Penularan influenza pada Balita seringkali terjadi.Dampak yang yang paling dirasakan adalah sesak nafas, pilek, demam, kelelahan dan kelemahan sehingga balita berkurangaktifitasnya padahal proses tumbuh kembang pada balitas sangatlah penting. Jika tidak segera ditangani dengan benar dapat menyebabkan penyakit lainnya seperti Otitis media, faringitis, pneumonia dan penyakit infeksi lainnya.Virus flu sangat mudah menular, termasuk dari cipratan cairan penderita, saat berbicara.Untuk mencegah penularan, ada vaksin tiga jenis virus utama flu yang formulanya berganti tiap tahun untuk menghindari risiko virus kebal pada vaksin. Cara lain yang utama adalah menjaga daya tahan tubuh lewat perilaku hidup sehat, termasuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan cukup istirahat.Tujuan PKM ini memberikan Intervensi Keperawatan Dalam Perawatan Pasien Ispa Pada Balita Di Rumah Di Kabupaten Bandung.Metode Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat melalui Partisipasi kader desa Jayamekar, penyuluhan, pendampingan, diskusi dengan kader dan petugas kesehatan Puskesmas Jayamekar serta sosialisasi dengan mahasiswa. Metode yang di gunakan diawali dengan pendataan Pasien Balita dengan ISPA di Puskesmas Jayamekar kemudian di lakukan penyuluhan pada kader di Desa Jayamekar setelah itu dipilih beberapa kader untuk mendampingi mahasiswa untuk melakukan kunjungan pasien ke rumah pasien balita mengalami ISPA, kemudian dilanjutkan dengan pengkajian, intervensi dan implementasi yang telah dilakukan orang tua balita dengan ISPA.Selanjutnya data di analisis berdasarkan form yang telah disiapkan saat kunjungan pasien balita dengan ISPA serta diskusi tentang pencegahan dan perawatan balita dengan orang tua pasien balita ISPA di rumah di Desa Jayamekar Kabupaten Bandung Barat.Hasil Pengabdian Pada Masyarakat ini ditemukan sebanyak 34 balita yang mengalami ISPA pada hasil kunjungan rumah, sebagian besar Balita mengalami ISPA karena penularan dari Keluarga, Tipe keluarga yang ditemukan berpariasi, dan lingkungan tempat tinggal cukup padat. Tindakan yang dilakukan keluarga saat Balita mengalami ISPA selama sehari adalah merawatnya dirumah sebanyak 70% yang dilanjutkan intervensinya dibawa ke Puskesmas bila ISPA sudah lebih dari dua hari. Beberapa intervensi dan Implementasi saat ISPA adalah memberi ASI 80%, memberi makanan berupa jus buah buahan, bubur nasi, mengompres jika demam, memberi obat yang se berikan oleh pihak Puskesmas. Capaian Imunisasi ISPA di desa Jayamekar 84%. Beberapa pengobatan tradisional juga di lakukan orang tua balita saat ISPA seperti mengkonsumsi jeruk nipis dan air daun saga.Simpulan dan saran, tingginya Balita yang mengalami ISPA di Desa Jayamekar karena beberapa intervensi pencegahan yang belum dilakukan para penderita ISPA terutama orangtua balita. Seharusnya menggunakan masker, tidak bersin dekat balita dan memberikan nutrisi yang bida menunjang daya tahan tubuh balita saat ISPA. Beberapa intervensi sudah sesuai dengan asuhan keperawatan tetapi masih ada yang belum di lakukan intervensi yang baik terutama untuk pencegahan ISPA. Perlu dilakukan telaahan terhadap obat tradisional yang sering digunakan untuk mengatasi batuk pilek yang merpakan bagian dari ISPA