Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pengaruh Frekuensi Konsumsi Kafein Terhadap Sindrom Premenstruasi Pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Angkatan 2013 – 2015 Universitas Muhammadiyah Purwokerto Anis Kusumawati; Irma Finurina
Sainteks Vol 13, No 2 (2016): SAINTEKS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/sainteks.v13i2.1507

Abstract

Sindrom Premenstruasi adalah sekumpulan gejala berupa perubahan fisik dan psikis yang dialami oleh wanita 7-10 hari menjelang menstruasi dan menghilang beberapa hari setelah menstruasi. Keluhan yang ditimbulkan bisa bervariasi bisa menjadi lebih ringan ataupun lebih berat sampai berupa gangguan mental (mudah tersinggung, sensitif) maupun gangguan fisik. Salah satu faktor yang memengaruhi terjadinya sindrom premenstruasi adalah faktor kebiasaan yaitu konsumsi kafein. Mengkonsumsi kafein dalam jumlah yang berlebih dapat menimbulkan efek salah satunya adalah sindrom premenstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi konsumsi kafein terhadap sindrom premenstruasi pada mahasiswa kedokteran angkatan 2013 - 2015 Universatas Muhammadiyah Purwokerto. Metode dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sample random sampling. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswi fakultas kedokteran angkatan 2013-2015 Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Subjek dalam pnelitian ini 40 subjek penelitian, data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney dan regresi logistik. Dari penelitian ini didapatkan bahwa frekuensi konsumsi kafein pada mahasiswi kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto dengan nilai (p=0,235). Kafein dikontrol usia, usia menarche, dan Indeks Massa Tubuh tidak meningkatkan risiko terjadinya sindrom premenstruasi (OR=1,05; CI 95%=0,98-1,09; p=0,105). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi kafein tidak berpengaruh pada sindrome premenstruasi pada mahasiswi kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Kata kunci: frekuensi konsumsi kafein, sindrom premenstruasi, mahasiswi
HUBUNGAN POLA MAKAN DAN GAYA HIDUP DENGAN KADAR ASAM URAT PRALANSIA DAN LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I KEMBARAN, BANYUMAS, JAWA TENGAH Mutiara Ridhoputrie; Dewi Karita; Muhammad Fadhol Romdhoni; Anis Kusumawati
Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran dan Kesehatan Vol 2, No 1 (2019): Herb-Medicine Journal April 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/hmj.v2i1.3481

Abstract

Hiperurisemia merupakan keadaan dengan kadar asam urat dalam darah melebihi normal. Asam urat merupakan hasil akhir metabolisme purin yang didapat dari makanan seperti jeroan, kacang-kacangan, sayur bayam, dan lain-lain. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi hiperurisemia. Untuk mengetahui hubungan antara pola makan dan gaya hidup dengan kadar asam urat pada pralansia dan lansia di wilayah kerja Puskesmas I Kembaran. Penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional dengan 64 peserta Prolanis Puskesmas I Kembaran berusia > 45 tahun. Analisis bivariat dengan chi-square dan analisis multivariat dengan regresi logistik multivariat. 64 responden terdiri dari 23 pralansia dan 41 lansia. Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara kadar asam urat terhadap pola makan (0,281) dan gaya hidup (0,448) dengan p<0,05. Analisis multivariat p=0,393 untuk pola makan dan p=0,703 untuk gaya hidup dan odds ratio gaya hidup lebih besar dibanding pola makan (1,918; 2,385).Faktor yang dapat memengaruhi kadar asam urat yaitu pola makan dan gaya hidup. Contohnya konsumsi tinggi purin, aktivitas yang kurang, dan merokok. Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara pola makan dan gaya hidup dengan kadar asam urat pada pralansia dan lansia di wilayah kerja Puskesmas I Kembaran.
Perbandingan Terapi Topikal Natrium Klorida 0,9% dengan Minyak Biji Jintan Hitam (Nigella sativa) terhadap Waktu Transpor Mukosilliar Hidung Penderita Rinitis Alergi Fatimah Qonitah Diyanah; M Nurrizki Haitamy; Anis Kusumawati; Oke Kadarullah
Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2019): Herb-Medicine Journal Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/hmj.v2i2.3089

Abstract

Rinitis alergi terjadi 40% pada populasi dunia, di Indonesia cenderung meningkat setiap tahunnya. Paparan allergen yang menstimulus gejala rinitis dapat menganggu proses bersihan hidung dan  meningkatkan waktu Transpor Mukosilliar  (TMS). Semprot hidung NaCl 0,9% merupakan salah satu terapi suportif rinitis alergi. Minyak Biji Jintan Hitam diketahui sebagai antihistamin dan antiinflamasi yang dapat memperbaiki gejala rinitis alergi danTMS hidung. Mengetahui perbandingan terapitopikal NaCl 0,9% dengan Minyak Biji Jintan Hitam terhadap waktu TMS hidung penderita rinitis alergi. Penelitian ini merupakan clinical trial dengan melibatkan 10 subyek penelitian. Subyek dipilih dengan menggunakan kuesioner SFAR. Subyek yang terpilih dibagi menjadi 2 kelompok yang diterapi dengan topikal NaCl 0,9% dan Minyak Biji Jintan Hitam selama 14 hari. Sebelum dan sesudah terapi dilakukan pemeriksaan waktu TMS dengan tessakarin. Data perbedaan waktu TMS hidung sebelum dan sesudah terapi dianalisis dengan Paired T-Test. Data perbandingan waktu TMS hidung antara kelompok NaCl 0,9% dan Minyak Biji Jintan Hitam dianalisis dengan Independent T-Test. Waktu TMS hidung sebelum dan sesudah terapi pada kelompok NaCl 0,9% dan Minyak Biji Jintan Hitam masing - masing memiliki p>0,05. Perbandingan penurunan waktu TMS pada kedua terapi menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna (p=0,831). Terdapat perbedaan yang tidak bermakna pada waktu TMS hidung terapi topikal NaCl 0,9% dan minyak biji jintan hitam pada penderita rinitis alergi.
PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA TIFUS ABDOMINALIS DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS PERIODE AGUSTUS 2009 – JULI 2010 Desy Sapmaimy; Anis Kusumawati; Indri Hapsari
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 08 No. 03 Desember 2011
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v8i03.1130

Abstract

ABSTRAK Tifus abdominalis merupakan penyakit infeksi sistemik dengan tingkat kematian yang signifikan terjadi hampir sepanjang tahun. Penyakit ini masih merupakan permasalahan kesehatan umum yang terjadi di negara-negara berkembang, terutama pada anak-anak di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita tifus abdominalis di instalasi rawat inap RSUD Banyumas periode Agustus 2009-Juli 2010. Penelitian ini dilakukan dengan metode retrospektif menggunakan data rekam medik yang dianalisis dan dibandingkan dengan standar terapi RSUD Banyumas. Sampel yang digunakan diambil secara menyeluruh sebanyak 19 pasien. Hasil penelitian menunjukkan, penderita tifusd abdominalis pada anak laki laki 63,16% dan anak perempuan 36,84%. Terdapat enam jenis antibiotika yang digunakan dalam 19 kasus tifus abdominalis. Klorampenikol merupakan antibiotika pilihan utama terhadap salmonella typi dan banyak digunakan di RSUD Banyumas. Kata kunci : antibiotika, pasien anak, tifus abdominalis, RSUD Banyumas ABSTRACT Typhus abdominalis is the systemic infectious disease with significant morbidity almost throughout the year. It is still a common health problem in developing countries, especially children in Indonesia. The objective of this study is to investigate the utilization of antibiotics in hospitalized children patient with Typhus abdominalis at RSUD Banyumas during the period of August 2009-July 2010. This was a retrospective study using medical record data that analysed and compared with therapy standard of RSUD Banyumas. The whole samples were admitted amount 19 patient. The result showed that 63,16% boys and 36,84% girls are positive typus abdominalis. There are six kinds of antibiotic agent used by 19 cases. Clorampenikol was still become the drugs of choice against salmonella typhi and most widely used at RSUD Banyumas. Key word : antibiotics, children, typhus abdominalis, RSUD Banyumas
RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIDIABETIKA PADA PASIEN GERIATRI PENDERITA DIABETES MELITUS DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SRUWENG TAHUN 2010 Ratna Suminar; Moeslich Hasanmihardja; Anis Kusumawati
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 08 No. 03 Desember 2011
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v8i03.1135

Abstract

ABSTRAK Diabetes Melitus merupakan penyakit kronik yang tidak menyebabkan kematian secara langsung namun dapat berakibat fatal bila pengelolaannya tidak tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengetahui persentase penggunaan antidiabetika pada pasien geriatri penderita diabetes melitus di instalasi rawat inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sruweng. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode pengumpulan data secara retrospektif. Bahan penelitian yang digunakan adalah catatan rekam medik pasien. Analisis data dilakukan dengan membandingkan data dengan buku-buku standar seperti Geriatric Dosage Handbook : Monitoring, Clinical Recommendation, and OBRA Guidelines tahun 2002 dan Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia tahun 2006. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan antidiabetika yang rasional sebanyak 25% dan yang tidak rasioanal sebanyak 75%. Total kriteria pengobatan rasional kategori tepat obat sebanyak 8 pasien (42,11%), tepat indikasi sebanyak 8 pasien (42,11%), tepat dosis sebanyak 19 pasien (100%), dan tepat pasien sebanyak 11 pasien (57,89%) dari 19 pasien geriatri penderita diabetes melitus. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa masih banyak pengobatan pasien geriatri penderita diabetes melitus yang tidak rasional di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sruweng. Kata kunci: rasionalitas, antidiabetika, geriatri, diabetes melitus ABSTRACT Diabetes Mellitus is a chronic disease that does not cause death directly but it can be fatal if there is no appropriate management. This study aims to evaluate and find out the percentage of antidiabetika using on geriatric patient with diabetes mellitus in inpatient installation PKU Muhammadiyah Hospital Sruweng. This research is descriptive with collecting the data method retrospectively. The material of the research used a medical record of the patient. The analysis of the data was performed by comparing the data with standard books such as Geriatric Dosage Handbook: Monitoring, Clinical Recommendation, and OBRA Guidelines 2002 and Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2006. The result of the study showed that 25% for the rational of antidiabetika using and 75% for irrational. The total criteria of rational treatment for appropriate drug category as many as 8 patients (42,11%), 8 patients (42,11%) for appropriate indication, 19 patients (100%) for appropriate dosage and 11 patients (57,89%) of 19 geriatric with diabetes mellitus for appropriate patient. Based on the result of research, it can be concluded that the treatment of geriatric patients with diabetes mellitus still irrational in PKU Muhammadiyah Hospital Sruweng. Key words: rationality, antidiabetics, geriatric, diabetes mellitus
PENGARUH ANEMIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWI DI SMA VETERAN BANYUMAS Anis Kusumawati; Fadhol Romdhoni
Psycho Idea Vol 13, No 1 (2015): PSYCHO IDEA
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.325 KB) | DOI: 10.30595/psychoidea.v13i1.1560

Abstract

Anemia adalah suatu kondisi tubuh yang terjadi ketika sel sel darah merah (eritrosit) dan/atau Hemoglobin (Hb) yang sehat dalam darah berada dibawah nilai normal (kurang darah). Seseorang yang mengalami anemia bisanya terlihat sangat pucat, mudah lelah, lemah, mudah mengantuk, sakit Kepala, tangan dan kaki dingin, pusing, terutama ketika orang tersebut berdiri sering sesak napas terutama pada saat beraktivitas, detak jantung cepat atau jantung berdebar, terutama pada saat beraktivitas, mengalami nyeri dada dan Penurunan konsentrasi dan daya ingat sehingga berpengaruh pada prestasi belajar seorang anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh anemia terhadap prestasi belajar siswi di SMA Veteran Banyumas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling menggunakan quota sampling sebanyak 42 responden. Data kadar Hb diperoleh melalui pemeriksaan metode cyanmethemoglobin dan data prestasi belajar diperoleh dari nilai rata-rata rapor UTS. Data dianalisis menggunakan Kendall’s Tau dengan bantuan SPSS For Windows versi 22. Sebanyak 59.52% responden tidak anemia, 4.77% anemia sedang, 35,71%% anemia ringan. 59.52% responden nilai B+ dan 14.29% responden nilai A-. Hasil uji analisis Kendall’s tau menunjukkan nilai p = 0.375 (p>0.05) dan r = -0.130 hasil ini menunjukkan bahwa anemia berpengaruh terhadap prestasi belajar siswi. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa anemia berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa, namun anemia bukan faktor utama yang mempengaruhi prestasi belajar siswi melainkan merupakan faktor resiko prestasi belajar sisiwi. l darah merah (eritrosit) dan/atau Hemoglobin (Hb) yang sehat dalam darah berada dibawah nilai normal (kurang darah). Kata kunci : anemia, prestasi belajar, siswi SMA
Sistem Pemantau Detak Jantung dan Saturasi Oksigen dalam Darah (SpO2) Berbasis IoT Muhammad Taufiq Tamam; Itmi Hidayat Kurniawan; Anis Kusumawati
Techno (Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto) Vol 24, No 2 (2023): Techno Volume 24 NO.2 Oktober 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/techno.v24i2.19137

Abstract

Heart rate and blood oxygen saturation (SpO2) are the two main parameters needed to determine the condition of a patient being treated in the intensive care unit (ICU) at a hospital. These two parameters must not be left unattended from monitoring because they can be fatal for the patient.This study aims to create an IoT-based heart rate monitoring and blood oxygen saturation (SpO2) application so that it can be accessed online in real time anytime and anywhere. The observation process is in the form of analog signal changes which are processed with fast fourier transform arithmetic as digital signal processing. The final process of processing displays the measured heart rate and blood oxygen saturation (SpO2).Based on the trial results, the use of the thingspeak platform can work well. Parameters of heart rate and blood oxygen saturation (SpO2) can be accessed online in real time anytime and anywhere so as to assist medical personnel in monitoring patients in hospitals.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT PEREKONOMIAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN TRANSMISI HIV/AIDS PADA IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN MERSI KECAMATAN PURWOKERTO TIMUR KABUPATEN BANYUMAS Dwindani, Assyifa Tashya; Putri, Prima Maharani; Nitiprodjo, Abdul Hakim; Kusumawati, Anis
E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 7 (2022): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2022.V11.i7.P04

Abstract

ABSTRACT Background : HIV is still an epidemic for several countries in the world, including Indonesia. The percentage of HIV positive women in Central Java in 2019 was quite high (33.7%) including housewives. Transmission of HIV/AIDS to housewives can occur due to lack of knowledge related to HIV/AIDS. The level of the economy plays a role in influencing a person's behavior in preventing the transmission of HIV/AIDS. Data from the Banyumas Health Office in 2021, reported that there were 62 cases of HIV/AIDS in Banyumas. One of the areas with high HIV/AIDS cases is the Mersi Village area. Objective : This study aimed to determine the correlation between knowledge and economic levels with HIV/AIDS transmission prevention behavior among housewives in Mersi Village, Purwokerto Timur Sub-district, Banyumas Regency. Methods : The study was an analytic-observational study with a cross-sectional approach. Chi-square test and multivariate logistic regression test were utilized to see the bivariate statistical test. Result : Bivariate analysis between knowledge level and HIV/AIDS transmission prevention behavior obtained p value = 0.002 and analysis between economic level and HIV/AIDS transmission prevention behavior obtained p value = <0.001, which meant the p value <0.05 and indicates H1 is acceptable. Conclusion : There is correlation between knowledge and economic levels with the behavior of preventing HIV/AIDS transmission among housewives in Mersi Village, Purwokerto Timur Sub-district, Banyumas Regency. Keywords : knowledge, economy, prevention behavior, HIV/AIDS
suatu HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN USIA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN TRANSMISI HIV/AIDS PADA IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN ARCAWINANGUN KECAMATAN PURWOKERTO TIMUR KABUPATEN BANYUMAS Sanad, Syifa Aulia; Putri, Prima Maharani; Kusumawati, Anis; Nitiprodjo, Abdul Hakim
E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 7 (2022): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2022.V11.i7.P16

Abstract

WHO and UNAIDS declared Indonesia as the most dangerous zone for HIV/AIDS infection. The results of the UNAIDS analysis on the 2013-2018 health demographic survey data in 45 countries including Indonesia revealed that the level of women's knowledge about HIV was still in the low category. The level of HIV knowledge tends to be low among women with lower education levels and substandard incomes. One type of work with the highest HIV/AIDS prevalence rate in Indonesia is housewives. The purpose of this study was to determining the relationship between education level and age with HIV/AIDS transmission prevention behavior among housewives in Arcawinangun Village, East Purwokerto District, Banyumas Regency. This research deployed an observational study with a cross sectional design in Arcawinangun Village, East Purwokerto District, Banyumas Regency. The slovin formula with a sample size of 100 respondents was used as the sampling. Data were collected by using a behavioral questionnaire regarding the prevention of HIV/AIDS transmission. The data analysis technique used in this research was logistic regression test. The results were derived from the analysis of the relationship between education level and age with the behavior of preventing HIV/AIDS transmission among housewives in Arcawinangun Village, East Purwokerto District, Banyumas Regency and were seen in logistic regression analysis test that obtained r-value = 0.815. There is an insignificant relationship between education level and age with HIV/AIDS transmission prevention behavior among housewives in Arcawinangun Village, East Purwokerto District, Banyumas Regency. Keywords: Educational level, age, prevention behavior, HIV/AIDS
Tingkat Stres dan Pencapaian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter: Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Hakim, Azizah Nurul; Kusumawati, Anis; Sakti, Yuhantoro Budi Handoyo; Qoimatun, Iffah
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 19, No 2 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.19.2.173-186

Abstract

Mahasiswa kedokteran mengalami stres psikologis yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswa dari fakultas lain yang seusianya. Setiap mahasiswa program profesi dokter harus lulus UKMPPD untuk mendapatkan gelar dokter. Tanggung jawab dan tuntutan yang lebih tinggi selama pendidikan program profesi dokter menambah stresor bagi mahasiswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan serta gambaran tingkat stres dan pencapaian uji kompetensi mahasiswa program profesi dokter. Penelitian kuantitatif dan kualitatif, tingkat stres diukur menggunakan MSSQ. Pendekatan cross section untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dan pencapaian UKMPPD. Uji korelasi Rank Spearman mengadopsi nilai signifikasi 95%. Secara kualitatif dilakukan in-depth interview untuk menggali penjelasan tingkat stres yang mereka alami. Sebanyak 18,7% mahasiswa mengalami stres sedang, 73% stres berat, dan 8,3% mengalami stres sangat berat. Uji korelasi spearman menghasilkan nilai p=0,03. Domain stresor utama mahasiswa adalah stresor akademik, disusul stresor kegiatan kelompok, stresor proses belajar dan mengajar, stresor interpersonal dan intrapersonal, stresor sosial, dan stresor motivasi. Tingkat stres berhubungan secara bermakna dengan pencapaian UKMPPD. Stresor akademik terkait UKMPPD menjadi stresor utama pada mahasiswa program profesi dokter.