Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung cangkang telur dalam ransum terhadap komposisi fisik karkas burung puyuh umur 10 minggu, dilaksanakan di Perumahan Pasraman Unud, Blok F-30 dan Laboratorium Ternak Unggas Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, selama 4 minggu. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan, setiap ulangan menggunakan 4 ekor burung puyuh (Coturnix-coturnix japonica). Perlakuan ransum terdiri dari: P0: Tanpa penambahan tepung cangkang telur dalam ransum; P1: penambahan 4% tepung cangkang telur dalam ransum; P2: penambahan 6% tepung cangkang telur dalam ransum; P3: penambahan 8% tepung cangkang telur dalam ransum. Variabel yang diamati meliputi bobot potong, bobot karkas, persentase karkas, dan komposisi fisik karkas (persentase daging, persentase tulang, persentase lemak termasuk kulit). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bobot potong burung puyuh Coturnix-coturnix japonica yang diberi penambahan 4% (P1), 6% (P2), dan 8% (P3) tepung cangkang telur dalam ransum nyata (P<0,05) lebih tinggi daripada kontrol (P0). Bobot karkas berpengaruh nyata (P<0,05) dibanding perlakuan kontrol (P0). Persentase karkas berpengaruh nyata (P<0,05) dibanding perlakuan kontrol (P0). Komposisi fisik karkas (persentase daging) berpengaruh nyata (P<0,05) dibanding perlakuan kontrol (P0). Persentase tulang dan persentase lemak termasuk kulit burung puyuh perlakuan P1, P2, dan P3 tidak berpengaruh nyata (P>0,05) dengan kontrol P0. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa penambahan tepung cangkang telur pada level pada level 4%, 6%, dan 8% dalam ransum dapat meningkatkan bobot potong, bobot karkas, persentase karkas, dan komposisi fisik karkas bagian daging, tetapi memberi hasil yang sama terhadap persentase tulang dan persentase lemak termasuk kulit burung puyuh (Coturnix-coturnix japonica) umur 10 minggu. Kata kunci: Coturnix-coturnix japonica, komposisi fisik karkas, cangkang telur