Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

THE IDENTIFICATION OF ANTIBACTERIAL COMPOUNDS IN CLOVE STEM EXTRACT (Syzygium aromaticum) AND ITS EFFECTIVENESS IN INHIBITING THE GROWTH OF Escherichia coli Yunita Diyah Safitri; Ana Amalia; Fatimah Fatimah; Afidatul Muadifah
JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences) Vol 8, No 1 (2022): JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbio.v8i1.28089

Abstract

Clove plants usage in daily life is very diverse, such as kitchen spices, mixtures of various drinks, and medicines. Clove is a spice plant that contains clove oil which is known as an antibacterial agent. The clove stem has a fairly high clove oil content, but this is not widely known by the public. Clove oil is known to have the ability as a fungicide, bactericide, insecticide, and nematicide. The purpose of this study is to identify antibacterial compounds and the effectiveness of clove stem extract on the growth of Escherichia coli. We used GCMS (Gas Chromatography Mass Spectrometry) analysis to identification antibacterial compounds. Antibacterial activity test using paper disc method by measuring the diameter of the inhibition zone formed from clove stem extract at doses of 30%, 50%, and 70% against Escherichia coli. The results of the study were analyzed using ANOVA with significance (p<0.05). The identification of the active compound showed 13 kinds of compounds were found with the dominant compound was alpha-pinene. The results of the antibacterial test showed the antibacterial activity of clove stem extract at doses of 30%, 50% and 70% with inhibition zones formed 12 mm, 12.7 mm, and 14.1 mm respectively. 
Studi aktivitas ekstrak etanol dan sediaan gel daun melinjo (Gnetum gnemon L) sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus Aureus Indra Lasmana Tarigan; Afidatul Muadifah; Helda Wika Amini; Tri Kurnia Astutik
CHEMPUBLISH JOURNAL Vol. 4 No. 2 (2019): Chempublish Journal
Publisher : Universitas Jambi, Fakultas Sains dan Teknologi, Program Studi Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/chp.v4i2.7631

Abstract

Melinjo (Genus Gnetii gnemonii Folium) merupakan spesies tanaman yang berasal dari semenanjung Malaysia dan Indonesia, diketahui memiliki senyawa bioaktif yang dapat dimanfaatkan dibidang kesehatan. Tujuan penelitian ini ini adalah untuk menganalisis profil senyawa bioaktif daun melinjo (Gnetii gnemonii Folium) yang memiliki fungsi sebagai antimikroba dengan menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus serta memformulasi gel dari ekstrak daun melinjo. Ekstrak daun melinjo dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%, 3 hari. Analisis profil senyawa bioaktif daun melinjo menggunakan skrining fitokimia dan pengujian aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi cakram Kirby-Bauer terhadap Staphylococcus aureus. Konsentrasi ekstrak etanol daun melinjo yang digunakan interval konsentrasi 50%-80%. Ekstrak dengan konsentrasi optimum diformulasikan dalam bentuk gel dan dilakukan evaluasi mutu fisik sediaan gel meliputi organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya lekat dan uji daya sebar selama 28 hari. Hasil analisis menunjukkan senyawa bioaktif daun melinjo meliputi Tanin, Saponin, Alkaloid, Flavonoid, dan Triterpenoid. Ekstrak 80% daun melinjo memberikan efek antibakteri dengan zona hambat terbesar 13,08mm. Gel dari ekstrak daun melinjo 80% memberikan efek antibakteri dengan kategori kuat terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan diameter zona hambat sebesar 16,91mm.
A Natural Antiseptic Alternative in Hand Sanitizer Gel : A Combination of Miana and Kemuning Leaves Extract Afidatul Muadifah; Dara Pranidya Tilarso; Ary Kristijono; Khoirul Ngibad; Nabila Putri Salsabila
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 5, No 2 (2022): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v5i2.266

Abstract

Abstrak Penggunaan gel hand sanitizer saat ini menjadi jalan keluar untuk menjaga kesehatan dan kebersihan tangan agar lebih praktis dan mudah dibawa. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan antiseptik alami dari kombinasi ekstrak daun Miana dan Kemuning terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dalam bentuk gel. Gel hand sanitizer dibuat dari kombinasi ekstrak daun miana dan kemuning yang menunjukkan daya hambat optimum terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Kombinasi ekstrak daun Miana dan Kemuning dibuat dalam 3 variasi konsentrasi (K1 = 5%: 15%), (K2 = 10%: 10%), dan (K3 = 15%: 5%). Formulasi gel hand sanitizer diuji kemampuannya sebagai antiseptik dan uji stabilitas fisik pada hari ke 0, hari ke 7, hari ke 14, hari ke 21, dan hari ke 28. Konsentrasi optimum dari kombinasi ekstrak daun miana dan kemuning sebagai antiseptik adalah pada kombinasi K3 = 15%: 5%. Kombinasi antiseptik alami K3 (NAK3) menunjukkan daya hambat sebesar 7,33 mm (terhadap Staphylococcus aureus) dan 09,00 mm (terhadap Escherichia coli) yang termasuk dalam kategori sedang. NAK3 memenuhi persyaratan untuk uji organoleptik, homogenitas, pH, kemampuan menyebar, dan adhesi, serta stabil selama penyimpanan..  Kata kunci: antiseptik, miana, kemuning, gel, hand sanitizer Abstract The use of hand sanitizer gel is currently a more practical and portable way to maintain health and hand hygiene. This study aims to generate a natural antiseptic from a combination of Miana and Kemuning leaves extract toward Staphylococcus aureus and Escherichia coli in gel formulation. The hand sanitizer gel is made from a combination of Miana and Kemuning leaves extract which shows optimum inhibition against Staphylococcus aureus and Escherichia coli bacteria. The combination of Miana and Kemuning leaves extracts was made in 3 variations of concentration (K1 = 5%: 15%), (K2 = 10%: 10%), and (K3 = 15%: 5%). The hand sanitizer gel formulation tested its ability as an antiseptic and on physical stability test on day 0, day 7, day 14, day 21, and day 28. The optimum concentration of the combination of Miana and Kemuning leaves extracts as an antiseptic is at a combination of K3 = 15%: 5%. The combination K3 Natural Antiseptic (NAK3) showed an inhibitory power of 7.33 mm (against Staphylococcus aureus) and 09.00 mm (against Escherichia coli) which was included in the moderate category. The NAK3 meets the requirements for organoleptic tests, homogeneity, pH, spreadability, and adhesion, and is stable during storage. Keywords: antiseptic, miana, kemuning, gel, hand sanitizer
Anti-Cancer Activity Testing of Cumin (Plectranthus Amboinicus) Ethanol Extract Against Artemia Salina Leach by Using Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) Method ika Rachutami; Rahma Diyan Martha; Afidatul Muadifah; Algafari Bakti Manggara
Walisongo Journal of Chemistry Vol 5, No 1 (2022): Walisongo Journal of Chemistry
Publisher : Department of Chemistry Faculty of Science and Technology Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wjc.v5i1.9086

Abstract

The purpose of this study was to determine the anticancer activity of cumin leaf extract (Plectranthus amboinicus), which was applied using the Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) method to determine the level of acute toxicity (LC50) of the extract against Artemia salina LEACH larvae. Cumin leaf samples were extracted using the maceration method with 96% ethanol. The cumin leaf extract was then tested qualitatively and quantitatively. Toxicity testing used concentrations of 500 ppm, 1000 ppm, 1500 ppm, 2000 ppm, and 2500 ppm, which were given to Artemia salina LEACH larvae for 24 hours. Calculate the LC50 value in this study using probit analysis. The results of qualitative and quantitative testing showed the presence of saponins by 5.20%, tannins by 8.21%, flavonoids by 23.93%, and alkaloids by 4.37%. The results of the acute toxicity test of the extract using the BSLT method showed that there was anticancer activity with the acquisition of LC50 of 1000 ppm, which was 697.99 ppm.
Pemberdayaan Masyarakat Desa Srengat Dalam Pembuatan Antiseptik Alami Dari Ekstrak Daun Miana Afidatul Muadifah; Khoirul Ngibad; Nabila Puteri Salsabela
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 No 2 Februari 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i2.4726

Abstract

ABSTRAK Sulit diterapkan protokol kesehatan dalam upaya pencegahan covid-19 di Desa Srengat, karena memberikan pendidikan kepada masyarakat desa dengan latar belakang yang mayoritas adalah petani dan peternak (bukan akademisi) adalah cukup sulit. Mereka lebih mengedepankan kepercayaan dalam bertindak daripada menggunakan ilmu pengetahuan. Pada sisi lain, ketersediaan tempat mencuci tangan juga kurang memadai  pada mayoritas rumah, sehingga membuat masyarakat semakin tidak terampil dalam mencuci tangan setelah keluar rumah ataupun ketika bertamu. Pengetahuan akan penggunaan antiseptik seperti handsanitizer masih rendah, dan sebagian masyarakat yang mengetahui lebih memperhitungkan biaya jika harus membelinya, sehingga membuat ketersediaan handsanitizer dirumah-rumah warga sangat terbatas padahal banyak masyarakat yang sudah menanam tanaman Miana yang berpotensi sebagai antiseptik. Tujuan dan metode: Meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Srengat tentang covid-19 melalui penyuluhan, pemberdayaan Jam’iyah Yasin Desa Srengat dalam peningkatan jumlah tanaman miana melalui gerakan menanam, dan difusi ipteks serta pelatihan kepada Jam’iyah Yasin Desa Srengat dalam pembuatan produk gel handsanitizer dari ekstrak daun miana sebagai alternatif antiseptik alami dan diberikan secara gratis untuk masyarakat Desa Srengat. Hasil : Program penyuluhan berjalan dengan baik dengan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat sebesar 60%, tanaman Miana mengalami peningkatan hasil panen sebesar 62,5% pada bulan ke-3, dan ketersediaan handsanitizer di Desa Srengat sudah cukup memadai (tersedia pada 40 Kartu Keluarga) sehingga dapat digunakan sebagai alternatif antiseptik alami pengganti cuci tangan. Kata Kunci: Antiseptik Alami; Miana; Hand sanitizer; Desa Srengat  ABSTRACT It is difficult to apply health protocols in an effort to prevent covid-19 in Srengat Village, because providing education to village communities with backgrounds whose majority are farmers and ranchers (not academics) is quite difficult. They prioritize trust in action rather than using knowledge. On the other hand, the availability of a place to wash hands is also inadequate in the majority of homes, thus making people increasingly unskilled in washing their hands after leaving the house or when visiting. Knowledge of the use of antiseptics such as hand sanitizers is still low, and some people who know are more aware of the costs if they have to buy them, thus making the availability of hand sanitizers in people's homes very limited even though many people have planted Miana plants which have the potential as antiseptics. Objectives and methods: Increasing the knowledge of the Srengat Village community about covid-19 through counseling, empowerment of Jam'iyah Yasin in Srengat Village in increasing the number of miana plants through planting movements, and the diffusion of science and technology as well as training for Jam'iyah Yasin in Srengat Village in making hand sanitizer gel products from miana leaf extract as an alternative to natural antiseptic and given free of charge to the people of Srengat Village. Results: The extension program went well with an increase in community knowledge of 60%, Miana plants experienced an increase in yields of 62.5% in the 3rd month, and the availability of hand sanitizer in Srengat Village was sufficient (available on 40 Family Cards) so that can be used as an alternative to natural antiseptics instead of hand washing. Keywords: Natural Antiseptic, Miana, Hand sanitizer, Srengat Village
Pemanfaatan DAWAS dari Ekstrak Daun Miana Sebagai Antibiotik Alami untuk Meningkatkan Bobot Ikan Gurame di Desa Bendiljati Wetan Afidatul Muadifah; Siti Nurriyatul K; Intan Fitria; Millenia Ramadhani
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i3.5648

Abstract

Mayoritas penduduk Desa Bendijati Wetan berpenghasilan dari sektor perikanan yaitu mencapai 1100 jiwa. Terdapat Kelompok budidaya ikan yaitu Ulam Jaya (dengan 20 anggota), yang selanjutnya dijadikan sebagai mitra dan peserta pengabdian. Dalam kegiatannya kelompok budidaya ikan Ulam Jaya, membudidayakan ikan hias maupun ikan konsumsi. Permasalahan mitra saat ini: (1) Manajemen : Mayoritas anggota kelompok budidaya ikan Ulam Jaya adalah masyarakat desa setempat, yang tingkat pendidikannya lulusan SD/SLTP. Berdasarkan hasil interview diketahui bahwa banyak yang belum mengetahui manajemen pengelolaan dalam bidang perawatan ikan yang alami, sejauh ini pemberian pakan ikan menggunakan  pelet ikan (instan) dan untuk menjaga kesehatan serta peningkatan produksi digunakan antibiotik. (2) Produksi : antibiotik menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan pertumbuhan ikan, karena dapat mengkonversi nutrisi dalam pakan sehingga produksi dan pendapatan petani ikan meningkat. Resistensi bakteri  patogen  seperti  Salmonella Enterococcus,  Campylobacter  dan Escherichia  colli dapat disebabkan karena penggunaan antibiotik. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini: (1) meningkatkan manajemen pengelolaan dalam bidang perawatan ikan, dan (2) menjaga kestabilan produksi dan pendapatan petani ikan (berdasarkan pertumbuhan dan bobot ikan). Metode yang digunakan adalah memberikan program penyuluhan dan pelatihan kepada kelompok budidaya ikan Ulam Jaya, dan memanfaatkan ekstrak daun miana sebagai alternatif antibiotik alami.  Kegiatan PkM dilakukan selama 3 bulan (Januari s/d Maret 2022), dari kegiatan tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen pengelolaan dalam bidang perawatan ikan yang dilakukan oleh kelompok budidaya ulam jaya Tulungagung meningkat dan sesuai, didukung dengan data uji T-test menunjukkan pertumbuhan dan bobot ikan yang diberi perlakuan DAWAS mengalami kenaikan cukup signifikan apabila dibandingkan dengan kontrol negatif (tanpa perlakuan DAWAS) dengan signifikansi <0,05. Hal tersebut menjadi nilai akhir dan indikator keberhasilan dari kegiatan PkM ini dalam menyelesaikan permasalahan mitra dalam bidang manajemen dan produksi. The majority of the population of Bendijati Wetan Village earns from the fishery sector, reaching 1100 people. There is a fish farming group, Ulam Jaya (with 20 members), who are then used as partners and service participants. In its activities, the Ulam Jaya fish farming group cultivates ornamental fish and consumes fish. Current partner issues: (1) Management: Most Ulam Jaya fish farming group members are local villagers whose education level is elementary/junior high school graduates. Based on the results of interviews, it is known that many do not know the management of natural fish care, so far, fish feed uses fish pellets (instant), and antibiotics are used to maintain health and increase production. (2) Production: antibiotics are one solution in increasing fish growth because they can convert nutrients in the feed so that the production and income of fish farmers increase. Resistance to pathogenic bacteria such as Salmonella Enterococcus, Campylobacter and Escherichia colli can be caused by antibiotics. The objectives of this community service activity are: (1) to improve management in the field of fish care and (2) to maintain stable production and income of fish farmers (based on fish growth and weight). The method used is to provide counselling and training programs to the Ulam Jaya fish farming group and to utilize miana leaf extract as an alternative to natural antibiotics. The community service activity was carried out for three months (January to March 2022); from these activities, it can be concluded that the Tulungagung Ulam Jaya cultivation group carries out the management in the field of fish is increasing and appropriate, supported by the T-test data showing growth and weight. Fish treated with DAWAS experienced a significant increase compared to the negative control (without DAWAS treatment) with a significance of <0.05. This is the final value and indicator of the success of this community service activity in solving partner problems in the field of management and production.
In Vitro Quality Test Of The Combination Of Kefir Milk Compound, Sweet Star Fruit Extract (Averrhoa Carambola L.) And Red Ginger Kartika Arum Wardani; Dara Pranidya Tilarso; Afidatul Muadifah; Choirul Huda
Jurnal EduHealth Vol. 14 No. 01 (2023): Jurnal eduHealth, Periode Januari-Maret, 2023
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.654 KB)

Abstract

Milk kefir is fermented milk produced by the activity of Lactic Acid Bacteria (LAB), yeast and acetic acid bacteria. Kefir milk contains many nutrients and properties, including immunomodulators, antibiotics, antioxidants and is rich in probiotics when compared to yogurt. Kefir milk from goats has more benefits than those from cow's milk, but it is still rarely in demand by the public because of its pungent aroma and taste. Star fruit is also known to have properties as an antibacterial, natural antioxidant and natural sucrose. Red ginger has also been widely recognized as a spice that has many properties as antibacterial, antioxidant, anti-inflammatory, and antiviral. In this study, researchers wanted to know the quality of the combination of Kefir milk with sweet star fruit juice and red ginger extract. The research will be carried out from February to May 2021. The kefir milk test includes bacteriological and physicochemical tests. The research design used a completely randomized design centered on one factor, namely the concentration of red ginger extract (0% control concentration, 4.5%, 6%, 7.5%). With Replica 3 times. Physicochemical tests are total acidity test, Vitamine c test and viscosity test. The results of the study showed that kefir fermented goat milk with the addition of star fruit juice and ginger juice was good for consumption, namely in treatment group 1 (containing 20% ​​star fruit juice and 4.5% red ginger juice).
EDUKASI PERILAKU SEKS BEBAS: PERSPEKTIF PSIKOLOGI, KESEHATAN DAN AGAMA DI KECAMATAN TULUNGAGUNG, JAWA TIMUR Indra Lasmana Tarigan; Afidatul Muadifah; Kartika Arum Wardani; Novintan Elystia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Pinang Masak Vol. 2 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpm.v2i1.12857

Abstract

Perilaku seks bebas atau extra-martial intercourse, kinky-seks merupakan bentuk pembebasan seks yang dipandang tidak wajar. Perilaku tersebut memiliki banyak dampak negative diantaranya kehamilan tidak diinginkan, aborsi, risiko terkena infeksi menular seksual (IMS) seperti ulkus mole, klamidia, trikonomiasis, skabies, sifilis, kutil kelamin (kondiloma akunimala), herpes genital, gonorhoeae, dan risiko tertular HIV/AIDS. Di Indonesia, peningkatan jumlah individu yang terpapar HIV/AIDS mengalami peningkatan jumlah orang dengan HIV/AIDS tertinggi di ASEAN sejak 2001 hingga sekarang. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang perilaku dan kebiasaan sehat masyarakat yang berhubungan dengan sex bebas, untuk memberikan pemahaman komprehensif baik dari perspektif psikologi, kesehatan dan agama. Sehingga masyarakat bisa berpartisipasi sebagai controlling generasi muda agar tidak terjebak dalam perilaku tersebut dan akan berimplikasi pada penurunan kasus HIV/AIDS di Indonesia. Kegiatan ini dilakukan dengan sosialisasi kepada masyarakat dan forum group discussion. Dari hasil evaluasi kegiatan yang dilakukan disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan telah memberikan bekal pengetahuan kepada para peserta untuk memahami tentang seks bebas, korelasinya pada kesehatan, dampaknya pada psikologi dan hubungannya dengan agama. Serta telah berjalan secara efektif dengan melihat hasil evaluasi yang sesuai dengan target pencapaian
Penerapan Inovasi Fermentasi Limbah Daun Kering sebagai Pakan Ternak Kambing Afidatul Muadifah; Resti Yuliana Rahmawati; Amalia Eka Putri; Alvi Zahrotun Nisak; Cindy Melia Kartika
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS) 2023: Sinergi Perguruan Tinggi dan Masyarakat Untuk Mendukung Pencapaian Empat Pilar Pembangunan Men
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Srengat merupakan salah satu Desa di Kabupaten Blitar, dimana mayoritas penduduknya memiliki beberapa jenis pohon yang ditanam di pekarangan rumah, misalnya pohon rambutan, pohon mahoni, dan pohon pisang. Pada musim kemarau, daun – daun dari pepohonan tersebut akan berguguran sehingga dapat menjadi limbah. Limbah daun kering yang dihasilkan belum diolah secara tepat dan hanya dimusnahkan dengan cara dibakar. Warga Desa Srengat sebagian besar bermata mata pencaharian sebagai peternak baik secara berkelompok maupun individu. Kebutuhan pakan hijauan seringkali tidak dapat terpenuhi terutama pada musim kemarau maupun musim penghujan yang mana para peternak mengalami kesulitan untuk merumput. Dengan adanya permasalahan tersebut, kami kelompok pengabdian masyarakat STIKes Karya Putra Bangsa melakukan inovasi fermentasi pakan ternak dengan memanfaatkan limbah daun kering yang dikumpulkan dari pekarangan warga sekitar sebagai bahan utama dalam pembuatan pakan fermentasi pada kelompok Ternak Kambing Sentosa di Desa Srengat. Tahap pelaksanaan pengabdian masyarakat meliputi sosialisasi inovasi fermentasi limbah daun kering; pembedahan buku saku pedoman inovasi limbah daun kering; pendampingan fermentasi limbah daun kering, dan evaluasi dengan testimoni dan monitoring/control. Hasil penerapan teknologi fermentasi dalam pembuatan pakan ternak mendatangkan beberapa keuntungan bagi para peternak, antara lain dapat menekan biaya pakan, menghemat waktu merumput, memudahkan dalam penyediaan pakan ternak. menyeleseikan permasalahan lingkungan, dan memberdayakan masyarakat dengan meningkatkan ketrampilan warga Desa Srengat dalam melakukan inovasi fermentasi limbah daun kering yaitu mencapai 80,3%. Kata kunci: inovasi fermentasi; limbah daun kering; pakan ternak kambing
Non-Ribosomal Inhibition of The Antibacterial Compound from Ethanol Extract of Gnetii gnemon Indra Lasmana Tarigan; Afidatul Muadifah; Madyawati Latief
Life Science Vol 12 No 2 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/lifesci.v12i2.67183

Abstract

Melinjo (Gnetii gnemonii Folium) is a plant species originating from Peninsular Malaysia and Indonesia, known that contain several bioactive compounds that can be utilized as antibacterial agent. The aims of this study to analyze the profile of the melinjo leaf (Gnetii gnemonii Folium) bioactive compound which has an antimicrobial function by inhibiting the growth of S. aureus and activity in Ribosomal expression. The profile analysis of bioactive compound of melinjo leaf was carried out by screening phytochemical study, HPLC and analysis of antibacterial activity was carried out using turbidimetry method against Bacillus cereus (Bc), Escherichia coli (Ec), and Staphylococcus aureus (Sa). The ethanol extract of melinjo leaves contains tannins, saponins, alkaloids, flavonoids, triterpenoids, with the highest levels being flavonoids 67,117ppm. Analysis of bacterial growth using OD600 showed relatively lower antibacterial activity compared to control. The identification of RNA expression showed that the antibacterial compound of melinjo leaf extract did not have inhibition activity through the ribosome pathway it was thought to have an antibacterial mechanism through non-ribosomal inhibition of bacteria.