Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PENGARUH KONSENTRASI MALAM PUTIH ( Cera Alba ) PADA SUPPOSITORIA BASIS LEMAK COKLAT ( Oleum Cacao ) TERHADAP LAJU DISOLUSI PARASETAMOL Faesol Amin; Ika Yuni Astuti; Indri Hapsari
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 06 No. 01 April 2009
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v6i01.397

Abstract

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh konsentrasi malam putih (Cera Alba) terhadap disolusi suppositoria parasetamol dalam bahan dasar lemak coklat (Oleum Cacao). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi malam putih (Cera Alba ) terhadap kecepatan disolusi suppositoria parasetamol dalam basis lemak coklat (Oleum Cacao). Pada penelitian ini dibuat suppositoria parasetamol dengan basis lemak coklat yang ditambah malam putih (Cera Alba) dengan konsentrasi 0%, 3%, 5% dan 7%. Setiap suppositoriia mengandung 250mg parasetamol yang dibuat dengan metode sistem peleburan dan dicetak langsung. Kemudian diuji sifat fisik suppositoria meliputi titik leleh, waktu hancur, kekerasan dan dilakukan uji disolusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi malam putih (Cera Alba) yang ditambahkan maka semakin kecil kecepatan disolusinya. Kata kunci : Suppositoria, Malam putih, Parasetamol, Disolusi. ABSTRACT The research about the influence of white wax concentration toward dissolution of parasetamol suppositories in cacao butter base of white wax concentration toward the dissolutions rate of parasetamol suppositories in cacao butter base. In this research by parasetamol suppositories in cacao butter base adding with white wax in parasetamol which was made by melted method and was poured into molds. Then the suppositories were tested physically including melting point, solidification time, hardness, and dissolution test. The results of this research showed that the greater concentration of white wax the smaller of dissolution rate. Keywords : Suppository, white wax, parasetamol, dissolution
INFEKSI SALURAN KEMIH DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS PERIODE AGUSTUS 2009 – JULI 2010 Eko Pranoto; Anis Kusumawati; Indri Hapsari
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 09 No. 02 Agustus 2012
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v9i2.694

Abstract

ABSTRAK Infeksi Saluran kemih ( ISK ) adalah keadaan dimana saluran perkemihan terinfeksi oleh patogen yang menyebabkan inflamasi. ISK biasa ditemukan pada masa anak anak hingga manula. Pasien ISK bergejala menerima terapi antimikroba. Ada banyak jenis antibiotika dari bermacam macam golongan dalam pengobatan ISK. Penelitian ini dianalisis menggunakan metode retrospektif pada 115 pasien rawat inap RSUD Banyumas Periode Agustus 2009 – Juli 2010 dan dibandingkan dengan Pedoman Diagnosa dan Terapi RSUD Banyumas. Hasil menunjukan, penderita ISK adalah 12,17% pediatrik, 71,30% dewasa dan 16,52% Lansia. Sebanyak 74,78% pasien menunjukan positif bakteriuria dan 25,12% negatif. Terdapat 12 jenis antibiotika yang digunakan dalam 115 kasus. Antibiotika Ceftriakson sebesar 59,38% merupakan antibiotika yang banyak digunakan. Kata kunci: Antibiotika, Pasien, ISK, RSUD Banyumas ABSTRACT Urinary Tract Infection ( UTI ) is a condition in which the urinary tract is infected with a pathogen causing inflammation. UTI is commonly found on children to geriatric periods. Symptomatic UTI patient should receive an antimicrobial therapy. There is a lot of agents from many groups of antibiotic commonly used which are treat UTI. This research analized with retrospectif methods to 115 hospitalized patient at RSUD Banyumas in August 2009 – July 2010 and compared to Pedoman Diagnosa dan Terapi RSUD Banyumas. The result shows, UTI patient are 12,17% pediatric, 71,30% adult and 16,52% geriatric. In amount of 74,78% patient show positif bacteriuria and 25,12% negatif. There is twelve antibiotic agents are used by 115 cases. Ceftriaxone 59,38%, is poppular antibiotic. Keywords: Antibiotic, patient, UTI, RSUD Banyumas.
Pola Penggunaan Antibiotika pada Infeksi Saluran Pernapasan Akut Pneumonia Balita pada Rawat Jalan Puskesmas I Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara Tahun 2004 Indri Hapsari; Ika Wahyu Budi Astuti
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 05 No. 01 April 2007
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2519.945 KB)

Abstract

Infeksi saluran pernafasan akut merupakan salah satu penyebab tingginya angka kematian dan kesakitan pada anak-anak terutama yang berusia dibawah lima tahun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesesuaian pola penggunaan antibiotik pada infeksi saluran pernafasan akut pneumonia balita dengan standar penatalaksanaan menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pengambilan data menggunakan metode retrospektif terhadap kartu rekam medik pasien infeksi saluran pernafasan akut pneumonia balita di Puskesmas I Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara. Metode analisisnya menggunakan metode deskriptif non analitik, kemudian dibandingkan dengan standar penatalaksanaan yang ada di Puskesmas I Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 120 sampel pada balita usia 0 - 59 bulan yang menderita infeksi saluran pernafasan akut pneumonia, sebanyak 55,8% anak laki-laki dan 44,2% anak perempuan. Antibiotika yang paling banyak digunakan adalah kotrimoksazol sebanyak 86,7%, sedangkan amoksisilin sebanyak 13,3%. Penggunaan antibiotika sudah sesuai dengan standar penatalaksanaan di Puskesmas I Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEBERHASILAN PENGOBATAN TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS KECAMATAN SOKARAJA TAHUN 2010-2011 Nova Astrit Natalia; Indri Hapsari; Ika Yuni Astuti
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 09 No. 03 Desember 2012
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v9i3.753

Abstract

ABSTRAK Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit yang menyebabkan banyak kematian di dunia. Indonesia sebagai urutan ke empat kasus terbesar di dunia dengan jumlah kasus 0,37-0,54 juta per tahun. Angka kesembuhan atau keberhasilan pengobatan TB di kabupaten Banyumas tahun 2010 sebesar 89,56 % cenderung mengalami penurunan dibanding tahun 2009 sebesar 91,5%. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan pengobatan tubercolusis diantaranya umur, jenis kelamin, peran PMO, KIE dan kepatuhan minum obat.Penelitian ini bertujuan untuk mencari penyebab faktor-faktor yang menjadi keberhasilan dalam pengobatan TB paru di Puskesmas kecamatan Sokaraja. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional dan metode pengambilan data secara retrospektif dari buku register pengobatan TB di unit DOTS Puskesmas Kecamatan Sokaraja. Analisis yang digunakan secara univariat, bivariat dengan menggunakan chi square serta multivariat menggunakan regresi logistik.Penelitian ini terdiri dari dari 76 sampel meliputi 38 pasien sembuh dan 38 pasien pengobatan lengkap. Hasil penelitian menunjukkan ada variabel yang signifikan dengan nilai p ≤ 0,05. Analisa bivariat menggunakan chi square diperoleh 2 variabel yang berhubungan dengan keberhasilan pengobatan yaitu KIE (nilai p: 0,011), kepatuhan minum obat ( nilai p: 0,05), dan Analisis Multivariat menggunakan regresi logistik didapat variabel utama yang mempengaruhi keberhasilan pengobatan adalah kepatuhan minum obat akan tetapi tidak mempunyai pengaruh yang bermakna serta menunjukkan kekuatan hubungan yang lemah. Kata Kunci : KIE, kepatuhan minum obat dan keberhasilan pengobatan ABSTRACT Tubercolusis is adisease, the majority of TB deaths occur in the world. Indonesia ranks fourth in the case of from 0.37 to 0.54 million cases per year. The cure rate or the successful treatment of pulmonary tubercolusis in Banyumas district in 2010 by 89.56% tended to decrease compared to the year 2009 of 91.5%. Many factors can affect the success rate of treatment tubercolusis including age, gender, the role of drug compliance vontroler , Information Education Communication and drug compliance.This research was finding out to factors Influence in Successful Treatment of Pulmonary Tubercolusis Patients in the Publics Health Center Sokaraja. This studty was conducted observational anhalitics with cross sectional approach. Technical sampling was retrospektive from the book of register treatment TB in DOTS unit Public Health Center Sokaraja. Univariate and bivariate were applied in this research by chi square test and multivariate by logistic regression. The research with total sampling76 with 38 heal patient and 38 complete treatment patientl. Base on the research show there are variable have p value ≤ 0,05. On the bivariate with chi square test provide 2 variable have significance correlation with sussessfuly treatment such as KIE (p value: 0,011) and drug complience ( p value: 0,05),Multivariate analysis using logistic regression obtained the main variables that affect the success of treatment is medication adherence but would not have a significant effect and show the strength of weak ties. Keywords : IEC, drug compliance, successful treatment
TINGKAT KEPUASAN PASIEN HIPERTENSI ( LANSIA) TERHADAP PELAYANAN INFORMASI OBAT DI POSYANDU LANSIA DI WILAYAH CILACAP SELATAN Havivah Nur Alam; Sudarso Sudarso; Indri Hapsari
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 07 No. 01 April 2010
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v7i1.551

Abstract

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang Tingkat Kepuasan Pasien Hipertensi (Lansia) Terhadap Pelayanan Informasi Obat di Posyandu Lansia di Wilayah Cilacap Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelayanan pengobatan dan informasi obat kepada pasien hipertensi lansia yang berada di Posyandu Wredha Kusuma 1-10 di wilayah Cilacap Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan observasi dan pengumpulan data menggunakan kuisioner kepada pasien hipertensi lansia di Posyandu Wredha Kusuma. Data yang diberikan kemudian dianalisis secara statistik untuk mendapatkan nilai persentase kepuasan pasien serta dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui gambaran pelayanan pengobatan dan informasi obat. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kepuasan asien hipertensi lansia yang mendapatkan pengobatan dan informasi obat senilai 75,96 % yang menunjukan bahwa pasien hipertensi lansia puas dengan pelayanan pengobatan dan informasi obat di Posyandu Wredha Kusuma di wilayah Cilacap Selatan Kata kunci: Hipertensi, lansia, Posyandu, pelayanan informasi obat. ABSTRACT A research on level of satisfaction of hypertension patient (geriatric) towards the service from medicine information in community public health in south Cilacap territory,has been carried out. The aim of this research was to obtaine the image of the medical treatment service and medicine information to the geriatric hypertension patient in “posyandu werdha kusuma 1-10 ” in south Cilacap , this research was by observation and data collection using quisioner to geriatric hypertension patient in “ posyandu wredha kusuma”, the results data afterwards was analyzed in a statistic manner to get the value presentase the patient 's satisfaction and descriptively were analyzed to know the image of the medical treatment service and medicine information.Results of the research is value of level satisfaction geriatric hypertension patient which get medical treatment and medicine information is 75.96 % that produce of geriatric hypertension patient is satisfy enough with the medical treatment service and medicine information in In posyandu Werdha Kusuma – south Cilacap. Key word: hypertension, geriatric posyandu, the service of medicine information.
PENGARUH AMILUM BERAS KETAN ( Oryza sativa L.f.glutinosa Auct ) SEBAGAI BAHAN PENGHANCUR TERHADAP SIFAT FISIS TABLET VITAMIN B6 Heni Sumanti; Iskandar Sudirman; Indri Hapsari
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 06 No. 03 Desember 2009
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v6i3.427

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh amilum beras ketan sebagai bahan penghancur terhadap sifat fisis tablet vitamin B6. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh amilum beras ketan sebagai bahan penghancur terhadap sifat fisis tablet vitamin B6. Tablet vitamin B6 dibuat menggunakan metode granulasi basah dengan bobot tiap tabletnya 150 mg. tablet diformulasikan dalam empat formula dengan bahan penghancur amilum beras ketan yaitu formula 1 (5%); formula II (7,5%); formula III (10%) dan formula IV (12,5%). Granul kering diuji kecepatan alirnya sedangkan tablet diuji keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan dan waktu hancurnya. Hasil uji sifat fisis granul dan tablet dianalisis secara statistik menggunakan anava satu arah. Sebagai bahan penghancur tablet vitamin B6 dengan konsentrasi 5-12,5%. Semua uji yang dilakukan memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Kata Kunci : Amilum beras ketan, bahan penghancur, Tablet Vitamin B6.
PENGARUH KEPATUHAN DOKTER DALAM PENULISAN RESEP SESUAI FORMULARIUM OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK TERHADAP OBAT MACET GOLONGAN ANTIBIOTIK DI RUMAH SAKIT UMUM PURBALINGGA PERIODE JANUARI-JUNI 2011 Kartikasari Kartikasari; Indri Hapsari; Anjar Mahardian Kusuma
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 09 No. 02 Agustus 2012
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v9i2.705

Abstract

ABSTRAK Kepatuhan dokter dalam penulisan resep sesuai formularium masih perlu ditingkatkan demi tercapainya pelayanan kefarmasian yang optimal. Adanya ketidakpatuhan dokter dalam penulisan resep sesuai formularium akan berpengaruh terhadap adanya obat-obat yang macet (dead stock). Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional (deskriptif analitik) dengan rancangan penelitian cross sectional dan data diambil secara retrospektif. Penelitian ini melibatkan 27 dokter dan 1207 resep. Hasil penelitian selama bulan Januari-Juni 2011 menunjukan persentase kepatuhan dokter sebesar 87% sedangkan yang tidak patuh sebesar 13%. Obat generik yang macet sebanyak 33,5% dan non generik 66,5% dengan nilai korelasi 0,214 dan nilai p 0,003. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang lenah antara kepatuhan dokter dalam penulisan resep sesuai formularium obat golongan antibiotik terhadap obat macet golongan antibiotik di RSU Purbalingga. Kata kunci : kepatuhan, formularium, obat macet, obat golongan antibiotik, dokter. ABSTRACT The doctors’ compliance to formularium in issuing prescription still needs to be improved to achieve an optimum pharmacy service. Their incompliance will cause a death stock of medicine. This was an observational research (analytical descriptive) applying cross sectional approach with the data retrospectively collected. This research included 27 of doctors and 1207 prescriptions. The research, conducted in Januari-June 2011, has indicated that the percentage of the complying doctors are 87%, and the rest of 13% does not comply to the standard. This makes a dead stock in generic medicine of 33,5% and in non-generic medicine of 66,5% with correlation value was 0,214 and p value was 0,003. Based on the results, it can be concluded that there was a negative correlation between the doctors’ compliance to the medicine formularium and the dead stock of antibiotics in RSU Purbalingga. Keywords: doctors’ compliance, formularium, dead stock of medicine, antibiotics
DAYA REPELAN GEL MINYAK ATSIRI BUNGA KENANGA ( Cananga odorata ( Lmk ) Hook.f & Thoms ) DALAM BASIS CMC Na,TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti Emi Rahma Wulandari; Indri Hapsari; Dwi Hartanti
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 08 No. 01 April 2011
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v8i1.600

Abstract

ABSTRAK Minyak atsiri bunga kenanga (Cananga odorata ( Lmk ) Hook.f & Thoms) mempunyai aktvitas sebagai repelan terhadap nyamuk Aedes aegypti. Penggunaaan secara langsung pada kulit kurang efektif dan khasiatnya kurang maksimal karena sifat minyak atsiri yang mudah menguap, sehingga perlu diformulasikan dalam bentuk gel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi CMC Na terhadap sifat fisik dan efektifitas minyak atsiri bunga kenanga sebagai repelan nyamuk Aedes aegypti. Minyak atsiri diperoleh dengan destilasi uap air. Dalam penelitian ini dibuat tiga formula gel minyak atsiri bunga kenanga dengan konsentrasi CMC Na 3%, 4%, 5%. Gel minyak atsiri bunga kenanga ini digunakan untuk uji sifat fisik gel ( pH, viskositas, homogenitas, daya sebar, daya lekat ) dan uji daya repelan dilakukan dengan memasukan tangan naracoba dalam sangkar dengan interval waktu 5 menit dan waktu pemaparan 30 detik. Data analisis hasil uji daya sebar, daya lekat dan daya repelan nyamuk dianalisis dengan anova satu arah, data hasil uji viskositas dianalisis dengan uji anova dua arah dengan taraf kepercayaan 95% dan dilanjutkan dengan uji BNT. Analisis uji korelasi dilanjutkan dengan regresi pada taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui hubungan viskositas gel dengan daya repelan gel minyak atsiri bunga kenanga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi CMC Na berbanding terbalik dengan daya sebar tapi berbanding lurus dengan daya lekat, viskositas dan daya repelan gel minyak atsiri bunga kenanga. Kata kunci : Minyak atsiri bunga kenanga, gel, CMC Na, repelan, Aedes aegypti. ABSTRACT Volatile oil of cananga (Cananga odorata (Lmk ) Hook.f & Thoms) flower has an activity as repelant against Aedes aegypti. It is less effective if it is used immediately because it will be vapor easily in the air, so it is formulated into gel. This research was aimed to know the effect of concentration variation of CMC Na toward its physically characteristic and repellency against Aedes aegypti. Volatile oil was taken by distillation method. This research was held by making three formulas with different concentration of CMC Na, they are 3%, 4%, 5%. Analyzed parameters are physically characteristic ( pH, viscosity, homogeneity, dispersive and adhesive) and repellency. The result of dispersive, adhesive and repellency was analysed by one way anova test, viscosity was analysed by univariate with 95% significance level continued by least significant defference (LSD Test ). Corelation and regresion with 95% significance level was done to know the relation of gel, viscosity with repellency gel of cananga flower volatile oil. The result of this research showed that concentration of CMC Na opposite- proportional with dispersive ability but directly proportional with adhesive ability, viscosity and repellancy of cananga flower volatile oil gel. Key words : Volatile oil of cananga flower (Cananga odorata (Lmk) Hook.f &Thoms ), gel, CMC Na, repellant, Aedes aegypti.
Pola Penggunaan Analgetik pada Pasien Pasca Bedah Abdomen Akut: Studi Kasus Pasien Apendisitis di Rumah Sakit Umum Daerah Prof.Dr.Margono Soekarjo Purwokerto pada Periode 2004 Indri Hapsari; Endah Niti Astuti
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 05 No. 03 Desember 2007
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2687.3 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan analgentik sebagai obat untuk mengurangi rasa sakit sudah sesuai dengan standar terapi. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dengan mengambil data pasien yang menggunakan analgentik yang terdapat pada kartu obat pasien pasca bedah dan catatan medic pasien instalasi rawat inap pada pembedahan apendiktomi. Pada dasarnya penggunaan analgetik pada kasus bedah pada apendiktomi di Rumah Sakit Umum Daerah Prof.Dr.Margono Soekarjo Purwokerto sudah sesuai, meskipun ada sedikit ketidaksesuaian dalam penggunaanya. Ketidaksesuaian tersebut adalah pada penggunaan tramodal di luar standar terapi. Hasil perolehan data rekam medik pasien pasca bedah yang menggunakan analgetika adalah sebagai berikut: ketorolak trometamina 28,52%, asam mefenamat 25,22%, metampiron 17,58%, ketoprofen 16,48 %, parasetamol 4,40%, tramadol 4,40%, dan Na diklofenak 3,29%.
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN SEKSIO SESAREA DI RUMAH BERSALIN DAERAH (RBD) PANTI NUGROHO PURBALINGGA TAHUN 2009 Nuraliyah Nuraliyah; Indri Hapsari; Wahyu Utaminingrum
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 09 No. 02 Agustus 2012
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v9i2.696

Abstract

ABSTRAK Seksio sesarea adalah teknik untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding rahim. Pada pelaksanaanya, seksio sesarea memerlukan antibiotika profilaksis yang diberikan pada penderita yang menjalani pembedahan, sebelum terjadi infeksi atau pencegahan Infeksi Luka Operasi (ILO). Operasi seksio sesarea merupakan operasi bersih dari kontaminasi, sehingga pemilihan antibiotika profilaksis harus disesuaikan dengan standar yang ada (antibiotic guidlines, dll). Berdasarkan literatur Antibiotic prophylaxis for cesarean section 2007, dan Urologic Surgery Antimicrobial Prophylaxis bahwa jenis antibiotika profilkasis pada seksio sesarea adalah golongan penicillin dan sefalosporin golongan I dan II. Penelitian tentang “Evaluasi Penggunaan Antibiotika Pada Pasien Seksio sesarea Di Rumah Bersalin Daerah (RBD) Panti Nugroho Purbalingga” merupakan penelitian deskriptif non analitik secara retrospektif. Hasil penelitian terhadap 321 rekam medik pasien seksio sesarea, menunjukkan bahwa anibiotik profilaksis yang digunakan adalah 73,21% menggunakan golongan Sefalosporin generasi III (Ceftazidim 22,74% dan Ceftriaxon 50,26%), dan selebihnya menggunakan golongan penisilin (Amoxicillin 12,5% dan Ampisillin 11,53%). Dosis yang digunakan adalah 1 gram/12 jam untuk golongan sefalosporin dan 1 gram/ 6-8 jam untuk golongan penisilin, cara dan waktu pemberian adalah intravena yang diberikan 30 menit sebelum insisi atau setelah klamp tali pusar. Berdasarkan hasil evaluasi dosis, cara pemberian, waktu pemberian antibiotik profilaksis pada seksio sesarea telah sesuai dengan standar Antibiotic prophylaxis for cesarean section 2007. Berdasarkan hasil evaluasi jenis antibiotika profilaksis yang digunakan terdapat ketidaksesuaian penggunaan obat sebesar 73,21 % . Kata Kunci : Antibiotika, seksio sesarea, rumah bersalin daerah Panti Nugroho Purbalingga. ABSTRACT Caesareansection is a technique to born of fetus by opening the abdominal wall and uterine wall. In application, caesarean section requires antibiotic prophylaxis which given to patients who undergo surgery before the infection is happend, or the prevention of Operation Wound Iinfection (ILO). Caesarean section operation was a cleaned contaminated surgery. Cause of them, the selection of antibiotic prophylaxis should existing with standards (antibiotic guidlines, etc.). Based on the literature Antibiotic prophylaxis for cesarean section 2007, and Urologic Surgery Antimikrobial Prophylaxix that variety of antibiotic prophylaxis in caesarean section is a class of Penicillin and sefalosporin. The research about “Evaluation of The Antibiotic Used inCesareanSectionPatient in PantiNugrohoRegion MaternityHospital of Purbalingga in 2009” is descriptive-non analitical study with retrospective design.The result of study on 321 medical records ofcaesarean section patients, showed that profilactive antibiotic are used 73.21% using third-generation Cefalosporin group (22.74% and CeftriaxonCeftazidim 50 , 26%), and the used of penicillin group are Amoxicillin 12.5% and Amphicilin 11.53%.The dose are used 1g/ 12 hours for cefalosforin and 1 gram / 6-8 hours for penicilin, the rute of administration and time used is intravenous rute and 30 minutes before insisi or after craft klamp. Based on the evaluation results ofdoses,rute and time of antibiotic prophylaxis caesarean administrationshowed that any conformity with standard Antibiotic prophylaxis for cesarean section 2007.But based on class of antibiotic prophylaxis administration showed that, there are any inconformity with Antibiotic prophylaxis for cesarean section 2007, calculate 73,21 %. Key word : Antibiotic prophylaxis, caesarean section, Panti Nugroho public maternity hospital of Purbalingga