Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan

MEDITATION FOR A BETTER LIFE AS A POTENTIAL WELLNESS TOURISM IN BALI Putu Indah Budi Apsari
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/wicaksana.3.2.2019.71-83

Abstract

Meditasi merupakan teknik latihan konsentrasi yang digunakan untuk dapat meningkatkan taraf kesadaran, yang selanjutnya dapat membawa proses-proses mental dapat lebih terkontrol secara safar. Saat orang melakukan meditasi, frekuensi getaran gelombang otak turun, nafas akan melambat, dan oksigen yang terpakai menjadi hemat. Gelombang otak tersebut akan mencapai alam bawah sadar dan gelombang otak akan mendatar dan berada pada keadaan alpha keadaan ini dinamakan keadaan homeostatis atau seimbang, sehingga otak akan mengeluarkan hormon endorphin dan terjadilah self healing. Meditasi selain bisa digunakan untuk mengurangi stres dan hipertensi tentunya bisa sebagai perkembangan wellness tourism. Wellness tourism saat ini perlahan sudah mulai muncul dan menjadi trend di masyarakat salah satunya yang dilakukan di Thailand dengan walking meditation. Wellness tourism adalah sebuah produk berupa jasa pariwisata yang dapat dikembangkan atau dikreasikan ragamnya sesuai dengan kondisi sebuah destinasi baik dari sisi sosial maupun lingkungan. Wellness tourism memiliki banyak cabang diantaranya spa, yoga, dan meditasi. Banyak negara yang mulai mengembangkan wellness tourism salah satunya di Thailand dan di Bali. Thailand dan Bali memiliki keunggulannya masing-masing. Meditasi di Thailand dimasukkan ke dalam paket tour sehingga wisatawan yang belum pernah mencoba meditasi sebelumnya bisa mencoba hal tersebut. Berbeda dengan di Bali meditasi biasanya jarang dimasukkan ke dalam paket tour sehingga tempat meditasi di Bali membutuhkan pemasaran yang lebih baik. Selain itu untuk masalah akses informasi mengenai meditasi di Bali sendiri masih kurang baik dibandingkan Thailand sehingga perlu ditingkatkan untuk akses informasi sehingga wisatawan akan lebih mudah mengetahui informasi. Harga meditasi di Bali juga cenderung lebih mahal dibandingkan Thailand.
PKM KELOMPOK PEDAGANG PASAR DALAM PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN Putu Indah Budi Apsari; Ni Wayan Widhidewi
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/wicaksana.5.2.2021.58-64

Abstract

Sejak terjadinya pandemi Corona Virus Disease 19 di Indonesia, terjadi perubahan peraturan pembukaan tempat umum utamanya pasar. Aturan ini diterapkan untuk megurangi kontak pembeli dengan pedagang untuk memutus rantai penularan Covid-19 di pasar akibatnya adalah penurunan pendapatan pedagang. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah menyasar Pasar Yadnya sebagai sasaran pengabdian PKM penerapan protokol kesehatan. Metode yang digunakan adalah survey, observasi, melakukan pemetaan, menentukan dan menetapkan kelompok pedagang pasar Yadnya yang menjadi peserta. Untuk menambah kelengkapan data, kami melakukan wawancara dengan Kepala pasar yang mengetahui bagaimana aktivitas pedagang dan pembeli di pasar tersebut. Pelaksanaan kegiatan meliputi pembuatan sekat transparan yang akan membatasi transmisi droplet pembeli dan penjual, pengaturan jarak dengan memasang tanda silang pada tempat-tempat tertentu, penyediaan wastafel dan air untuk cuci tangan, penerapan aturan skrining dengan termogun di depan pasar, pembagian masker standar yang disarankan oleh WHO, penyuluhan dan pelatihan cara cuci tangan 6 langkah dengan teknik tanpa sentuh. Kesimpulan terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam melaksanakan protokol kesehatan.
PEMBERDAYAAN GURU DALAM PENCEGAHAN KECACINGAN SERTA PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK SISWA Putu Indah Budi Apsari; Ni Wayan Widhidewi; Putu Sutisna
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/wicaksana.7.1.2023.9-14

Abstract

Anak usia sekolah adalah salah satu penderita penyakit kecacingan yang prevalensi dan insidensinya tinggi. Guru adalah orang tua kedua di sekolah yang berperan penting dalam pencegahan kecacingan dan mendidik anak mulai dari hal yang paling dasar. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberdayakan guru tk dan sekolah dasar erlangga denpasar dalam pemberian obat cacing dan pencegahan kecacingan pada siswa. Metode yang digunakan adalah pelatihan penyuluhan, pretest dan post test. Hasil pengabdian ini sebagian besar (100%) guru sudah mengetahui kecacingan dan cara pemberian obat cacing setelah dilakukan pelatihan dan penyuluhan. Terkait media pembelajaran sudah dilakukan variasi media pembelajaran. Sebagai kesimpulan, terdapat peningkatan pengetahuan guru dalam mencegah kecacingan dan keterampilan guru dalam pembuatan media pembelajaran.