Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : KLIK (Kumpulan jurnaL Ilmu Komputer) (e-Journal)

PROTOTYPE MONITORING SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER PADA COOL BOX IKAN MENGGUNAKAN SENSOR DS18B20 DENGAN METODE FUZZY Eka Setya Wijaya; Muti`a Maulida; Yuslena Sari; Andreyan Rizky Baskara; Akhmad Rivaldy
KLIK- KUMPULAN JURNAL ILMU KOMPUTER Vol 7, No 3 (2020)
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/klik.v7i3.343

Abstract

Often fish supply in to the consumers need long relatives distance and much time. Meanwhile the consumers always want fresh fish. The problem occurred was broken stock of fresh fish in every shipping and happened almost all the time. It made fish became stale and made supplier got lose. The study was took place in Batulicin Simpang Empat in a harbor (Pelelangan Pembongkaran Ikan)  until now the handling of fish catches generally used ice block in the usual cool box. Using ice block is one of easiest method. Although, using ice block only could maintain low temperature in short time whereas the ideal temperature of cool box should be 10  Celsius measured by usual temperature’s device room. In shipping process, the driver unpack the cool box to checked temperaturemanually. This matter waste time and cost because the driver should provide extra ice block to maintain low temperature of cool box. In order to resolve the problem, monitoring could be done automatically by using a microcontroller chip in the cool box with DS18B20 censor and fuzzy methodbase microcontroller. The purpose was supplier could be helped to monitoring the stabilities of cool box temperature used website. This system is made by computerization. It would make supplier job easier because driver able to check fish condition without unpack the cool box and made time, energy and cost more efficient.Keywords: Temperature Censor, Fish cool box microcontroller, Fuzzy method, and websiteSeringkali dalam penyuplaian ikan kepada konsumen membutuhkan jarak dan waktu yang relatif panjang, sedangkan konsumen selalu mengharapkan ikan segar. Permasalahan besar yang dihadapi dalam produksi ikan segar, yaitu persediaan yang rusak (broken stock) dalam jumlah yang banyak, sehingga jumlah ikan yang membusuk menjadi berlebihan dan akhirnya mengalami kerugian. Di Batulicin Simpang Empat, tempat dilakukanya penelitian, tepatnya di pelabuhan PPI (Pelelangan Pembongkaran Ikan), penanganan hasil tangkapan ikan saat ini masih menggunakan pendinginan es batu di dalam cool box biasa. Penggunaan es merupakan salah satu cara yang paling mudah dilakukan. Akan tetapi, pendinginan dengan menggunakan es batu  hanya dapat mempertahankan suhu rendah dalam waktu yang singkat sedangkan suhu ideal dari dalam cool box adalah 10 C yang diukur dengan menggunakan alat suhu ruangan biasa. Jadi, saat perjalanan driver akan membongkar muatan dan mengecek apakah suhu turun atau tidak secara manual. Hal ini sangat memakan waktu dan biaya karena supplier selalu membawa cadangan es untuk berjaga-jaga jika suhu turun didalam cool box tersebut. Untuk mengatasi permasalahan di atas, monitoring dapat dilakukan secara otomatis dengan memanfaatkan sebuah chip mikrokontroler pada cool box dengan sensor DS18B20 bersama metode fuzzy berbasis mikrokontroler. Tujuannya agar supplier dapat terbantu untuk memonitoring kestabilan suhu cool box dengan menggunakan website. Karena sistem dibuat terkomputerisasi maka akan memudahkan kinerja dari supplier atau driver sehingga driver dapat memonitor kondisi ikan di dalam cool box tanpa harus membongkar muatan dan hal ini dapan mengefisiensikan waktu, tenaga, dan biaya karena suhu cool box tetap terjaga dengan baik  dan mudah.Kata kunci: Sensor Suhu, Mikrokontroler Cool Box Ikan,  Metode Fuzzy, dan website
DETEKSI IKAN TONGKOL BERFORMALIN BERDASARKAN CITRA MATA IKAN DENGAN METODE NAÏVE BAYES CLASSIFIER Mutia Maulida; Eka Setya Wijaya; Muhamad Reza Anwar
KLIK- KUMPULAN JURNAL ILMU KOMPUTER Vol 8, No 3 (2021)
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/klik.v8i3.405

Abstract

Tuna is a fish that Indonesian people widely consume, but formalin is often given as a preservative because the freshness level does not last long. It is difficult for the community to determine formalin or non-formalin fish with the circulation of formulated fish. Detection at the Center for Drug and Food Control (BBPOM) Banjarmasin still has to be brought to the laboratory to be tested for formalin content, and it takes about one day to find out the test results. With a system that can detect formalin tuna, it is hoped to help the community solve this problem. In this study, the HSV method was used by looking at the eye color of the fish and classification using the Naive Bayes Classifier method. Based on the results of tests carried out on the formalized tuna detection application based on fisheye images using the Android-based Naive Bayes Classifier method, it was concluded that the results obtained an accuracy from the test of 80%.Keywords: tuna, formalin, hsv, nave bayes classifier, android Ikan tongkol adalah ikan yang banyak dikonsumsi masyarakat indonesia, namun biasanya sering diberikan formalin sebagai bahan pengawet karena tingkat kesegarannya tidak tahan lama. Dengan adanya peredaran ikan berformalin tersebut membuat masyarakat kesulitan dalam menentukan ikan berformalin atau tidak berformalin. Pendeteksian di Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Banjarmasin juga masih harus dibawa terlebih dahulu ke laboratorium untuk di uji kandungan formalinnya dan dibutuhkan waktu sekitar 1 hari dalam mengetahui hasil ujinya. Dengan adanya sistem yang dapat mendeteksi ikan tongkol berformalin diharapkan dapat membantu masyarakat menyelesaikan masalah tersebut. Pada penelitian ini digunakan metode HSV dengan melihat warna mata ikan dan klasifikasi dengan metode Naive Bayes Classifier. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan pada aplikasi deteksi ikan tongkol berformalin berdasarkan citra mata ikan menggunakan metode Naive Bayes Classifier berbasis android, diperoleh kesimpulan bahwa dari pengujian didapatkan hasil akurasi sebesar 80%.Kata kunci: ikan tongkol, formalin, hsv, naïve bayes classifier, android