Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

LITERASI KEUANGAN SYARIAH DI PONDOK PESANTREN AL-JADID, KECAMATAN KOPO, KABUPATEN SERANG Ade Nur Rohim; Prima Dwi Priyatno; Lili Puspita Sari
Abdimas Galuh Vol 3, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v3i2.6241

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Di era disrupsi seperti saat ini, generasi milenial merupakan generasi yang memainkan peranan penting dalam berkontribusi terhadap program pemerintah. Salah satu program yang dicanangkan adalah pengembangan keuangan syariah nasional. Di sisi lain, tingkat literasi dan inkluasi keuangan syariah masih sangat rendah. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengedukasi dan mensosialisasikan kepada masyarakat, khususnya di tingkat pelajar terkait ekonomi dan keuangan syariah, sehingga dapat mendorong peningkatan literasi dan keuangan syariah di masyarakat. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk tes pendahuluan, pemaparan, diskusi dan tanya jawab, serta tes penutup. Kegiatan dilakukan secara online dengan memanfaatkan platform Google form dan Google meet. Kegiatan ini menghasilkan peningkatan pemahaman peserta terkait prinsip dasar dan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Melalui kegiatan ini, direkomendasikan untuk dilakukan kegiatan edukasi dan sosialisasi ekonomi dan keuangan syariah yang berkelanjutan kepada berbagai unsur masyarakat.
Pola Konsumsi dalam Implementasi Gaya Hidup Halal Ade Nur Rohim; Prima Dwi Priyatno
Maro: Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis Vol. 4 No. 2 (2021)
Publisher : Prodi Ekonomi Syariah Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.234 KB) | DOI: 10.31949/maro.v4i2.1302

Abstract

Gaya hidup halal diimplementasikan dengan diawali upaya membangun awareness akan kehalalan produk yang dikonsumsi. Seiring meningkatnya jumlah konsumsi halal baik di level nasional maupun global, minat masyarakat terhadap konsumsi halal juga mengalami peningkatan. Kondisi ini akan menjadikan gaya hidup halal semakin berkembang di masyarakat, dengan dukungan Pemerintah melaui pengembangan industri halal di berbagai sektor. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi pola konsumsi islami yang mengimplementasikan gaya hidup halal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan data sekunder yang dihimpun melalui data kepustakaan (library research). Penelitian ini menyimpulkan implementasi gaya hidup halal dalam berkonsumsi dilakukan dengan mengaktualisasikan makna dan tujuan konsumsi dalam Islam, serta turut menjaga prinsip halal dan baik atas makanan yang dikonsumsi. Selain itu, konsumen muslim juga dituntut untuk menghindari perilaku tabzir dan israf. Pola tersebut dilengkapi dengan mengalokasikan sebagian hartanya untuk berdonasi. Penelitian ini merekomendasikan untuk dilakukan upaya peningkatan produksi barang dan makanan halal dengan standar sertifikasi halal, sehingga akan mendorong peningkatan konsumsi halal di masyarakat sehingga menjadi gaya hidup modern.
Transformation of Waqf Management in The Digital Era: A Meta Synthesis Study Ade Nur Rohim; Prima Dwi Priyatno; Lili Puspita Sari
AL-FALAH : Journal of Islamic Economics Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/alfalah.v7i2.5421

Abstract

Purpose: This study aims to synthesize several research results that have been carried out related to the digitization of waqf management by various waqf nazhir.Design/Method/Approach : A qualitative approach was used in this study with a meta-synthetic method of 20 scientific journal articles that studied digitalization in waqf socialization and waqf collection.Findings: The results of this study indicate that the Indonesian Waqf Board as the locomotive of national waqf management seeks to build a digital waqf ecosystem nationally by going through several stages. Starting from BWI's internal digitization, digitizing nazhir waqf and integrating waqf data. In addition, the process of accelerating the strengthening of the digital ecosystem through innovation in digital waqf management is also carried out. In the socialization process, waqf is introduced to the public through the use of various digital platforms, such as websites and social media. The socialization covers the basic concept of waqf to an invitation to waqf to the community.Originality/Values: The process of collecting waqf has also been transformed by utilizing various digital payment applications (e-payments) that offer convenience and flexibility for waqf to make waqf.  
Sosialisasi Penerapan Proses Pembiayaan Syariah bagi Pelaku UMKM Jakpreneur di Kecamatan Tanah Abang Prima Dwi Priyatno; Ade Nur Rohim; Lili Puspita Sari
ALMUJTAMAE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/almujtamae.v2i2.6563

Abstract

Permodalan menjadi salah satu kendala yang dihadapi para pelaku UMKM, khususnya di masa pandemi. Pembiayaan syariah yang ditawarkan oleh berbagai lembaga keuangan syariah menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, dan untuk mendorong peningkatan UMKM secara umum. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberikan wawasan dan literasi kepada para pelaku UMKM terkait proses pembiayaan syariah yang ada pada berbagai lembaga keuangan Syariah. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan memberikan sosialisasi pengajuan pembiayaan syariah dengan memberikan pengetahuan mengenai berbagai jenis akad yang dapat diimplementasikan pada pembiayaan syariah. Kegiatan dilakukan dalam bentuk seminar yang dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Melalui kegiatan ini, para pelaku UMKM dapat lebih memahami berbagai ketentuan syariah dalam melakukan transaksi kerja sama usaha khususnya pada aspek pembiayaan. Selain itu, para peserta juga memahami ragam akad yang diimplementasikan pada proses pembiayaan syariah yang ditawarkan oleh berbagai lembaga keuangan syariah. Hasil kegiatan ini merekomendasikan kepada pemangku kebijakan terkait pengembangan UMKM untuk gencar melakukan sosialisasi ragam pola dan skema pembiayaan syariah untuk dapat menjadi solusi mengatasi permasalahan permodalan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM.
Analisis Transaksi Jual Beli Mystery Box di E-Commerce Shopee dalam Tinjauan Etika Bisnis Islam Tasya Safira; Prima Dwi Priyatno
Islamic Economics and Business Review Vol 1 No 2 (2022): IESBIR, December 2022
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.995 KB)

Abstract

Transaksi mystery box banyak dilakukan di e-commerce dimana sistem penjualan barang ini tidal menyebutkan kriteria barang tersebut sehingga pembeli tidak akan mengetahui apa yang akan didapat. Pada sisi lain dalam Islam segala transaksi sangat diperhatikan sehingga harus sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, tidak terlepas pula nilai etika bisnis islam dalam suatu bisnis dan merupakan satu kesatuan utuh yang perlu diperhatikan pada kompetitifnya persaingan bisnis saat ini untuk mendapatkan maslahah kedua belah pihak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme jual beli mystery box dalam tinjauan etika bisnis Islam di e-commerce shopee. Metode penelitian yang dipakai yaitu kualitatif deskriptif dengan pendekatan penelitian fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara semi terstruktur, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan penjual mystery box belum melakukan bisnis yang sesuai etika bisnis Islam karena prinsip fundamental tauhid telah dilanggar. Penerapan etika bisnis Islam harus mengacu pada beberapa indikator yakni tauhid, kebenaran, tanggungjawab, kejujuran, dan juga kehendak bebas.
Gerakan Gaya Hidup Halal di SMKN 3 Depok: Food, Fashion & Transaction Prima Dwi Priyatno; Dewi Darmastuti; Agus Maulana
ALMUJTAMAE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023): Agustus
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/almujtamae.v3i2.10089

Abstract

Survei “Kesadaran Halal  Generasi Milenial Muslim  di Indonesia” menunjukkan bahwa sebagian besar generasi milenial Muslim masih kurang memahami kriteria produk halal. Kesadaran Halal atau Halal awareness merupakan tingkat pemahaman umat Islam dalam mengenali permasalahan terkait konsep Halal. Tujuan dilaksanakannya layanan ini adalah untuk mensosialisasikan  sekaligus meningkatkan kesadaran tentang gerakan gaya hidup halal. Diharapkan para peserta mendapatkan lebih banyak informasi dan  pengetahuan terkait gaya hidup Halal khususnya di bidang makanan, fashion dan keuangan. Metode yang dilakuan dengan cara sosialasi dan kampanye, dengan tahapan pertama melakukan audiensi dengan Pimpinan SMA Negeri 3 Depok untuk mengetahui profil sivitas akademika di lingkungan sekolah lalu melakukan memberikan pre-test/kuesioner kepada  peserta, hal ini dilakukan untuk mengetahui dan mengukur pemahaman peserta terhadap gaya hidup halal. Melaksanakan kegiatan peningkatan kesadaran dalam bentuk seminar/konferensi. Hasil kegiatan ini dapat dilihat adanya peningkatan, menunjukan pergerakan yang positif, dapat dilihat dari grafik pada gambar 5, nilai terendah masih ada diangka 20 untuk 1 orang siswa, namun nilai tertinggi naik menjadi 100 pada lebih dari 5 orang siswa, dan rata-rata nilai yang dihasilkan dari post-test adalah 77.88, nilai rata-rata bertambah sebesar 67%, dimana nilai rata-rata hasil pre-test 52.50.
Apa Pertimbangan Masyarakat Berasuransi Syariah di Jabodetabek? Tati Handayani; Fitri Yetty; Prima Dwi Priyatno
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam Vol 8, No 1, April (2020)
Publisher : SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM SEBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35836/jakis.v8i1.104

Abstract

The presence of sharia insurance becomes one of the choices of muslim community in investing, because insurance as one of the investment ways to face risks in the future. The success of sharia insurance companies are cannot be neglected from the participation of people in understanding the importance of taking sharia insurance. The research aims to discover and analyzing factors that can influence people's perception of using Islamic insurance. The research method used is quantitative descriptive analysis. For population and sample are Jabodetabek community. This method uses Convenience Sampling Technique, and the data analysis uses Partial Least Square (PLS). This research shows that the most important factor which is influencing the community in deciding to take Sharia insurance is the level of understanding of sharia continued with the level of product quality, but it can be seen that the premium and promotion indicators are still less known by the respondent. So, the insurance company need to be more socialize sharia insurance to the public. Kehadiran asuransi syariah menjadi salah satu pilihan masyarakat muslim dalam berinvestasi, karena asuransi merupakan salah satu cara investasi untuk menghadapi resiko di masa yang akan datang. Keberhasilan perusahaan asuransi syariah tidak  bisa luput dari peran serta masyarakat dalam pemahaman akan pentingnya berasuransi syariah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang dapat memengaruhi persepsi  masyarakat  untuk menggunakan asuransi syariah. Metode penelitian yang digunakan adalah analisa kuantitatif. Untuk populasi dan sampel adalah masyarakat Jabodetabek menggunakan Teknik Convenience Sampling dan untuk analisis data menggunakan PLS (Partial Least Square). Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor paling signifikan yang memengaruhi masyarakat dalam memutuskan untuk berasuransi syariah adalah tingkat pemahaman tentang syariah dilanjut dengan tingkat kualitas produk, namun dilihat dari indikator premi dan promosi masih kurang diketahui oleh responden, sehingga perusahaan asuransi harus lebih mensosialisasikan asuransi syariah ke masyarakat.
Analisis Kinerja Bank Syariah di Indonesia Berbasis Maqashid Sharia Index Prima Dwi Priyatno; Ade Nur Rohim; Lili Puspita Sari
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam Vol 8, No 3 (2022): JIEI : Vol.8, No.3, 2022
Publisher : ITB AAS INDONESIA Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/jiei.v8i3.6581

Abstract

Development of the banking industry that continues to increase from year to year, there must be a balance in terms of performance assessment, where the performance measurement of Islamic banking does not only look at the profit side, but Islamic banking as a sharia business entity needs to consider aspects of benefit and conformity with sharia maqashid. Performance measurement with the maqashid sharia index approach has three objective indicators. Indicators of Education (Tahdzib Al-Fard), Establishing Justice (Al-'Adl), and Public Interest (Al-Mashlahah). From the data collected, the results of the analysis of performance measurement based on Islamic maqashid for the twelve Islamic Commercial Banks, Panin Dubai Syariah Bank (PDS) have the highest performance value with an index value of 0.42563. The level of performance index based on sharia maqashid shows a gradual level, the higher the level of value generated, it can be said that the better in achieving the goals and principles of sharia, and vice versa, the lower the index value produced, the lower the performance in creating the benefits of shariah goals. want to achieve.
Welfare Analysis Through Human Development Index with Maqasid Sharia Approach Prima Dwi Priyatno; Fitri Yetty; Lili Puspita Sari; Ahmad Zahran Rizqulloh
Journal of Islamic Economics and Finance Studies Vol 4 No 2 (2023): JIEFeS, December 2023
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47700/jiefes.v4i2.6831

Abstract

The existing Human Development Index (HDI), published by UNDP may be the most comprehensive indicator. Even though, it is not fully compatible and sufficient to measure human development from an Islamic perspective. The purpose of this study is to analyze the Human Development Index in Indonesia with the maqasid sharia approach using several indicators that include crime, life expectancy, long school expectancy, average length of schooling, births, infant mortality, and per capita expenditure. The measurement results show variations in I-HDI from year to year, with the highest value in 2022 and the lowest in 2021. The I-HDI categorization classifies 2017, 2018, 2019, and 2022 as very high categories, while 2020 and 2021 are in the high category. The factors that make up I-HDI are divided between the Material Welfare Index (MWI) and the Non-Material Welfare Index (NWI). Although MWI showed low numbers, NWI made a significant positive contribution. NWI has a dominant role, with the highest score in 2017 and an average of 83.58 percent. This finding implies that Non-Material Welfare is a key factor in shaping I-HDI in Indonesia. These conclusions can be used as a basis for formulating more effective development policies, reinforcing aspects that are considered lacking, and providing guidance for future policy considerations.   Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang diterbitkan oleh UNDP dapat menjadi indikator yang paling komprehensif. Namun, alat ukur tersebut tidak sepenuhnya kompatibel dan memadai untuk mengukur pembangunan manusia jika ditinjau dalam perspektif Islam. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia dengan pendekatan maqashid syariah yang meliputi beberapa indikator seperti kriminalitas, angka harapan hidup, lama sekolah, rata-rata lama sekolah, kelahiran, kematian bayi, dan pengeluaran per kapita. Hasil pengukuran menunjukkan adanya variasi I-HDI dari tahun ke tahun, dengan nilai tertinggi pada tahun 2022 dan terendah pada tahun 2021. Kategorisasi I-HDI mengklasifikasikan tahun 2017, 2018, 2019, dan 2022 dalam kategori sangat tinggi, sedangkan tahun 2020 dan 2021 termasuk dalam kategori tinggi. Faktor-faktor pembentuk I-HDI terbagi menjadi Indeks Kesejahteraan Material (MWI) dan Indeks Kesejahteraan Non-Material (NWI). Meski MWI menunjukkan angka yang rendah, namun NWI memberikan kontribusi positif yang signifikan. NWI mempunyai peran dominan dengan skor tertinggi pada tahun 2017 dan rata-rata mencapai 83,58 persen. Implikasi dari temuan ini menunjukkan bahwa kesejahteraan non-material menjadi faktor kunci dalam pembentukan I-HDI di Indonesia. Kesimpulan tersebut dapat dijadikan landasan untuk merumuskan kebijakan pembangunan yang lebih efektif untuk memperkuat aspek-aspek yang dianggap kurang optimal, dan memberikan pedoman pertimbangan kebijakan di masa depan.
Pendampingan Nomor induk Berusaha dan Sertfikasi Halal pada Usaha Mikro Pondok Pesantren Sirajussa'adah Fadhli Suko Wiryanto; Prima Dwi Priyatno; Ibnu Malkan Bahrul Ilmi; Nur Intania Sofianita; Yessi Crosita Octaria; Hilmi Al Ghifari
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i10.16924

Abstract

ABSTRAK Sertifikasi halal bagi usaha kecil dan mikro (UMK) bukan sekadar kewajiban, melainkan peluang besar untuk meningkatkan daya saing dan pertumbuhan bisnis. Pondok pesantren merupakan Lembaga Pendidikan islam bagian yang tidak terpisahkan sebagai hulu dari pendidikan Islam yang memiliki peran penting dalam menjaga kemaslahatan dan mendukung sertifikasi halal. Produk usaha yang di miliki pondok pesantren harus memiliki sertifikasi halal untuk menjaga jaminan kualitas dan keamanan makanan serta melindungi konsumen. Pendampingan pembuatan nomor induk berusaha dan sertifikasi halal Usaha mikro di pondok pesantren Sirajussa’adah guna mendukung pengembangan ekonomi pesantren. Kegiatan ini dilakukan melalui metode pendampingan kepada produk usaha yang dijual pondok pesantren dilakukan melalui tekhnik kualitatif. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini menggunakan observasi, pendampingan dan wawancara mendalam. Pendampingan yang dilakukan telah berhasil menerbitkan nomor induk berusaha untuk usaha produk madu dan olahan tempe, serta sertifikasi halal bagi produk unggulan pondok pesantren yaitu madu, sedangkan produk olahan tempe sudah diajukan sertifikasi halal nya di aplikasi sihalal. Kegiatan pendampingan ini diharapkan dapat menggerakan ekonomi pesantren agar bisa lebih bersaing di pasar global. Kata Kunci: Sertifikasi halal, Usaha Mikro dan Kecil, Madu, Tempe  ABSTRACT Halal certification for small and micro businesses (UMK) is not just an obligation, but a great opportunity to increase competitiveness and business growth. Islamic boarding schools are Islamic educational institutions that are an inseparable part of the upstream of Islamic education that have an important role in maintaining welfare and supporting halal certification. Business products owned by Islamic boarding schools must have halal certification to maintain food quality and safety assurance and protect consumers. Assistance in making business registration numbers and halal certification for micro businesses at the Sirajussa'adah Islamic boarding school to support the development of the Islamic boarding school economy. This activity is carried out through a method of assistance to business products sold by Islamic boarding schools through qualitative techniques. The method used in this community service activity uses observation, assistance and in-depth interviews. Results: the assistance carried out has succeeded in issuing business registration numbers for honey and processed tempeh products, as well as halal certification for the superior products of Islamic boarding schools, namely honey, while processed tempeh products have been submitted for halal certification in the Sihalal application. This assistance activity is expected to drive the Islamic boarding school economy so that it can be more competitive in the global market. Keywords: Halal Certification, Small and Micro Business, Honey, Tempe