Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

E-MODULE DEVELOPMENT BASED FLIP BOOK MAKER FOR CHARACTER BUILDING IN PANCASILA COURSEWORK SRIWIJAYA UNIVERSITY Asmi, Adhitya Rol; Dhita Surbakti, Aulia Novemy; C., Hudaidah
JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL Vol 27, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpis.v27i1.9395

Abstract

E-module is one of educational technology developments that can improve the quality of the teaching process. This study aims to develop an e-module based application Flip Book Maker in the Pancasila Education coursework. Research method using Borg and Gall development model. This research is divided into three stages: (a) needs assessment; (b) development of Flip Book Maker based e-module on Character Education chapter; and (3) trial and effectiveness test of Flip Book Maker based e-module on Character Education chapter. The results showed that the Flip Book Maker based e-module on Character Education chapter in Pancasila Education coursework is effective for strengthening student character and also effective in improving learning outcomes.
FULL DAY SCHOOL SEBAGAI STRATEGI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM ERA GLOBALISASI Amelia, Zaza Yulianti; Dhita, Aulia Novemy
JURNAL NALAR PENDIDIKAN Vol 8, No 1 (2020): JURNAL NALAR PENDIDIKAN
Publisher : Lembaga Penelitian Mahasiswa Penalaran UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.63 KB) | DOI: 10.26858/jnp.v8i1.11103

Abstract

Globalisasi merupakan suatu penanda perkembangan zaman yang mengubah tatanan hidup masyarakat dunia dalam berbagai bidang, salah satunya budaya. Peserta didik sebagai bagian dari tatanan ini ikut membantu berbagai kebermanfaatan diiringi dengan berbagai negatif yang meresahkan masyarakat, sehingga pendidikan sesuai dasar peradaban sangat penting. Dalam hal ini, perlu adanya suatu sistem pembelajaran yang mampu mendorong peningkatan pendidikan yang berkarakter peserta didik dalam menyesuaikan diri akan memperbaiki zaman namun masih sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa. Sistem pembelajaran itu adalah Sekolah Sehari Penuh  yang dicanangkan oleh Mendikbud, Muhadjir Effendy
DINAMIKA KONFLIK ANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA DAN PARTAI KOMUNIS INDONESIA Prasetiyo, Angga; Farida, Farida; SBK, Aulia Novemy Dhita
FAJAR HISTORIA: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 3, No 1 (2019): Fajar Historia
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.146 KB)

Abstract

Persatuan Guru Republik Indonesia atau disingkat PGRI merupakan wadah organisasi yang menampung semua guru di Indonesia. PGRI memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan, terutama dalam perbaikan kualitas guru di Indonesia. PGRI juga berperan aktif dalam pembangunan pendidikan dengan adanya universitas atau sekolah yang dikelola oleh PGRI. PGRI juga berperan dalam perlawanan guru-guru dalam kemerdekaan Indonesia. Selain itu perjuangan PGRI tidak terlepas dari dinamika setiap masa di Indonesia antara lain; masa orde lama, masa orde baru, masa reformasi sampai sekarang. Dalam sejarah berdirinya PGRI sampai sekarang tidak terlepas dari tantangan dan hambatan yang muncul dari factor internal maupun eksternal. Pada masa orde lama menuju orde baru, muncul konflik didalam organisasi PGRI, yaitu dimana diakibatkan oleh oleh ikut campurnya PKI yang menyebabkan dualisme organisasi dan kepemimpinan. Dimana PKI membentuk sebuah organisasi serupa dengan PGRI, akan tetapi bermuatan paham komunis. Upaya PKI ini merupakan cara agar PGRI runtuh dan digantikan organisasi guru yang berafiliasi dengan PKI. Perseteruan ini muncul dalam kongres-kongres PGRI. Upaya yang dilakukan orang-orang yang berafiliasi dengan PKI adalah mengganggu semua kegiatan yang dilakukan PGRI. Basis-basis kekuatan orang-orang yang berafiliasi dengan PKI terdapat di beberapa daerah di pulau Jawa, sedangkan untuk diluar wilayah jawa dukungan untuk kelompok-kelompok ini sangat kecil, bahkan tidak ada. Setelah munculnya pemberontakan PKI yang gagal pada saat itu, berakhir juga kelompok-kelompok tersebut dalam menggangu kegiatan organisasi PGRI. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana PGRI mengokohkan kekuatan organisasinya dalam mempertahankan ideologi organisasi yang berlandaskan Pancasila dan untuk mengetahui bagaimana pengaruh PKI dalam upayanya untuk menggangu kesetabilan oraganisasi PGRI. Tujuan penulisan artikel ini yaitu: 1) menjelaskan dinamikaperseteruan antara PKI dengan PGRI. Fase ini ditandai dengan bermunculan sekelompo orang yang berafiliasi dengan PKI dan berupaya membuat seluruh kegiatan PGRI terhambat dan 2) menjelaskan bagaimana berakhirnya perseteruan tersebut. Ada dua kesimpulan penting dalam tulisan ini yaitu: 1)Oranisasi PGRI sejak dibentuk memiliki dasar Ideologi Pancasila yang kokoh dan berhasil bertahan dari upay-upaya pembubaran organisasi tersebut; 2)PGRI merupakan wadah untuk para guru dalam memperjuangkan kesejahteraan guru. Metodologi yang digunakan adalah kajian literature dengan mengkaji berbagai referensi terkait gerakan guru di Indonesia dan kongres-kongres PGRI. Hal penting yang harus dilakukan oleh PGRI dalam mengkokohkan organisasi adalah memperkuat ideologi pancasila dan memperjuangkan kesejahteraan guru .Dalam pengambilan data penelitian ini, penulis mengambil dari beberapa sumber-sumber tertulis, dengan metode kualitatif.
Tinjauan Historis Bekarang: Warisan Budaya untuk Alam di Kecamatan Kikim Timur, Kabupaten Lahat Dhita SBK, Aulia Novemy; Dewo, Mutiara Kencana; Marantika, Raficko Deny
Journal of Indonesian History Vol 9 No 1 (2020): Journal of Indonesian History
Publisher : Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jih.v9i1.40651

Abstract

dominated by rivers, influences the culture of its people such as bekarang which is a cultural heritage to preserve the ecosystem in the river. The puspose and benefits of this research are to reveal the historical present, describe current developments at this time and local wisdom value in bekarang. The method are used is historical method which includes the heurictic, source criticism, interpretation and historiography. The result showed that based on historical studies, now including activities that have been cariied out by humans in the pre-literacy period. This is consistent with the concept of life in pre-literate societis that depended on nature and settlements nears river. So they take advantages of these conditions to make ends meet. Bekarang is a cultural for nature thas is still being practiced, especially by people in Gelumbang and Gunung Kembang villages, District of Kikim Timur, Lahat Regency. Bekarang is a cultural heritage that deserves to be preserved, especially in the geographical conditions of South Sumatra which are dominated by rivers
SITUS TINGGI HARI SEBAGAI OBJEK WISATA EDUKASI DI KABUPATEN LAHAT Dandi Dwi Prayitno; Syarifuddin Syarifuddin; Aulia Novemy Dhita
Keraton: Journal of History Education and Culture Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/.v2i1.870

Abstract

Situs tinggi Hari merupakan salah satu situs peninggalan zaman megalitik yang ada di kabupaten Lahat yang berada di desa tinggi hari, situs ini merupakan salah satu situs yang unik yang ada di kabupaten Lahat dari sekian banyak situs – situs megalitik di daerah lainnya, dalam tulisan ini akan dibahas mengenai potensi situs tinggi hari tersebut menjadi wisata edukasi kesejarahan yang terpadu dan terawat serta dapat menarik minat pengunjung untuk datang dan belajar mengenai peniggalan zaman batu besar atau Megalitikum.Kata kunci: Lahat, tinggi Hari, Peninggalan, situs
KAIN BATIK BESUREK DI KOTA BENGKULU Muhammad Deppendra; Syarifuddin Yusuf; Aulia Novemy Dhita
Keraton: Journal of History Education and Culture Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/.v2i1.875

Abstract

penulisan yang berjudul “Batik Besurek” ini adalah sebuah penulisan yang membahas hampir tentang keseluruhan gambaran umum yang berkaitan dengan sub judul mulai dari sejarah cara pembuatan, bahan pembuatan hingga perkembangan sendiri. Perlu diketahui bersama bahwa batik ini merupakan batik khas yang dimiliki kota Bengkulu. Batik ini memiliki sejarah panjang dalam perkembangannya dari awal hingga sekarang, unik nya ini memiliki motif utama yaitu motif kaligrafi, sehingga bisa didapatkan bahwa ada berkaitan dengan unsur Islam, karena awalnya kain ini dibawa langsung oleh Sentot Ali Basya yang merupakan salah satu orang yang menyebarkan agama Islam. Dalam penulisan ini dijelaskan juga tentang nilai dan arti dari macam-macam motif yang ada, karena dalam motif ini memiliki makna dan arti sendiri serta berbeda dengan lainnya. Pada masa sekarang perkembangannya telah menjadi pakaian dinas wajib bagi pegawai negeri sipil yang ada di Provinsi Bengkulu dan ini membuktikan bahwa besurek merupakan karyabesar yang dimiliki serta dapat didapatkan bahwa pemerintah provinsi telah berupaya untuk mencerminkan nilai-nilai yang ada pada kearifan lokal.Kata Kunci : Batik, Batik Besurek, Bengkulu, Kearifan Lokal
Studi Historis Sekolah Kedokteran Di Indoensia Abad XIX Aulia Novemy Dhita SBK
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 10, No 2 (2020)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/ajsp.v10i2.6481

Abstract

Pandemi Covid-19 saat ini menggemparkan dunia. Berbagai pihak dari seluruh negara, putar haluan fokus pada Covid-19, terlebih tenaga medis. Peristiwa semacam ini pernah dialami Indonesia pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda yang kewalahan menghadapi penyakit Cacar. Berangkat dari peristiwa tersebut, sangat menarik untuk mengangkat permasalahan yaitu bagaimana sejarah sekolah kedokteran di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk merekonstruksi sejarah sekolah kedokteran di Indonesia. Adapun metode yang digunakan adalah metode historis yang meliputi tahapan heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah kedokteran di Indonesia berawal dari epidemi Cacar yang melanda Jawa pada abad ke-19 dan perkembangnnya tidak lepas dari Politik Etis. Pemerintah Kolonial Belanda lalu membentuk Dokter Djawa School, yang kemudian bermetamorfosa menjadi STOVIA dan Geneeskundige Hoge School. Berbagai kebijakan dan revitalisasi kurikulum mewarnai perjalanan sekolah kedokteran di Indonesia. Saat ini sekolah kedokteran tersebut termasuk pendidikan vokasi dan fakultas kedokteran pada lembaga pendidikan tinggi di Indonesia.
Pengembangan Model Mobile Learning Berbasis Aplikasi Android pada Mata Kuliah Sejarah ASEAN Adhitya Rol Asmi; Aulia Novemy Dhita Surbhakti; Y. Yunani; S. Syarifuddin
Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/candrasangkala.v5i1.4370

Abstract

This research is entitled "Development of an Android Application-Based Mobile Learning Model in the History of ASEAN Countries" in the Sriwijaya University Historical Education Study Program. This research is a type of development research that uses the development model of Dick and Carey. The purpose of this study is to develop a Mobile Learning model based on Android applications in lectures on Southeast Asian history that are valid and have an effect on effectiveness. Observation and questionnaire data show the use of the SEA-Hole Mobile Learning application (South East Asian Historic Mobile Learning) has a good impact in supporting the Southeast Asian History lecture process, such as making it easier to understand Southeast Asian History lecture material because it is supported by images and videos. Some entries from Experts and small groups are used to produce a valid application prototype. Overall the SEA-Hole Mobile Learning application has a good effect to be used as a support for mobile lectures.
PERWUJUDAN INTEGRASI NASIONAL PADA MASYARAKAT KOTA PALEMBANG Edwin Nurdiansyah; Aulia Novemy Dhita
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 10, No 1 (2020): PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Publisher : Prodi PPKn ULM dan AP3KnI Kal-Sel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kewarganegaraan.v10i1.7165

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud integrasi nasional pada masyarakat Kota Palembang yang terbentuk dari berbagai proses akulturasi dan asimilasi dari berbagai kebudayaan mulai dari zaman sriwijaya sampai kepada masa kesultanan darussalam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan beberapa tahapan yaitu pengumpulan data, pengujian data, analisis data dan laporan penulisan penelitian. Pengumpulan data penelitian ini meliputi studi kepustakaan yang berhubungan dengan Integrasi Nasional,. Perwujudan integritas nasional, salah satunya dapat dilihat dari situasi sosiologis dan psikologis Kota Palembang, yaitu Bukit Siguntang, Motif Songket, Masjid Agung, Kampung Arab Al Munawar, dan  Kampung Kapiten. Perpaduan antara kebudayaan tersebut disebut assimilation incorporation atau cultural autonomy, yang menghasilkan kebudayaan yang harmoni sebagai ciri khas kelokalitasan. Ciri khas tersebut merupakan identitas nasional Bangsa Indonesia, sebagai bentuk Bhineka Tunggal Ika. Maka sudah seharusnya setiap komponen masyarakat kota Palembang untuk selalu menghormati keberagaman dalam menjaga utuhnya integrasi nasional. Kata kunci: Integrasi Nasional, Masyarakat, Kota Palembang
Membaca Keturunan Arab di Palembang: Dari Kedatangan Hingga Kini Aulia Novemy Dhita; Sesilia Dwi Putri
Jurnal Tamaddun : Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/tamaddun.v9i1.8174

Abstract

Abstract: The existence of Arab descent in Palembang has a long historical path. This study aims to describe the history of the arrival of the Arabs to their present life. To answer this problem, this study uses historical methods (heuristics, interpretation, source criticism and historiography). The results showed that the Arabs in Palembang were dominated by Hadramaut. During the Sultanate of Palembang they had a special position at the Palace as religious advisors to the Sultan and were allowed to establish settlements on land. In the trade sector they control the trade in the micro sector and can carry out economic interactions with the community in the Uluan area. This situation changed after the abolition of the Palembang Sultanate. The Dutch colonial government restricted the economic movements of the Arabs. However, some Arab descendants have good relations with the Dutch so that they are able to survive. Currently they live side by side with ‘wong’ Palembang and other ethnicities. They occupy an area called Kampung Arab. In general, he works as a trader, especially in Pasar 16 Ilir and scholars.Keywords: Arrived, Arab Descent, Kampung Arab, Palembang Abstrak: Keberadaan Keturunan Arab di Palembang memiliki jalan historis yang panjang. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan sejarah kedatangan orang-orang Arab hingga kehidupannya saat ini. Untuk menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan metode historis (heuristik, interpretasi, kritik sumber dan historiografi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang-orang Arab di Palembang didominasi dari Hadramaut. Pada masa Kesultanan Palembang mereka memiliki kedudukan istimewa di Istana sebagai penasehat agama Sultan dan diizinkan mendirikan pemukiman di darat. Dalam bidang perdagangan mereka menguasai perdagangan sektor mikro dan dapat melakukan interaksi ekonomi dengan masyarakat di wilayah uluan. Keadaan ini berubah pasca dihapuskannya Kesultanan Palembang. Pemerintah kolonial Belanda membatasi gerak ekonomi orang-orang Arab. Namun demikian beberapa keturunan Arab memiliki hubungan baik dengan Belanda sehingga mampu tetap bertahan. Saat ini mereka hidup berdampingan dengan wong Palembang dan masyarakat dari etnis lain. Mereka menempati wilayah yang disebut Kampung Arab. Secara umum berprofesi sebagai pedagang terutama di Pasar 16 Ilir dan ulama.Kata Kunci: Kedatangan, Keturunan Arab, Kampung Arab, Palembang