Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Parents perceptions about sex education for early adolescents in primary schools in Hegarmanah village area Rifan Muhammad Rafi; Tetti Solehati; Hendrawati, Hendrawati
Jurnal Keperawatan Vol. 15 No. 02 (2024): July
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jk.v15i02.32417

Abstract

Introduction: Sex education plays an important role as a preventive measure in preventing young teenagers from reproductive health and sexuality problems. The problem in Indonesia is related to sex education, namely that parents still feel reluctant to discuss sexual topics with early teens. Objectives: This study examines to identify parents' perceptions about sex education for early adolescents in elementary schools in the Hegarmanah Village area, Jatinangor District, Sumedang Regency. Methods: This study was a descriptive quantitative study with a survey approach via questionnaires to parents of students in grades 4-6 at elementary schools in Hegarmanah Village (n=371). The sample was taken using stratified random sampling with as many as 213 respondents. Data collection used a perception questionnaire of sex education for school-age children and data analysis used univariate analysis. Results: The research results showed that the majority of respondents had a negative perception of sex education in their early teens (51.2%), while the remainder had a positive perception of sex education in their early teens (48.8%). Conclusions: The majority of parents of students in grades 4-6 in elementary schools in the Hegarmanah Village area have a bad perception of sex education. Thus, a community-based education program is needed to increase parents' perceptions of sex education to be more positive.
Sumber Informasi Orang Tua Siswa Sekolah Dasar tentang Pencegahan Kekerasan Seksual pada Anak Rachma Noer Fadhilah; Tetti Solehati; Sukmawati Sukmawati
JANACITTA Vol. 8 No. 1 (2025): Janacitta
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/janacitta.v8i1.3724

Abstract

Abstract Child sexual abuse (CSA) in Indonesia remains a serious issue, with the number of cases continuing to rise. One of the causes of CSA is the lack of exposure to information among parents, compounded by the perception that the topic is taboo. Parents need to obtain adequate information to educate their children about preventing CSA. Information can be accessed from various sources, such as individuals, conventional media, and social media. This study aims to identify the sources of information about CSA prevention that parents utilize. The research was conducted in October 2024 using a descriptive quantitative research design with a sample of 100 parents of students in grades 1–6 at elementary schools in the Dayeuhkolot subdistrict, Bandung Regency. The sampling technique employed was stratified random sampling. The instrument used was a questionnaire developed by Solehati, (2022) titled "Prevention of Sexual Violence in Elementary School-Aged Children Involving the Role of Parents and Teachers in West Java," which includes demographic data and information sources. Data collection was conducted through Google Forms. Data analysis consisted of frequency distribution and percentages of the information sources used by parents, presented in graphical form.  The results showed that almost all respondents (88%) used social media as a source of information about CSA prevention. To develop CSA prevention programs, healthcare workers and teachers are advised to incorporate the use of social media to enhance CSA prevention efforts among parents. Abstrak Kekerasan seksual pada anak (KSA) di Indonesia saat ini masih menjadi masalah serius dengan jumlah kasus yang terus meningkat. Salah satu penyebab terjadinya KSA karena orang tua kurang terpapar informasi disertai adanya anggapan tabu. Orang tua harus mendapatkan informasi yang memadai agar dapat memberikan edukasi tentang pencegahan KSA. Informasi dapat diakses dari berbagai sumber seperti manusia, media konvensional, dan media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sumber informasi pencegahan KSA yang didapatkan orang tua. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2024 menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif dengan sampel orang tua siswa kelas 1-6 berjumlah 92 orang di Sekolah Dasar wilayah Dayeuhkolot Kabupaten Bandung. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling. Instrumen menggunakan kuesioner yang dibuat oleh Solehati, (2022) tentang “Pencegahan Kekerasan Seksual pada Anak Usia Sekolah Dasar dengan Melibatkan Peran Orang tua dan Guru Sekolah di Jawa Barat” yang berisi data demografi serta sumber informasi. Teknik pengumpulan data melalui Google Form. Analisis data berupa distribusi frekuensi dan persentase sumber informasi orang tua yang disajikan dalam bentuk grafik. Hasil penelitian menunjukkan hampir seluruh responden (88%) menggunakan media sosial sebagai sumber informasi tentang pencegahan KSA. Untuk mengembangkan program pencegahan KSA petugas kesehatan dan guru disarankan melibatkan penggunaan media sosial dalam meningkatkan upaya pencegahan KSA pada orang tua.
Hubungan Jenis Kelamin dengan Pengetahuan Siswa tentang Pencegahan Kekerasan Seksual pada Anak Remaja Awal di SDN Dayeuh Kolot Mariana Dwi Utami; Tetti Solehati; Yanti Hermayanti
JANACITTA Vol. 8 No. 1 (2025): Janacitta
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/janacitta.v8i1.3780

Abstract

 Abstract Cases of child sexual abuse (CSA) had reached an "Gawat Sexual Abuse" status. One of the causes of CSA was children's lack of knowledge about CSA prevention. Differences in gender roles and the strong influence of patriarchal ideology in society affected children's knowledge of CSA prevention. The risk of CSA increased when children entered early adolescence, as this period involved a phase of tansition. The aim of this study was to determine the relationship between gender and students' knowledge of CSA prevention in early adolescents. This research was a quantitative study with a correlational analytic approach. The study was conducted at SDN Dayeuh Kolot, Bandung Regency, from August to November 2024, involving 45 students from grades 4-6 of SDN Dayeuh Kolot. The sampling technique used was total sampling. The instrument used was a questionnaire developed by Solehati et al. (2022), which had been tested for validity and reliability. Data collection was carried out using a questionnaire distributed directly to students, consisting of demographic data and seven questions regarding knowledge of CSA prevention. Data analysis used univariate analysis in the form of frequency distribution and bivariate analysis using the Chi-Square test. The results showed that the majority of respondents were female (55.6%), and most respondents had good knowledge (57.8%). The bivariate analysis results showed a p-value of 0.095. From these findings, it was concluded that there was no relationship between gender and students' knowledge of CSA prevention in early adolescents at SDN Dayeuh Kolot. Abstrak Kasus kekerasan seksual pada anak (KSA) sudah berstatus “Gawat Sexual Abuse”. Salah satu penyebab terjadinya KSA adalah kurangnya pengetahuan anak tentang pencegahan KSA. Adanya perbedaan dalam peran gender dan ideologi patriarki yang masih kental di masyarakat mempengaruhi pengetahuan anak tentang pencegahan KSA. Risiko KSA meningkat ketika anak memasuki masa remaja awal karena pada usia tersebut terjadi fase transisi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan jenis kelamin dengan pengetahuan siswa tentang pencegahan kekerasan seksual pada anak remaja awal. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dan pendekatan analitik korelasional. Penelitian dilakukan di SDN Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung pada bulan Agustus-November 2024 dengan melibatkan 45 siswa kelas 4-6 SDN Dayeuh Kolot. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner terstandarisasi yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner yang diberikan secara langsung kepada siswa yang berisi data demografi dan 7 pertanyaan mengenai pengetahuan pencegahan KSA. Analisis data menggunakan univariat yaitu distribusi frekuensi dan bivariat yaitu Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan (55.6%), sebagian besar responden berpengetahuan baik (57.8%). Hasil analisis bivariat menunjukkan p-value sebesar 0.095. Dari temuan ini diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan pengetahuan siswa tentang pencegahan KSA pada remaja awal di SDN Dayeuh Kolot.     
Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan Orang Tua tentang Pencegahan Kekerasan Seksual pada Anak di Sekolah Dasar Wilayah Dayeuhkolot Shifa Leviyanti Azzahra; Tetti Solehati; Iwan Shalahuddin
JANACITTA Vol. 8 No. 1 (2025): Janacitta
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/janacitta.v8i1.3791

Abstract

Abstract Child sexual abuse (CSA) is a global problem. One of the causes is the lack of parental knowledge. Lack of knowledge in conveying and teaching children about sexual education as an effort to prevent CSA is one of the factors that cause it is the level of education. The purpose of this study was to find the relationship between education level and parental knowledge about the prevention of CSA. Correlational research was conducted in the Dayeuhkolot area, Bandung Regency, involving 100 parents of students in grades 1-6 from both schools, determined using stratified random sampling. The instrument used contained demographic data and questions about parents' knowledge of CSA prevention. Data was collected in August-November 2024 and analyzed using the chi-square test. It was found that there was no significant relationship between education level and parental knowledge about CSA prevention (p = 0.504).  Abstrak Kekerasan seksual pada anak (KSA) merupakan masalah global. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan orang tua. Kurangnya pengetahuan dalam menyampaikan dan mengajarkan anak tentang pendidikan seksual sebagai upaya pencegahan KSA salah satu faktor penyebabnya adalah tingkat pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari hubungan antara tingkat pendidikan dan pengetahuan orang tua tentang pencegahan KSA. Penelitian korelasional dilakukan di Sekolah Dasar wilayah Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, dengan melibatkan 100 orang tua siswa kelas 1-6 yang ditentukan dengan stratified random sampling. Instrumen yang digunakan berisi data demografi dan pertanyaan tentang pengetahuan orang tua mengenai pencegahan KSA. Pengambilan data dilakukan pada bulan Agustus-November 2024 dan dianalisis menggunakan uji chi-square. Didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan orang tua tentang pencegahan KSA (p = 0,504).