Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Penetapan Nilai Jual Objek Pajak PBB dan BPHTB di Kota Bogor Hidayati, Aulia; Nurdialy, Mela; Patabang, Melewanto; Rosiana, Nia; Juwita, Shanty
Co-Value Jurnal Ekonomi Koperasi dan kewirausahaan Vol. 15 No. 1 (2024): Co-Value: Jurnal Ekonomi, Koperasi & Kewirausahaan
Publisher : Program Studi Manajemen Institut Manajemen Koperasi Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/covalue.v15i01.4421

Abstract

Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) digunakan sebagai dasar pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan Perkotaan PBB P2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan wilayah Kota Bogor sehingga memperoleh gambaran penggunaan lahan di Kota Bogor, untuk menganalisis Zona Nilai Tanah (ZNT) untuk penetapan NJOP, membandingkan harga pasar tanah rata-rata dengan harga NJOP PBB Kota Bogor. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan analisis spasial berbasis keruangan dengan menggabungkan data non spasial dan data spasial. Sebanyak 70,62% digunakan sebagai kawasan pemukiman, sebanyak 9,82 sebagai kawasan perdagangan dan jasa sisanya merupakan lahan terbuka hijau, sungai dan sepadan sungai, kawasan wiasata dan lainnya. Tanah yang memiliki kriteria sama dan berdekatan dikelompok dalan satu Zona Nilai Tanah (ZNT) sehingga diperoleh Nilai Indikasi Rata-rata (NIR). NIR yang didapatkan selanjutnya disesuaikan dengan klasifikasi NJOP berdasarkan SK Walikota Bogor No. 973.45-3 Tahun 2019. Jumlah ZNT terbanyak berada di Kecamatan Tanah sereal sebanyak 339 zona. NIR Kota Bogor yang paling beragam berada di Kecamatan Bogor Timur dengan kisaran Rp. 388.800 - Rp. 13.339.900 dengan standar deviasi 2.869.151,68. Kecamatan Bogor Tengah merupakan kecamatan yang memiliki perbedaan harga pasar dengan NJOP paling tinggi yaitu 106% dengan harga pasar rata-rata yaitu sebesar Rp. 5.166.667 sedangkan NJOP rata-rata Rp 2.508.000. Wilayah tersebut merupakan wilayah yang banyak digunakan sebagai pusat perdagangan dan jasa sehingga harga pasar tanah di wilayah tersebut cukup tinggi.
Motivasi Pengunjung Terhadap Pengembangan Wisata Budaya Di Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten: Motivations for the Development of Cultural Tourism in South Tangerang City, Banten Province Nabila, Syifa Ainun; Hardjanto; Iswati, Asdar; Patabang, Melewanto
Jurnal Sosial Terapan Vol 1 No 1 (2023): Jurnal Sosial Terapan, Volume 1 No. 1 April 2023
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jstr.1.1.12-17

Abstract

South Tangerang City is a buffer city for Jakarta which is the capital of the Republic of Indonesia. It has the potential to become a tourist destination for Jakarta residents. One of the tourism potentials owned by South Tangerang City is cultural tourism, but now it is rarely in demand by tourists. This tourist destination needs to be revived and one of the basics that can be used as a reference is tourists' motivation toward cultural tourism. This study aims to determine the artistic tourism potential of South Tangerang City, tourist motivation, and its relationship with the motivation and ages of tourists, which can be used as a reference in the development of cultural tourism. The data analysis used in this study is a descriptive and inductive analysis using a Likert scale, standard deviation, Pearson Chi-Square, and regression analysis. The results of the study show that there are currently 10 destinations that can be developed for cultural tourism resources in the study area. The results also show that the motivation that most influence tourists to visit is physical. The factors of motivation are significantly correlated with age, are: trekking, shopping for local products, and gaining recognition from others. ABSTRAK Kota Tangerang Selatan adalah merupakan kota penyangga Jakarta yang merupakan ibukota negara Republik Indonesia. Sebagai kota penyangga Kota Tangerang Selatan sangat potensil untuk menjadi destinasi wisata bagi warga Jakarta. Salah satu potensi wisata yang dimiliki Kota Tangerang selatan adalah wisata budaya, namun sekarang sudah jarang diminati oleh wisatawan. Destinasi wisata ini perlu dibangkitkan kembali dan salah satu dasar yang dapat dijadikan acuan adalah motivasi wisatawan terhadap wisata budaya. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui potensi wisata budaya, motivasi pengunjung dan hubungannya dengan minat serta umur wisatawan yang dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam pengembangan wisata budaya. Analisis Data Analisis data yang digunakan dpenelitian ini yaitu analisis data deskriptif dan induktif yang menggunakan skala likert, standar deviasi, Pearson Chi-Square dan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi sumberdaya wisata budaya di kota Tangerang Selatan yang dapat dikembangkan saat ini sebanyak 10 destinasi. Hasil analisis penelitian ini juga menunjukkan bahwa motivasi yang paling mempengaruhi wisatawan untuk berkunjung adalah motivasi fisik. Faktor dari motivasi yang berkorelasi nyata dengan umur yaitu: trekking, berbelanja produk lokal dan untuk memperoleh pengakuan orang lain.