Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pembuatan dan Pengaplikasian Balsam Ekstrak Daun Kemangi dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat di Desa Blimbing Amalia Putri Eka
Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v4i2.2333

Abstract

Tujuannya dari pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Blimbing Kecamatan Rejotangan khususnya ibu-ibu paruh baya mengenai manfaat daun kemangi, sehingga ibu-ibu mulai terberdaya untuk memanfaatkan tanaman kemangi yang ada disekitar tempat tinggalnya untuk digunakan sebagai bahan obat salah satunya dapat digunakan sebagai balsam. Metode yang digunakan adalah dengan (1) Obervasi dan Wawancara; (2) Pembelajaran; (3) Pendampingan; dan (4) Evaluasi. Hasil yang diperoleh, ada 35 ibu-ibu paruh baya yang tergabung dalam pengajian rutin yang tertarik untuk memanfaatkan daun kemangi sebagai bahan obat. Hasil pembelajaran diketahui bahwa ibu-ibu desa Blimbing sudah mengetahui manfaat daun kemangi yang dapat digunakan sebagai obat dan dapat dibuat menjadi balsam hal tersebut ditunjukkan dengan nilai kuisioner sebelum dan sesudah pembelajaran dengan didapatkan peningkatan sebanyak 74,28 %.  Hasil pendampingan diketahui bahwa pada ibu-ibu di desa Blimbing. Rejotangan adalah Baik, terbukti dengan tingkat ketrampilan dalam pemanfaatan daun kemangi dalam pembuatan balsam. Sehingga kemangi pada desa Blimbing dapat dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin
FORMULASI GEL EKSTRAK BATANG PEPAYA SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS Amalia Eka Putri; Kristina Handayani
Jurnal SainHealth Vol 4, No 2 (2020): September 2020
Publisher : Faculty of Health Sciences Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/jsh.v4i2.792.1-7

Abstract

Infectious disease is an important disease in Indonesia. Infectious diseases can be caused by pathogenic microorganisms such as the bacterium Staphylococcus aureus ATCC 25923. Infectious diseases can be treated with antibiotics, but antibiotics now resistance.Therefore, other alternatives such as are needed papaya stem which can be used as an antibacterial against S.aureus ATCC 25923. The purpose of this study was to determine the antibacterial activity of papaya stem extract gel against Staphylococcus aureus ATCC 25923. Papaya stem sample extracted using a method soxhletation with 96% ethanol. The extract was made into a gel dosage with a concentration of 5%. The positive control used is clindamycin and the negative control is gel without extract. The results of the papaya stem gel antibacterial activity test showed that the papaya stem gel had antibacterial activity against S.aureus ATCC 25923. The papaya stem extract gel preparation with a concentration of 5% had an average inhibition zone diameter of 18,56±0,51mm. The antibacterial activity is thought to come from the flavonoids, tannins, and saponins contained in the papaya stem fraction.
UJI AKTIVITAS ANTIDIARE KOMBINASI EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera, L) DAN DAUN KEMUNING (Murraya paniculata (L.) Jack) YANG DIINDUKSI OLEUM RICINI PADA MENCIT JANTAN amalia eka putri
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences) Vol 5 No 1 (2021): September 2021
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diare adalah buang air besar (BAB) dengan konsistensi feces lebih cair dengan frekuensi lebih dari tiga kali sehari, kecuali pada neonatus (bayi < 1 bulan) yang mendapatkan ASI biasanya buang air besar dengan frekuensi lebih sering (5-6 kali sehari) dengan konsistensi baik dianggap normal. Pada beberapa kasus penggunaan rehidrasi oral kurang berpengaruh terhadap pengobatan diare, sehingga diperlukan terapi tambahan. Efek ekstrak etanol daun kelor sebagai antidiare yaitu dengan pemberian dosis 36,4 mg/20 g BB. Kemuning juga mengandung senyawa kimia yang merupakan metabolit sekunder seperti minyak atsiri, alkaloid, flavoniod, saponin, damar dan tannin yang juga memiliki efek sebagai antidiare. Dosis kemuning sebagai antidiare adalah 20 mg/20 gBB, pada penelitian ini daun kelor dan daun kemuning dibuat menjadi kombinasi dengan perbandingan konsentrasi yaitu 1:1, 1:2, 2:1. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa konsentrasi KLKM 2:1 dengan dosis 92,8 mg/20 g BB memiliki hasil yang paling baik sebagai antidiare dengan nilai p< 0,05 dan tidak berbeda bermakna dengan kelompok kontrol positif yaitu loperamide, dengan metode proteksi yaitu melihat waktu awal terjadi diare, konsentrasi feces, frekwensi diare, lama terjadi diare, hal tersebut dikaitkan dengan kandungan senyawa pada daun kelor dan daun kemuning yaitu flavonoid, tannin dan alkaloid yang memiliki efek sebagai antidiare. Kata kunci : daun kelor, daun kemuning, antidiare, mencit, oleum ricini
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI BATANG PEPAYA (Carica Papaya Linn.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus Aureus Kristina Handayani; Amalia Eka Putri; Rahma Diyan Martha
JURNAL FARMASI DAN MAKANAN Vol 4 No 1 (2020): Journal Of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v4i1.1446

Abstract

Penyakit infeksi merupakan salah satu penyakit yang penting di Indonesia. Penyakit infeksi dapat disebabkan dari mikroorganisme patogen seperti, bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923. Penyakit infeksi dapat diobati dengan pemberian antibiotik, akan tetapi antibiotik sekarang mengalami resistensi. Oleh karena itu, diperlukan alternatif lain seperti batang papaya yang dapat di manfaatkan sebagai antibakteri terhadap S.aureus ATCC 25923. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri terhadap S.aureus ATCC 25923 dan mengetahui nilai KHM dalam fraksi teraktif fraksi batang papaya. Sampel batang papaya diekstraksi menggunakan metode soxhletasi dengan etanol 96% dilanjutkan fraksinasi menggunakan tiga pelarut yaitu aquadestilata, diklorometana dan n-heksan. Kontrol positif yang digunakan adalah klindamisin dan kontrol negatif adalah pelarut yang sesuai. Fraksi teraktif dilakukan pengujian untuk mengetahui Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) menggunakan pengamatan secara visual dan spektrofotometer Uv-Vis. Analisa statistik dilakukan dengan Kruskal Wallis dan Mann Whitney. Hasil pengujian aktivitas antibakteri fraksi batang papaya menunjukkan adanya aktivitas antibakteri terhadap S.aureus ATCC 25923. Hasil zona hambat pada fraksi aquadestilata, diklorometana dan n-heksan berturut-turut adalah 20,63±0,28 mm, 17,86±0,18 mm dan 15,33±0,47 mm. Fraksi batang papaya yang memiliki zona hambat paling aktif adalah pada fraksi aquadestilata. Nilai Konsentasi Hambat Minimum fraksi aquadestilata adalah 0,312%.
UJI ANTIBAKTERI GEL EKSTRAK BATANG PEPAYA (Carica Papaya Linn.) SECARA IN VITRO TERHADAP Escherichia coli Mia Audina Curnia Safitri; Amalia Eka Putri
JURNAL FARMASI DAN MAKANAN Vol 4 No 1 (2020): Journal Of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v4i1.1448

Abstract

Bakteri Escherichia coli merupakan mikroorganisme patogen penyebab penyakit diare, meningitis, dan infeksi lainnya. Kasus resitensi antibiotik mengakibatkan diperlukannya terapi alternatif untuk agen antibakteri yang berasal dari tumbuhan dengan potensi tinggi sebagai antibakteri, yaitu batang pepaya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakteri gel ekstrak batang pepaya terhadap Escherichia coli. Metode penelitian menggunakan metode eksperimental. Sampel penelitian adalah batang pepaya yang diekstraksi secara maserasi dengan pelarut etanol 96%. Ekstrak dibuat sediaan gel dengan konsentrasi 5%. Gel batang pepaya diuji antibakteri dengan kontrol positif yaitu eritromisin dan kontrol negatif yaitu gel tanpa ekstrak. Hasil uji aktivitas antibakteri gel batang pepaya menunjukkan bahwa gel batang pepaya mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli. Sediaan gel ekstrak batang pepaya dengan konsentrasi 5% mempunyai rata-rata diameter zona hambat sebesar 19,23±0,50 mm. Aktivitas antibakteri diperkirakan berasal dari senyawa flavonoid, tanin, dan saponin yang terkandung dalam fraksi batang pepaya.
Aktivitas antibakteri fraksinasi daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) terhadap bakteri Escherichia coli dan Propionibacterium acnes secara in-vitro Dika Ikhlasul Amal; Amalia Eka Putri; Yunita Dyah Safitri
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 7, No 1 (2023): Maret
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v7i1.8794

Abstract

Jerawat merupakan masalah yang sering muncul pada remaja di Indonesia dengan persentase pada wanita sekitar 83-85% dan pada pria sekitar 95-100%. Bakteri yang terdapat pada pasien jerawat diantaranya adalah Escherichia coli dan Propionibacterium acnes. Bakteri Escherichia coli dan Propionibacterium acnes mudah resisten terhadap antibiotik dan banyaknya dampak negatif dari penggunaan antibiotik jangka panjang, maka diperlukan pengembangan agen antibakteri dengan memanfaatkan dari tanaman, salah satu tanaman yang dapat digunakan yaitu daun sirih merah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri fraksi daun sirih merah terhadap bakteri Escherichia coli dan Propionibacterium acnes. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Sampel diekstraksi dengan maserasi menggunakan etanol 70%, lalu difraksinasi menggunakan pelarut aquadestilata, etil asetat, dan n-heksan. Uji aktivitas antibakteri fraksi daun sirih merah menggunakan metode pengujian in vitro yaitu difusi cakram dengan konsentrasi 5%. Hasil pengujian aktivitas antibakteri fraksi daun sirih merah menunjukkan adanya aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli dan Propionibacterium acnes.
Uji aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak daun belimbing wuluh dan daun pepaya terhadap bakteriStaphylococcus aureus dan Eschericia coli Lulul Ulfatun Qorik’ah; Amalia Eka Putri; Choirul Huda
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 7, No 1 (2023): Maret
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v7i1.8868

Abstract

Penyakit infeksi merupakan masalah terbesar dalam dunia kesehatan dan menjadi penyebab utama angka kematian di Indonesia. Bakteri yang menyebabkan infeksi adalah Staphylococcus aureus dan Eschericia coli. Meluasnya penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi antibiotik. Untuk mengurangi adanya resistensi terhadap antibiotik diperlukan pengobatan dengan alternatif lain seperti menggunakan bahan alam yang memiliki senyawa antibakteri sebagai obat tradisional. Salah satunya adalah daun belimbing wuluh dan daun pepaya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas kombinasi ekstrak daun belimbing wuluh dan daun pepaya sebagai antibakteri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental. Sampel daun belimbing wuluh dan daun pepaya di maserasi menggunakan pelarut etanol 70% yang kemudian di uji fitokimia secara kualitatif dan kuantitatif. Uji aktivitas kombinasi DBWDP digunakan perbandingan 1:1,5, 1:3, 2:1,5. Analisa hasil dilakukan dengan uji Kruskall Wallis dan Mann Whitney. Hasil pengujian aktivitas antibakteri kombinasi daun belimbing wuluh daun pepaya menunjukkan adanya aktivitas antibakteri yang lebih poten ke bakteri Eschericia coli daripada Staphylococcus aureus. Kombinasi DBWDP teraktif dalam menghambat pertumbuhan bakteri dengan rata rata zona hambat sebesar sebesar 7,66 mm terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan sebesar 10 mm terhadap bakteri Eschericia coli ATCC 25922.
Formulasi dan aktivitas gel handsanitizer ekstrak daun sirih terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Siti Anisaningrum; Dara Pranidya Tilarso; Amalia Eka Putri
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 7, No 1 (2023): Maret
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v7i1.8945

Abstract

Gel hand sanitizer biasanya menyebabkan iritasi pada tangan, sehingga diperlukan inovasi hand sanitizer dari bahan alami yang lebih aman. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan formulasi ekstrak daun sirih hijau (Piper beetle L) dalam sediaan hand sanitizer terhadap berbagai gelling agent untuk menentukan basis gel hand sanitizer yang memiliki kualitas fisik sediaan yang baik dan untuk mengetahui aktivitas antibakterinya terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli secara in vitro. Basis dan formulasi hand sanitizer ekstrak daun sirih hijau dibuat dengan konsentrasi yang bervariasi. Kemudian dilakukan uji mutu fisik sediaan meliputi organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, viskositas, dan daya lekat yang diperoleh. F1 (Karbopol 940 0,5%), F4 (Na-CMC 3%), F5 (HPMC 4%). Kemudian dilakukan uji aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli secara in vitro dengan kontrol positif (Hand sanitizer Merk "D''). Hasil penelitian menunjukkan kriteria hand sanitizer dengan kualitas fisik yang baik. Sediaan diperoleh hand sanitizer gel berwarna hijau ekstrak daun sirih dengan formulasi gelling agent F1 (Karbopol 940 0,5%), F4 (Na-CMC 3%), F5 (HPMC 4 %) Pada uji aktivitas antibakteri gel hand sanitizer menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap E.coli dan S. aureus.
Penerapan Inovasi Fermentasi Limbah Daun Kering sebagai Pakan Ternak Kambing Afidatul Muadifah; Resti Yuliana Rahmawati; Amalia Eka Putri; Alvi Zahrotun Nisak; Cindy Melia Kartika
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS) 2023: Sinergi Perguruan Tinggi dan Masyarakat Untuk Mendukung Pencapaian Empat Pilar Pembangunan Men
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Srengat merupakan salah satu Desa di Kabupaten Blitar, dimana mayoritas penduduknya memiliki beberapa jenis pohon yang ditanam di pekarangan rumah, misalnya pohon rambutan, pohon mahoni, dan pohon pisang. Pada musim kemarau, daun – daun dari pepohonan tersebut akan berguguran sehingga dapat menjadi limbah. Limbah daun kering yang dihasilkan belum diolah secara tepat dan hanya dimusnahkan dengan cara dibakar. Warga Desa Srengat sebagian besar bermata mata pencaharian sebagai peternak baik secara berkelompok maupun individu. Kebutuhan pakan hijauan seringkali tidak dapat terpenuhi terutama pada musim kemarau maupun musim penghujan yang mana para peternak mengalami kesulitan untuk merumput. Dengan adanya permasalahan tersebut, kami kelompok pengabdian masyarakat STIKes Karya Putra Bangsa melakukan inovasi fermentasi pakan ternak dengan memanfaatkan limbah daun kering yang dikumpulkan dari pekarangan warga sekitar sebagai bahan utama dalam pembuatan pakan fermentasi pada kelompok Ternak Kambing Sentosa di Desa Srengat. Tahap pelaksanaan pengabdian masyarakat meliputi sosialisasi inovasi fermentasi limbah daun kering; pembedahan buku saku pedoman inovasi limbah daun kering; pendampingan fermentasi limbah daun kering, dan evaluasi dengan testimoni dan monitoring/control. Hasil penerapan teknologi fermentasi dalam pembuatan pakan ternak mendatangkan beberapa keuntungan bagi para peternak, antara lain dapat menekan biaya pakan, menghemat waktu merumput, memudahkan dalam penyediaan pakan ternak. menyeleseikan permasalahan lingkungan, dan memberdayakan masyarakat dengan meningkatkan ketrampilan warga Desa Srengat dalam melakukan inovasi fermentasi limbah daun kering yaitu mencapai 80,3%. Kata kunci: inovasi fermentasi; limbah daun kering; pakan ternak kambing
Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi Batang Pepaya (Carica papaya Linn.) terhadap Bakteri Escherichia coli ATCC 25922 Secara In Vitro Mia Audina Curnia Safitri; Amalia Eka Putri; Dara Pranidya Tilarso
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 2 No. 4 (2020): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v2i4.247

Abstract

Bakteri Escherichia coli ATCC 25922 merupakan mikroorganisme patogen yang menjadi penyebab terjadinya penyakit diare, meningitis, dan infeksi lainnya. Pengobatan yang umum untuk penyakit infeksi adalah antibiotik, akan tetapi terjadi banyak resistensi terhadap antibiotik yang disebabkan oleh penggunaan yang tidak tepat. Kasus resitensi tersebut mengakibatkan diperlukannya terapi alternatif untuk agen antibakteri yang berasal dari tumbuhan-tumbuhan yang memiliki potensi tinggi sebagai agen antibakteri. Batang pepaya mempunyai potensi sebagai agen antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli ATCC 25922 yang merupakan bakteri patogen penyebab infeksi pada manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada fraksi batang pepaya terhadap bakteri Escherichia coli ATCC 25922 dengan menggunakan metode difusi cakram serta untuk mengetahui fraksi batang pepaya yang memiliki zona hambat paling tinggi. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimental. Sampel penelitian adalah batang pepaya yang di ekstraksi dengan menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Ekstrak kemudian difraksinasi dengan menggunakan metode partisi cair – cair menggunakan pelarut n-heksana, diklorometana, dan aquadestilata. Fraksi batang pepaya dilakukan skrining fitokimia untuk mengetahui senyawa yang terkandung didalamnya. Kontrol positif yang digunakan yaitu tablet eritromisin 500 mg dan kontrol negatif yang digunakan yaitu masing-masing pelarut fraksi. Fraksi batang pepaya masing-masing dibuat dengan konsentrasi 1%. Analisa statistik dilakukan dengan menggunakan metode uji Shapiro-Wilk, Kruskal-Wallis, serta Mann-Whitney. Hasil uji aktivitas antibakteri fraksi batang pepaya menunjukkan hasil bahwa fraksi batang pepaya mempunyai aktivitas sebagai antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli ATCC 25922. Fraksi n-heksana, diklorometana, dan aquadestilata batang pepaya masing-masing dengan konsentrasi 1% secara berurutan mempunyai rata-rata diameter zona hambat sebesar 12,57 ± 0,23 mm, 15,33 ± 0,35 mm, dan 18,97±0,58 mm. Aktivitas antibakteri diperkirakan berasal dari aktivitas senyawa flavonoid, tanin, dan saponin yang terkandung di dalam fraksi batang pepaya.