Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pewarisan Sifat Ketahanan Cabai terhadap Infestasi Aphis gossypii Glover (Hemiptera: Aphididae) Ady Daryanto; Muhamad Syukur; Awang Maharijaya; Purnama Hidayat
Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 8 No. 1 (2017): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.536 KB) | DOI: 10.29244/jhi.8.1.39-47

Abstract

ABSTRACTAphis gossypii Glover is one of the major pests of chili pepper and can cause damage up to 65% when the population is not controlled. The objective of this research was to elucidate the genetic control of resistance inheritance character of chilli (Capsicum annuum L.) to A. gossypii. Set a population of six generations (P1, P2, F1, F2, BCP1, BCP2 was established from a cross between IPB C20 (resistant parent) with IPB C313 (susceptible parent). Choice test based experiments was applied with two aphids per leaf on a five-week-old seedlings. The results showed that based on number of individual aphids per plant, segregation of resistance and susceptibility characters in the F2 fitted to the normal distribution, indicated that resistance controlled by polygenic genes. Subsequently based of scaling test analysis, resistance characteristics based on the number of aphids per plant categorized overdominan against resistant parent and controlled by many genes. Genes effect for controlling resistance to A. gossypii infestation was recessive. Broad-sense heritability was relatively large for the infestation of aphids per plant, aphids per leaf, and winged aphids while the narrow sense heritability relatively very low on the infestation aphids per plant and per leaf, indicated by the dominant variance was greater than additive variance.Keywords: action genes, Capsicum annuum, dominant varience, heritabilityABSTRAKKutudaun Aphis gossypii Glover adalah salah satu hama pengganggu penting dalam produksi tanaman cabai. Saat populasi kutudaun tidak terkendali dapat menyebabkan kerusakan tanaman cabai hingga 65%. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari kendali genetik pewarisan sifat ketahanan cabai (Capsicum annuum L.) terhadap infestasi A. gossypii. Set populasi enam generasi (P1, P2, F1, F2, BCP1, BCP2) dibentuk dari persilangan tetua P1 (IPB C20) dengan nilai infestasi rendah dan tetua P2 (IPB C313) yang bernilai infestasi tinggi. Metode skrining yang digunakan adalah choice test. Jumlah kutudaun yang diinfestasikan adalah dua ekor per daun pada bibit berumur lima minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter ketahanan cabai terhadap infestasi kutudaun berdasarkan jumlah A. gossypii per tanaman ialah tetua rentan overdominan terhadap tetua tahan dan dikendalikan oleh banyak gen. Gen-gen pengendali ketahanan terhadap infestasi A. gossypii adalah resesif. Nilai heritabilitas arti luas tergolong besar untuk infestasi kutudaun per tanaman, kutudaun per daun, dan kutudaun bersayap, sedangkan heritabilitas arti sempit tergolong sangat rendah pada infestasi kutudaun per tanaman dan per daun yang ditunjukkan oleh proposi ragam dominan lebih besar dibandingkan ragam aditif.Kata kunci: aksi gen, Capsicum annuum, heritabilitas, ragam dominan
SISTEM OTOMATISASI DRIP IRIGASI DAN MONITORING PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI BERBASIS INTERNET OF THINGS Atit Pertiwi; Veronica Ernita Kristianti; Ihsan Jatnita; Ady Daryanto
Sebatik Vol 25 No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.266 KB) | DOI: 10.46984/sebatik.v25i2.1623

Abstract

Di masa depan akan sulit untuk menyediakan pasokan pangan segar dan bersih untuk populasi yang tumbuh cepat dengan tantangan lingkungan yang semakin berat jika hanya menggunakan teknik pertanian konvensional. Sistem monitoring tanaman dan irigasi tetes (drip irigasi) telah menunjukkan hasil yang menjanjikan di berbagai negara dan direkomendasikan sebagai sistem penanaman tanaman yang paling efisien, berguna, ekonomis serta nyaman dibandingkan metode produksi dengan media tanah atau teknik hidroponik sejenis. Optimalisasi sistem irigasi tetes tersebut dilakukan dengan menerapkan otomatisasi dalam pengukuran konsentrasi nutrisi, pH air, suhu/kelembaban udara dan intensitas cahaya serta pemantauan pertumbuhan tanaman dengan menggunakan Raspberry Pi dan IoT (Internet of Things). Tahapan yang dilakukan mulai dari perancangan perangkat keras, budidaya tanaman, perancangan basis data dan antar muka serta implementasi dan uji coba. Pengujian alat sistem monitoring pertumbuhan tanaman cabai berbasis web menujukkan monitoring dapat dilakukan terhadap pertumbuhan tanaman cabai, pemenuhan nutrisi dapat dilakukan secara otomatis, dan hasil pantauan tersimpan dalam web, baik data secara grafik, tabel dan juga dalam bentuk citra. Di masa depan akan sulit untuk menyediakan pasokan pangan segar dan bersih untuk populasi yang tumbuh cepat dengan tantangan lingkungan yang semakin berat jika hanya menggunakan teknik pertanian konvensional. Sistem monitoring tanaman dan irigasi tetes (drip irigasi) telah menunjukkan hasil yang menjanjikan di berbagai negara dan direkomendasikan sebagai sistem penanaman tanaman yang paling efisien, berguna, ekonomis serta nyaman dibandingkan metode produksi dengan media tanah atau teknik hidroponik sejenis. Optimalisasi sistem irigasi tetes tersebut dilakukan dengan menerapkan otomatisasi dalam pengukuran konsentrasi nutrisi, pH air, suhu/kelembaban udara dan intensitas cahaya serta pemantauan pertumbuhan tanaman dengan menggunakan Raspberry Pi dan IoT (Internet of Things). Tahapan yang dilakukan mulai dari perancangan perangkat keras, budidaya tanaman, perancangan basis data dan antar muka serta implementasi dan uji coba. Pengujian alat sistem monitoring pertumbuhan tanaman cabai berbasis web menujukkan monitoring dapat dilakukan terhadap pertumbuhan tanaman cabai, pemenuhan nutrisi dapat dilakukan secara otomatis, dan hasil pantauan tersimpan dalam web, baik data secara grafik, tabel dan juga dalam bentuk citra.
EVALUASI KERAGAAN DAN KARAKTER KOMPONEN HASIL TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.) GENERASI F6 DI RUMAH KACA DATARAN RENDAH Puspa Dewi Rahmadani; Budiman Budiman; Ady Daryanto; Sigit Widiyanto
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2021.v5i2.5042

Abstract

Tomat (Solanum lycopersicum L.) merupakan salah satu jenis sayuran buah yang bernilai ekonomi tinggi. Perbaikan produktivitas tomat di dataran rendah dapat dilakukan melalui kegiatan pemuliaan tanaman dengan menggunakan metode persilangan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keragaan karakter kualitatif dan kuantitatif serta mengevaluasi komponen hasil tanaman tomat generasi F6 hasil persilangan di rumah kaca dataran rendah. Penelitian dilaksanakan di dalam Rumah Kaca Universitas Gunadarma, Depok pada bulan Maret hingga Juli 2021. Rancangan percobaaan yang digunakan yaitu Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) satu faktor. Perlakuan terdiri atas 3 genotipe tomat generasi F6 yaitu RwTa-4-10U-5U-2U-2U (G1), RwTa-4-10U-6U-1H-3U (G2), RwTa-4-10U-6U-4U-2U (G3) dan 2 varietas komersial yaitu Tantyna F1 (G4) dan Tora (G5) dengan 3 ulangan. Parameter yang diamati terdiri atas karakter kualitatif, kuantitatif dan karakter komponen hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotipe G1, G4 dan G5, masing-masing memiliki keseragaman yang baik pada seluruh karakter kualitatif yang diamati. Karakter komponen hasil yang tinggi ditunjukkan oleh genotipe G1 dan G3 yang merupakan generasi F6 hasil pemuliaan.
EFEKTIVITAS BEBERAPA METODE EKSTRAKSI TERHADAP MUTU BENIH DUA VARIETAS TOMAT DETERMINATE (Solanum lycopersicum Mill.) Ady Daryanto; Fitri Yulianti
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2019.v3i1.1971

Abstract

Tomat (Solanum lycopersicum Mill.) memiliki lendir  di dalam daging buah yang dapat menghambat proses perkecambahan benih. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan teknik ekstraksi yang tepat untuk menghasilkan benih tomat dengan mutu yang berkualitas. Kegiatan penelitian dilaksanakan di Laboratorium dan Green House F6 Kampus Universitas Gunadarma-Depok pada Oktober 2018 - Januari 2019. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan dua faktor yang diulang tiga kali. Faktor yang pertama adalah dua jenis varietas tomat (Tymoti dan Tantyna) dan faktor yang kedua adalah empat jenis metode ekstraksi benih (perendaman  kapur tohor (CaO) 10 g l-1  dan  tohor 15 g l-1 selama 20 menit serta fermentasi selama 12 jam dan 24 jam). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis sidik ragam atau uji F pada taraf nyata 5%. Bila terdapat pengaruh yang nyata terhadap perlakuaan maka dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ/Tukey) pada taraf nyata 5%. Hasil percobaan menunjukkan bahwa karakteristik ukuran buah dan dimensi tomat varietas Tymoti dan Tantyna berbeda secara nyata. Faktor tunggal jenis varietas menyebabkan perbedaan dalam ukuran bobot 100 butir benih tomat, persentase kecepatan tumbuh benih, dan persentase indeks vigor benih. Sedangkan faktor tunggal metode ekstraksi tidak menyebabkan perbedaan yang signifikan terhadap mutu fisiologis benih dari dua varietas tomat sayur tipe determinate yang diujikan.
Diallel Analysis of Chili Pepper Resistance to Melon Aphid (Aphis gossypii Glover) Infestation in Seedling Phase Ady Daryanto; Muhamad Syukur; Awang Maharijaya; Purnama Hidayat
Agrotech Journal Vol 3, No 2 (2018): Agrotech Journal (ATJ)
Publisher : Universitas Sembilanbelas November Kolaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31327/atj.v3i2.868

Abstract

Aphis gossypii Glover is one of important insect pest in Indonesia. Genetic analysis of resistance to A. gossypii is required in plant breeding program to obtain host-plant resistance cultivar. Diallel analysis was used to estimate genetic parameters for chili pepper resistance to A. gossypii infestation in early generation. The objective of this research was to estimate genetic parameters of chili pepper resistance to A. gossypii infestation with diallel crossing design. The F1 and parent plants were arranged in randomized competed block design with three replication. Resistance lines was measured using choice test laboratory screening techniques. Two aphids were infested per plant and stopped 12 days after first infestation. Different lines respond was detected as shown by significant numbers of aphid per leaf, total aphid per plant, and total winged aphid per plant. There were no maternal effect and resistance were controlled by recessive and polygenic genes. Gene effects for resistance to aphid’s infestation were additive and dominance. Dominance effect larger than additive effects. Broad-sense heritability values were high but narrow-sense heritability values were very low
KERAGAMAN PENAMPILAN GENERASI F3 CABAI HASIL PERSILANGAN CABAI MERAH BESAR DAN CABAI RAWIT UNGU (Capsicum annuum L.) Marisa, Marisa; Daryanto, Ady; Istiqlal, Muhammad Ridha Alfarabi; Pribadi, Edi Minaji
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 7, No 2 (2023): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2023.v7i2.9480

Abstract

Cabai merupakan komoditas hortikultura penting yang memiliki banyak manfaat serta bernilai ekonomis tinggi. Upaya dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas cabai, maka kegiatan pemuliaan tanaman menjadi hal yang penting dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keragaman genotipe dalam generasi F3 hasil persilangan antara cabai besar dan cabai rawit ungu. Pelaksanaan penelitian dilakukan di rumah kaca dataran rendah dengan ketinggian 106 m dpl. Materi genetik yang digunakan adalah cabai merah besar varietas Seloka (P1), cabai rawit ungu varietas Nazla (P2), generasi F1 (Seloka x Nazla), dan benih dari lima genotipe cabai generasi F3 (0103-1-2NR, 0103-1-4NR, 0103-1-12NR, 0103-1-21NR, dan 0103-1-39NR). Karakter kualitatif populasi F3 memiliki variasi penampilan diantaranya, yaitu warna mahkota bunga, posisi tangkai bunga, warna kepala putik, warna tangkai putik, warna kepala sari, posisi tangkai buah, warna buah muda, dan warna buah matang. Nilai Koefisien Keragaman Genotipe (KKG) dan Koefisien Keragaman Fenotipe (KKF) seluruh karakter kuantitatif tergolong dalam kategori sempit pada masing-masing genotipe F3 yang mengindikasikan bahwa karakter-karakter yang dievaluasi sudah relatif seragam. Seleksi dilakukan diantara famili F3 dengan nilai tengah yang berbeda. Nilai tengah karakter kuantitatif kelima genotipe F3 memiliki penampilan yang berbeda terhadap salah satu tetua atau kedua tetua, yaitu tinggi tanaman, diameter batang, panjang buah, dan bobot per buah.
Agronomic Performance of F3 Populations of Tomato for Hydroponic Cultivation at Lowland Greenhouse Febriani, Nur Futri Salsabilla; Lestari, Resti; Widiyanto, Sigit; Daryanto, Ady
Jurnal ILMU DASAR Vol 23 No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jid.v23i1.24230

Abstract

Tomatoes consumption continues to increase, but it’s constrained by low productivity in central production, so a plant breeding program is needed to improve the yield and adaptability of tomatoes in urban areas. This study aimed to analyze the agronomic performance of F3 tomato populations for hydroponic cultivation in a lowland greenhouse. The F3 populations derived from crosses of commercial variety Rewako x Tantyna (Rw.Ta-4-7U, w.Ta-4-10U, and Rw.Ta-1-14U) and Agatha x Ultima (Ag.Ul-5-7U & Ag.Ul-5-14U). The research was conducted at the Gunadarma University’s experimental greenhouse in Depok City, West Java, from March to August 2020. Twenty-fifth-day-old seedlings from each population were planted in a planter bag. The experiment was carried out using a single plant design for F3 generation and a randomized complete block design (RCBD) for the commercial varieties. The result showed that a number of fruit per plant, and fruit weight per plant had wide genetic variabilities among F3 populations. All characters had a high broad-sense heritability except for flowering days and harvesting days. The high advance genetic, along with high mean values, was shown by the F3 populations of Rw.Ta-4-10U, Rw.Ta-4-7U and Ag.Ul-5-14U. The high value of genetic variability, heritability, and genetic advance will help to select the program for the next generation.
Estimasi nilai ragam genetik dan heritabilitas tomat tipe determinate pada dua lingkungan tanam di dataran rendah Farhah, Najmi; Daryanto, Ady; Istiqlal, Muhammad Ridha Alfarabi; Pribadi, Edi Minaji; Widiyanto, Sigit
Jurnal AGRO Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/16276

Abstract

Pertumbuhan tomat pada lingkungan berbeda memberikan perbedaan hasil karena adanya interaksi genetik x lingkungan yang mempengaruhi ekspresi suatu gen pada kondisi lingkungan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menduga nilai ragam genetik serta nilai heritabilitas arti luas pada genotip tomat tipe determinate di dua lingkungan tanam. Penelitian dilakukan dari Maret hingga Juli 2021 dengan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) di dua lingkungan tanam (Depok dan Jakarta). Perlakuan terdiri dari 3 genotip tomat generasi F6 dan 2 varietas komersil diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan tanam memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan genotip tomat yang digunakan. Nilai ragam genetik pada setiap karakter tergolong dalam kriteria sempit, kecuali pada karakter tebal daging buah dan luas daun. Nilai heritabilitas arti luas terhadap karakter yang diamati menunjukkan kriteria tinggi, kecuali pada karakter diameter buah (kriteria sedang) dan karakter tinggi tanaman (kriteria rendah). Genotip RwTa-4-10U-6U-4U-2U memberikan penampilan terbaik pada kedua lokasi tanam, dengan tinggi tanaman lebih rendah (91,09 cm), diameter batang lebih kekar (9,69 mm), buah lebih panjang (5,64 cm), diameter buah lebih besar (4,25 cm), total padatan terlarut lebih tinggi (5,22ºBrix), bobot per buah lebih besar (48,43 g), serta umur berbunga lebih genjah (25 HST) dibandingkan varietas Tantyna dan varietas Tora.ABSTRACTTomatoes growth in different environments give different results due to genetic x environment interaction that affect the expression of genes in a certain environmental condition. This study aimed to estimate the genetic variance and the broad sense heritability of determinate tomato genotypes in two growing environments. The study was conducted from March to July 2021, using a Randomized Complete Block Design (RCBD) in two planting environments (Depok and Jakarta). The treatments consisted of 3 genotypes of tomato generation F6 and 2 commercial varieties with 3 replications. The results showed that the environment affected the growth and development of the tomato genotypes used. The genetic variance was classified into narrow criteria except for flesh thickness and leaves area. The heritability value showed high value except for fruit diameter (medium) and plant height (low). The genotype RwTa-4-10U-6U-4U-2U gave the best performance at both planting locations, with lower plant height (91.09 cm), more harder stem diameter (9.69 mm), longer fruit (5.64 cm), larger fruit diameter (4.25 cm), higher total dissolved solids (5.22ºBrix), greater weight per fruit (48.43 g), and early flowering (25 DAP) compared to the Tantyna and Tora varieties.
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA KERITING (Lactuca sativa L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR DAN NPK Firmansyah, Firmansyah; Daryanto, Ady; Manurung, Adinda Nurul Huda; Kurniasih, Ratih
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 9, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2025.v9i1.13924

Abstract

Selada merupakan dalam komoditi hortikultura unggul yang mengandung gizi dan mineral yang tinggi. Tujuan studi ini adalah untuk mengevaluasi pemberian pupuk organik cair (POC) dan pupuk NPK terhadap parameter pertumbuhan dan produksi selada keriting. Percobaan ini menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) faktorialmenggunakan dua faktor, yaitu konsentrasi POC (0, 2, 4, dan 6 ml L-1) dan dosis NPK (0, 3, 6, serta 9 g L-1). Percobaan ini direplikasi sebanyak tiga kali, dengan empat sampel tanaman diambil dari setiap petak percobaan. Analisis statistik menunjukkan tidak ada interaksi signifikan antara aplikasi POC dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan selada. Namun, secara terpisah, baik POC maupun pupuk NPK memberikan pengaruh nyata pada beberapa parameter pertumbuhan. Secara spesifik, pupuk NPK secara signifikan memengaruhi jumlah daun dan tinggi tanaman, sedangkan POC memberikan pengaruh secara signifikan pada parameter diameter batang dan jumlah daun. Berdasarkan hasil ini, dosis terbaik adalah 9 g L-1 untuk pupuk NPK dan 6 mL L-1 untuk POC.
Respon Pertumbuhan Beberapa Varietas Selada (Lactuca Sativa L.) Terhadap Perbedaan Konsentrasi Nutrisi Dengan Penyinaran Grow Light Pada Sistem Aeroponik Vertikultur Ginting, Gifta Nova; Fitri Yulianti; Ady Daryanto
Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science) Vol. 22 No. 2 (2024): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v22i2.2234

Abstract

Penelitian dilakukan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan hasil beberapa varietas selada dengan sistem aeroponik otomatis dengan pemberian beberapa konsentrasi nutrisi. Penelitian ini dilaksanakan di Green House Smartfarming milik UG Technopark, Kabupaten Cianjur pada bulan Mei sampai Juli 2023. Objek yang diteliti yaitu tentang respon pertumbuhan beberapa varietas tanaman dan pemberian konsentrasi nutrisi yang berbeda. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Tersarang (Nested). Faktor pertama yaitu perbedaan konsentrasi nutrirsi 1000 ppm dan 1500 ppm. Faktor kedua yaitu varietas tanaman selada yang terdiri dari 3 varietas yaitu Romaine, Arista, dan Grandrapids. Hasil dari penelitian ini yaitu perbedaan konsentrasi nutrisi berpengaruh nyata pada parameter bobot basah total tanaman dengan konsentrasi 1000 ppm. Perbedaan varietas salada berpengaruh nyata pada parameter warna daun, bobot basah akar, dan bobot basah total tanaman