Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF TERHADAP KINERJA CAMPURAN BERASPAL PORUS Ludfi Djakfar; Yulvi Zaika; Hendi Bowoputro
Jurnal Transportasi Vol. 16 No. 1 (2016)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.453 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v16i1.2150.%p

Abstract

Abstract One of the challenges in implementing the porous asphalt mix is its low stability, which in some cases as low as 500 kg, making it hard to be implemented even in the collector road system. The objective of the research is to evaluate addition of Gilsonite and Latex additives to the porous mix, in search of better or higher stability. Evaluation in this study follows the Marshall procedure. The result shows that adding Gilsonite increases mix stability up to 900 kg and it also performs better compared with the latex-added mix. However, it reduces the permeability capability of the mix, for some points. In the future, further research could be conducted to evaluate gradation modification for increasing its permeability.  Keywords: porous asphalt mixture, Marshall method, permeability, additive  Abstrak Salah satu kendala utama campuran beraspal porus adalah rendahnya stabilitas campuran tersebut, yang pada beberapa penelitian sebelumnya hanya dapat mencapai maksimum 500 kg, sehingga kurang memungkinkan untuk diterapkan pada jalan dengan fungsi kolektor sekalipun. Tujuan penelitian ini adalah melakukan evaluasi terhadap penambahan aditif yang diduga dapat meningkatkan kinerja Marshall campuran beraspal porus. Dua jenis aditif, yaitu Gilsonite HMA Modifier Grade dan Lateks dipilih sebagai aditif campuran beraspal porus. Evaluasi pada studi ini dilakukan berdasarkan prosedur pengujian Marshall. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa penambahan aditif Gilsonite meningkatkan kinerja Marshall secara signifikan, khususnya pada stabilitas. Aditif Gilsonite memberikan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan lateks, walaupun penambahan aditif Gilsonite menurunkan kemampuan permeabilitas campuran. Di masa depan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan modifikasi gradasi untuk meningkatkan permeabilitas campuran. Kata-kata kunci: campuran beraspal porus, metode Marshall, permeabilitas, aditif
PENGARUH KADAR KAPUR PADAM SEBAGAI BAHAN PENGISI CAMPURAN COLD PAVING HOT MIX ASBUTON Ludfi Djakfar; Yogi Kurnia Wiyanta; Hendi Bowoputro; Havizh Lukman Baisa
Jurnal Transportasi Vol. 18 No. 1 (2018)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.111 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v18i1.2970.21-28

Abstract

Abstract The purpose of this study was to determine the effect of using hydrated lime as a filler of Marshall Parameters on a mixture of Lawelle Granular Asphalt, which was produced from Asphalt Buton, using local aggregates. For this purpose, 45 specimens were prepared with variations in Lawelle Granular Asphalt levels and filler percentages. Variations of Lawelle Granular Asphalt levels are 25%, 30%, 35% whereas the filler variations are 0/100, 25/100, 50/50, 75/25, 100/0, between stone ash and hydrated lime. The analysis results show that the optimum level of Lawelle Granular Asphalt level was 29% and the optimum filler content was 60% stone ash and 40% hydrated lime. This means that the hydrated lime can be used as fillers in the Lawelle Granular Asphalt mixture. Keywords: buton asphalt, filler, hydrated lime, Marshall Parameters  Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh penggunaan kapur padam sebagai bahan pengisi  terhadap Parameter Marshall pada campuran beraspal Lawelle Granular Asphalt, yang diproduksi dari Aspal Buton, dengan menggunakan agregat lokal. Untuk maksud tersebut, dibuatlah 45 benda uji dengan variasi pada kadar Lawelle Granular Asphalt dan persentase bahan pengisi. Variasi kadar Lawelle Granular Asphalt adalah 25%, 30%, 35% sedangkan variasi bahan pengisi adalah 0/100, 25/100, 50/50, 75/25, 100/0, antara abu batu dan kapur padam. Dari hasil analisis didapat bahwa kadar Lawelle Granular Asphalt optimum sebesar 29% dan komposisi optimum bahan pengisi adalah 60% abu batu dan 40% kapur padam. Hal ini berarti bahwa kapur padam dapat digunakan sebagai bahan pengisi pada campuran Lawelle Granular Asphalt. Kata-kata kunci: aspal buton, bahan pengisi, kapur padam, Parameter Marshall
Analisis Kelayakan Finansial dan Sensitivitas pada Pengembangan Perumahan Samata Residence di Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan Audrey Sebastian Tangke; Hendi Bowoputro; Yatnanta Padma Devia
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu investasi, perlu dilakukan analisis kelayakan atau disebut juga feasibility study (FS). Analisis kelayakan finansial dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan investasi pada pengembangan perumahan ini dan kelayakan sensitivitas dilakukan untuk menilai bagaimana hasil analisis proyek dapat berubah jika terjadi perubahan dalam dasar perhitungan biaya. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis kelayakan finansial dan sensitivitas pada pengembangan perumahan agar dapat meminimalisir suatu kerugian finansial yang kemungkinan terjadi dalam investasi pengembangan perumahan ini. Berdasarkan hasil analisis kelayakan finansial, untuk skenario optimistis didapatkan nilai NPV sebesar Rp570.405.259 > 1, BCR sebesar 1,059 , IRR sebesar 36,26% > 8,7% (MARR), dan PP selama 3,9 tahun. Dalam skenario moderat didapatkan nilai NPV sebesar Rp503.345.650 > 1, BCR sebesar 1,053 , IRR sebesar 26,58% > 8,7% (MARR), dan PP selama 4,0 tahun. Dalam skenario pesimistis didapatkan hasil NPV sebesar Rp386.941.822 > 1, BCR sebesar 1,041 , IRR sebesar 18,39% > 8,7% (MARR), dan PP selama 4,4 tahun. Secara finansial, investasi perumahan ini layak dan menguntungkan. Penurunan pendapatan sebesar 5% dapat membuat penurunan keuntungan yang cukup drastis. Kata kunci: Analisis Kelayakan, Kelayakan Finansial, Kelayakan Sensitivitas
Pengaruh Bunker Oil dan Lateks pada Aspal Minyak dengan Substitusi Asbuton B 50/30 terhadap Karakteristik AC-WC Kevin Narendra Akbar; Alifi Khoiri Abdullah; Muhammad Zainul Arifin; Hendi Bowoputro
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan bahan alam dan limbah yang dihasilkan dari dalam negeri sebagai pengganti perkerasan minyak dapat dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan pada perbaikan jalan. Penggunaan aspal minyak diimpor dari luar negeri. Pada tahun 2022 impor aspal Indonesia mencapai 733.125 ton, sedangkan penggunaan aspal alam hanya 54.131 ton. Oleh sebab itu, menggunakan aspal minyak dengan substitusi asbuton B 50/30 dengan bunker oil dan lateks. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh komposisi bunker oil dan lateks terhadap karakteristik Marshall perkerasan dengan campuran aspal minyak dan juga mengetahui jumlah kadar optimum aspal minyak dengan asbuton B 50/30 menggunakan bunker oil dan lateks terhadap karakteristik Marshall. Pada penelitian ini terlebih dahulu dilakukan pencarian KAO untuk aspal minyak substitusi dengan asbuton B 50/30 dengan kadar 8% terhadap campuran. Didapat KAO sebesar 6,375 %, kemudian ditambahkan bunker oil dengan rentang kadar 1 % - 4 % dan lateks dengan rentang kadar 0,75 % - 1,5 %. Penelitian ini berfokus untuk mengetahui karakteristik daripada campuran AC-WC yang ditinjau dari pengujian Marshall. Analisa data dilakukan dengan pengujian statistik uji t , analisa varian, regresi, korelasi. Hasil analisis dengan metode RSM menunjukkan bahwa didapatkan nilai kadar optimum bunker oil dan lateks pada campuran Laston (AC-WC Asb), yaitu kadar bunker oil 1,254 % dan kadar lateks 1,096 %, lalu dari kadar optimum ini diperoleh stabilitas sebesar 1051,707 kg meningkat 10 %, Marshall Quotient (MQ) 362,873 kg / mm meningkat 30,28 %, flow 3,062 mm menurun 10,84 %. VMA 15,30 % menurun 5,15 %. VFB 74,414 % meningkat 6,56%. VIM 3,927 % meningkat 19,32%. Dapat disimpulkan bahwa penambahan bunker oil terhadap karakteristik Marshall memiliki pengaruh yang signifikan namun pada nilai stabilitas tidak berpengaruh signifikan. Kata kunci: AC-WC Asb, Asbuton, Aspal Minyak, Bunker Oil, Lateks
Pengaruh Penambahan Sabut Kelapa pada Asbuton Murni terhadap Karakteristik Laston (AC-WC) Muhammad Yusuf Abdurrahman; Raden Rayhan Ghufran; Muhammad Zainul Arifin; Hendi Bowoputro
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, pemerintah berupaya untuk memanfaatkan sumber daya alam di dalam negeri. Salah satu produk unggulan yang menjadi target pengembangan pemerintah yaitu produk asbuton murni yang berasal dari Pulau Buton. Muncul gagasan untuk memodifikasi asbuton murni menggunakan sabut kelapa untuk meningkatkan nilai stabilitas Marshall dan stabilitas dinamis agar campuran beraspal dapat menjadi lebih kuat terhadap beban kendaraan dan deformasi alur. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian Marshall dengan Marshall Test Machine dan pengujian stabilitas dinamis dengan Wheel Tracking Machine. Pada penelitian ini yang dianalisis adalah karakteristik Marshall dan karakteristik stabilitas dinamis dengan variasi kadar sabut kelapa 0,5%, 0,75%, 1% dari berat aspal dan variasi panjang sabut kelapa 0,5 cm, 1 cm, 1,5 cm. Berdasarkan hasil pra-penelitian, kadar aspal optimum pada penelitian ini adalah 6,76% dimana asbuton murni modifikasi dengan sabut kelapa mengalami peningkatan pada nilai stabilitas marshall dan nilai stabilitas dinamis jika dibandingkan dengan asbuton murni tanpa tambahan sabut kelapa.
Pengaruh Solar dan Lateks pada Asbuton B 50/30 terhadap Karakteristik AC-WC Risqullah Ramadhan; Muhammad Raihan Hetarizqi; Muhammad Zainul Arifin; Hendi Bowoputro
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap tahun, Indonesia memerlukan 1,2 juta ton aspal untuk perawatan dan pembangunan jalan. Namun, sebagai produsen utama aspal minyak, Pertamina hanya dapat memenuhi sebagian dari kebutuhan tersebut, sehingga defisit aspal harus diatasi dengan optimalisasi pemanfaatan aspal alam, khususnya asbuton (aspal Buton). Indonesia memiliki potensi asbuton yang signifikan dengan deposit mencapai 650 juta ton, setara dengan 170 juta ton aspal minyak. Ini cukup untuk memenuhi kebutuhan aspal selama 170 tahun ke depan. Dua produk utama dari asbuton adalah Asbuton Murni dan Asbuton B 50/30. Asbuton murni memiliki kualitas yang unggul dibandingkan aspal minyak biasa, sedangkan Asbuton B 50/30 membutuhkan bahan peremaja untuk memaksimalkan potensinya. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh dan kadar optimum penambahan solar dan lateks terhadap karakteristik marshall pada asbuton murni dengan substitusi asbuton B 50/30. Metode eksperimental skala laboratorium digunakan dengan variasi kadar asbuton murni (5,5%, 6%, 6,5%, dan 7%) dan substitusi asbuton B 50/30 sebesar 8%. Solar ditambahkan dengan variasi kadar 2%, 2,5%, 3%, dan 3,5%, serta lateks dengan variasi kadar 0,75%, 1%, 1,25%, dan 1,5%. Analisis menggunakan Respons Surface Methodology (RSM) dan Grafik Pita menghasilkan nilai optimum kombinasi solar dan lateks. Hasil analisis menunjukkan kadar optimum solar sebesar 2% dan lateks sebesar 1,412%. Kombinasi ini menghasilkan stabilitas sebesar 848,886 kg, yang menurun 29,7% dibandingkan tanpa penambahan solar dan lateks. Nilai Marshall Quotient (MQ) sebesar 301,219 mm menurun 24,6%, flow sebesar 2,909 mm menurun 4,1%, VMA sebesar 15,737% menurun 4,18%, VFB sebesar 74,448% meningkat 4,69%, dan VIM sebesar 3,987% menurun 16,43% dibandingkan tanpa penambahan solar dan lateks. Secara keseluruhan, penambahan solar dan lateks memiliki pengaruh dalam menurunkan nilai stabilitas, MQ, flow, VIM, VMA, serta meningkatkan nilai VFB. Kata Kunci : Asbuton Murni, AC-WC Asb, Asbuton, Solar, Lateks
Evaluasi Perpanjangan Runway pada Bandar Udara Kalimarau Berau Kalimantan Timur Eko Nur Prastyo; Lasmini Ambarwati; Hendi Bowoputro
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bandar Udara Kalimarau berlokasi di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Saat ini melayani maskapai penerbangan Susi Air, Citilink, Wings Air, dan Batik Air yang dimana jenis pesawat yang digunakan adalah Grand Caravan, ATR 72-600, dan Airbus A320-200 dengan fasilitas udara runway panjang 2.250 meter, lebar 45 meter, dan lebar 52 cm. Tujuan dari penelitian mengetahui berapa panjang dan tebal runway yang dibutuhkan agar dapat digunakan oleh pesawat Airbus A320-200 dan Boeing 737-800NG secara 100% dengan aman pada Bandar Udara Kalimarau. Pada evaluasi perencanaan runway menggunakan metode Federal Aviation Administration (FAA) dan International Civil Aviation Organization (ICAO) yang dilaksanakan dengan perhitungan manual dan aplikasi FAARFIELD dan sehubungan dengan perhitungan PCN dan ACN mempergunakan aplikasi COMFAA. Dari hasil perhitungan untuk kebutuhan panjang diperlukan sebesar 2650 meter. Sedangkan ketebalan yang dibutuhkan sebesar 81,28 cm. Lapisan permukaan (surface) 10,16 cm, lapisan pondasi atas (base) 43,18 cm, lapisan pondasi bawah (subbase) 27,94 cm. Untuk nilai PCN yang didapatkan lebih besar besar dibanding nilai ACN yang dimana nilia PCN sebesar 54,3 dan nilai ACN sebesar 47. Kata kunci: Runway, Bandar Udara Kalimarau, Pesawat
Perencanaan Geometrik Jalan Akses Proyek Pembangunan Taman Teknologi Turyapada Tower, Provinsi Bali Siti Blatiskha Rahmadella Yuga; Muhammad Zainul Arifin; Hendi Bowoputro
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Turyapada Tower merupakan konstruksi pariwisata terintegrasi rancang dan bangun dengan proyek senilai Rp 334,272 miliar yang dikerjakan oleh PT. Hutama Karya (Persero), berlokasi di Jalan Raya Singaraja-Denpasar, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali dan terletak pada ketinggian 1.521 m di atas permukaan laut. Lokasi proyek yang berada di pegunungan menyebabkan perlunya dilakukan pembukaan lahan baru dan pembuatan jalan akses untuk menghubungkan Jalan Raya Singaraja-Denpasar dengan lobi penerimaan Turyapada Tower yang layak dan sesuai standar ada. Tujuan kajian ini adalah untuk merencanakan desain alinyemen vertikal dan horizontal Jalan Akses Turyapada Tower pada STA 0+000.00 - STA 1+851,84 sesuai standar yang berlaku. Perencanaan geometrik jalan tersebut menggunakan standar Pedoman Desain Geometrik Jalan 2021 (PDGJ 2021). Perencanaan ini menggunakan data topografi yang didapatkan dari proyek Turyapada Tower. Pada kajian ini, perencanaan geometrik dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi AutoCAD Civil 3D dan SketchUp. Jalan Akses Turyapada Tower untuk STA 0+000.00-0+292.03 diperoleh perencanaan geometrik dengan lebar lajur 3,5m, kecepatan rencana 20 km/jam, tipe jalan (2/2 TT), dan terdapat alinyemen horizontal sebanyak 4 tikungan spiral-spiral­ dengan R sebesar 12m dan superelevasi 8% serta kemiringan jalan terbesar adalah 14,98%. Untuk STA 0+292.03-1+557.05 diperoleh perencanaan lebar lajur 3m, kecepatan rencana 20 km/jam, tipe jalan (2/2 TT), dan alinyemen horizontal sebanyak 16 tikungan spiral-spiral­ dengan R 12m-60m dan superelevasi sebesar 8% serta kemiringan jalan terbesar adalah 14,98%. Untuk STA 1+557.05-1+851.84 direncanakan dengan kecepatan rencana 20 km/jam, tipe jalan (2/2 TT), lebar lajur 3m, dan terdapat alinyemen horizontal sebanyak 5 tikungan full circle dengan R 3,5m-12m serta kemiringan jalan terbesar adalah 14,98%. Perencanaan Jalan Akses juga melakukan pekerjaan tanah berupa galian dan timbunan. Berdasarkan perhitungan didapatkan pekerjaan galian untuk segmen 1 adalah 14.876,81m3 dan segmen 2 adalah 20.686,81m3, serta pada segmen 3 didapatkan pekerjaan timbunan sebesar 14.279,47m3. Kata kunci : Perencanaan Jalan, Geometrik, Jalan Akses, PDGJ 2021, Civil 3D
Analisis Kelayakan Finansial Pertahapan Pembangunan Kawasan Rumah Toko di Kecamatan Merakurak, Tuban Deattax, Aly Ka'bah; Saifoe El Unas; Hendi Bowoputro
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2025): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur, merupakan salah satu dari tiga Kawasan Strategis Provinsi berupa kawasan super koridor industri, yang membuka peluang besar bagi investor untuk berinvestasi dalam berbagai proyek, termasuk pembangunan kawasan rumah toko (ruko). Namun, banyak proyek ruko di Kabupaten Tuban mengalami kegagalan atau mangkrak, yang disinyalir disebabkan oleh perencanaan yang kurang matang atau ide penjualan yang tidak realistis. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis kelayakan finansial terhadap pembangunan kawasan ruko di Kecamatan Merakurak, Tuban, dengan menggunakan perspektif investasi, mengingat faktor keuangan merupakan aspek krusial dalam menentukan keberhasilan suatu investasi. Penelitian ini menggunakan metode Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Benefit-Cost Ratio (BCR), dan Discounted Payback Period (DPP) sebagai indikator untuk menilai kelayakan finansial dari sepuluh alternatif pertahapan pembangunan yang dikembangkan. Berdasarkan hasil analisis, semua alternatif dinyatakan layak. Nilai NPV berkisar antara Rp 2.661.153.141 sampai dengan Rp 5.426.565.480, nilai IRR berkisar antara 20,6% sampai dengan 32,4%, nilai BCR berkisar antara 1.134 sampai dengan 1.680, dan DPP berkisar antara 3 tahun 10 bulan sampai dengan 5 tahun 3 bulan. Pemeringkatan berdasarkan indikator keuangan menunjukkan bahwa Alternatif 7 merupakan pilihan yang paling layak secara keuangan. Alternatif ini memiliki NPV tertinggi (Rp 5.426.565.480), IRR tertinggi (32,4%), BCR terbaik (1.680), dan payback period terpendek (3 tahun 10 bulan). Namun, analisis sensitivitas menunjukkan bahwa kelayakan Alternatif 7 dapat terganggu jika biaya investasi meningkat 30%, volume penjualan turun 50%, atau terjadi peningkatan biaya investasi sebesar 20% bersamaan dengan penurunan volume penjualan sebesar 20%. Penelitian ini menekankan pentingnya analisis kelayakan finansial yang menyeluruh untuk memastikan keberhasilan proyek, terutama mengingat risiko yang terkait dengan pembiayaan dan permintaan pasar. Temuan ini berkontribusi pada pengambilan keputusan yang lebih tepat bagi pengembang dan investor, yang mendukung pertumbuhan investasi berkelanjutan di sektor properti komersial, terutama di Kabupaten Tuban.   Kata kunci: analisis kelayakan, kelayakan finansial, pertahapan pembangunan, rumah toko, analisis sensitivitas.
Analisis Tingkat Pelayanan Lalu Lintas Flyover Aloha, Sidoarjo Khalifah Bintang Waliyudin; Agusalim, Yericho Giosandro; Hendi Bowoputro; Achmad Wicaksono
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2025): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan Aloha di Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu simpul lalu lintas penting yang menghubungkan Sidoarjo dengan Surabaya serta akses utama menuju Bandara Internasional Juanda. Kemacetan kerap terjadi akibat tingginya volume kendaraan, terutama pada jam sibuk. Untuk mengatasi permasalahan ini, dibangunlah Flyover Aloha. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja lalu lintas sebelum dan sesudah pembangunan flyover menggunakan pendekatan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) 2023. Parameter yang dianalisis meliputi waktu tempuh (WT), kecepatan tempuh (VT), dan derajat kejenuhan (Dj). Hasil analisis menunjukkan peningkatan signifikan dalam kinerja lalu lintas setelah flyover beroperasi, dengan nilai Dj tertinggi menurun dari 1,192 menjadi 0,768 dan WT menurun dari 64,764 detik menjadi 28,373 detik. Flyover terbukti efektif meningkatkan kelancaran dan efisiensi lalu lintas di ruas tersebut.