Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

FORMULASI SHAMPO ANTIKETOMBE EKSTRAK ETANOL SELEDRI (Apium graveolens L) DAN AKTIVITASNYA TERHADAP JAMUR Pityrosporum ovale Nimas Mahataranti; Ika Yuni Astuti; Binar Asriningdhiani
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 09 No. 02 Agustus 2012
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v9i2.710

Abstract

ABSTRAK Penelitian menggunakan 4 formula shampo, dengan variasi konsentrasi ekstrak etanol seledri sebesar 0,1% (formula I), 1% (formula II), 10% (formula III), dan 0% (kontrol negatif). Uji sifat fisik sediaan meliputi uji organoleptis, pengukuran pH, uji tinggi busa, uji viskositas, uji aktivitas antiketombe. Data diuji secara statistik menggunakan anava. Pengaruh konsentrasi ekstrak terhadap masing-masing sifat fisik keempat formula shampo antiketombe menunjukan stabilitas yang baik dilihat dari parameter organoleptis dan pH. Sedangkan pengaruh terhadap tinggi busa dan viskositas menunjukan semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka hasilnya semakin baik. Uji aktivitas antiketombe menunjukan bahwa sediaan shampo antiketombe ekstrak seledri 10% mempunyai daya antiketombe yang baik. Shampo formulasi III dengan konsentrasi ekstrak etanol 10% mempunyai aktivitas antifungi paling baik dibandingkan dengan formula I dengan konsentrasi ekstrak 0,1% dan formula II dengan konsentrasi ekstrak 1%, Kata kunci : shampo antiketombe, seledri (Apium graveolens L), jamur Pityrosporum ovale.
PENGARUH KONSENTRASI MALAM PUTIH ( Cera Alba ) PADA SUPPOSITORIA BASIS LEMAK COKLAT ( Oleum Cacao ) TERHADAP LAJU DISOLUSI PARASETAMOL Faesol Amin; Ika Yuni Astuti; Indri Hapsari
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 06 No. 01 April 2009
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v6i01.397

Abstract

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh konsentrasi malam putih (Cera Alba) terhadap disolusi suppositoria parasetamol dalam bahan dasar lemak coklat (Oleum Cacao). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi malam putih (Cera Alba ) terhadap kecepatan disolusi suppositoria parasetamol dalam basis lemak coklat (Oleum Cacao). Pada penelitian ini dibuat suppositoria parasetamol dengan basis lemak coklat yang ditambah malam putih (Cera Alba) dengan konsentrasi 0%, 3%, 5% dan 7%. Setiap suppositoriia mengandung 250mg parasetamol yang dibuat dengan metode sistem peleburan dan dicetak langsung. Kemudian diuji sifat fisik suppositoria meliputi titik leleh, waktu hancur, kekerasan dan dilakukan uji disolusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi malam putih (Cera Alba) yang ditambahkan maka semakin kecil kecepatan disolusinya. Kata kunci : Suppositoria, Malam putih, Parasetamol, Disolusi. ABSTRACT The research about the influence of white wax concentration toward dissolution of parasetamol suppositories in cacao butter base of white wax concentration toward the dissolutions rate of parasetamol suppositories in cacao butter base. In this research by parasetamol suppositories in cacao butter base adding with white wax in parasetamol which was made by melted method and was poured into molds. Then the suppositories were tested physically including melting point, solidification time, hardness, and dissolution test. The results of this research showed that the greater concentration of white wax the smaller of dissolution rate. Keywords : Suppository, white wax, parasetamol, dissolution
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PENYAKIT PNEUMONIA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PURBALINGGA Fendi Nugroho; Pri Iswati Utami; Ika Yuni Astuti
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 08 No. 01 April 2011
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v8i1.603

Abstract

ABSTRAK Pneumonia dapat terjadi sepanjang tahun yang merupakan salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi pada anak-anak dan orang dewasa. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik pasien pneumonia yang meliputi umur dan jenis kelamin pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Purbalingga dan mengetahui gambaran penggunaan antibiotik serta kesesuaian penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia yang meliputi jenis antibiotik, ketepatan dosis antibiotik, cara pemberian antibiotik, dan lama pemberian antibiotik di Rumah Sakit Umum Daerah Purbalingga yang dibandingkan dengan Standar Pelayanan Medik dari Rumah Sakit Umum Daerah purbalingga dan Standar Pelayanan Medik dari Ikatan Dokter Indonesia. Penelitian ini bersifat deskriptif non analitik, dan pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dengan menggunakan alat kartu rekam medik pasien dan diperoleh 132 kasus untuk pasien pneumonia. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah pasien anak lebih bayak dibandingkan dengan pasien dewasa yaitu 84 pasien anak (63,64%) dan 48 pasien dewasa (36,36%), untuk jenis kelamin pasien laki - laki lebih banyak dibandingkan pasien perempuan yaitu 70 pasien laki - laki (53,03%) dan 62 pasien perempuan (46,97%). Jenis antibiotik yang digunakan pada pasien pneumonia di Rumah Sakit Umum Daerah Purbalingga yaitu untuk ampisilin, amoksisilin, ciprofloksasin,sefadroxil, eritromisin, gentamisin, dan kotrimoksazol. Durasi rawat inap terbanyak yaitu 5 hari. Jenis antibiotik pada pasien anak tidak sesuai dengan Standar Pelayanan Medik Rumah Sakit Umum Daerah Purbalingga dan 65,48% sesuai dengan Standar Pelayanan Medik dari Ikatan Dokter Indonesia dan selanjutnya pada pasien dewasa 87,5 % sesuai dengan Standar Pelayanan Medik Ikatan Dokter Indonesia. Lama perawatan yang dibandingkan dengan Standar Pelayanan Medik Ikatan Dokter Indonesia yaitu 40,48 % sesuai standar prosedur serta untuk cara pemberian tidak dapat dianalisis kesesuaiannya. Kata kunci: Antibiotik, Pneumonia, Pasien Rawat Inap, RSUD Purbalingga ABSTRACT Pneumonia can occur throughout the year which is one of the highest cause of death in children and adults. The purpose of this study is to determine the characteristics of pneumonia patients that includes age and sex of patients at the Regional General Hospital Purbalingga and know the description of the use of antibiotics and the appropriateness of antibiotic usage in patients with pneumonia, including antibiotics, dosage precision of antibiotics, route of administration of antibiotics, and duration of antibiotics in Purbalingga Regional General Hospital are comparable to the Medical Care Standard from Purbalingga Regional General Hospital and Medical Service Standards from the Indonesian Doctors Association. This study is a non-analytical descriptive, and data collection was conducted retrospectively by using patient's medical record cards and 132 cases for the patient's pneumonia. From the results of this study indicate that the number of pediatric patients is more stout than the adult patient are 84 child patients (63.64%) and 48 adult patients (36.36%), for sex male patient - more male than female patients is 70 male patients - male (53.03%) and 62 female patients (46.97%). Types of antibiotics used for pneumonia patients in Regional General Hospital Purbalingga is ampicillin, amoxycillin, ciprofloksasin, sefadroxil, erythromycin, gentamicin, and cotrimoxazole. Duration of hospitalization most of 5 days. Type of antibiotics in child patients 100% not in accordance with Standards of Medical Care District General Hospital Purbalingga and 65,48% accordance within Indonesia Doctors Association and then 87.5% in adult patients within their Standards of Medical Service from the Indonesia Doctors Association. Length of treatment compared with the Standard of Medical Service from the Indonesian Doctors Association is 40.48% according to standard procedures, and procedures for how the provision can not be in conformance analysis. Key words: Antibiotics, Pneumonia, Inpatient, Hospital Purbalingga
EFEK PENYIMPANAN SEDIAAN PULVERES OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) ANAK TERHADAP KADAR RIFAMPISIN DAN ISONIASID Luthvia Novita Sari; Wiranti Sri Rahayu; Ika Yuni Astuti
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 09 No. 02 Agustus 2012
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v9i2.703

Abstract

ABSTRAK Dalam pengobatan TBC anak, dokter seringkali meresepkan obat anti tuberkulosis (OAT) anak secara kombinasi menjadi sediaan pulveres yang bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan dan keteraturan minum obat. Tetapi, pengobatan dengan lebih dari satu macam jenis obat yang dikombinasikan menjadi satu bentuk sediaan tertentu dapat memicu terjadinya interaksi yang akan menimbulkan ketidakstabilan obat tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menjajaki adanya perubahan stabilitas fisik dan penurunan kadar rifampisin dan isoniasid dalam sediaan pulveres racikan OAT selama penyimpanan pada suhu ruang. Jenis metode penelitian yang digunakan yaitu jenis eksperimental dengan rancangan penelitian one group pretest postest dan metode analisis data yang digunakan adalah one way anova. Selama penyimpanan 1 bulan stabilitas fisik sediaan pulveres OAT ini tidak mengalami perubahan yaitu serbuk kering, kemerahan dan bau khas . Tetapi, kadar rifampisin dan isoniasid yang merupakan komponen sediaan pulveres OAT mengalami penurunan. Kadar rata-rata penyimpanan rifampisin hari ke-0 sebesar 102,51%, hari ke-7 sebesar 101,88%, hari ke-14 sebesar 97,36%, hari ke-21 sebesar 95,19%, hari ke-28 sebesar 93,04%. Sedangkan, kadar rata-rata penyimpanan isoniasid hari ke-0 sebesar 104,66%, hari ke-7 sebesar 103,35%, hari ke-14 sebesar 94,55%, hari ke-21 sebesar 93,75%, hari ke-28 sebesar 92,69%. Hasil secara statistika menunjukkan adanya perbedaan signifikan (p
FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEBERHASILAN PENGOBATAN TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS KECAMATAN SOKARAJA TAHUN 2010-2011 Nova Astrit Natalia; Indri Hapsari; Ika Yuni Astuti
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 09 No. 03 Desember 2012
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v9i3.753

Abstract

ABSTRAK Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit yang menyebabkan banyak kematian di dunia. Indonesia sebagai urutan ke empat kasus terbesar di dunia dengan jumlah kasus 0,37-0,54 juta per tahun. Angka kesembuhan atau keberhasilan pengobatan TB di kabupaten Banyumas tahun 2010 sebesar 89,56 % cenderung mengalami penurunan dibanding tahun 2009 sebesar 91,5%. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan pengobatan tubercolusis diantaranya umur, jenis kelamin, peran PMO, KIE dan kepatuhan minum obat.Penelitian ini bertujuan untuk mencari penyebab faktor-faktor yang menjadi keberhasilan dalam pengobatan TB paru di Puskesmas kecamatan Sokaraja. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional dan metode pengambilan data secara retrospektif dari buku register pengobatan TB di unit DOTS Puskesmas Kecamatan Sokaraja. Analisis yang digunakan secara univariat, bivariat dengan menggunakan chi square serta multivariat menggunakan regresi logistik.Penelitian ini terdiri dari dari 76 sampel meliputi 38 pasien sembuh dan 38 pasien pengobatan lengkap. Hasil penelitian menunjukkan ada variabel yang signifikan dengan nilai p ≤ 0,05. Analisa bivariat menggunakan chi square diperoleh 2 variabel yang berhubungan dengan keberhasilan pengobatan yaitu KIE (nilai p: 0,011), kepatuhan minum obat ( nilai p: 0,05), dan Analisis Multivariat menggunakan regresi logistik didapat variabel utama yang mempengaruhi keberhasilan pengobatan adalah kepatuhan minum obat akan tetapi tidak mempunyai pengaruh yang bermakna serta menunjukkan kekuatan hubungan yang lemah. Kata Kunci : KIE, kepatuhan minum obat dan keberhasilan pengobatan ABSTRACT Tubercolusis is adisease, the majority of TB deaths occur in the world. Indonesia ranks fourth in the case of from 0.37 to 0.54 million cases per year. The cure rate or the successful treatment of pulmonary tubercolusis in Banyumas district in 2010 by 89.56% tended to decrease compared to the year 2009 of 91.5%. Many factors can affect the success rate of treatment tubercolusis including age, gender, the role of drug compliance vontroler , Information Education Communication and drug compliance.This research was finding out to factors Influence in Successful Treatment of Pulmonary Tubercolusis Patients in the Publics Health Center Sokaraja. This studty was conducted observational anhalitics with cross sectional approach. Technical sampling was retrospektive from the book of register treatment TB in DOTS unit Public Health Center Sokaraja. Univariate and bivariate were applied in this research by chi square test and multivariate by logistic regression. The research with total sampling76 with 38 heal patient and 38 complete treatment patientl. Base on the research show there are variable have p value ≤ 0,05. On the bivariate with chi square test provide 2 variable have significance correlation with sussessfuly treatment such as KIE (p value: 0,011) and drug complience ( p value: 0,05),Multivariate analysis using logistic regression obtained the main variables that affect the success of treatment is medication adherence but would not have a significant effect and show the strength of weak ties. Keywords : IEC, drug compliance, successful treatment
FORMULASI LOSION EKSTRAK HERBA TALI PUTRI (Cuscuta australis R. Br.) DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SECARA IN VITRO Unik Fajriyah; Ika Yuni Astuti; Dwi Hartanti
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 07 No. 01 April 2010
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v7i1.542

Abstract

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang formulasi dan uji aktivitas antioksidan in vitro herba tali putri (Cuscuta australis R.Br.). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk formulasi losion ekstrak etanol herba tali putri dan menguji sifat fisik serta aktivitas antioksidan secara in vitro dengan metode FTC (Ferric Thiocyanate). Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Penelitian menggunakan 3 formula dengan konsentrasi ekstrak tali putri 3%, variasi konsentrasi lanolin yaitu 3% untuk formula I, 4% untuk formula II, 5% untuk formula III. Kontrol positif menggunakan lanolin 4% dan vitamin E 0,2% serta kontrol negatif tidak menggunakan ekstrak tali putri dengan lanolin 4%. Losion diuji sifat fisiknya meliputi uji pH, viskositas, homogenitas, kestabilan, daya sebar dan daya lekat. Losion kemudian diuji aktivitas antioksidan secara in vitro dengan metode FTC dan sebagai pembanding menggunakan vitamin E. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANAVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa losion ekstrak herba tali putri 3% pada formula I dengan konsentrasi lanolin 3% memiliki aktivitas antioksidan yang sebanding dengan lotion yang mengandung vitamin E. Kata kunci: ekstrak herba tali putri (Cuscuta australis R.Br.), antioksidan, FTC, lanolin, losion. ABSTRACT A research on formulation of tali putri herb (Cuscuta australis R.Br.) and its antioxidant activity has been conducted. This research were aimed to formulate ethanolic extract of tali putri herb lotion, examine its physical characteristic and also antioxidant activity by FTC (Ferric Thiocyanate) method. Extraction was carried out by maceration method. Research used 3 formulas contain 3% tali putri extract with variation of lanolin concentration, they were 3% for formula I, 4% for formula II, 5% for formula III. Positive control used 0,2% vitamin E with 4% lanolin and negative control did not used tali putri extract with 4% lanolin. Lotion was examined physical characteristic (pH, viscosity, homogeneity, stability, dispersive and adhesive). Lotion was also examined for antioxidant activity by FTC method. Obtained data was analyzed using one way ANOVA with level of convidence 95%. Research result indicated that lotion of 3% tali putri herb extract at formula I with lanolin concentration 3% had antioxidant activity which comparable with that of vitamin E. Key word: tali putri (Cuscuta australis R.Br.) Herb, antioxidant, FTC, lanolin, lotion
PROFIL KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN UJI AKTIVITAS ANTIVIRUS EKSTRAK ETANOL DAUN TAPAK LIMAN (Elephantopus scaber L.) TERHADAP VIRUS Avian influenza Feni Nurul Hidayanti; Diniatik Diniatik; Ika Yuni Astuti
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 07 No. 03 Desember 2010
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v7i3.570

Abstract

ABSTRAK Virus merupakan parasit berukuran mikroskopik, menginfeksi sel organisme biologis, dan hanya dapat bereproduksi dalam material hidup. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya aktivitas antivirus dari ekstrak etanol daun tapak liman (Elephantopus scaber L.) terhadap Virus Avian influenza beserta profil kromatografi lapis tipisnya. Ektrak dibuat dengan cara maserasi menggunakan cairan penyari etanol 96 %. Uji aktifitas antivirus ekstrak etanol daun tapak liman (Elephantopus scaber L.) menggunakan uji hemaglutinasi, uji hemaglutinasi dilakukan untuk mengetahui daya hambat ekstrak etanol daun tapak liman (Elephantopus scaber L.) terhadap virus Avian influenza. Penelitian ini dianalisis dengan Uji T dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil analisis golongan senyawa ekstrak etanol daun tapak liman menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT). Hasil uji aktifitas antivirus terhadap virus Avian influenza pada konsentrasi dosis 100µg/mL, 10µg/mL, 1µg/mL menunjukkan daya hambat rata-rata tiap konsentrasi, pada konsentrasi 100µg/ml adalah 96,737%, pada konsentrasi 10µg/ml adalah -700%, dan pada konsentrasi 1µg/ml adalah -775%. Hasil pengujian kromatografi lapis tipis (KLT) menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun tapak liman (Elephantophus scaber L) mengandung golongan senyawa flavonoid, seskuiterpen lakton dan steroid. Kata kunci : antivirus, ekstrak etanol, tapak liman, Avian Influenza, lapis tipis. ABSTRACT Virus is the microscopic of measured parasite, to infection the organism cell, and only reproducing in material life. The purpose of this research is to know is there antiviral activity or not from the ethanol extract of tapak liman leaves (Elephantopus scaber L.) to Avian Influenza virus including thin layer chromatography profile. The extract was made by maceration method with using ethanol of 96%. Test antiviral activity of ethanol extract tapak liman leaves (Elephantopus scaber L.) using hemaglutinasi test, the test is `performed to determine hemaglutinasi inhibit the ethanol extract of tapak liman leaves (Elephantopus scaber L.) against Avian influenza virus. This research was analyze with the T test with 95% confidence level. The results of group analyse the ethanol extract of tapak liman leaves (Elephantopus scaber L.) compounds tapak liman using thin layer chromatography (KLT). Antiviral activity of test results against Avian influenza virus at the dose concentration of 100μg/ml, 10μg/ml, 1μg/ml shows the average drag each concentration, the concentration of 100μg/ml is 96,737%%, the concentration of 10μg/ml is -700%, and the concentration of 1μg/ml is -775%. The results of thin layer chromatography test (KLT) showed that the ethanol extract of tapak liman leaves (Elephantopus scaber L.) contains a group of flavonoids compound, seskuiterpen lactone and steroid. Keyword: antiviral, ethanol extract, tapak liman, Avian Influenza, thin layer
Pengaruh Konsentrasi Adeps Lanae Dalam Dasar Salep Cold Cream Terhadap Pelepasan Asam Salisilat Ika Yuni Astuti; Iskandar Sudirman; Umi Hidayati
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 05 No. 01 April 2007
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2258.536 KB)

Abstract

Cold ceam merupakan emulsi air dalam minyak, yang salah satu komponennya adalah adeps lanae. Adeps lanae berfungsi meningkatkan sifat serap air, sehingga diperkirakan mempengaruhi pelepasan asam salisilat yang bersifat sukar larut dalam air. Oleh karena itu dilakukan penelitian tentang pengaruh konsentrasi adeps lanae dalam dasar salep cold cream terhadap pelepasan asam salisilat. Penelitian ini dilakukan dengan membuat empat formula salep asam salisilat dalam dasar cold cream dengan variasi konsentrasi adeps lanae 0%, 5%, 10%, dan 15%. Uji salep secara fisik yang dilakukan adalah uji homogenitas dan uji kelengketan, dilanjutkan dengan uji disolusi. Hasil penelitian menunjukan bahwa homogenitas salep sesuai dengan persyaratan yang tertera pada Farmakope Indonesia edisi III. Uji kelengketan salep menunjukan bahwa semakin banyak konsentrasi adeps lanae yang ditambahkan, daya lengket salep semakin kecil. Uji disolusi salep menunjukan bahwa semakin besar konsentrasi adep lanae semakin besar pula kecepatan pelarutan salep asam salisilat.
PROFIL DISOLUSI IN VITRO TABLET LEVOFLOKSASIN GENERIK DAN LEVOFLOKSASIN NON GENERIK Frisky Almuksiti; Ika Yuni Astuti; Didik Setiawan
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 07 No. 01 April 2010
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v7i1.543

Abstract

ABSTRAK Levofloksasin merupakan antibiotik berspektrum luas golongan kuinolon. Levofloksasin digunakan untuk mengobati infeksi bakteri yang terjadi di saluran pernafasan, saluran kencing dan kulit. Hingga saat ini Levofloksasin belum terdaftar dalam monografi USP, sehingga belum memiliki metode disolusi yang pasti. Uji disolusi in vitro sangat penting untuk memastikan kualitas suatu produk obat dengan cara melihat profil pelepasan obat dalam medium pembawanya dan untuk memperkirakan profil disolusi obat yang terjadi didalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan profil disolusi tablet Levofloksasin dalam medium HCl 0,1 N dan dalam medium dapar fosfat pH 7,4, serta untuk membandingkan profil disolusi antara tablet Levofloksasin generik dengan non generik. Uji disolusi menggunakan metode pengaduk tipe dayung, medium HCl 0,1 N atau dapar fosfat pH 7,4 sebanyak 900 ml, suhu dijaga pada 37±0,5°C, dengan kecepatan perputaran 50 rpm. Sampel diambil (5 ml) pada menit ke 5, 10, 20, 30 dqn 45 dan volume yang diambil digantikan dengan medium yang baru. Sampel kemudian dibaca serapannya dengan spektrofotometer pada λ maksimum. Hasil uji disolusi menunjukkan bahwa konsentrasi obat Levofloksasin yang dilepaskan mencapai lebih dari 80% pada menit ke 45. Profil disolusi Levofloksasin dalam medium HCl 0,1 N lebih baik dari pada profil disolusi Levofloksasin dalam medium dapar fosfat pH 7,4, dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara tablet Levofloksasin generik dengan non generik. Kata kunci : profil disolusi, in vitro, levofloksasin ABSTRACT Levofloxacine is an antibiotic broad spectrum of quinolon. It has been used to treat bacterial infections in respiratory tract, urinary tract, and skin. Till in this time Levofloxacine no in monograph in USP, hence not yet owned definitive dissolution method. The in vitro dissolution testing very important to ensure quality of drug product with show that drug release in this solvent and to the prediction of in vivo performance. This research was proposed to compare dissolution profile Levofloxacine tablet in HCl 0.1 N medium and Phosphat buffer of pH 7.4, and also to compare profile dissolution of generic Levofloxacine with non generic one. In the dissolution testing used paddle methode. Medium was 900 ml of HCl 0.1 N and Phosphat buffer of pH 7.4 at 37± 0.5°C with a speed 50 rpm. Sample aliquots (5 mL) were withdrawn at 5, 10, 20, 30 and 45 minutes and replaced with equal volumes of fresh medium. Sample was absorbed with spectrophotometrically at λ max. The results of dissolution showed that the drug concenrations of Levofloxacine reaching more than 80% is released over 45 minutes. Dissolution profile of Levofloxacine in HCl 0.1 N medium better than Levofloxacine in Phosphat buffer of pH 7.4 medium and no significantly differences between generic Levofloxacine with non generic Levofloxacine. Key words : dissolution profile, in vitro, levofloxacine.
AKTIVITAS ANTIFUNGI KRIM DAUN KETEPENG CINA (Senna alata L. Roxb.) TERHADAP Trichophyton mentagrophytes Tri Setyo Bayuaji; Ika Yuni Astuti; Binar Asrining Dhiani
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 09 No. 03 Desember 2012
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v9i3.745

Abstract

ABSTRAK Salah satu obat tradisional yang digunakan sebagai obat kurap, obat kelainan kulit yang disebabkan oleh parasit kulit adalah ketepeng cina. Ekstrak etanol daun ketepeng cina diketahui memiliki aktivitas anti jamur secara in vitro terhadap Trichophyton mentagrophytes. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan pengaruh konsentrasi ekstrak daun ketepeng cina terhadap sifat fisik dan aktivitas anti jamur dalam sediaan krim. Penelitian dilakukan dengan membuat sediaan krim dengan 3 variasi konsentrasi ekstrak etanol daun ketepeng cina. Krim kemudian diuji sifat fisik dan aktivitas anti jamurnya terhadap Trichophyton mentagrophytes. Hasil evaluasi daya sebar dan daya lekat sediaan krim menunjukan bahwa semakin besar konsentrasi ekstrak dalam formulasi sediaan, maka semakin menurun daya lekat dan daya sebarnya. Variasi konsentrasi ekstrak tidak memberi pengaruh pada viskositas krim. Variasi konsentrasi ekstrak memberikan pengaruh terhadap aktivitas anti jamur terhadap Trichophyton mentagrophytes, semakin besar konsentrasi ekstrak maka semakin besar zona hambat yang dihasilkan. Sebagai kesimpulan, variasi konsentrasi ekstrak etanol daun ketepeng cina mempengaruhi sifat fisik dan aktivitas anti jamur sediaan krim. Formula krim yang menunjukan aktivitas anti jamur paling baik adalah formula yang mengandung ekstrak 1,5%. Kata kunci: krim, ketepeng cina, antifungi, Trichophyton mentagrophytes. ABSTRACT One of traditional medicine which can be used to treat ringworm and skin disorder caused by skin parasites is Senna alata. In vitro research showed that ethanolic extract of ketepeng cina’s leaves has antifungal activity against Trichophyton mentagrophytes. This research was aimed to determine the effect of varied concentration of ketepeng cina leaves extract on physical properties and antifungal activity of cream dosage form. Creams were formulated with 3 variation of concentration of Senna alata leaves extract, and then cream were determined the physical characteristic and its antifungal activity against Trichophyton mentagrophytes. The results showed that the adhesion and spreading activity of creams decreased as Senna alata leaves extract was added. Extract concentration was not affected the cream viscosity. Variation of extract concentration showed inhibition against Trichophyton mentagrophytes. Inhibition area was increased as the leaves extract added. Variation concentration of ketepeng cina leaves extract affected the cream spreading, adhesion and antifungal activity. Cream with 1.5% extract exhibited the highest antifungal activity. Key words: cream, Senna alata, antifungal, Trichophyton mentagrophytes.