Claim Missing Document
Check
Articles

PEMBERDAYAAN SOCIAL SUPPORT GROUP DALAM ADAPTASI NORMALISASI PADA ORANGTUA DENGAN ANAK KANKER DI KABUPATEN PANGANDARAN Nurhidayah, Ikeu; Hendrawati, Sri; Sutini, Titin
Dharmakarya Vol 6, No 3 (2017): September
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.901 KB)

Abstract

Kanker merupakan salah satu masalah kesehatan kronis pada anak yang semakin meningkat, termasuk di Kabupaten Pangandaran. Kanker anak memerlukan proses pengobatan yang panjang, yang akan berdampak bukan hanya pada anak, namun juga pada orangtua dan keluarga. Keluarga dengan anggota keluarga yang mengalami sakit kanker akan mengalami berbagai perubahan yang dipandang sebagai situasi krisis yang dapat mengganggu keseimbangan kehidupan keluarga. Fokus grup diskusi dengan Yayasan Kanker Indonesia Cabang Pangandaran menunjukkan bahwa stres yang sangat luar biasa dirasakan semua orangtua pada saat mendapati kabar bahwa anaknya mengalami penyakit yang membutuhkan pengobatan sepanjang waktu, dan mengganggu keseimbangan keluarga, baik dari segi fisik, psikologis, sosial, spiritual, dan ekonomi. Orangtua harus dapat melakukan berbagai penyesuaian serta membantu anak untuk beradaptasi dengan penyakitnya. Normalisasi merupakan suatu proses dimana keluarga mencoba untuk menormalkan kehidupan sehari-hari walaupun memiliki anak dengan penyakit kronis, melalui proses adaptasi. Proses normalisasi keluarga dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah dukungan melalui social support group yang bisa didapatkan oleh keluarga dari tenaga profesional dan kader kesehatan. Kader kesehatan merupakan relawan (volunteer) yang dipilih oleh masyarakat sebagai individu yang dipercaya untuk mendukung pencapaian kesehatan di wilayah setempat. Kader kesehatan merupakan individu yang diharapkan sebagai sumber dukungan bagi keluarga dengan kanker karena merupakan orang terdekat di lingkungan keluarga. Kegiatan ini berupa pemberdayaan kader kesehatan dalam adaptasi dan normalisasi keluarga dengan kanker di Kecamatan Pangandaran. Khalayak sasaran pada kegiatan ini adalah kader kesehatan di Kecamatan Pangandaran sejumlah 41 orang. Luaran kegiatan ini adalah peningkatan kemampuan kognitif dan psikomotor kader kesehatan dalam memberikan dukungan keluarga dengan kanker untuk melakukan adaptasi dan proses normalisasi. Metode kegiatan ini dilakukan dengan ceramah, simulasi, small group discussion dan praktikum. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa rata-rata skor pengetahuan kader sebelum dilakukan kegiatan pemberdayaan adalah 74,46 (SD: 0,46), dan rata-rata skor pengetahuan setelah dilakukan kegiatan adalah 97,6 (SD: 0,21), dengan rata-rata peningkatan skor 20,92 (SD: 0,45), dan kemampuan psikomotor peserta 100% dalam kategori baik. Hasil kegiatan ini merekomendasikan puskesmas untuk melanjutkan pemberdayaan kader kesehatan dalam pembinaan kesehatan keluarga termasuk keluarga dengan kanker di Kabupaten Pangandaran. 
HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ADVERSITY QUOTIENT WARGA BINAAN REMAJA DI LPKA KELAS II SUKAMISKIN BANDUNG Putra, M. Randi Gentamandika; Hidayati, Nur Oktavia; Nurhidayah, Ikeu
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 2, No 1 (2016): Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v2i1.2853

Abstract

ABSTRAKWarga binaan remaja memiliki hambatan dan tentangan yang lebih besar dibandingkan dengan remaja normal lainnya. Mereka lebih beresiko mengalami gangguan psikologis selama di LPKA, oleh karena itu Adversity Quotient menjadi salah satu aspek yang penting dimiliki warga binaan remaja dalam menghadapi hambatan tersebut. AQ dipengaruhi oleh daya saing, produktivitas, kreativitas, motivasi, dan belajar. Motivasi merupakan aspek yang masih jarang diberikan kepada warga binaan remaja, sehingga penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan motivasi berprestasi dengan adversity quotient pada warga binaan remaja di LPKA kelas II Sukamiskin Bandung.Rancangan peneliti an ini menggunakan metode deskriptif korelatif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 84 orang. Instrumen yang digunakan adalah Adversity response profile (ARP) quick take untuk mengukur adversity quotient dan instrumen motivasi berprestasi dengan rentang nilai validitas 0,316-0,751 dan nilai reabilitas 0,926 untuk mengukur motivasi berprestasi. Data dianalisis dengan menggunakan distribusi frekuensi untuk analisis univariat dan uji spearmen-rank  untuk analisis bivariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa 47 responden mempunyai motivasi berprestasi yang rendah ( 56% ) serta 52 (61,9%) responden  mempunyai adversity quotient yang sedang. Analisis korelasi Spearmen – rank  menunjukan bahwa adanya hubungan antara motivasi berprestasi dengan adversity quotient dengan nilai r = 0,724 dan p value = 0,00.Simpulan dari penelitian ini terdapat hubungan antara motivasi berprestasi dengan adversity quotient yang bersifat positif dengan tingkat keterikatan yang kuat dan signifikan.Pendekatan keperawatan melalui model ARCS serta dikolaborasikan dengan terapi kognitif merupakan intervensi keperawatan yang bisa digunakan dalam membantu meningkatkan motivasi berprestasi dan adversity quotient pada warga binaan remaja. Kata kunci       : adversity quotient, motivasi berprestasi, warga binaan remaja ABSTRACTJuvenile inmates have obstacles and challenges are greater than normal teenager, they are more at risk of psychological disorders during in LPKA. Adversity quotient is important aspect for juvenile inmates in period of custody. AQ affected by competitiveness, productivity, creativity, motivation, and learning process. Motivation is one of the aspects that still not adequately given to the adolescent in period of custody yet, so that the aim of this study is to see the relationship between achievement motivation and adversity quotient among juvenile inmates at  LPKA class II Sukamiskin Bandung. The method that used in this study is descriptive correlative with total sampling technique and total respondent are 84 adolescent. This study used Adversity Response Profile (ARP) quick take to measure adversity quotient and achievement motivation instrument as the instrument with the range of validity between 0,316 – 0,751 and reliability value 0,926 to measure achievement motivation. Data were analyzed by frequency distribution to analyze univariate and spearman-rank test to analyze bivariate. Result of this study showed that 47 (56%)  respondents have low achievement motivation and 42 (61,9%) respondents have moderate adversity quotien Spearmen-rank analysis showed that the relationship between achievement motivation and adversity quotient with r value = 0.724 and p value = 0.00.This study conclude that there is relation between achievement motivation and adversity quotient positively with strong and significant bond. Nursing approach by using ARCS model collaborated with cognitive therapy can be used as nursing intervention to increase achievement motivation and adversity quotient in adolescent in period of custody. Keyword : adversity quotient, achievement motivation, juvenile inmates
Correlation between Nutritional States with Hematological Toxicity in Children with Acute Lymphoblastic Leukemia Puspita, Eka; Mediani, Henny Suzana; Nurhidayah, Ikeu
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 4, No 1 (2018): Vol 4, No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v4i1.12339

Abstract

ABSTRAKStatus gizi pada anak dengan acute lymphoblastic acute (ALL) diketahui dapat mempengaruhi efek samping yang mungkin timbul setelah dilakukan kemoterapi. Salah satu efek samping yang sering terjadi pada anak dengan ALL pasca kemoterapi adalah hematological toxicity. Hematological toxicity adalah efek toksik yang ditimbulkan dari obat kemoterapi yang menyebabkan gangguan pada sel darah yang bila tidak diatasi dengan baik dapat menimbulkan kematian. Hematological toxicity sering terjadi pada anak ALL pasca kemoterapi namun belum menjadi perhatian tenaga kesehatan terutama perawat. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui hubungan antara status gizi dengan hematological toxicity pada anak ALL yang sedang menjalani kemoterapi. Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung pada bulan Desember 2016 dengan metode penelitian korelasi dengan pendekatan retrospektif. Penelitian ini dilakukan pada 198 responden yang diambil dari catatan rekam medis bulan Januari-Juli 2016 dengan menggunakan purposive sampling. Analisa data menggunakan uji Korelasi Spearman Rank (Rho). Hasil penelitian didapatkan 13 dari 17 responden berstatus gizi sangat kurus mengalami hematological toxicity dan terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan hematological toxicity pada anak ALL (p=0,015) dengan korelasi yang sangat lemah (r=-0,172). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara status gizi dengan hematological toxicity pasca kemoterapi pada anak LLA yang menjalani kemoterapi. Oleh karena itu, pentingnya pengkajian status gizi dan monitoring tanda-tanda hematological toxicity untuk mencegah terjadinya efek buruk akibat dari pengobatan kemoterapi pada anak dengan ALL. ABSTRACTAcute lymphoblastic leukemia (ALL) is the most common cancer in children and one of the leading causes of death in children. Many factors affect the prognosis of acute lymphoblastic leukemia, one of which is the nutritional status. Nutrition status in children with acute lymphoblastic acute is known to affect side effects that arise after chemotherapy. One of the side effects which often occur in children with ALL post chemotherapy was hematological toxicity. Hematological toxicity was one of the side effect chemotherapy if not treated properly can caused death. The aimed of this research was to analyze the correlation of nutritional status with hematological toxicity on children with ALL in chemotherapy. This study was done in Hasan Sadikin General Hospital in Bandung in December 2016 with correlational research was performed with retrospective approach. 198 respondents were selected using purposive sampling taken from medical records during January-July in 2016. Data was analyzed using Spearman Rank Correlation Test (Rho). The study showed that 17 children with ALL were categorized in very thin (86,7%) suffered from hematological toxicity thus discovered significant correlation between nutritional status pre chemotherapy and hematological toxicity post chemotherapy in children with ALL (p=0,015) for a very weak correlation (r=-0,172). The conclusion in this study researched was that nutritional stated chemotherapy was correlated with hematological toxicity after chemotherapy in children with ALL. Therefore, assessment of nutritional status in children with acute lymphoblastic leukemia should be done especially when chemotherapy treatment is being taken to minimize the occurrence of hematological toxicity 
Tingkat Perkembangan Balita Usia 1 Bulan – 6 Tahun Di Kecamatan Cibiuk Kabupaten Garut Nurhidayah, Ikeu; Mediani, Henny Suzana; Hendrawati, Sri
Jurnal Keperawatan Komprehensif Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Keperawatan Komprehensif
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.152 KB)

Abstract

ABSTRAK Angka penyimpangan perkembangan pada anak saat ini semakin meningkat. Faktor yang penting untuk mendeteksi penyimpangan perkembangan adalah skrining perkembangan. Sejauh ini beberapa literatur lebih banyak membahas perkembangan pada anak di daerah perkotaan, dan sedikit sekali hasil penelitian yang memaparkan  perkembangan pada anak di daerah pedesaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran perkembangan anak usia 1 bulan – 6 tahun dalam aspek perkembangan personal sosial, adaptif motorik halus, bahasa, dan motorik kasar. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan di Kecamatan Cibiuk Kabupaten Garut. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling, didapatkan 130 responden. Tingkat perkembangan diukur menggunakan Denver Development Screening Test II (DDST II). Analisis data dengan menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar anak mengalami perkembangan normal, yaitu usia 1-12 bulan 74% normal, usia >1-3 tahun 64% normal, dan usia >3-6 tahun 65% normal. Sedangkan berdasarkan empat aspek perkembangan didapatkan data bahwa persentase terbesar suspect (dicurigai adanya gangguan) terdapat pada aspek perkembangan personal sosial dialami anak usia >3-6 tahun, presentase suspect perkembangan adaptif-motorik halus terbesar dialami anak usia >3-6 tahun, presentase suspect perkembangan bahasa terbesar dialami anak usia >3-6 tahun, dan presentase suspect perkembangan motorik kasar terbesar dialami anak usia >1-3 tahun. Suspect (dicurigai adanya gangguan) pada tiap aspek perkembangan dipengaruhi oleh berbagai hal, yang paling berperan diantaranya adalah stimulasi. Sehingga gambaran perkembangan saat ini mungkin akan berbeda dengan gambaran perkembangan di masa yang akan datang, apabila anak dilakukan stimulasi. Peneliti merekomendasikan agar perawat meningkatkan diseminasi informasi mengenai stimulasi untuk mengoptimalkan perkembangan pada anak. ABSTRACT Developmental disorders in children is increasing. One of the factors that are important to detect developmental disorders are developmental screening. However, literature mainly discussed on child development in urban areas, and very little research that explained the development of children in rural areas. The aim of this study was to describe children developmental level age 1 month until 6 years in rural areas. The sub variabel that are studied personal social aspect, fine motor-adaftive, language, and gross motor development. The childen development screening can use Denver Development Screening Test II (DDST II), in which categories as normal and suspect. This study conducted in District of Cibiuk, Garut Residence. There were 130 respondent was taken with purposive sampling techique in this study. Design of this study was descriptive. Child development was measured by Denver Developmental Screening Test II. Data analysis was used distribution of frequency. This result of this study showed that most children had normal development level, there were 74% in children age 1-12 month, 64% in children 1-3 years old, and 65% in children >3-6 years old. Based on the developmental aspect, the result showed that the higher precentage of suspect on the personal sosial aspect were in children age >3-6 years old, higher precentage of suspect of the fine motor-adaftive aspect were in children age >3-6 years old, higher precentage of suspect of language aspect were in children age >3-6 years old, and higher precentage of suspect of the gross motor aspect were in children age >1-3 years old. The suspect in  developmental children were influenced by various factor, such as stimulation. Researcher recommend that nurses need to intensified dissemination of information about stimulation in children to optimize growth developmental in children.
MASALAH PSIKOSOSIAL PADA PENYANDANG TALASEMIA USIA SEKOLAH DI POLIKLINIK TALASEMIA RSUD SUMEDANG Nurvitasari, Julvia; Mardhiyah, Ai; Nurhidayah, Ikeu
Jurnal Keperawatan Komprehensif Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Keperawatan Komprehensif
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.171 KB)

Abstract

Masalah psikososial pada penyandang talasemia usia sekolah dapat berdampak negatif pada perkembangan, pendidikan, gangguan perilaku, depresi, dan isolasi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah psikososial pada penyandang talasemia usia sekolah di Poliklinik Talasemia Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, populasinya adalah orang tua penyandang talasemia usia sekolah di Poliklinik talasemia RSUD Sumedang. Sejumlah 52 responden berpartisipasi dalam penelitian ini dan diambil dengan total sampling. Pengukuran masalah psikososial menggunakan kuesioner Pediatric Symptoms Checklist-17 dari Jellinek. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif yaitu persentase. Hasil penelitian didapatkan bahwa kurang dari setengah (31%) anak mengalami masalah psikososial. Berdasarkan dimensi, kurang dari setengah anak mengalami masalah internal (40,3%), serta sebagian kecil anak mengalami masalah eksternal (7,7%) dan perhatian 11,5%. Simpulan penelitian ini yaitu anak talasemia memiliki psikososial yang baik, namun terdapat kecenderungan anak rentan mengalami masalah psikososial. Upaya yang dapat dilakukan perawat adalah preventif melalui deteksi masalah psikososial sejak dini dan berkesinambungan untuk mengidentifikasi adanya masalah psikososial, sehingga dapat diantisipasi sejak dini
HUBUNGAN SIBLING RIVALRY DENGAN CEDERA PADA ANAK USIA BALITA DI DESA CIPACING KECAMATAN JATINANGOR Anggraeni, Anggoro Susan; MArdhiyah, Ai; Nurhidayah, Ikeu
Jurnal Keperawatan Komprehensif Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Keperawatan Komprehensif
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.229 KB)

Abstract

Latar belakang. Sibling rivalry terjadi pada anak usia balita yang memiliki saudara kandung, kecemburuan dan kebencian menyebabkan kompetisi untuk mendapatkan perhatian dari orangtua. Dampak sibling rivalry antara lain dapat menimbulkan risiko cedera fisik pada anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan sibling rivalry dengan kejadian cedera pada anak usia balita di Desa Cipacing Kecamatan Jatinangor. Metode. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 47 responden yang dipilih meggunakan teknik total sampling. Instrumen sibling rivalry dari penelitian Vevandi (2015). Instrumen cedera dikembangkan dari WHO. Data dianalisis menggunakan distribusi frekuensi dan ujia Spearman-Rank. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan 31 responden (66%) memiliki anak yang mengalami sibling rivalry pada tingkat sedang dan 28 responden (59,6%) anak mengalami cedera ringan. Terdapat hubungan yang lemah antara sibling rivalry dengan cedera pada anak usia balita di Desa Cipacing Kecamatan Jatinangor (p-value=0,048; r-value=0,290). Kesimpulan. Hasil penelitian menyarankan diperlukannya edukasi tentang pencegahan kecelakaan pada anak (bimbingan antisipasi pada orangtua).
Correlation between parents anxiety level with parenting styles in autism spectrum children at Special-Educational-Needs (SEN) school students Bandung Atmadiyanti, Ayu Lita; Sriati, Aat; Nurhidayah, Ikeu
Jurnal Keperawatan Vol 9, No 1 (2018): JANUARI
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1.053 KB) | DOI: 10.22219/jk.v9i1.5045

Abstract

Autism spectrum children have a complex growth disorder that deals with communication, social interaction, and behavior which can cause anxiety disorder in parents. This anxiety can affect their parenting styles to children. The purpose of this study was to determine the correlationbetween parents anxiety level and parenting styles of children with autism spectrum disorder at Special-Educational-Need (SEN)(Indonesian : Sekolah Luar Biasa (SLB)) school students in Bandung. The method using correlational design. Samples were taken by using total samplingtechnique. This study used Zung Self-Rating Anxiety Scale. Data were analyzed by using Spearman Rank test. The result of the study found that 26 parents (54,2%) suffer moderate anxiety and 4 parents (8,3%) suffer severe anxiety, while parents implemented authoritative parenting is 26respondents (54,2%) and 9 parents (18,8%) implemented permissive parenting. There is a correlation between parents anxiety level and parenting styles in autism spectrum children at Special-Educational-Need (SEN) (Indonesian: Sekolah Luar Biasa (SLB)) school students in Bandung (p value = 0,009; r-value = 0,374). Based on result of this study, for the education institutions and health institutions espescially nurses are expected to educate parents about how to pressing anxiety level and implementing the right parenting styles in children with Autism Spectrum as well as the impact of the parenting
Needs of parents in critically ill infants care in the Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Hendrawati, Sri; Fatimah, Sari; Fitri, Siti Yuyun Rahayu; Mardhiyah, Ai; Nurhidayah, Ikeu
Jurnal Keperawatan Vol 9, No 1 (2018): JANUARI
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.278 KB) | DOI: 10.22219/jk.v9i1.4651

Abstract

Infants hospitalization in the neonatal intensive care unit adversely affect for infants and parents. Efforts that can be developed to minimize the negative impact is by applying family centered care. The first step is to identify needs of parents. In previous study examined the differences in needs of particular groups of parents. This study aimed to identify the needs of parents in critically ill infants care in the neonatal intensive care unit. The research method was descriptive quantitative design. The samples were 45 respondents and data collection was done by using questionnaires NICU Family Need Inventory. Data analysis was done by score mean. This research has been carried out in the NICU Government Hospital of Bandung Raya. The quantitative result indicated that parents with critically ill infants in  the NICU need assurance most (M = 3,90), followed by information (M = 3,82), proximity (M = 3,76), support (M = 3,49), and comfort (M = 3,37). Needs of parents are focused on the wellbeing of their infants. In doing nursing care, in addition to improving care to the infants, the nurses also should pay attention to needs of parents related to the assurance that their infants get the best care, open communication, and close contact with their infants. By identifying the needs of parents in the NICU, it can allow nurses to integrate the needs of parents into family centered care so that parents can meet these needs, get satisfaction, and can improve the quality of life infants.
The Role of Parents in Preventing Sexual Violence on Elementary School children in Bandung Nurhidayah, Ikeu; Ligina, Neng Lani
Jurnal Keperawatan Vol 9, No 2 (2018): JULI
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.005 KB) | DOI: 10.22219/jk.v9i2.5454

Abstract

Sexual violence in children case happens most in age 6-12 years. Impact of sexual violence in children is post traumatic stress disorder (PTSD) and revictimizations in adulthood. Role of parents in prevention sexual violence is very important because parents is the people closest to the child. The Purpose of this study is to get an overview of parents roles to prevention sexual violence in children at SDN 061 Cijerah Bandung Kulon Bandung. This study used quantitative descriptive method with samples 141 of parents at SDN 061 Cijerah from populations 530 students and used accidental sampling method.  The instrument used is a quistionnaire by researcher combined prevention sexual violence based on government program PANTS with role of parents based on BKKBN. Reability of this study has a alfa cronbach of 0,918. Data analysis used with calculate cut of point from each role of parents and categorize to good roles or less good roles. The results of this study showed that of  141 parents in general that is 93,6% had good roles. The role of parents as educators 88,7% parents had good role as educators. For incentive 90,8% had good role as incentive. For role models, 91,5% parents be a good role models.  As supervisor 85,1% parents be a good supervisors. For counselor 91,5% parents had good role as counselors. For comunicator 72,3% had good role as comunicators.
Incident of Mucositis and The Factors that Influence it on Children with Cancer Who Received Chemotherapy Hendrawati, Sri; Nurhidayah, Ikeu; Mediani, Henny Suzana; Mardhiyah, Ai
Jurnal Keperawatan Vol 10, No 2 (2019): Juli
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.542 KB) | DOI: 10.22219/jk.v10i2.5498

Abstract

Chemotherapy shows high effectiveness, but also has side effects, including mucositis. Mucositis can cause pain, difficulty sleeping, eating disorders, mood, and activity, which has implications for the quality of life of children. The purpose of this study was to identify the incidence of mucositis and the factors that influence the incidence of mucositis in cancerous children receiving chemotherapy treatment. This research method is descriptive correlational analysis with cross sectional design. Consecutive sampling technique was used to establish respondents as research samples so as to get 60 respondents. Data were analyzed univariately and bivariately. Bivariate analysis was performed with Chi square test and 2 mean difference test to see differences in the mean values of mucositis before and after chemotherapy. The results showed that almost all cancer children who received chemotherapy had 53 people (88.3%) and a small portion, 7 people (11.7%) had no mucositis. There was a significant difference in the mean value (p = 0,000) between before and after chemotherapy with an increase in the average mucositis value of 3.12. The research shows that there is a significant relationship (p <0.05) between previous mucositis experience (p = 0,000), type of cancer (p = 0.025), type of chemotherapy (p = 0.010), and duration of therapy (p = 0.027) and the incidence of mucositis. Meanwhile nutritional status was not related to the incidence of mucositis (p = 0.077). Nurses, as health workers who most often contact with patients, should be able to improve nursing care in cancer children who get chemotherapy in minimizing the occurrence of mucositis by conducting routine mucositis and oral care assessments.
Co-Authors Aan Nuraeni Aan Nuraeni Aat Sriati Aat Sriati Achadiyanti, Destia Adistie, Fanny Ai Mardhiyah Ai Mardhiyah AI MARDHIYAH, AI Allenidekania Allenidekania Amelia, Vira Anggraeni, Anggoro Susan Anisa Saraswati Asti Oktovianti Atmadiyanti, Ayu Lita Ayu Lita Atmadiyanti Cabanes, Ria C Citra Windani Mambang Sari Depi Lukitasari Dewi Gayatri Dewi, Syafira Dian Palupi Kusuma Dyah Setyorini Eka Puspita Eni Noviyani Eva Nurlaela Fadilah, Tria Nurhayyu Fanny Adistie Fatimah, Sari Gusgus Ghraha Ramdhanie Guztap Jabarul Haq Harvien Amellia Hardanti Henny S. Mediani Henny Suzana Mediani Hidayati, Nuroktavia Ihda Al Adawiyah Mz Indriana, Vivi Vitriani Isna Hanifah Ita Vusfita Iwan Suhendar Julvia Nurvitasari Kana Wadu, Novita Marcelina Karti Nur Aryanti Kusman Ibrahim Laili Rahayuwati Ligina, Neng Lani Lilis Lusiani Lukitasari, Depi M. Randi Gentamandika Putra, M. Randi Gentamandika Mamat Lukman Maria komariah Mediani , Henny Suzana Mega Tamara Mentari, Vanessa Zian Mufaj, Elda Nurfadila Nani Nurhaeni Nenden Nur Asriyani Maryam Nur Maziyya Nur Oktavia Hidayati Nur Oktavia Hidayati Nuroktavia Hidayati Nurvitasari, Julvia Poddar, Sandeep Pratama, Oktarian Pratiwi, Yayu Prawesti, Sabrina Junieta Rahmawati R Ramdhona, Dinyatul Arba Ratih Kusuma Dewi Ristina Mirwanti Saraswati, Anisa Sari Fatimah Sheizi Prista Sari Siti Yuyun Rahayu Fitri Sri Hendrawati Sri Hendrawati Sri Hendrawati Sri Hendrawati Sri Hendrawati Susi Susanah Sutini, Tititn Teti Sholehati Titin Sutini, Titin Triliana Purwadesi Yuliar Wafa Fida Az-zahra Waluya, Jajang Ganjar Wiwi Mardiah