Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Analisis Perkembangan Kota Pagar Alam Masa Walikota Ida Fitriati Tahun 2013-2017 Jeli Miranti; Supriyanto Supriyanto; Alian Sair
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 9, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (732.138 KB) | DOI: 10.25273/ajsp.v9i2.4306

Abstract

Suatu kota bisa berkembang tidak terlepas dari peran kepala daerah yang ada dengan tujuan pembangunan yang merata. Hal itu dapat dilihat dari beberapa indikator penunjang yang membantu terwujudnya dari perkembangan kota tersebut. Pada penelitian yang berjudul Analisis Perkembangan Kota Pagar Alam Pada Tahun 2013-2017 mempunyai beberapa rumusan masalah antara lain peran Walikota Ida Fitriati dalam perkembangan Kota Pagar Alam, analisis perkembangan ekonomi Kota Pagar Alam, analisis angka kemiskinan Kota Pagar Alam, analisis jumlah pengangguran dan angkatan kerja Kota Pagar Alam dan analisis Indeks Pembangunan Manusia Kota Pagar Alam pada tahun tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses perkembangan Kota Pagar Alam tersebut pada setiap tahunnya dalam bentuk . Adapun penelitian tersebut menghasilkan beberapa hasil antara lain dari ke empat indikator yang disebutkan hanya indiKator Indeks Pembangunan Manusia yang mengalami kemunduran dari 5 tahun sebelumnya padahal Kota Pagar Alam memiliki penduduk miskin paling sedikit di Provinsi Sumatera Selatan. Padahal seharusnya kedua hal tersebut saling mengimbangi satu sama lain.
SISTEM PEMERINTAHAN ORDER AFDELING OGAN ILIR TAHUN 1906-1942 Aldi Aldi; Egy Gusti Hawali; MHD Irwan; Syarifuddin Syarifuddin; Supriyanto Supriyanto
Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/candrasangkala.v7i2.10025

Abstract

Pada masa pemerintahan kolonial Belanda, wilayah Sumatra Selatan merupakan bagian dari Karesidenan Palembang. Pada masa ini, Karesidenan Palembang terbagi menjadi beberapa wilayah administratif mulai dari afdeeling sampai dengan Dusun. Pada awalnya Onderafdeeling Ogan Ilir merupakan salah satu wilayah afdeling di Karesidenan Palembang namun sejak tahun 1906 wilayah ini berganti status menjadi wilayah onderafdeeling. Status Onderafdeeling Ogan Ilir baru berakhir sejak pemerintahan kolonial Belanda menyerahkan kekuasaannya kepada Jepang pada tahun 1942. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem pemerintahan Onderafdeeling Ogan Ilir pada tahun 1906-1942. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan empat tahap penelitian yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Berdasarkan hasil penelitian, Onderafdeeling Ogan Ilir menggunakan sistem pemerintahan kolonial Belanda yang terdiri dari sistem pemerintahan onderafdeeling (controleur), marga (pasirah), dusun (kerio) dan juga memiliki dewan rakyat yang dikenal dengan sebutan Onderafdeeling Raad Ogan Ilir
Eksistensi Kesenian Wayang Kulit Palembang Tahun 2000 – 2019 Nurhidayanti Nurhidayanti; Nuril Shalifah; Syarifuddin Syarifuddin; Supriyanto Supriyanto
Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (802.541 KB) | DOI: 10.14710/anuva.6.1.1-12

Abstract

Kesenian Wayang Kulit tidak hanya ada di Pulau Jawa, tetapi juga ada di Pulau Sumatera tepatnya di Kota Palembang. Namun, keberadaan wayang Palembang berbeda dengan di Jawa. Hal ini lah  yang menjadi masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana eksistensi kesenian Wayang Kulit Palembang tahun 2000-2019. Sehingga Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendapatkan atau memperoleh berbagai informasi tentang bagaimana eksistensi kesenian wayang kulit Palembang tahun 2000-2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode historis atau metode sejarah, yang diawali dengan teknik yang disebut heuristik, melakukan wawancara, dan jika data terkumpul harus dikritik atau verifikasi. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa Kesenian wayang ini mulai pudar ditengah-tengah masyarakat. Hal ini disebabkan oleh arus globalisasi serta kurangnya minat  untuk mempelajari pagelaran  wayang Palembang, tidak ada penerus atau kader yang melestarikannya dan juga karena pergeseran atau bahkan persaingan dengan budaya modern. Eksistensi wayang mulai memudar sejak tahun 2012 dengan adanya pergantian-pergantian pengurus Perpadi (Persatuan Pedalangan Seluruh Indonesia), sehingga perlu adanya strategi kembali yang dapat menghidupkan atau meningkatkan kesenian wayang kulit Palembang. Banyak upaya yang telah dilakukan Sanggar Sri Palembang untuk memperkenalkan wayang Palembang kepada masyarakat, melalui promosi di koran, radio, dan televisi serta melakukan workshop-workshop dengan dinas pariwisata dan kebudayaan. Namun masih belum ada perubahan dikarenakan masyarakat Palembang yang memang kurang menyenangi wayang.
Peranan Masagus Haji Abdul Hamid (Ki Marogan) terhadap Perkembangan Masjid Lawang Kidul di Kampung 5 Ilir Palembang (1881-1914) Nanda Julian; Alian Sair; Supriyanto Supriyanto
Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jc.v3i2.4763

Abstract

Abstrak: Tulisan ini membahas Peranan Mgs. H. Abdul Hamid (Ki Marogan) terhadap perkembangan agama Islam di masjid Lawang Kidul baik dari segi agama, sosial dan pendidikan. Masjid Lawang Kidul merupakan salah satu masjid tua di Kota Palembang. Masjid ini dibangun oleh Mgs. H. Abdul Hamid atau Ki Marogan di kampung 5 ilir Palembang. Ki Marogan adalah salah satu ulama yang terkenal di kota Palembang pada Akhir abad ke-19. Selain sebagai seorang Ulama, beliau juga terkenal sebagai salah satu pengusaha sukses di Palembang. Pembangunan masjid ini sebenarnya didasari sebagai sarana atau wadah bagi umat muslim di kota Palembang untuk beribadah, mengingat sekitar abad ke-19 jumlah ummat muslim kota Palembang tidak sebanding dengan jumlah masjid yang ada. Peranan beliau terhadap perkembangan masjid Lawang Kidul amatlah besar baik itu sebagai Imam, suri tauladan, dan guru bagi masyarakat kampung 5 Ilir yang menjadi jamaah masjid Lawang Kidul. Kata Kunci: Ki Marogan, Masjid Lawang Kidul, Perkembangan Agama Islam
PENGARUH PENERAPAN MEDIA VIDEO SEJARAH TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI 1 BANYUASIN 1 Desky Suhendra; Supriyanto Supriyanto; Sani Safitri
Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jc.v8i1.7443

Abstract

Abstrak: Penelitian ini berjudul “Pengaruh Penerapan Media Video Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Banyuasin 1”. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Rumusan masalah yang diteliti yaitu berpengaruh atau tidak penggunaan media video terhadap hasil belajar dari peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran video terhadap hasil belajar peserta didik. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 9 April sampai dengan 14 Mei 2018 selama empat kali pertemuan. Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPS 3 sebagai kelas kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI di SMA Negeri 1 Banyuasin 1. Penentuan sampel penelitian menggunakan teknik Random Sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan observasi. Variabel penelitian ini yaitu media video (variabel bebas) dan hasil belajar (variabel terikat). Statistik yang digunakan untuk membuktikan hipotesis analisis adalah uji T dengan taraf nyata 0,05. Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa ada pengaruh media pembelajaran video terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sejarah di kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Banyuasin 1. Hal ini dibuktikan dengan thitung > ttabel atau 3,71 > 1,671.Kata Kunci : Pengaruh, Media Video Sejarah, Hasil Belajar
Kerjasama Kerajaan Sriwijaya dengan Dinasti Tang pada Tahun 683-740 M Alan Saputra; Alian Sair; Supriyanto Supriyanto
Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jc.v3i2.4771

Abstract

Penelitian ini berjudul Kerjasama Kerajaan Sriwijaya dengan Dinasti Tang pada Tahun 683-740 M (Sumbangan Materi Mata Pelajaran Sejarah Nasional Kelas X di SMA Negeri 8 Palembang). Adapun rumusan masalah yang ambil dalam penulisan skripsi ini adalah meneliti mengenai Hubungan Kerajaan Sriwijaya dengan Dinasti Tang pada Abad VII-VIII M dan dampaknya terhadap perkembangan kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya di kedua kerajaan besar itu. Metode penulisan yang digunakan oleh penulis adalah Metode Historis dengan langkah-langkah yang terdiri dari Heuristik, Kritik Sumber baik itu yang sifatnya internal maupun eksternal, Interpretasi Data dan Historiografi. Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan Buddha yang muncul pada Abad VII M di pulau Sumatera. Pada Abad VIII M, Sriwijaya terus berkembang menjadi kerajaan maritim terbesar di Asia Tenggara. Dengan kekuatan politik dan militernya, Sriwijaya berhasil  menguasai Selat Malaka yang merupakan jalur pelayaran dan perdagangan internasional yang menghubungan Barat (Arab, Persia dan India) dengan China. Atas dasar kepentingan politik dan ekonomi, Sriwijaya menjalin hubungan dengan Dinasti Tang di China dengan cara saling mengirimkan utusan dan upeti. Hal tersebut merupakan langkah strategis yang tepat, dan sangat menguntungkan bagi Sriwijaya maupun Dinasti Tang. Hubungan itu juga berpengaruh pada bidang sosial yang terlihat dari interaksi antara masyarakat Sriwijaya dengan masyarakat Dinasti Tang  dan di bidang Kebudayaan melalaui agama Buddha. Sriwijaya merupakan pusat pendidikan dan penyebaran agama Buddha di Asia Tenggara yang sangat maju. Kemajuan agama Buddha di Sriwijaya “diabadikan” oleh seorang Bhiksu Agung Dinasti Tang bernama I-Tsing melalui catatan-catatannya.Kata Kunci: Kerjasama, Kerajaan Sriwijaya, Dinasti Tang
Perkembangan Agama Katolik di Belitang Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 1950-1980 (Sumbangan Materi Pelajaran Sejarah Kelas XI IPS di SMA Xaverius 1 Belitang) Yeni Astuti Veronika; Farida Farida; Supriyanto Supriyanto
Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jc.v4i2.4789

Abstract

Penelitian ini berjudul “Perkembangan Agama Katolik di Belitang Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 1950-1980 (Sumbangan Materi Pelajaran Sejarah di Kelas XII IPS SMA Xaverius 1 Belitang)”. Penelitian ini dilakukan atas keinginan penulis untuk mengetahui sejarah perkembangan agama Katolik di Belitang setelah misionaris menjalankan kembali misi Katolik di wilayah ini.  Adapun metodelogi penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah dengan proses pengumpulan data melalui dokumentasi, wawancara dan studi kepustakaan. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana perkembangan agama Katolik di Belitang pada tahun 1950-1980.Hasil penelitian menunjukan bahwa perkembangan agama Katolik di Belitang dikarenakan pada tahun 1950 pemerintah Indonesia menetapakan kembali wilayah ini sebagai penempatan para transmigran asal Jawa.  Pada tahun tersebut para misionaris Katolik juga diizinkan untuk masuk ke dusun-dusun yang ada di Belitang.Sehingga misionaris dapat mendirikan pos misi Katolik di wilayah Gumawang yang diakan dijadikan sebagai pusat penyebaran agama Katolik.  Kemudian ada empat misionaris yang memiliki peranan besar bagi perkembangan agama Katolik di Belitang, dalam waktu 30 tahun perkembangan agama Katolik mencapai jumlah umat sebanyak 4.789 jiwa dengan 9 daerah pelayanan gereja, serta 11 gereja berhasil didirikan. Kata Kunci : Perkembangan, Agama Katolik
Songket Aesan Gede Sebagai Pakaian Adat Perkawinan Tradisional Palembang (1966-1986) Novika Ratna Sari; Supriyanto Supriyanto
Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jc.v6i1.4927

Abstract

This study entitled "Songket Aesan Gede As Traditional Clothing Traditional Marriage Palembang Year 1966-1986 (Donations Material for Teaching History at Junior High School 33 Palembang)". The issues examined are 1. How ordinances marriage customs of society in Palembang during 1966 - 1986. 2. How Songket privilege to serve as a Gede Aesan Traditional Clothing Traditional Marriage Palembang. 3.What is the significance of motifs and colors of songket Aesan Gede thus serve as a Traditional Clothing Traditional Marriage Palembang. The purpose of this study to determine 1. Explain the information about the Customary Marriage Palembang to the public, especially the younger generation. 2.Explaining how special the traditional custom clothing Aesan Gede to withstand up to sek charcoal. 3.Explaining the meaning of the information about the motifs and colors of songket Aesan Gede thus serve as a Traditional Clothing Traditional Marriage Palembang. The method used in this research writing that Historical method with steps that include heuristic, Source Criticism, Interpretation, and Historiography.Historiography is done through a literature search and interview research methodsThe results of this study are as follows: the development of culture in one place can be seen from the traditional wedding ceremony. This can be evidenced by the differences that occur in every traditional wedding ceremony from one period to another.And cultural influences from outside that makes people increasingly want to make things easier and instantaneous, and the development of an area it will be many colorful combinations of every Clothing Traditional Palembang area of progress more rapidly.  Keywords: Songket Aesan Gede For Clothes Folklore Palembang
Perubahan Sosial di Air Belo Kecamatan Muntok Kabupaten Bangka Barat (2000/2007) Sarli Sunarya; Supriyanto Supriyanto; Hudaidah Hudaidah
Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jc.v5i1.4798

Abstract

Penelitian ini berjudul “Perubahan Sosial di Air Belo kecamatan Muntok kabupaten Bangka Barat (2000−2007)” dengan rumusan masalah mengenai bagaimanakah perubahan sosial yang terjadi di desa Air Belo, hal apakah yang mendorong perubahan sosial tersebut dan bagaimanakah pengaruh adanya perubahan sosial terhadap kondisi perekonomian, pendidikan dan kondisi politik masyarakat di desa Air Belo. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan sosial yang terjadi di desa Air Belo dalam kurun waktu mulai dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2007. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode penelitian sejarah dengan langkah-langkah yang dilakukan meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Sedangkan pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan dari berbagai ilmu sosial seperti, sosiologi, antropologi dan ekonomi. Berdasarkan penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa perubahan sosial di desa Air Belo terjadi dalam Struktur Sosial, dimana bentuk perubahan dari struktur sosial adalah adanya perubahan pada mata pencaharian masyarakat. Perubahan ini didorong oleh karena adanya perkembangan teknologi, kontak dengan kebudayaan lain, sistem pendidikan formal yang relatif maju, toleransi, penduduk yang heterogen, dan karena adanya orientasi masa depan. Perubahan sosial tersebut memberikan pengaruh terhadap struktur sosial, kondisi perekonomian, kondisi pendidikan dan kondisi politik masyarakatnya baik yang bersifat positif maupun negatif. Kata Kunci : Perubahan Sosial, Struktur sosial, Desa Air Belo
Perubahan Sosial di Kelurahan Sari Bungamas Kabupaten Lahat Tahun 2007-2013(Sumbangan Materi Pembelajaran Sejarah Kelas IX Madrasah Tsanawiyah Sabilul Muttaqin) Chusnul Adam; Alian Sair; Supriyanto Supriyanto
Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jc.v3i2.4769

Abstract

Penelitian ini berjudul “Perubahan Sosial di Kelurahan Sari Bungamas Kabupaten Lahat Tahun 2007-2013” dengan rumusan masalah mengenai bagaimanakah perubahan sosial yang terjadi di Kelurahan Sari Bungamas, hal apakah yang mendorong perubahan sosial tersebut dan bagaimanakah pengaruh adanya perubahan struktur pemerintahan terhadap kondisi perekonomian, pendidikan dan kondisi politik masyarakat di Kelurahan Sari Bungamas.  Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan sosial yang terjadi di Kelurahan Sari Bungamas dalam kurun waktu mulai dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2013. Adapun metode yang digunakan dalam  penelitian ini yaitu menggunakan metode penelitian sejarah dengan langkah-langkah yang dilakukan meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Sedangkan pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan dari berbagai ilmu sosial seperti, sosiologi, antropologi dan ekonomi. Berdasarkan penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa perubahan sosial di Kelurahan Sari Bungamas terjadi dalam sistem pemerintahannya, dimana sistem pemerintahan awal menggunakan sistem pemerintahan desa, kemudian berubah menjadi sistem pemerintahan kelurahan pada tahun 2007. Perubahan ini didorong oleh karena adanya kontak dengan kebudayaan lain, sistem pendidikan formal yang relatif maju, toleransi, penduduk yang heterogen, dan karena adanya orientasi masa depan. Perubahan sosial tersebut memberikan pengaruh terhadap struktur pemerintahan, kondisi perekonomian, kondisi pendidikan dan kondisi politik masyarakatnya baik yang bersifat positif maupun negatif.Kata Kunci : Perubahan Sosial, Kelurahan, Kabupaten Lahat