Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Ascorbic Acid Drink after Submaximal Physical Activity can Maintain the Superoxide Dismutase Levels in East Java Student Regiment Junian Cahyanto Wibawa; Muhammad Zainul Arifin; Lilik Herawati
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 15 No. 3 (2021): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v15i3.15824

Abstract

Objective - This study aimed to analyze the effect of ascorbic acid after submaximal physical activity onreducing levels of malondialdehyde (MDA) and increasing levels of superoxide dismutase (SOD) to StudentRegiment in East Java.Methods - This study was a true experiment with a randomized control group posttest-only design used 28male subjects aged 19-23 years with body mass index (BMI) 18.5-24.9 kg/m2, and randomly divided intofour groups. Namely G1 (n=7, control without submaximal physical activity+placebo), G2 (n=7, submaximalphysical activity+placebo), G3 (n=7, submaximal physical activity+AA 500 mg), and G4 (n=7, submaximalphysical activity+AA 1,000 mg). The submaximal physical activity was 2.400 meters running in 12 minutesor when the 60-70% of HRmax achieved. The drinks containing 500 mg and 1.000 mg ascorbic acid (AA)for G3 and G4 was given after exercise test. Measurement of serum MDA and SOD used the ThiobarbituricAcid Reactive Substances (TBARs) method. The data was statistical analyzed using SPSS software with asignificant level (p<0.05).Results - The results of MDA levels showed in G1 (308.18±61.81 ng/mL), G2 (338.42±125.78 ng/mL), G3(290.54±69.18 ng/mL), G4 (279.83±39.10 ng/mL) and there was no significantly difference among groups(p=0.557). The mean levels of SOD was significant among groups ((p=0.000), and the SOD level in eachgroup was G1 (23.19±0.77 units/mL), G2 (24.81±0.87 units/mL), G3 (25.27±0.79 units/mL), G4 (25.57±0.47units/mL).Conclusion - It can be concluded that 500 mg and 1.000 mg ascorbic acid drinks after submaximal physicalactivity can increase SOD levels of students regiment in East Java. Ascorbic acid drink may maintain theSOD level by lessening the use of antioxidant endogen and it may also increase the SOD level, howeverfuther research is needed to be conducted to figure out the mechamism.
SUATU PANDANGAN TENTANG EKSISTENSI DAN PENGUATAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH adm-jurnal adm-jurnal; Muhammad Zainul Arifin
Jurnal Tengkhiang Vol 2 No 1 (2019): Edisi Juni 2019 Jurnal Thengkyang
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Sjakhyakirti Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

DPD lahir sejalan dengan tuntutan demokrasi guna memenuhi rasa keadilan masyarakat di daerah, memperluas serta meningkatkan semangat dan kapasitas partisipasi daerah dalam kehidupan nasional. Utusan daerah ditunjuk oleh DPRD provinsi didaerah, sedangkan utusan golongan ditunjuk oleh organisasi kemasyarakatan, hal ini jugalah yang mendasari untuk meniadakan utusan daerah dan utusan golongan dan diganti dengan terbentuknya lembaga baru yaitu DPD, lembaga ini terbentuk dalam kerangka demokrasi, maka anggota DPD RI ini dipilih langsung oleh masyarakat di daerah dengan 4 orang anggota perwakilan di setiap provinsi dan DPD RI merupakan lembaga pada tingkat nasional yang selama masa jabatan 5 tahun bersidang di Ibukota negara Republik Indonesia untuk menyuarakan aspirasi masyakat dan daerah dalam pembuatan kebijakan pada tingkat nasional.
PENGISIAN KEKOSONGAN JABATAN WAKIL KEPALA DAERAH DALAM KERANGKA PEMERINTAHAN DAERAH DI INDONESIA Muhammad Zainul Arifin; Rio Muzani Rahmatullah
Jurnal Tengkhiang Vol 3 No 1 (2019): Edisi Desember 2019 Jurnal Thengkyang
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Sjakhyakirti Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wakil kepala daerah merupakan salah satu jabatan yang strategis dalam sistem pemerintahan daerah di Indonesia. Wakil kepala daerah merupakan suatu jabatan yang berada satu tingkat dibawah jabatan wakil kepala daerah, yang sering dikenal sebagai jabatan nomor dua tertinggi di dalam pemerintahan daerah. Dalam perkembangannya tidak menutup kemungkinan suatu saat terjadi kekosongan jabatan wakil kepala daerah dikarenakan sosok wakil kepala daerah berhalangan tetap, sehingga tidak memungkinkan baginya untuk dapat mengemban jabatannya kembali. Contohnya Provinsi DKI Jakarta yang sampai dengan sekarang tidak memiliki sosok Wakil Gubernur dikarenakan wakil kepala daerahnya mengundurkan diri dari jabatan wakil Gubernur DKI Jakarta untuk ikut serta dalam kontestasi pilpres. Secara yuridis normatif dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang, tepatnya dalam ketentuan Pasal 176 ayat (4) mmenghendaki dilakukan pengisian kekosongan jabatan wakil kepala daerah yang masih memiliki sisa jabatan selama 18 (delapan belas) bulan lebih. ketiadaan norma hukum yang mengatur mengenai batasan waktu maksimal pengisian kekosongan jabatan wakil kepala daerah, menjadi faktor penyebab sering tidak dilakukannya pengisian kembali jabatan wakil kepala daerah di Indonesia dikarenakan terjadi kekosongan hukum dan multitafsir megenai berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengisian kembali jabatan wakil kepala daerah. Ditambah lagi tidak terdapat norma hukum yang mengatur spesifik mengenai bagaimana mekanisme pengisian kekosongan jabatan wakil kepala daerah di Indonesia yang menyebabkan menjadi rumitnya mekanisme pengisian jabatan wakil kepala daerah di Indonesia.
PENGEMBANGAN MEDIA ANIMASI BERBASIS MULTIPEL REPRESENTASI MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN Muhammad Zainul Arifin; Nina Kadaritna; Ila Rosilawati
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia Vol 3, No 1 (2014): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.552 KB)

Abstract

This research aimed to develop animation media based on multiple representations about solubility and constant solubility product material. This research methods used "Research and Development" methods. The result of the research is development product of animation media based on multiple representations about solubility and constant solubility product material. The product which has sections such as opening and title of the program, introduction, instructions to use, KI-KD, cognitive indicator,the material solubility and constanta solubility product, literature, developer profiles, and exit button of program, have a very high content suitability until 95% according to the teacher and high level of the attractiveness that is 89,85% according to the students.Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media animasi berbasis multipel representasi pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Metode penelitian ini menggunakan Research and Development. Hasil penelitian ini adalah produk pengembangan berupa media animasi berbasis multipel representasi pada materi kelarutan dan hasil kali yang memiliki bagian-bagian berupa opening dan judul program, kata pengantar, petunjuk penggunaan, KI-KD, indikator kognitif, materi kelarutan dan hasil kali kelarutan, literatur, profil pengembang, dan tombol keluar dari program, memiliki tingkat kesesuaian isi yang sangat tinggi 95 % menurut guru,memiliki tingkat kemenarikan yang sangat tinggi yaitu 89,85 % menurut siswa.Kata kunci: kelarutan dan hasil kali kelarutan, media animasi, multipel representasi
TEKNIK PENGOPERASIAN HAND LINE TUNA DENGAN METODE PEMBERAT BATU DAN MINYAK CUMI DI PERAIRAN LAUT MALUKU Karyanto Karyanto; Muhammad Zainul Arifin; Lidya Katili
JURNAL BLUEFIN FISHERIES Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.663 KB) | DOI: 10.15578/jbf.v2i2.71

Abstract

Pancing ulur tuna telah digunakan secara luas oleh nelayan di Laut Sulawesi dan sekitarnya, untuk menangkap ikan pelagis besar dengan kapal-kapal ukuran kecil. Keberhasilan penangkapan tuna hand line, disamping dipengaruhi oleh umpan, juga dipengaruhi oleh teknik pengoperasian. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik pengoperasian alat tangkap hand line tunadan hasil tangkapannya.Penelitian ini dilakukan pada bulan September-November 2014 di perairan Laut Maluku dengan KM.Coelacanth milik Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung.Data tangkapan dikumpulkan dengan menggunakan alat tangkap hand line tuna selama 6 trip di perairan Laut Maluku menggunakan analisa deskriptif. Hasil tangkapan madidihang (Thunnus albacares) sebesar 79,9% masih lebih banyak dibandingkan dengan tuna mata besar (Thunnus obesus) yang hanya 20,1%.Kata kunci : madidihang; pancing ulur tuna; teknik pengoperasian
Implementasi Metode Fuzzy Logic untuk Penentuan Taruna Berprestasi Wasum, Wasum; Muhammad Zainul Arifin
Jurnal Informatika Polinema Vol. 10 No. 2 (2024): Vol 10 No 2 (2024)
Publisher : UPT P2M State Polytechnic of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jip.v10i2.5002

Abstract

Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung (PKPB) adalah salah satu kampus vokasi dibawah naungan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Kampus ini sudah lama melaksanakan kegiatan perkuliahan. Beberapa aspek penilaian dalam perkuliahan diantaranya adalah aspek akademik dan aspek kepribadian taruna (penghargaan dan pelanggaran). Pada proses penilaian/penentuan taruna berprestasi di PKPB masih dilakukan secara manual. Dengan adanya sistem ini, diharapkan mampu mendapatkan informasi dan pengambilan keputusan penentuan taruna berprestasi bisa berjalan lebih akurat, efektif dan efisien. Salah satu metode yang akan digunakan untuk penilaian/penentuan taruna berprestasi adalah menggunakan metode fuzzy logic. Alasan penggunaan metode fuzzy logic diantaranya adalah sangat sederhana, menggunakan bahasa manusia, menggunakan pemodelan/pemetaan dalam mencari hubungan data input dan output pada sebuah sistem, memberikan toleransi terhadap ketidakpresisian data, fleksibel serta diharapkan mampu untuk menghasilkan nilai output yang akurat. Parameter yang digunakan untuk batasan fungsi keanggotaan fuzzy adalah Nilai Akademik (Indeks Prestasi Kumulatif) dan Nilai Kepribadian Taruna (Nilai Prestasi/Penghargaan dan Nilai Pelanggaran). Objek pada penelitian ini adalah taruna/i Tingkat III Program Studi Teknik Penangkapan Ikan (35 taruna), Mekanisasi Perikanan (36 taruna) dan Teknik Pengolahan Produk Perikanan (76 taruna/i). Dari hasil uji coba yang telah dilakukan sebanyak 147 kali, maka didapatkan tingkat akurasi sebanyak 137 kali (93,197%) dan 10 kali yang terdiri dari dua taruna/i mendapatkan Nilai Penghargaan lebih dari ambang batas sistem dan delapan taruna yang mendapatkan Nilai Akademik di luar ambang batas sistem.
Pengaruh Bunker Oil dan Lateks pada Aspal Minyak dengan Substitusi Asbuton B 50/30 terhadap Karakteristik AC-WC Kevin Narendra Akbar; Alifi Khoiri Abdullah; Muhammad Zainul Arifin; Hendi Bowoputro
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan bahan alam dan limbah yang dihasilkan dari dalam negeri sebagai pengganti perkerasan minyak dapat dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan pada perbaikan jalan. Penggunaan aspal minyak diimpor dari luar negeri. Pada tahun 2022 impor aspal Indonesia mencapai 733.125 ton, sedangkan penggunaan aspal alam hanya 54.131 ton. Oleh sebab itu, menggunakan aspal minyak dengan substitusi asbuton B 50/30 dengan bunker oil dan lateks. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh komposisi bunker oil dan lateks terhadap karakteristik Marshall perkerasan dengan campuran aspal minyak dan juga mengetahui jumlah kadar optimum aspal minyak dengan asbuton B 50/30 menggunakan bunker oil dan lateks terhadap karakteristik Marshall. Pada penelitian ini terlebih dahulu dilakukan pencarian KAO untuk aspal minyak substitusi dengan asbuton B 50/30 dengan kadar 8% terhadap campuran. Didapat KAO sebesar 6,375 %, kemudian ditambahkan bunker oil dengan rentang kadar 1 % - 4 % dan lateks dengan rentang kadar 0,75 % - 1,5 %. Penelitian ini berfokus untuk mengetahui karakteristik daripada campuran AC-WC yang ditinjau dari pengujian Marshall. Analisa data dilakukan dengan pengujian statistik uji t , analisa varian, regresi, korelasi. Hasil analisis dengan metode RSM menunjukkan bahwa didapatkan nilai kadar optimum bunker oil dan lateks pada campuran Laston (AC-WC Asb), yaitu kadar bunker oil 1,254 % dan kadar lateks 1,096 %, lalu dari kadar optimum ini diperoleh stabilitas sebesar 1051,707 kg meningkat 10 %, Marshall Quotient (MQ) 362,873 kg / mm meningkat 30,28 %, flow 3,062 mm menurun 10,84 %. VMA 15,30 % menurun 5,15 %. VFB 74,414 % meningkat 6,56%. VIM 3,927 % meningkat 19,32%. Dapat disimpulkan bahwa penambahan bunker oil terhadap karakteristik Marshall memiliki pengaruh yang signifikan namun pada nilai stabilitas tidak berpengaruh signifikan. Kata kunci: AC-WC Asb, Asbuton, Aspal Minyak, Bunker Oil, Lateks
Pengaruh Penambahan Sabut Kelapa pada Asbuton Murni terhadap Karakteristik Laston (AC-WC) Muhammad Yusuf Abdurrahman; Raden Rayhan Ghufran; Muhammad Zainul Arifin; Hendi Bowoputro
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, pemerintah berupaya untuk memanfaatkan sumber daya alam di dalam negeri. Salah satu produk unggulan yang menjadi target pengembangan pemerintah yaitu produk asbuton murni yang berasal dari Pulau Buton. Muncul gagasan untuk memodifikasi asbuton murni menggunakan sabut kelapa untuk meningkatkan nilai stabilitas Marshall dan stabilitas dinamis agar campuran beraspal dapat menjadi lebih kuat terhadap beban kendaraan dan deformasi alur. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian Marshall dengan Marshall Test Machine dan pengujian stabilitas dinamis dengan Wheel Tracking Machine. Pada penelitian ini yang dianalisis adalah karakteristik Marshall dan karakteristik stabilitas dinamis dengan variasi kadar sabut kelapa 0,5%, 0,75%, 1% dari berat aspal dan variasi panjang sabut kelapa 0,5 cm, 1 cm, 1,5 cm. Berdasarkan hasil pra-penelitian, kadar aspal optimum pada penelitian ini adalah 6,76% dimana asbuton murni modifikasi dengan sabut kelapa mengalami peningkatan pada nilai stabilitas marshall dan nilai stabilitas dinamis jika dibandingkan dengan asbuton murni tanpa tambahan sabut kelapa.
Pengaruh Solar dan Lateks pada Asbuton B 50/30 terhadap Karakteristik AC-WC Risqullah Ramadhan; Muhammad Raihan Hetarizqi; Muhammad Zainul Arifin; Hendi Bowoputro
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap tahun, Indonesia memerlukan 1,2 juta ton aspal untuk perawatan dan pembangunan jalan. Namun, sebagai produsen utama aspal minyak, Pertamina hanya dapat memenuhi sebagian dari kebutuhan tersebut, sehingga defisit aspal harus diatasi dengan optimalisasi pemanfaatan aspal alam, khususnya asbuton (aspal Buton). Indonesia memiliki potensi asbuton yang signifikan dengan deposit mencapai 650 juta ton, setara dengan 170 juta ton aspal minyak. Ini cukup untuk memenuhi kebutuhan aspal selama 170 tahun ke depan. Dua produk utama dari asbuton adalah Asbuton Murni dan Asbuton B 50/30. Asbuton murni memiliki kualitas yang unggul dibandingkan aspal minyak biasa, sedangkan Asbuton B 50/30 membutuhkan bahan peremaja untuk memaksimalkan potensinya. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh dan kadar optimum penambahan solar dan lateks terhadap karakteristik marshall pada asbuton murni dengan substitusi asbuton B 50/30. Metode eksperimental skala laboratorium digunakan dengan variasi kadar asbuton murni (5,5%, 6%, 6,5%, dan 7%) dan substitusi asbuton B 50/30 sebesar 8%. Solar ditambahkan dengan variasi kadar 2%, 2,5%, 3%, dan 3,5%, serta lateks dengan variasi kadar 0,75%, 1%, 1,25%, dan 1,5%. Analisis menggunakan Respons Surface Methodology (RSM) dan Grafik Pita menghasilkan nilai optimum kombinasi solar dan lateks. Hasil analisis menunjukkan kadar optimum solar sebesar 2% dan lateks sebesar 1,412%. Kombinasi ini menghasilkan stabilitas sebesar 848,886 kg, yang menurun 29,7% dibandingkan tanpa penambahan solar dan lateks. Nilai Marshall Quotient (MQ) sebesar 301,219 mm menurun 24,6%, flow sebesar 2,909 mm menurun 4,1%, VMA sebesar 15,737% menurun 4,18%, VFB sebesar 74,448% meningkat 4,69%, dan VIM sebesar 3,987% menurun 16,43% dibandingkan tanpa penambahan solar dan lateks. Secara keseluruhan, penambahan solar dan lateks memiliki pengaruh dalam menurunkan nilai stabilitas, MQ, flow, VIM, VMA, serta meningkatkan nilai VFB. Kata Kunci : Asbuton Murni, AC-WC Asb, Asbuton, Solar, Lateks
Perencanaan Geometrik Jalan Akses Proyek Pembangunan Taman Teknologi Turyapada Tower, Provinsi Bali Siti Blatiskha Rahmadella Yuga; Muhammad Zainul Arifin; Hendi Bowoputro
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Turyapada Tower merupakan konstruksi pariwisata terintegrasi rancang dan bangun dengan proyek senilai Rp 334,272 miliar yang dikerjakan oleh PT. Hutama Karya (Persero), berlokasi di Jalan Raya Singaraja-Denpasar, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali dan terletak pada ketinggian 1.521 m di atas permukaan laut. Lokasi proyek yang berada di pegunungan menyebabkan perlunya dilakukan pembukaan lahan baru dan pembuatan jalan akses untuk menghubungkan Jalan Raya Singaraja-Denpasar dengan lobi penerimaan Turyapada Tower yang layak dan sesuai standar ada. Tujuan kajian ini adalah untuk merencanakan desain alinyemen vertikal dan horizontal Jalan Akses Turyapada Tower pada STA 0+000.00 - STA 1+851,84 sesuai standar yang berlaku. Perencanaan geometrik jalan tersebut menggunakan standar Pedoman Desain Geometrik Jalan 2021 (PDGJ 2021). Perencanaan ini menggunakan data topografi yang didapatkan dari proyek Turyapada Tower. Pada kajian ini, perencanaan geometrik dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi AutoCAD Civil 3D dan SketchUp. Jalan Akses Turyapada Tower untuk STA 0+000.00-0+292.03 diperoleh perencanaan geometrik dengan lebar lajur 3,5m, kecepatan rencana 20 km/jam, tipe jalan (2/2 TT), dan terdapat alinyemen horizontal sebanyak 4 tikungan spiral-spiral­ dengan R sebesar 12m dan superelevasi 8% serta kemiringan jalan terbesar adalah 14,98%. Untuk STA 0+292.03-1+557.05 diperoleh perencanaan lebar lajur 3m, kecepatan rencana 20 km/jam, tipe jalan (2/2 TT), dan alinyemen horizontal sebanyak 16 tikungan spiral-spiral­ dengan R 12m-60m dan superelevasi sebesar 8% serta kemiringan jalan terbesar adalah 14,98%. Untuk STA 1+557.05-1+851.84 direncanakan dengan kecepatan rencana 20 km/jam, tipe jalan (2/2 TT), lebar lajur 3m, dan terdapat alinyemen horizontal sebanyak 5 tikungan full circle dengan R 3,5m-12m serta kemiringan jalan terbesar adalah 14,98%. Perencanaan Jalan Akses juga melakukan pekerjaan tanah berupa galian dan timbunan. Berdasarkan perhitungan didapatkan pekerjaan galian untuk segmen 1 adalah 14.876,81m3 dan segmen 2 adalah 20.686,81m3, serta pada segmen 3 didapatkan pekerjaan timbunan sebesar 14.279,47m3. Kata kunci : Perencanaan Jalan, Geometrik, Jalan Akses, PDGJ 2021, Civil 3D