Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Analisa Pengaruh Campuran Batang Karet dengan Matriks Limbah Plastik (PP) pada Komposit Papan Partikel Terhadap Kekuatan Uji Tekan dan Uji Bending Dody Yulianto; Kurnia Hastuti; Hendra Suherman; Muhamad Mustaqim
Journal of Renewable Energy and Mechanics Vol. 1 No. 02 (2018): REM
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.707 KB) | DOI: 10.25299/rem.2018.vol1.no02.1051

Abstract

Karet adalah tanaman yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat karena harga jual yang tinggi sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Akan tetapi beberapa fenomena yang terjadi belakangan ini menyebabkan harga jual karet menurun. Sehingga petani melakukan tindakan alih fungsi lahan perkebunan karet menjadi sawit. Karena adanya faktor ekonomi membuat petani beranggapan sawit lebih menguntungkan dibandingkan karet. Sehingga menghasilkan limbah batang karet yang begitu banyak , Maka penelitian ini mengunakan batang karet, Serta pengunaan matriks limbah plastik ( PP ) dalam pembuatan papan partikel. Tahapan penelitian dimulai dari penyaringan partikel batang karet dan pencacahan limbah plastik ( PP ), Pencampuran dan Pembentukan papan partikel, Sampai pada Pengujian. Untuk mengetahuai kekuatan papan partikel maka diperlukan pengujian mekanik seperti pengujian Tekan dan pengujian Bending sehingga dapat mengetahui nilai kekuatan tertinggi dari pencampuran partikel dan matriks. Adapun campuran yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 50% Partikel 50% Plastik , 60% Partikel 40% Plastik dan 70% Partikel 30% Plastik. Dari hasil pengujian yang dilakukan didapat kekuatan tekan tertinggi yaitu 6,48 MPa pada campuran 60% partikel 40% Plastik sedangkan untuk pengujian kekuatan tekan terendah yaitu 4,06 MPa pada campuran 70% Partikel 30% Plastik. Serta dalam pengujian bending didapat nilai tegangan tertinggi 7,71 MPa pada campuran 50% Partikel 50% Plastik sedangkan untuk pengujian bending terendah yaitu 5,10 MPa pada campuran 70% Partikel 30% Plastik. Dapat disimpulkan bahwa limbah batang karet dan plastik ( PP ) dapat digunakan dalam pembutan papan partikel sehingga menghasilkan suatu produk untuk kebutuhan masyarakat serta menggurangi dampak lingkungan yang tidak sehat, Diakibatkan menumpuknya Limbah Plastik dan Limbah batang Karet.
Kegagalan dan Perbaikan pada Worm Screw Press Pengolah Minyak Kelapa Sawit (CPO) Dengan Metode Simulasi Pemodelan Geometrik Menggunakan Autodesk Inventor 2013 Shandi Prastyo; Syawaldi; Dody Yulianto
Journal of Renewable Energy and Mechanics Vol. 1 No. 02 (2018): REM
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.594 KB) | DOI: 10.25299/rem.2018.vol1.no02.1110

Abstract

KEGAGALAN DAN PERBAIKAN PADA WORM SCREW PRESS PENGOLAH MINYAK KELAPA SAWIT (CPO) DENGAN METODE SIMULASI PEMODELAN GEOMETRIK MENGGUNAKAN AUTODESK INVENTOR 2013 Syawaldi, Dody Yulianto, Shandi Prastyo Jurusan Teknik Mesin Universitas Islam Riau syawaldi@eng.uir.ac.id Abstrak Worm screw press adalah salah satu komponen utama mesin pengekstraksi minyak mentah kelapa sawit (CPO) yang selalu mengalami keausan dan kegagalan dan patah. Masa pakai worm screw press di pabrik kelapa sawit sering tidak sesuai dengan rekomendasi waktu dari pabrik pembuatannya, keausan yang terjadi sehingga dapat menggangu kinerja mesin screw press dan menurunkan kapasitas hasil produksi CPO. Maka perlu dilakukan perbaikan pada worm screw press. Perbaikan yang dilakukan adalah dengan mengelas kembali (rebuild) permukaan yang aus tersebut dengan ketebalan lebih kurang 15 mm. Sehingga Worm screw press yang sudah diperbaiki ini dapat bertahan untuk jangka waktu lebih kurang 300-400 jam pemakaian. Analisa awal dilakukan dengan menghitung respon yang bekerja pada worm screw press akibat tekanan pada konus. Dari hasil simulasi software inventor didapat bahwa keausan terbesar terletak pada bagian ujung worm screw press yang mendapat tekanan langsung dari konus. Didapat jumlah prediksi keausan yang terjadi dalam 1 hari sebesar 66,8904 mm3/hari.
Perancangan Mesin Pengaduk Tepung Tipe Horizontal dengan Menggunakan Motor Listrik Sebagai Penggerak dan Pulley Sebagai Putaran Daya Rahmad Cahyono; Dody Yulianto; Syawaldi
Journal of Renewable Energy and Mechanics Vol. 1 No. 02 (2018): REM
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (902.214 KB) | DOI: 10.25299/rem.2018.vol1.no02.1330

Abstract

Abstrak Perancangan alat ini memiliki tujuan untuk mendesain alat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di UKM (Usaha kecil menengah) sehingga dapat mempermudah pekerjaan dilapangan. Untuk pengoperasian mesin pengaduk tepung tipe horizontal ini menggunakan motor listrik sebagai penggerak dan pulley sebagai putaran daya. Sementara pergerakan pisau pengaduk menggunakan batang panjang 20 cm dan diameter 1,5 cm. spesifikasi mesin pengaduk tepung tipe horizontal ini adalah menggunakan motor listrik 4 Hp dengan putaran 2440 rpm dengan daya 2,98 KW dan pulley sebagai penerus putaran daya dengan kecepatan 0,0097 m/s. Dari hasil pengujian untuk kecepatan pengaduk adalah 3 menit untuk berat tepung adalah 15 Kg dimana untuk kapasitas mesin pengaduk tepung ini adalah 300 Kg/jam. dengan adanya mesin pengaduk tepung tipe horizontal ini proses kerja pengadukan tepung semakin cepat dan produksi semakin banyak, dan diharapkan alat ini dapat digunakan dan dikembangkan untuk masyrakat usaha kecil menengah. Kata kunci : Motor Induksi, Poros, Defleksi, Gaya, Dan Kecepatan Pulley.
PENINGKATAN KETANGGUHAN IMPACT PISAU MESIN PEMOTONG RUMPUT DENGAN CARA PERLAKUAN PANAS MENGGUNAKAN MEDIA PENDINGIN COOLANT RADIATOR DAN UDARA Sandro juliansyah; Dedikarni Panuh; Dody Yulianto; Hamimah Abd. Rahman; Nurul Akidah Baharuddin
Journal of Renewable Energy and Mechanics Vol. 2 No. 01 (2019): REM
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.745 KB) | DOI: 10.25299/rem.2019.vol1(01).2179

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengaruh perlakuan panas tempering yang diberikan terhadap ketahanan impak dan untuk mendapatkan pengaruh perlakuan panas tempering terhadap struktur mikro. Penelitian ini dilaksanakan dengan cara memanaskan hingga temperatur austenit 8000C dengan waktu penahanan selama 45 menit dan diquenching dengan media pendingin coolant radiator. Kemudian dilakukan tempering dengan variasi temperatur 3000C, 4000C, 5000C dengan waktu penahanan 2 jam, dilakukan pengujian kekerasan, pengamatan struktur mikro, pengujian impak (ketangguhan). Hasil dari pengujian menunjukan struktur mikro pisau pemotong rumput tanpa perlakuan panas adalah Pearlite dan pada pisau pemotong rumput yang diberi perlakuan panas tempering 3000C , 4000C , 5000C selama 2 jam adalah Pearlite (dask area). Nilai kekerasan dan ketahanan impak pada pisau pemotong rumput tanpa perlakuan panas yaitu 40,3 HRC dan 1,6192 J/mm2. Nilai kekerasan tertinggi dan harga impak terendah ada pada sampel tempering 3000C yaitu 55,3 HRC dan 0,1064 J/mm2. Pada sampel tempering 4000C nilai kekerasan yang didapat dan harga impak yaitu 46,7 HRC dan 0,2132 J/mm2. Kemudian nilai kekerasan terendah ada pada sampel 5000C dibanding dari pisau pemotong rumput tanpa perlakuan panas dan tempering 3000C dan 4000C yaitu 35,5 HRC, tetapi ketahanan impak masih rendah dibanding pisau pemotong rumput tanpa perlakuan panas yaitu 0,7592 J/mm2. Dari ketiga variasi temperatur tempering diatas menunjukan bahwa temperatur tempering 5000C bisa menurunkan nilai kekerasan pisau pemotong rumput tanpa perlakuan panas.
Perancangan Mesin Pencacah Pelepah Sawit Portable Untuk Bahan Baku Pakan Ternak Imam Setiawan Setiawan; Syawaldi; Dody Yulianto
Journal of Renewable Energy and Mechanics Vol. 2 No. 01 (2019): REM
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.931 KB) | DOI: 10.25299/rem.2019.vol1(01).2298

Abstract

Abstrak Pelepah kelapa sawit merupakan salah satu limbah hasil pertanian yang sangat potensial dimanfaatkan untuk dijadikan pakan ternak. Pencacahan pelepah sawit yang dilakukan peternak masih bersifat tradisional, yaitu memotong secara manual dengan menggunakan pisau golok. Bagi peternak kecil cara ini masih memadai. Namun bagi peternak sedang dan besar cara ini kurang efektif karena memakan waktu dan tenaga lebih banyak. Melihat permasalahan ini penulis merancang mesin pencacah pelepah sawit portable yang digunakan untuk mencacah limbah pelepah sawit untuk dijadikan pakan ternak. Kemudian merencanakan dan menghitung gaya pada komponen elemen mesin, besarnya daya motor yang digunakan, dan besarnya kapasitas yang dihasilkan oleh mesin pencacah pelepah sawit portable. Setelah pembuatan mesin, selanjutnya melakukan pengujian mengenai kapasitas produksi sesungguhnya yang dapat dihasilkan oleh mesin pencacah pelepah sawit portable. Hasil perancangan menghasilkan mesin pencacah pelepah sawit portable dengan spesifikasi ukuran panjang 88 cm, lebar 67 cm dan tinggi 73 cm. kapasitas produksi mesin pencacah pelepah sawit portable 114 kg/jam. Sumber penggerak mesin adalah motor bakar bensin dengan daya 6,5 HP serta putaran 3600 rpm. Sistem transmisi menggunakan V-belt tipe A-66 dengan poros berdiameter 2,54 cm, dan bantalan radial ball type P205. Kata kunci: Daya, poros, Sabuk-V, Bantalan.
PEMANFAATAN LIMBAH SERAT POHON SAGU UNTUK PEMBUATAN KOMPOSIT Agus Syahputra; Dody Yulianto
Journal of Renewable Energy and Mechanics Vol. 3 No. 01 (2020): REM
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.154 KB) | DOI: 10.25299/rem.2020.vol3.no01.4263

Abstract

PEMANFAATAN LIMBAH SERAT POHON SAGU UNTUK PEMBUATAN BIO KOMPOSIT Agus Syahputra dan Dody yulianto Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Riau Jl. Kaharuddin Nasution No. 133 Perhentian Marpoyan, Pekanbaru Email : putraa@student.uir.ac.id ABSTRAK Bio komposit adalah gabungan suatu bahan yang terdiri lebih dari dua bahan, dan digabungkan membentuk suatu bahan yang mempunyai sifat berbeda dengan bahan aslinya. Dengan melimpahnya serat sagu di Kabupaten Meranti, hal ini tentu dapat dimanfaatkan terutama di bagian kulit sagu yang sering dibuang dan menyebabkan limbah. Sehingga kulit ini dapat dipakai untuk pembuatan komposit, dengan menggabungkan serat kulit pohon sagu dengan resin polyester. Untuk mengetahui sifat mekanik maka diperlukan pengujian komposit terhadap kekuatan bending dan ketangguhan impact. Dengan variasi volume 80% resin + 20% serat, 70% resin + 30% serat dan 60% resin + 40% serat. Dengan harapan untuk mendapatkan komposisi yang tepat, dan meningkatkan kegunaan dari limbah pohon sagu, untuk menjadi material yang baru. Tahapan ini dimulai dengan pemilihan serat, dan pencampuran resin polyester. Pembuatan spesimen dan prosedur pengujian mengacu pada, ASTM D790 untuk Bending dan ASTM D6110 untuk Impact. Hasil dari pengujian impact dan bending menunjukan kekuatan dari uji bending terbesar adalah 22,39 N/mm2, untuk fraksi volume 60% resin + 40% serat. Sedangkan kekuatan terendah untuk uji bending adalah 8,85 N/mm2, untuk fraksi volume 80% + 20%. Dan ketangguhan impact terbesar adalah 47,173 J untuk fraksi volume 60% resin + 40% serat, sedangkan kekuatan impact terendah adalah 37,674 J, untuk fraksi volume 80% resin + 20% serat. Dapat disimpulkan jika di spesimen fraksi seratnya besar, maka akan memiliki kekuatan dan ketangguhan spesimen yang lebih baik. Kata kunci : Komposit, Serat, material, kekuatan Bending, polyester
The Effect of Silica Pellet Pressing Towards Porosity and Permeability Heri Fadli; Dedikarni Panuh; Rieza Zulrian Aldio; Dody Yulianto
Journal of Renewable Energy and Mechanics Vol. 4 No. 01 (2021): REM
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.158 KB) | DOI: 10.25299/rem.2021.vol4.no01.4271

Abstract

Klasifikasi silika (SiO2) dibagi dalam empat karakter dasar silika yaitu struktur kristal, dispersitas, komposisi permukaan dan porositas. Sebelumnya pasir silika ini banyak digunakan oleh industri minyak dan gas sebagai proppant (pasir frak) maupun sebagai filter air. Pilihan proppant tergantung pada jenis permeabilitas atau kekuatan butir yang dibutuhkan. Dimana proppant dengan ukuran yang lebih besar akan memberikan permeabilitas rekahan yang lebih baik, karena nilai permeabilitas akan meningkat seiring dengan bertambahnya diameter dari butiran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penekanan pellet silika terhadap porositas dan permeabilitas. Penekanan pellet silika ini menggunakan mesin press hidrolik dengan type KW05-135 dan kapasitas 10.000 Kg. Peneliti membuat pellet silika dengan kandungan pasir silika berukuran butir seragam (100 mesh) sebanyak 8,74 g/cm3, menggunakan perekat jenis Polyethylene Glycol (PEG) 400 sebanyak 0,57 g/cm3, dan Aluminium Powder 3,42 g/cm3. Cetakan yang digunakan Mold Pellet Silika Type Alloy 410 dengan diameter dalam 27 mm, diameter luar 57 mm dan ketinggian lubang cetakan 89 mm dengan penekanan 1000 Kg, 3000 Kg, dan 5000 Kg, serta memberikan suhu sintering sebesar 1200°C. Adapun nilai porositas optimum yang diperoleh sebesar 39,25% dan nilai permeabilitas optimum yang di dapatkan sebesar 57 mD.
PEMANFAATAN PANAS PADA DINDING KOMPOR GASIFIKASI BIOMASSA UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK DC MENGGUNAKAN THERMOELECTRIC GENERATOR Dian Hadi Armansyah; Eddy Elfiano; Dody Yulianto
Journal of Renewable Energy and Mechanics Vol. 3 No. 02 (2020): REM
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.802 KB) | DOI: 10.25299/rem.2020.vol3.no02.4287

Abstract

The stove is one technology that plays an important role in the utilization of energy at the household scale. The biomass stove studied was a blower system gasification stove. In the blower system, oxygen entering the combustion chamber flows continuously according to the needs of combustion. In this biomass gasification stove study, researchers will also use the biomass stove wall or thermal energy into kinetic energy for grinding blowers and charging systems. This study aims to obtain fuel by utilizing biomass or organic waste as biomass stove fuel and get the energy driving the blower and charging system by utilizing a thermoelectric generator system. biomass stoves used in this study use the principle method of Top-Lif Up Draft (T-LUD) Gasifier, a type of gasifier that matches the characteristics of biomass that has high volatile matter, where the stove is designed intended for biomass fuel from agricultural waste products and industry, boiling 1 kg of water is done using wood chips by varying the area of ​​the air flow door, which is 50%, 75%, and 100%. Can be analyzed Comparison of the performance of the biomass cooker stove and the power generated by the thermoelectric generator, at each door width of the air flow results are different, this is due to the mass of fuel consumption and fire temperature. After calculating the highest thermal efficiency results obtained in the area of ​​50% air flow ventilation and obtained power generated 1.83 watts with 100% ventilation flow door area using wood chips.
Pengaruh Penambahan Karbon Aktif pada Komposit Serat Daun Nenas dengan Matriks Polyester Dody Yulianto; Nobel Sabar Marojahan Pangaribuan; Dedikarni; Eddy Elfiano; Novrianti
Journal of Renewable Energy and Mechanics Vol. 5 No. 01 (2022): REM VOL 5 NO 01 2022
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.11 KB) | DOI: 10.25299/rem.2022.vol5.no01.6341

Abstract

Bahan baku serat nenas merupakan salah satu jenis kekayaan sumber daya alam yang belum dapat di manfaatkan secara optimal, sehingga perlu dilakukan penelitian pengembangan teknologi komposit serat alam dengan memanfaatkan serat daun nenas dan resin polyester. Adapun tujuan penelitin ini adalah untuk mendapatkan pengaruh variasi karbon aktif terhadap kekuatan tarik dan bending pada material komposit serat daun nenas dan matriks polyester, untuk mendapatkan struktur mikro terhadap penambahan karbon aktif pada komposit serat daun nenas dan matriks polyester. Pada penelitian ini cetakan terbuat dari kaca dengan ketebalan 8mm, panjang 150 mm, dan lebar 100 mm, metode yang digunakan pada pembuatan sampel menggunakan metode lay out dengan temperature ruangan dan susunan serat searah, dengan variasi susunan 30% serat daun nenas + 69% matriks + 1% karbon aktif, 30% serat daun nenas + 68,5% matriks + 1,5% karbon aktif, 30% serat daun nenas + 68% matriks + 2% karbon aktif, dan 100% resin polyester. Hasil dari penelitian yang telah saya lakukan di dapat kekuatan bending yang tertinggi pada penambahan karbon aktif 1% dengan nilai 33,29 N/mm2, dan pada hasil uji tarik di dapat nilai tertinggi pada penambahan karbon aktif 1% dengan nilai 16,75 N/mm2. Sedangkan pada pengujian foto makro di dapatkan diameter dan jarak yang tertinggi pada penambahan karbon aktif sebesar 1,5%. Pengaplikasian pada penelitian adalah untuk pembuatan polytank air pada rumah tangga.
The Evaluation and Optimization of Electrical Submersible Pump Wells That Have A High PI Using Variable Speed Drive with Frequency Above 60Hz in "X" Field "Y" Wells: EVALUATION AND OPTIMIZATION OF ELECTRICAL SUBMERSIBLE PUMP WELLS THAT HAVE A HIGH PI USING VARIABLE SPEED DRIVE WITH FREQUENCY ABOVE 60HZ IN "X" FIELD "Y" WELLS (EVALUASI DAN OPTIMISASI SUMUR ELECTRICAL SUBMERSIBLE PUMP YANG MEMILIKI PI TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN VARIABLE SPEED DRIVE DENGAN FREKUENSI DIATAS 60HZ PADA SUMUR "X" LAPANG Rycha Melysa; Dike Fitriansyah Putra; Dedek Julianto; Dody Yulianto; Masli Irwan Rosli
Journal of Renewable Energy and Mechanics Vol. 4 No. 02 (2021): Journal of Renewable Energy and Mechanics (REM)
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.402 KB) | DOI: 10.25299/rem.2021.vol4.no02.6910

Abstract

The condition of a well if it is produced continuously will cause reservoir pressure to fall, and the flow rate will also go down, as a result the productivity of the well will also decrease. For this reason, there is a need for energy that can help lift fluid up to the surface. In the primary method there are 2 stages of production, namely natural flow where oil is raised directly through the tubing surface, and artificial lift is the method of obtaining oil by using the aid of additional tools. In the oil industry there are various types of artificial lifts, one of which is an electric submersible pump (ESP). Electric Submersible Pump is an electric pump that is immersed into a liquid. This pump is made on the basis of a multilevel centrifugal pump where each level has an impeller and iffuser which aims to push the fluid to the surface. ESP planning is strongly influenced by the roductivity of production wells. The rate of fluid production influences the selection of pump type and size. This is because each pump has its own production rate based on the type and size of each pump used. In the course of producing oil, there will certainly be a problem that will cause a decline in production, therefore it is necessary to evaluate and redesign the ESP pump, in an effort to optimize the production potential of these wells. In this study an evaluation of the performance of the electrical submersible pump will be carried out and a pump redesigned to optimize production using AutographPC software on the well X in the field Y Kondisi suatu sumur jika diproduksikan terus-menerus akan mengakibatkan tekananreservoir turun, dan laju alir akan turun pula, akibatnya produktivitas sumur akan turunjuga. Untuk itu perlu adanya tenaga yang dapat membantu mengangkat fluida sampaikepermukaan. Dalam metode primer terdapat 2 tahapan produksi yaitu natural flowdimana minyak terangkat kepermukaan langsung melalu tubing, dan artificial liftmerupakan metode perolehan minyak dengan menggunakan bantuan alat tambahan.Dalam dunia perminyakan ada berbagai macam jenis pengangkatan buatan salahsatunya adalah electric submersible pump (ESP). Electric Submersibel Pump merupakan pompa listrik yang dibenamkan kedalam cairan.Pompa ini dibuat atas dasar pompa sentrifugal bertingkat banyak dimana setiap tingkatmempunyai impeller dan diffuser yang bertujuan untuk mendorong fluida kepermukaan.Perencanaan ESP sangat dipengaruhi oleh produktivitas sumur produksi. Laju produksifluida berpengaruh terhadap pemilihan jenis dan ukuran pompa. Hal ini dikarenakantiap-tiap pompa memiliki laju produksi sendiri berdasarkan jenis dan ukuran tiap- tiappompa yang dipakai. Dalam kegiatan memproduksikan minyak tentu suatu saat akan terjadi permasalahanyang mengakibatkan menurunnya produksi, Oleh karena itu perlu dilaksanakan evaluasidan design ulang pompa ESP, sebagai upaya untuk mengoptimalkan potensi produksisumur-sumur tersebut. Pada penelitian ini akan dilakukan evaluasi kinerja electricalsubmersible pump dan melakukan desain ulang pompa untuk optimasi produksidengan menggunakan software AutographPC pada sumur X lapangan y Kata kunci: electric submersible pump, AutographPC, laju produksi