Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PERANCANGAN TONGKAT PEMANDU TUNA NETRA MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS ARDUINO UNO Jonshon Tarigan; Minsyahril Bukit; Bernandus Bernandus; Agustinus Deka Betan
Jurnal Teknik Mesin Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Teknik Mesin
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32511/jtm.v3i2.750

Abstract

Telah dirancang piranti yang dapat melakukan pengukuran jarak secara otomatis. Untuk mempermudah kegiatan itu, maka kita perlu merancang sebuah sistem perangkat yang dapat melakukan pengukuran jarak secara otomatis untuk dapat digunakan olek para tunanetra. Alat ini bertujuan untuk menggantikan tongkat manual menjadi alat tongkat otomatis .manfaat yang didapat dari alat ini adalah dapat mempermudah pekerjaan para penyandang tunanetra dalam melakukan aktifitas atau berjalan. Penelitian ini dilakukan dengan merancang, membuat dan mengimplementasikan komponen-komponen sistem yang meliputi mikrokontroller arduino uno sebagai pengendali ,driver relay untuk memghiupkan dan mematikan Buzzer, dan LCD (linquit Cristal Display) untuk menampilkan jarak terhadap benda Proses pengambilan data di dalam sebuah ruangan dengan menampilkan dalam LCD nilai jarak 3 cm - 9 cm maka Buzzer ON. Nilai tersebut diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan alat pengukur jarak. Sedangkan dari hasil pengukuran menggunakan sensor ultrasonik HCSR-04 yang dilakukan pada benda diperoleh nilai jarak yang diukur 3 cm – 28 cm. Dapat dilihat bahwa hasil menunjukkan sesuai dengan nilai jarak yang diperbolehkan, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa rancangan sistem ini berjalan dengan baik.
A Simple Matrix Approach to Determination of the Helium Atom Energies Redi Kristian Pingak; Rosara Kolmate; Bernandus Bernandus
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol. 9 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v9n1.p10-21

Abstract

Calculation of He atomic energy levels using the first order perturbation theory taught in the Basic Quantum Mechanics course has led to relatively large errors. To improve its accuracy, several methods have been developed but most of them are too complicated to be understood by undergraduate students. The purposes of this study are to apply a simple matrix method in calculating some of the lowest energy levels of He atom (1s2, triplet 1s2s, and singlet 1s2s states) and to reduce errors obtained from calculations using the standard perturbation theory. The convergence of solutions as a function of the number of bases is also examined. The calculation is done analytically for 3 bases and computationally with the number of bases using MATHEMATICA. First, the 2-electron wave function of the Helium atom is written as the multiplication of two He+ ion wave functions, which are then expanded into finite dimension bases. These bases are used to calculate the elements of the Hamiltonian matrix, which are then substituted back to the energy eigenvalue equation to determine the energy values of the system. Based on the calculation results, the error obtained for the He ground state energy using 3 bases is 2.51 %, smaller than the errors of the standard perturbation theory (5.28 %). Despite the fact that the error is still relatively large from the analytical calculations for singlet-triplet 1s2s energy splitting of He atom, this error is successfully reduced significantly as more bases were used in the numerical calculations. In particular, for n = 25, the current calculation error for all states is much smaller than the errors obtained from calculations using standard perturbation theory. In conclusion, the analytical calculations for the energy eigenvalue equation for the 3 lowest states of the Helium atom using 3 bases have been carried out. It was also found in this study that increasing the number of bases in our numerical calculations has significantly reduced the errors obtained from the analytical calculations.
KAJIAN AWAL SPEKTRUM SERAPAN SENYAWA HASIL EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGAOLEIFERA L) ASAL KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) MARUNGGA PAH METO KABUPATEN TTU Viktorinus Salu; Bernandus Bernandus; Minsyahril Bukit
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.312 KB)

Abstract

Abstrak Telah dilakukan penelitian tentang kajian awal spektrum serapan senyawa hasil ekstrak daun kelor (Moringa Oleifera L.) asal Kelompok Usaha Bersama (KUB) Marungga Pah Meto kabupaten TTU. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan jangkauan serapan, koefisisen serapan, dan celah energi senyawa hasil ekstrak daun kelor. Daun kelor kering dihaluskan, kemudian serbuk daun kelor diekstraksi secara maserasi, setelah itu dievaporasi menggunakan evaporator, kemudian diencerkan menggunakan pelarut etanol. Selanjutnya dikarakterisasi menggunakan Sepktrofotometer UV-Vis untuk mendapatkan spketrum serapan senyawa hasil ekstraksi daun kelor Berdasarkan hasil analisis data spektrum serapannya, jangkauan serapan senyawa ekstrak daun Kelor dengan konsentrasi 100 ppm, 200 ppm, dan 300 ppm adalah 200 nm sampai 691 nm dengan nilai koefisien serapannya sebesar 170,4 m-1 dan nilai celah energinya sebesar 1,79 eV. Berdasarkan nilai celah energi tersebut senyawa hasil ekstraksi daun kelor dapat dikelompokan menjadi bahan semikonduktor. Kata Kunci: Daun kelor, Spektrum Serapan, Koefisien Serapan, Celah Energi. Abstract A research of the preliminary study absorption spectrum of compounds of extract Moringa leaves (Moringa Oleifera L.) from Marungga Pah Meto Group TTU Regency has been done. The aims of this research are to determine the absorption coefficient value and energy gap value of compound of extract Moringa leaves. Moringa leaves powder was extracted by maseration method, then evaporated by evaporator, furthermore diluted with ethanol. These samples are made three concentration ( 100 ppm, 200 ppm, and 300 ppm )respectirely then analyzed using UV-Vis Spectrofotometer. Based on their absorption spectrum data analysis, absorption range of these samples with concentration are from 200 nm to 691 nm. Energy gap value is 1,79 eV and its absorption coefficient value is 170.4 m-1. Based on its energy gap value, compound of extract Moringa leaves from Marungga pah meto group TTU regency could be classified as semiconductor material group. Key words: Moringa Leaf, Absorption Spectrum, Absorption Coefficient, Energy Gap
PENENTUAN ENERGI KEADAAN DASAR SISTEM ATOM HELIUM MUONIK EKSOTIS (He^(2+) μ^- μ^-) MENGGUNAKAN PRINSIP VARIASI Elisabeth Boimau; Redi K. Pingak; Bernandus Bernandus
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (666.768 KB)

Abstract

Abstrak Telah dilakukan kajian teoritik penentuan energi keadaan dasar sistem atom helium muonik eksotis dengan pendekatan prinsip variasi. Ide dasar dari metode ini adalah memilih sebuah fungsi gelombang coba yang berisikan sebuah parameter yang bias disesuaikan nilainya dan meminimalkan nilai ekspektasi operator Hamiltonian yang disebut energi rata-rata. Fungsi gelombang coba yang digunakan dalam penelitian adalah fungsi gelombang keadaan dasar ion hidrogenik (pendekatan orbital). Operator Hamiltonian sistem atom helium muonik eksotis ini dioperasikan pada fungsi gelombang coba dan nilai energi rata-rata yang diperoleh diminimalkan sehingga diperoleh nilai energi keadaan dasar sistem ini sekitar . Nilai ini lebih besar dari pada nilai total energi keadaan dasar baik pada sistem atom helium maupun pada sistem atom . Hal ini disebabkan oleh perbedaan massa tereduksi sistem-sistem ini dalam pendekatan orbital. Kata Kunci: Ion hidrogenik, Energi keadaan dasar, Fungsi gelombang coba, Pendekatan orbital, Prinsip Variasi. Abstract The study on the determination of ground state energy of exotic muonic helium system by variational principle approximation has been done. The basic ideas of this method are to choose a trial wave function consisting of an adjustable variational parameter and to minimize the expectation value of its Hamiltonian operator which is called the average energy. The trial wave function used is the ground state hydrogenic ion wave function (orbital approximation). The operator Hamiltonian of this system is operated on the trial wave function and its value is minimized, from which the ground state energy of this system was found to be about . This value is greater than that of both atom and system . This difference is caused by the difference in the reduced masses of these systems in the orbital approximation. Keywords: Hydrogenic ions, Ground state energy, Trial wave function, Orbital approximation, Variational Principle.
PEMETAAN MIKROZONASI SEISMIK DI DESA LILI KECAMATAN FATULEU KABUPATEN KUPANG Ida Nubatonis; Hery L. Sianturi; Bernandus Bernandus
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 2 No 2 (2017): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1241.622 KB) | DOI: 10.35508/fisa.v2i2.545

Abstract

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang mikrozonasi seismik dengan metode HVSR di Desa Lili Kecamatan Fatuleu Kabupaten Kupang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui nilai frekuensi dominan tanah, amplifikasi, indeks kerentanan seismik dan percepatan tanah maksimum. Penelitian dilakukan dengan menggunakan TDS tipe 303 dengan frekuensi natural 0,2Hz-20Hz. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa nilai frekuensi dominan berkisar antara 0,279 Hz-17,210Hz, nilai amplifikasi berkisar antara 1,802-10,240 dan nilai indeks kerentanan seismik berkisar antara 0,422-421,167. Nilai percepatan tanah maksimum berkisar antara 160,769 gal – 279,316 gal dengan tingkat resiko besar dua dan tingkat resiko besar tiga. Kata kunci: Mikrozonasi, HVSR, Lili ABSTRACT The research about seismik microzonation using HVSR methods in Lili village, sub-district of Fatuleu, district of Kupang has been done. The aims of this research are to determine the values of soil dominant frequency, magnitude of amplification, seismik vulnerability index, and the peak ground acceleration. This research used TDS 303S type with0,2Hz-20Hz of natural frequency. According to this research, it was obtained that the values of the dominant frequency was about 0,279Hz-17,210Hz, the amplification values were found to be 1,802-10,240 and the index of vulnerability has values about 0,422-421,167. The peak ground acceleration values about 160,769 gal – 279,316 gal with great risk level two and great risk level three. Keywords: microzonation, HVSR, Lili
IDENTIFIKASI KEBERADAAN BASEMENT DI BAWAH CEKUNGAN TIMOR BERDASARKAN DATA ANOMALI GRAVITASI DENGAN PEMODELAN TIGA DIMENSI Aryanti Irnawati Pellokila; Jehunias L. Tanesib; Bernandus Bernandus
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1186.199 KB) | DOI: 10.35508/fisa.v3i1.588

Abstract

ABSTRAK Metode Gravitasi adalah metode yang digunakan untuk mencari perbedaan nilai gravitasi dari satu titik ke titik yang lain di suatu tempat yang disebabkan oleh distribusi massa yang terdapat di bawah permukaan daerah penelitian. Telah dilakukan identifikasi keberadaan basement terhadap data anomali Bouguer lengkap di Cekungan Timor dengan posisi geografis 9.40 LS – 10.40 LS dan 123.50 BT – 125.40 BT. Identifikasi keberadaan basement di bawah Cekungan Timor dilakukan berdasarkan data anomali medan gravitasi. Data anomali medan gravitasi yang digunakan dalam penelitian adalah hasil pengukuran Geodetic Satellite dan European Remote Sensing Satellite yang telah terkoreksi hingga koreksi udara bebas. Berdasarkan hasil inversi 3D, densitas rata-rata secara keselurahan dari lapisan pertama hingga lapisan kesepuluh adalah 2.662 . Cekungan Timor yang merupakan sebuah tempat terakumulasinya sedimen dan memiliki basement yang merupakan jenis batuan metamorf dari kedalam 3.86 km hingga 20 km yang kuat dan bersifat tidak meloloskan air maka cekungan ini diduga memiliki potensi adanya jebakan sumber energi alam berupa minyak dan gas. Kata kunci: Gravitasi, batuan dasar, Cekungan, anomali Bouguer lengkap, densitas, pemodelan. ABSTRACT Gravity method is a method used to find the difference of gravity value from one point to another in a place caused by mass distribution which is below the surface of research area. Basement identification of complete Bouguer anomaly data has been done in the Timor Basin with geographical position 9.40 LS – 10.40 LS dan 123.50 BT – 125.40 BT. The identification of the basement under the Timor Basin is based on gravity field anomaly data. The gravity field anomaly data used in the research is the result of measurement of Geodetic Satellite and European Remote Sensing Satellite which has been corrected to free air correction. Based on the inversion, the overall average density from the first layer to the tenth layer 2.662 . Timor Basin which is a place of accumulation of sediment and has a basement which is a type of metamorphic rocks from within 3.86 km to 20 km strong and is not pass the water hence this basin has the potential of a trap of natural energy sources in the form of oil and gas. Keywords: Gravity, Basement, Basin, complete Bouguer anomaly, density, modeling.
PEMETAAN NILAI PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM DENGAN METODE DETERMINISTIC SEISMIC HAZARD ANALYSIS DI LOKASI PEMBANGUNAN OBSERVATORIUM NASIONAL DESA BITOBE KECAMATAN AMFOANG TENGAH KABUPATEN KUPANG Awanda Magdalena Bessi; Hery L. Sianturi; Bernandus Bernandus
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.79 KB) | DOI: 10.35508/fisa.v3i1.594

Abstract

ABSTRAK Penelitian menggunakan metode HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio) telah dilakukan untuk memetakan daerah yang rawan terhadap gempa bumi di Desa Bitobe. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui nilai periode dominan tanah dan percepatan tanah maksimum, serta untuk membuat peta PGA dan juga peta Mikrozonasi. Pengambilan data dilakukan pada 45 titik dengan jarak antar titik ± 250 m dari titik satu ke titik lainnya dengan waktu perekaman selama ± 20 menit menggunakan TDS tipe 303S. Data yang diperoleh diolah menggunakan software Datapro, Geopsy, Surfer 13, dan Google Earth. Hasil pengolahan data diperoleh nilai frekuensi dominan (). Parameter ini digunakan untuk meghitung nilai PGA menggunakan persamaan empiris Kanai dengan data katalog gempa bumi dari tahun 1966-2016. Metode Mc.Guirre dan Esteva hanya menggunakan data katalog gempa saja dalam menghitung PGA. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa nilai frekuensi dominan berkisar antara 0,273 Hz – 17,887 Hz. Nilai percepatan tanah maksimum berdasarkan persamaan empiris Kanai berkisar antara 32,319 gal – 261,178 gal, Mc.Guirre berkisar antara 128,215 gal – 134,862 gal dan Esteva berkisar antara 147,359 gal – 156,007 gal. Hasil dari ketiga persamaan ini memiliki perbedaan dengan peta hazard gempa Indonesia. Kata kunci: HVSR, Mikrozonasi, Kanai, Mc.Guirre, Esteva, Bitobe ABSTRACT The research using HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio) has been carried out to map the disturb areas to earthquakes in Bitobe village. The aims of this research are to determine the values of soil dominant frequency and the peak ground acceleration than make PGA map and also microzonation map. Data were collected at 45 points with the distance between points ± 250 meters from one point to the other with ± 20 minutes of recording time used TDS 303S type. The data were processed using software Datapro, Geopsy, Surfer 13, and Google Earth. The result of data processing was dominant frequency value (). This parameter was used to calculate the peak ground acceleration with Kanai empirical equations. The earthquakes catalog data were used from 1966-2016. Mc.Guirre and Esteva method only used the earthquakes catalog data to calculated the PGA. According to this research, it was obtained that the values of the dominant frequency was about 0,273 Hz – 17,887 Hz. The values of peak ground acceleration based on Kanai empirical equations about 32,319 gal – 261,178 gal, Mc.Guirre about 128,215 gal – 134,862 gal and Esteva about 147,359 gal – 156,007 gal. The result of this third equations have different with the earthquakes hazard map of Indonesia. Key Words: HVSR, Microzonation, Kanai, Mc.Guirre, Esteva, Bitobe
INTERPRETASI JENIS BATUAN MENGGUNAKAN METODE GEOMAGNETIK PADA DAERAH TERAKUMULASINYA AIR TANAH DI BENA AMANUBAN SELATAN Yohanes Takaeb; Hadi Imam Sutaji; Bernandus Bernandus
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1106.264 KB) | DOI: 10.35508/fisa.v3i2.613

Abstract

Abstrak Telah dilakukan penelitian interpretasi jenis batuan menggunakan metode geomagnetik pada daerah terakumulasinya air tanah di Bena Amanuban Selatan. Tujuan penelitian ini untuk menentukan pemetaan anomali magnetik bawah permukaan dan pola penyebaran batuan di sekitar daerah terakumulasinya air tanah. Akuisisi data menggunakan Proton Precession Magnetometer (PPM) tipe GSM–19T. Hasil pengukuran data lapangan berupa nilai medan magnet total dan variasi harian yang diolah serta diinterpretasikan secara kualitatif dan kuantitatif. Interpretasi kualitatif menunjukkan tiga pola anomali, yaitu anomali tinggi, sedang dan rendah. Anomali tinggi (sekitar 105 nT sampai 140 nT) pada bagian selatan dan barat daya diduga berupa batuan lempung dan batugamping. Anomali sedang (sekitar 70 nT sampai <105 nT) yang mendominasi lokasi penelitian diduga batuan lempung dan batu pasir. Anomali rendah (sekitar 40 nT sampai <70 nT) di bagian timur diduga batu gamping dan batu pasir. Interpretasi kuantitatif menunjukan struktur batuan yang diduga akuifer yaitu batu pasir memiliki suseptibilitas 6.7 x 10-5 – 3.56 x10-4 pada kedalaman 22.8 m serta batugamping yang bersifat meluluskan air dengan suseptibilitas 5.792 x 10-3 – 9.247 x 10-3 dengan kedalaman 75 m. Selain kedua batuan tersebut, terdapat batuan lempung dengan suseptibilitas 7.28 x 10-4 – 1.063 x 10-3 di kedalaman 13.8 m. Kata kunci: Metode geomagnetik, suseptibilitas, akuifer. Abstract An interpretation of rock types has been done using geomagnetic method in the area of ​​accumulated groundwater in Bena Amanuban Selatan. The purpose of this study was to determine the mapping of subsurface magnetic anomalies and the pattern of rock distribution around the accumulated groundwater area. Data acquisition using Proton Precession Magnetometer (PPM) type GSM-19T. The results of field data measurements in the form of total magnetic field value and daily variations are processed and interpreted qualitatively and quantitatively. Qualitative interpretation shows three patterns of anomalies, namely high anomalies, moderate and low. High anomalies (about 105 nT to 140 nT) in the south and southwest are thought to be clay and limestone. Moderate anomalies (about 70 nT to <105 nT) that dominate the study sites are suspected clay and sandstone. Low anomalies (about 40 nT to <70 nT) in the eastern part are suspected of limestone and sandstone. Quantitative interpretation shows the suspected aquifer rock structure of sandstone has a susceptibility of 6.7 x 10-5 – 3.56 x10-4 at a depth of 22.8 m as well as a water-grinding limestone with the susceptibility of 5.792 x 10-3 – 9.247 x 10-3 with a depth of 75 m. In addition to these two rocks, there are clay rocks with the susceptibility of 7.28 x 10-4 – 1.063 x 10-3 at depth of 13.8 m. Keywords: Geomagnetic method, susceptibility, aquifer.
INTERPRETASI POLA PENYEBARAN BATUAN DAN DAERAH TERAKUMULASI AIR TANAH MENGGUNAKAN METODE MAGNETIK DESA OEMATNUNU KABUPATEN KUPANG Oktavianus Kette; Hadi I. Sutaji; Bernandus Bernandus
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/fisa.v5i2.2284

Abstract

Abstrak Telah dilakukan penelitian interpretasi pola penyebaran batuan dan daerah terakumulasi air tanah menggunakan metode magnetik di Desa Oematnunu Kabupaten Kupang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola sebaran batuan dan daerah terakumulasinya air tanah serta membuat pemetaannya. Akuisisi data dilakukan dengan Proton Precession Magnetometer (PPM) tipe GSM–19T dan data yang diperoleh berupa nilai medan magnet total serta variasi harian yang diolah serta diinterpretasikan secara kualitatif dan kuantitatif. Interpretasi kualitatif menunjukkan nilai anomali medan magnet total berkisar -250 nT sampai 450 nT dan terbagi atas anomali medan magnet rendah pada kisaran -250 nT sampai -10 nT, anomali medan magnet sedang dengan kisaran nilai -10 nT sampai 110 nT serta anomali medan magnet tinggi di kisaran 110 nT sampai 450 nT. Untuk interpretasi kuantitatif menunjukkan struktur batuan yang diduga berupa batu pasir (aquifer) berada di bagian utara hingga barat laut dengan kedalaman sekitar 0 m - 100 m. Kata kunci: Metode magnetic; suspeptibilitas; akuifer; Oematnunu Abstract Interpretation of rock distribution patterns and areas groundwater accumulation using magnetic methods in Oematnunu Village Kupang District. The purpose of this research was to determine the pattern distribution of rocks and areas of groundwater accumulation and to make the mapping. The acquisition data was carried out by using the GSM-19T Proton Precession Magnetometer (PPM) and the data obtained in the form of total magnetic field values and daily variations were processed and interpreted qualitatively and quantitatively. The qualitative interpretation shows the total magnetic field anomaly values ranging from -250 nT to 450 nT and is divided into low magnetic field anomalies in the range -250 nT to -10 nT, moderate magnetic field anomalies with values ranging from -10 nT to 110 nT, and high magnetic field anomalies. in the range 110 nT to 450 nT. For quantitative interpretation, it shows the rock structure which is thought to be sandstone (aquifer) in the north to the northwest with a depth of about 0 m - 100 m.Keywords: Magnetic method; suspension; aquifer; Oematnunu
ANALISIS POLA HUJAN DAN DISTRIBUSI HUJAN BERDASARKAN KETINGGIAN TEMPAT DI PULAU FLORES Elisabet Marlin Lesik; Hery Leo Sianturi; Apolinaris S Geru; Bernandus Bernandus
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/fisa.v5i2.2451

Abstract

Abstrak Telah dilakukan analisis pola dan distribusi hujan berdasarkan ketinggian tempat di pulau Flores. Data rata-rata bulanan untuk mendapatkan pola curah hujan, data curah hujan harian ke dasarian untuk mendapatkan data curah hujan dan data periode curah hujan selama musim hujan. Penelitian ini menggunakan software Geographic Information System (GIS) untuk membuat peta distribusi curah hujan dan di analisis menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk mendeteksi perbedaan nilai tengah variabel pengamatan pada elevasi yang berbeda. Berdasarkan grafik pola hujan yang ada di pulau Flores adalah pola hujan monsunal. Hasil dari perhitungan menggunakan RAL, diperoleh nilai populasi pengamatan P1 pada ketinggian tempat (0-300 m dpl) dengan curah hujan rata-rata 851,75 mm dan periode musim hujan rata-rata 10,50 dasarian. P2 pada ketinggian tempat (301-600 m dpl) memiliki curah hujan rata-rata 1367,75 mm dan periode musimhujan rata-rata 13,75 dasarian. P3 pada ketinggian tempat (601-900 m dpl) memiliki curah hujan rata-rata 1875,25 mm dan periode musim hujan rata-rata 15,75 dasarian. P4 pada ketinggian tempat (901-1200 m dpl) memiliki curah hujan rata-rata 3164,50 mm dan periode musim hujan rata-rata 22,25 dasarian. Hal ini menunjukan ketinggian tempat memiliki pengaruh terhadap curah hujan dan periode musim hujan di pulau Flores.Kata Kunci: Pola hujan; curah hujan; periode musim hujan; Geographic Information System (GIS); Rancangan Acak Lengkap (RAL). Abstract An analysis of rainfall patterns and distribution based on altitude on the island of Flores has been done. Monthly average data to get rainfall patterns, daily to basic rainfall data to get rainfall data, and rainfall period data during the rainy season. This study used Geographic Information System (GIS) software to create rainfall distribution maps and is analyzed using the Completely Randomized Design (CRD) method to detect differences in mean values of observational variables at different elevations. Based on a chart of rain patterns on Flores island is a monsoonal rain pattern. The results of calculations using RAL, observational population obtained values P1 at altitude (0-300 m asl) with an average rainfall of 851.75 mm and an average rainy season period of 10.50 dasarian. P2 at altitude (301-600 m asl) has an average rainfall of 1367.75 mm and an average rainy season period of 13.75 dasarian. P3 at altitude (601-900 m above sea level) has an average rainfall of 1875.25 mm and an average rainy season period of 15.75 dasarian. P4 at altitude (901-1200 m asl) has an average rainfall of 3164.50 mm and an average rainy season period of 22.25 dasarian. This shows that altitude has an influence on rainfall and the rainy season period on Flores Island. Keywords: Rain patterns; rainfall, periods of the rainy season; Geographic Information System (GIS); Completely Randomized Design (CRD).