yang paralel dengan transisi demografi dan transisi teknologi di Indonesia dewasa ini telah mengakibatkan perubahan pola penyakit dari penyakit infeksi ke Penyakit Tidak  Menular (PTM) meliputi penyakit degeneratif dan man made diseases yang merupakan faktor utama masalah morbiditas dan mortalitas. Salah satu Penyakit Tidak Menular yang menjadi masalah kesehatan yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer. Upaya-upaya dalam menangani kasus hipertensi dengan cara terapi farmakologi dan non farmakologi. Tujuan  penelitian ini  adalah teridentifikasi derajat Hipertensi pada pasien hipertensi di puskesmas kota mataram. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Tehnik  pengambilan sampel yang digunakan yakni dengan Purposive Sampling. Analisa data yang digunakan adalah univariat dengan data disajikan dalam bentuk narasi, tabel distribusi frekuensi dan persentase. Hasil penelitian didapatkan rata-rata responden dalam penelitian ini berusia 50 sampai dengan 64 tahun (48.48%), dilihat dari jenis kelamin mayoritas perempuan (66.67%), mayoritas berpendidikan SD (48.48%), dan sebagian besar bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga (45.45%) dan rata-rata untuk drajat hipertensi responden dalam penelitian ini dalam kategori Grade 1 (66.7%). Kesimpulan dalam penelitian ini masih tingginya kasus hipertensi Sehingga dibutuhkan upaya kolaboratif antara keluarga dan pelayan kesehatan untuk menjaga tekanan darah agar tetap stabil dalam rentang normal.
Metode Video Edukasi Efektif Meningkatkan Keterampilan Mahasiswa Melakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD) Mira Utami Ningsih; Hadi Kusuma Atmaja
Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal) Vol 1, No 1 (2019): APRIL
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkt.v1i1.17

Abstract

Di Indonesia, diperkirakan sekitar 10 ribu orang pertahun mengalami henti jantung dan prevalensinya cenderung meningkat setiap tahun. Mahasiswa keperawatan perlu memiliki kemampuan melakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD) untuk meningkatkan angka survival pasien henti jantung di dalam maupun di luar rumah sakit. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas keterampilan mahasiswa adalah metode yang digunakan. Metode yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa yaitu metode video edukasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas video edukasi dalam meningkatkan kualitas keterampilan mahasiswa melakukan BHD. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif quasi experiment dengan pre-post test design. Melibatkan kelompok responden yang merupakan mahasiswa tingkat IV Prodi DIV Keperawatan Poltekkes Kemenkes Mataram yang telah mendapatkan kuliah kegawatdaruratan pada tahun 2018. Analisa data menggunakan uji statistik non parametric Wilcoxon Signed Rank Test untuk mengetahui perbedaan keterampilan mahasiswa sebelum dan sesudah diberikan video edukasi. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan nilai rerata keterampilan BHD sebelum dan sesudah dilakukan video edukasi. Uji Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan bahwa pemberian video edukasi berpengaruh terhadap peningkatan keterampilan BHD (p=0.001). Dapat disimpulkan bahwa metode video edukasi dapat meningkatkan keterampilan BHD. Metode tersebut dapat dikombinasikan atau diaplikasikan sebagai metode alternatif dalam proses belajar mengajar mata kuliah kegawatdaruratan khususnya tentang pemberian BHD.
Penerapan Konsep Atraumatic Care Saat Pemasangan Infus dan Venipunktur pada Anak Ely Mawaddah; Rusmini Rusmini; Mira Utami Ningsih; Mardiatun Mardiatun
Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal) Vol 3, No 1 (2021): APRIL
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkt.v3i1.99

Abstract

Kondisi morbiditas anak menyebabkan anak membutuhkan tindakan hospitalisasi pada anak. Berbagai prosedur invasive saat perawatan dan pengobatan menimbulkan nyeri berulang yang menyebabkan anak merasa takut akan mengalaminya lagi. Tindakan berulang yang sering menyebabkan nyeri adalah pemasangan infus dan venipuncture sehingga memerlukan prinsip atraumatik selama prosedur dilaksanakan. Studi ini merupakan studi literature dari pustaka maupun penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Hasil studi menunjukkan terdapat beberapa cara untuk meminimalkan nyeri pada anak saat dilakukan pemasangan infus dan venipuncture baik secara farmakologi maupun non farmakologi. Tehnik farmakologi dapat menggunakan cream EMLA sebelum dilakukan penusukan, sementara secara non farmakologi dapat menggunakan kompres dingin, distraksi, penggunaan vibrator dan terapi musik. Prinsip atraumatik saat dilakukan tindakan pemasangan infus dan venipuncture perlu diterapkan untuk mencegah trauma pada anak. Perawat dapat memilih intervensi yang digunakan untuk mengurangi nyeri pada anak.
Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Pencegahan Covid-19 di Masyarakat Mujiburrahman Mujiburrahman; Muskhab Eko Riyadi; Mira Utami Ningsih
Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal) Vol 2, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkt.v2i2.85

Abstract

Dunia dihebohkan dengan munculnya virus jenis baru, sebuah virus yang dikenal dengan sebutan virus corona. Corona viruses (CoV) merupakan bagian dari keluarga virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu hingga penyakit yang lebih berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) and Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Penyakit yang disebabkan virus corona, atau dikenal dengan COVID-19, adalah jenis baru yang ditemukan pada tahun 2019 dan belum pernah diidentifikasi menyerang manusia sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan dengan perilaku pencegahan COVID-19 pada masyarakat di Dusun Potorono Banguntapan Bantul D.I.Yogyakarta. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi pada penelitian ini berjumlah 1.634 orang. Sampel sebanyak 104 responden dipilih menggunakan teknik Consecutive sampling. Data pengetahuan dan perilaku responden dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan uji spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang pencegahan COVID-19 sebagian besar dalam kategori baik yaitu sebanyak 86 responden (82.7%). Perilaku responden dalam pencegahan COVID-19 sebagian besar dalam kategori cukup  yaitu sebanyak 53 responden (51.0%). Uji spearman terhadap pengetahuan dan perilaku responden menunjukkan nilai p value = 0,001 (p<0,05). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan responden dengan perilaku pencegahan COVID-19 di masyarakat. Peningkatan pengetahuan masyarakat diperlukan untuk meningkatkan perilaku pencegahan COVID-19.
The Effectivity of Group Conseling on Improving Patient Behavior for Prevention Dpd Mira Utami Ningsih; Abu Bakar; Makhfudli Makhfudli
Jurnal Ners Vol. 5 No. 2 (2010): Oktober 2010
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.268 KB) | DOI: 10.20473/jn.v5i2.3959

Abstract

Introduction: Dengue Hemorrhage Fever is a disease with prevalence that keep on higher and spread wider. Prevention and control of DHF are affected by environment and social-behavioral factors. So that, some efforts are needed to increase people awareness in prevention of DHF by giving health education. This study was aimed to fi nd out the difference effectiveness of elucidation and group counseling method to emendation of patriarch behavior in DHF prevention. Method: This study used pre-post test design. The population is patriarch in Monjok Pemamoran Village RT 01. Samples were 40 patriarchs taken by purposive sampling. Independent variables were elucidation and group counseling. Dependent variables were patriarch behavior including knowledge, attitude and practice. Data were collected using questionnaire and observation sheet then analyzed using Wilcoxon Signed Rank Test and Mann Whitney U-test.Result: The result revealed that there are significant effect of elucidation and group counseling to emendation of patriarch behavior in DHF prevention. Except in patriarch’s practice, there were no difference effectiveness of elucidation and group counseling to emendation of patriarch’s knowledge and attitude. There was difference effectiveness of elucidation and group counseling method to emendation of patriarch’s practice in prevention of DHF.Discussion: From this study in can be concluded that, both elucidation and group counseling can affect patriarch’s behavior in prevention of DHF but group counseling method is more effective. That’s why, it is hoped that paramedic can apply that method to society in purpose to increase prevention and control of DHF and prevents the outbreak.
PENDAMPINGAN PEMANFAATAN JAHE MERAH SEBAGAI BAHAN PENGOBATAN NON-FARMAKOLOGI PADA MASYARAKAT DESA KARANG BAYAN Awan Dramawan; Rusmini Rusmini; Mira Utami Ningsih
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i1.6622

Abstract

ABSTRAKPemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan dapat diupayakan dengan memampukan masyarakat menyediakan bahan-bahan obat dari sumber-sumber yang mudah dijangkau dari alam sekitar. Bahan-bahan obat tersebut dapat bersumber dari tanaman budidaya. Salah satu contoh tanaman obat yang telah terbukti dapat menurunkan nyeri sendi dan berkhasiat menyembuhkan penyakit lainnya adalah tanaman jahe merah. Kandungan minyak atsiri dan zingeron pada jahe merah akan menghambat reseptor nyeri pada serabut saraf karena jahe memberikan efek pedas dan panas. Tanaman ini selain berkhasiat juga mudah di budidayakan. Desa Karang Bayan dengan ketersediaan lahan tidur yang luas dan subur berpotensi memanfaatkannya untuk menanam tanaman jahe merah dan tanaman obat lainnya. Tujuan kegiatan pengabdian yang dilaksanakan adalah untuk meningkatkan keterampilan masyarakat Desa Karang Bayan dalam melakukan kegiatan pemanfaatan jahe merah sebagai alternatif pengobatan non-farmakologi nyeri sendi pada lansia dan masyarakat Karang Bayan pada umumnya. Kegiatan pengabdian ini dilakukan melalui penyuluhan, demonstrasi dan kegiatan menanam langsung bibit jahe merah di area rumah warga dan lahan milik kelompok tani di Desa Karang Bayan. Setelah dilakukan penyuluhan 75% masyarakat memahami tentang penyebab nyeri sendi dan keluhan kesehatan yang sering dialami. 75% masyarakat memahami manfaat tanaman jahe merah dan tanaman obat lainnya serta memahami cara mengolahnya menjadi obat. 75% masyarakat dapat mendemonstrasikan cara pengolahan jahe merah menjadi obat, minuman berkhasiat bagi kesehatan dan lainnya. 80% lahan tidur di Desa Karang Bayan telah ditanami tanaman jahe merah dan tanaman obat lainnya. Kata Kunci : jahe merah; tanaman obat keluarga; nyeri sendi; obat herbal ABSTRACTEmpowering community in the health sector can be attempted by enabling the community to provide medicinal substances from easily accessible sources from the nature in their own environment. These medicinal substance can be sourced from plants that can be cultivated by the community. One example of a medicinal plant that has been proven in several studies to reduce joint pain and is efficacious in curing other diseases is the red ginger plant. The content of essential oils and zingeron in red ginger will inhibit pain receptors in nerve fibers because ginger has a spicy and hot effect. This plant is not only nutritious but also easy to cultivate. Karang Bayan Village with the availability of vast and fertile unused land has the potential to use it to plant red ginger and other medicinal plants. The purpose of the service activities carried out is to improve the skills of the Karang Bayan Village community in carrying out activities to use red ginger as an alternative to non-pharmacological treatment of joint pain in the elderly and the Karang Bayan community in general. This service activity is carried out through counseling, demonstrations and direct planting of red ginger seeds and other medicinal plants on vacant land owned by residents and land belonging to farmer groups in Karang Bayan Village. After the counseling, 75% of the people understand about the causes of joint pain and health complaints that are often experienced. 75% of the people understand the benefits of red ginger and other medicinal plants and understand how to process them into medicine. 75% of the community can demonstrate how to process red ginger into medicine, nutritious drinks for health and others. 80% of unused land in Karang Bayan Village has been planted with red ginger and other medicinal plants. Keywords: red ginger; medicinal plants; joint pain; herbal medicine
PENINGKATAN KETERAMPILAN IBU DALAM PENANGANAN TERSEDAK PADA BAYI DAN ANAK Mira Utami Ningsih; Baiq Kirana Kitna Yusarti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 1, No 2 (2020): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.859 KB) | DOI: 10.32807/jpms.v1i2.482

Abstract

Tersedak merupakan suatu kegawat daruratan yang sangat berbahaya, karena dalam beberapamenit akan terjadi kekurangan oksigen secara general atau menyeluruh sehingga hanya dalamhitungan menit klien akan kehilangan reflek nafas, denyut jantung dan kematian secarapermanen dari batang otak. Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2011sekitar 17.537 kasus tersedak paling sering terjadi pada anak usia batita (1,5 – 3 tahun). Anakusia dini (0-6 tahun) merupakan anak-anak yang sangat unik dan memiliki karakteristik yangberagam sehingga berpotensi menimbulkan kecelakaan di rumah tangga apabila anak-anakdibiarkan tanpa pengawasan yang baik, salah satunya adalah kejadian tersedak. Penanganantersedak pada anak sangat tergantung pada peran orangtua. Pengetahuan orangtua yang berbedaakan mengakibatkan penanganan tersedak pada anak yang berbeda pula. Perlu ada pendidikanuntuk mengubah atau mempengaruhi perilaku orangtua tentang penanganan tersedak, salahsatunya melalui penyuluhan. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalahuntuk meningkatkan keterampilan Ibu dalam memberikan pertolongan pertama atau menanganitersedak pada bayi dan anak Di Kelurahan Dasan Cermen Kecamatan Sandubaya Kota Matarammelalui kegiatan penyuluhan dan demonstrasi tindakan back blow. Evaluasi hasil dilakukan secaralangsung dengan menanyakan kepada peserta penyuluhan menggunakan kuesioner. Hasilmenunjukkan 75% peserta menjawab dengan benar pertanyaan yang diberikan.
Touch, Look, Compare, Compress (TLCC) Based On Family Centered Care (FCC) Reducing Phlebitis In Children With Intravenous Therapy Ely Mawaddah; Mira Utami Ningsih; Dewi Purnamawati; Lale Wisnu Andrayani
Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal) Vol 4, No 1 (2022): April
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkt.v4i1.231

Abstract

The incidence of phlebitis is an indicator of hospital performance and requires the percentage of phlebitis to be less than 5%. Intensive monitoring of patients who receiving intravenous therapy can reduce complications from phlebitis and improve service to patients. This study aims to determine the effect of the intervention package Touch, Look, Compare, Compress (TLCC) on the incidence of phlebitis in pediatric patients who are infused. This research is an experimental study with a quasi-experimental design, respondents will be divided into 2 groups: The group given the TLCC flyer intervention and the control group given the intervention according to hospital procedures. The measurement of phlebitis uses a phlebitis degree table instrument developed by the Infusion Nurses Society (INS). Measurements were taken on day 1, day 2 and day 3. The results showed an increase in the mean of patients who had phlebitis on day 3 in the control group. There were significant differences in the degree of phlebitis on days 1, 2 and 3 (p value = 0,000) in the control group. In the intervention group there was no significant difference in the degree of phlebitis on days 1, 2 and 3 (p value = 0.368). Statistical test results using Mann Whitney showed no significant difference in the degree of phlebitis in the two groups on day 1 (p = 1.00), while on days 2 and 3 there was a significant difference (p = 0,000). Monitoring pediatric patients with intravenous therapy through TLCC interventions can prevent phlebitis.
The Baby Watch Book Improve Mothers' Knowledge About Infant Development Baiq Eka Putri Saudia; Widya Safitarini; Mira Utami Ningsih; Muhammad Hasbi
Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal) Vol 4, No 1 (2022): April
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkt.v4i1.217

Abstract

The growth and development of children in Indonesia still needs serious attention. The rate of growth and development delays is still quite high. Providing health education by health workers is an effective way to deliver valid, updated and evidence-based information. The baby watch book can be used as an educational tool for the baby's mother, specifically designed to increase the knowledge and skills of the parents. This study was a pre-experiment study with a one-group pretest-posttest design. The sample was 30 mothers of infants at the Karang Taliwang Health Center. Data analysis used was the Wilcoxon Signed Rank Test. The results show that the majority of respondents were aged 20–35 years (80%), graduated from senior high school education (43.3%), working as a housewife (86.7%), and their main sources of information was health workers (23.3%). Before the intervention, most of the respondent has poor knowledge (50%). After given the intervention, there was an increase in their knowledge; there were 97% respondent have a good knowledge. Wilcoxon sign ranked test showed p-value 0.000 (p<0.05). This means that there was a significant effect of health education using baby watch book on mothers' knowledge about the development of babies aged 3 to 6 months.